Anda di halaman 1dari 35

ASKEP ASMA

Kelompok 3
• Alaiya • M. Pajar

• Bayu cesaryanto • Rohayati

• Cindi Wulandari • Siti Fatmila


• Thalia nababan
• Enih
• Intan
Pengertian

Asma merupakan gangguan radang kronik saluran napas.


Saluran napas yang mengalami radang kronik bersifat
hiperresponsif sehingga apabila terangsang oleh factor risiko
tertentu, jalan napas menjadi tersumbat dan aliran udara terhambat
karena konstriksi bronkus, sumbatan mukus, dan meningkatnya
proses radang (Almazini, 2012).
Etioogi

1. Faktor Predisposisi
Genetik merupakan faktor predisposisi dari asma bronkhial.
2. Faktor Presipitasi
• Alergen

• Perubahan cuaca

• Stress

• Lingkungan kerja

• Olah raga/ aktifitas jasmani yang berat


Patofisiologi
Asma ditandai dengan kontraksi spastik dari otot polos bronkus yang menyebabkan sukar
bernafas.Penyebab yang umum adalah hipersensitivitas bronkhioulus terhadap benda-benda asing
di udara. Reaksi yang timbul pada asma tipe alergi diduga terjadi dengan cara sebagai berikut :
seorang yang alergi mempunyai kecenderungan untuk membentuk sejumlah antibody IgE abnormal
dalam jumlah besar dan antibodi ini menyebabkan reaksi alergi bila reaksi dengan antigen
spesifikasinya. Pada respon alergi di saluran nafas, antibodi IgE berikatan dengan alergen
menyebabkan degranulasi sel mast. Akibat degranulasi tersebut, histamin dilepaskan. Histamin
menyebabkan konstriksi otot polos bronkiolus. Apabila respon histamin berlebihan, maka dapat
timbul spasme asmatik. Karena histamin juga merangsang pembentukan mukkus dan meningkatkan

permiabilitas kapiler, maka juga akan terjadi kongesti dan pembengkakan ruang iterstisium paru .
Manifestasi klinis

Gejala awal :
• Batuk
• Dispnea
• Mengi (whezzing)
• Gangguan kesadaran, hyperinflasi
dada
• Tachicardi
• Pernafasan cepat dangkal
Lanjutan…
Gejala lain :
• Takipnea
• Gelisah
• Diaphorosis
• Nyeri di abdomen karena terlihat otot abdomen dalam pernafasan
• Fatigue (kelelahan)
• Tidak toleran terhadap aktivitas: makan, berjalan, bahkan berbicara.
• Serangan biasanya bermula dengan batuk dan rasa sesak dalam dada disertai pernafasan lambat.
• Ekspirasi selalu lebih susah dan panjang disbanding inspirasi
• Sianosis sekunder
• Gerak-gerak retensi karbondioksida seperti : berkeringat, takikardia, dan pelebaran tekanan nadi.
Komplikasi
• Pneumo thoraks
• Pneumomediastinum
• Emfisema subkutis
• Ateleltaksis
• Aspergilosis
• Gagal nafas
• Bronchitis
KASUS
Seorang perempuan bernama Ny.S datang ke UGD RSAL dengan keluhan nafas terasa
sesak sekali, batuk, sudah berobat tapi tidak berkurang. Di UGD klien dilakukan tindakan
nebulizer dengan combifent, pemasangan O2 3 liter/menit, injeksi aminopilin ½ ampul
intravena dan IVFD Dex 5% drip aminopilin ½ ampul 20 tts/mnt. Klien mengeluh nafas
terasa sesak, batuk, banyak mengeluarkan dahak, karena faktor pencetus kehujanan dan
terpajan debu, timbulnya keluhan mendadak dengan lamanya terus menerus, klien
mengatakan semenjak sakit tidak bisa tidur karena sesak nafas, tidak ada nafsu makan,
perut terasa mual, jika makan muntah, tidak dapat beraktifitas seperti biasanya, jika banyak
bergerak nafas bertambah sesak, untuk mengatasi itu klien datang ke UGD RSAL. Klien
mengatakan memiliki penyakit asma sejak masih kecil. Klien pernah dirawat di RSAL
dengan penyakit yang sama, yaitu pada tahun 2015. Klien tidak pernah menderita sakit
yang parah. Klien tidak ada alergi obat, makanan, tetapi klien tidak tahan terhadap cuaca
yang dingin dan debu. Klien tidak pernah mengalami kecelakaan. TD 130/80 mmHg Nadi
100 x/mnt, suhu 36,8 C RR 30x/mnt
PENGKAJIAN
Data Demografi
Identitas Klien
- Nama : Ny. S
- Jenis Kelamin : Perempuan
Penangung jawab
- Umur : 40 Tahun
- BB : 45 kg - Nama : Tn.C
- TB : 150 cm - Usia : 53 thn
- Status Perkawinan :Sudah menikah - Jenis Kelamin :L
- Agama : Islam
- Pekerjaan : Wiraswasta
- Suku / Bangsa : Jawa / Indonesia
- Hubungan dengan klien : Suami
- Pekerjaan : Ibu Rumah
Tangga
- alamat : Bekasi
- Diagnosa Medis : Asma
- No RM :012
- Tanggal Masuk : 14-11-2020
lanjutan...

Keluhan Utama
Klien Tampak sesak

Riwayat Kesehatan
 Riwayat Kesehatan Sekarang
Klien mengeluh nafas terasa sesak, batuk, banyak mengeluarkan dahak, karena faktor pencetus kehujanan dan
terpajan debu, timbulnya keluhan mendadak dengan lamanya terus menerus, klien mengatakan semenjak sakit
tidak bisa tidur karena sesak nafas, tidak ada nafsu makan, perut terasa mual, jika makan muntah, tidak dapat
beraktifitas seperti biasanya, jika banyak bergerak nafas bertambah sesak

 Riwayat Kesehatan Dahulu


Klien mengatakan memiliki penyakit asma sejak masih kecil. Klien tidak pernah menderita sakit yang parah. Klien
pernah dirawat di RSAL dengan penyakit yang sama, yaitu pada tahun 2015
 Riwayat Kesehatan Keluarga
Klien mengatakan tidak mempunyai riwayat penyakit yang sama pada anggota keluarga lainnya.
Lanjutan…
bersih, tampak retraksi costal, adanya pernapasan cuping
Pemeriksaan Fisik hidung, adanya batuk yang produktif, tidak ronki, adanya
a. Keadaan umum klien weezing, rales juga tidak ada, hemaptoe tidak ada.
• Klien tampak sesak
e. Sistem Kardiovaskuler
b. Tingkat Kesadaran Sirkulasi perifer yaitu nadi 100x/mnt, irama teratur, denyut
kuat, TD 130/80 mmHg, tidak terdapat distensi vena jugularis,
• Composmentis palpasi kulit teraba dingin, tidak ada oedema, adanya cianosis,
c. Tanda-Tanda Vital pengisian kapiler 2/dtk. Sirkulasi jantung yaitu Heart Rate
100x/menit, irama teratur, tidak ada bunyi jantung tambahan
• TD : 130/80 mmHg gallop dan murmur, nyeri dada juga tidak ada pada saat
aktivitas maupun tidak beraktivitas
• Nadi : 100 x/mnt
• Suhu : 36,8 C f. Sistem Pencernaan
Keadaan mulut yaitu gigi bersih, tidak ada caries gigi,
• RR : 30x/mnt menggunakan gigi palsu, tidak ada stomatitis, lidah bersih,
saliva normal, mucosa bibir kering, mulut tidak berbau, tidak
d. Sistem Pernapasan ada labio dan palato schizis, tonsil normal, tidak ada
Frekuensi 30x/menit, irama tidak teratur, peradangan pada gusi.
menggunakan alat bantu pernapasan yaitu
terpasang O2 3 ltr/mnt, jalan napas tidak
Lanjutan...
g. Sistem Indera
Mata : fungsi penglihatan baik
Hidung : Ada masalah frekuensi pernafasan
Telinga : fungsi pendengaran baik
h. Sistem Muskuloskeletal
Inspeksi : Tidak ada kesulitan dalam pergerakan, fraktur dan dislokasi tidak ada, tidak terdapat kontraktur, tidak
ada scoliosis, kiposis, lordosis, dan gibbus juga tidak ada, tidak terdapat pigeon chest, funnel chest dan barrel
chest. Keadaan otot normal (tidak ada hipotoni, atoni dan hipertoni). Kekuatan otot normal (ektremitas atas,
bawah, kanan dan kiri 5)

i. Sistem Integumen
Turgor kulit elastis, kulit kering, warna sianosis, keadaan kulit bersih, tidak ada lesi, tidak ada ulkus, tidak ada
ptechiae, tidak gatal, tidak ada insisi operasi, tidak ada luka bakar, tidak ada decubitus, tidak ada
hyperpigmentasi, tidak ada spidernevi, tidak icterik dan juga tidak ada tato. Keadaan rambut yaitu tektur
lembab, bersih, tidak berbau dan tidak berketombe, tidak rontok dan tidak ada pediculosis.
Pola Aktifitas
No. Pola Kebiasaan Sebelum Sakit Selama Sakit

1. Nutrisi Sebelum sakit frekuensi makan klien 3x/hari, selera Semenjak sakit sampai dirawat nafsu makan klien
makan klien baik, jenis makanan nasi, sayur dan lauk menurun, klien mengatakan perutnya terasa mual jika
pauk. Tidak ada makanan pantangan, tidak ada alergi makan. Klien tidak pernah menghabiskan porsi
makanan dan klien menyukai semua jenis makanan. makanan yang disajikan (hanya 3 sendok makan). Diit
Klien minum 7-8 gelas/hari. Tidak ada kebiasaan yang diberikan adalah bubur 1600 kalori, BB 45 kg,
sebelum yang dilakukan sebelum makan, BB 47 kg, TB TB 150 cm.
150 cm.

2. Eliminasi BAB normal, 1 x/hari tapi waktunya tidak tentu, Sejak dirawat klien baru BAB sekali dan tidak
konsistensi lembek, warna kuning kecoklatan, tidak ada menggunakan obat pencahar. BAK normal 4-5 x/hari.
keluhan saat BAB dan tidak menggunakan obat pencahar. Warna kuning teh, hanya jika BAK klien dibantu oleh
BAK normal 4-5 x/hari, warna kuning jernih. keluarga dan perawat dengan menggunakan pispot.

 
Lanjutan...
Pola
No. Sebelum Sakit Selama Sakit
Kebiasaan
3. Kebersihan Klien mandi 2x/hari dengan menggunakan sabun, sikat gigi Klien mandi dengan cara dilap dibantu oleh anaknya
diri 3x/hari dengan menggunakan pasta gigi, cuci rambut setiap menggunakan sabun, sikat gigi 2x/hari menggunakan
mandi dengan menggunakan shampo dan mengganti pakaian pasta gigi, cuci rambut belum pernah, mengganti
setiap selesai mandi. pakaian setiap selesai mandi. Sejak dirawat klien mandi
dibantu oleh anaknya dan dirawat dengan cara dilap.

4. Istirahat Klien tidur 7 jam/hari, dari jam 22.00 wib s/d jam 05.00 wib. Semenjak sakit klien susah tidur. Sudah 2 malam klien
dan tidur Klien jarang tidur siang, hanya sekali-kali saja. Sebelum tidur tidak dapat tidur, klien hanya bisa tidur 3 jam/hari, dan
klien nonton TV dan klien tidak pernah mengalami gangguan saat klien selalu terbangun-bangun jika tidur. Klien
tidur. mengatakan tidak bisa tidur karena nafas terasa sesak.

5. Aktivitas Klien tidak bekerja lagi, klien hanya menjaga cucunya di rumah. Semenjak sakit aktivitas klien terganggu, semua
dan latihan Olah raga jarang dilakukan, apabila ada waktu luang klien lebih aktivitas klien dibantu oleh keluarga dan perawat.
senang bersantai bersama keluarganya. Selama ini jika
beraktifitas terlalu berat, nafas terasa sesak.
Pemeriksaan Penunjang

Lab
Pada pemeriksaan laboratorium tanggal 14 November 2020
PH : 7,519 
Nor
mal

(7,3
5 – Analisa gas darah tanggal 14 November 2020
7,45 PH : 7,  Normal
) (7,35 –
PCO2 : 35 7,45)
PCO2 : 36 (35 – 45
mmHg)
(35
– 45 PO2 : 98 (85 – 95)
mm
HCO2 : 26 (22 – 26
Hg)
mmol/L)
PO2 : 101,0
Total CO2 : 28,9 (23 – 27
mmol/L)
Lanjutan...

Elektrolit darah tanggal 14 November 2020


Radio Diagnostik
Natrium : 134 
Normal Klien dilakukan pemeriksaan radiologi pada tanggal 14
November 2020dengan hasil adanya Hiper inflamasi
(135 –
145 pada paru-paru
mmol/L)
Penatalaksanaan
Kalium : 3,2
(3,5 –
Penatalaksaan tanggal 14 November 2020 :
5,5
mmol/L) - IVFD Dex 5% drip 2 amp aminopilin 20 tts/mnt.
Clorida : 100 - Injeksi cefizox 2 x 1 gram IV
(98 –
- Injeksi hexilon 3 x 622,5 mg IV
1009
mmol/L) - Injeksi bisolvon 3 x 1 ampul IV
Ureum : 19 - Nebulizer combivent tiap 8 jam.
(20 –
- Inolin 3 x 1 tablet.
Data Fokus Nama Klien : Ny.S
RM : 012
Data Subjektif Data Objektif
1. Klien mengatakan nafasnya sesak, batuk berdahak 1. Klien tampak mual-mual.
berwarna putih kental. 2. Klien tampak lemah.
3. Klien tidak menghabiskan porsi makanan yang disajikan (hanya 3 sendok
2. Klien mengatakan sangat cemas dan takut dengan makan saja).
penyakitnya saat ini. 4. Adannya muntah jika habis makan berupa makanan yang dimakan dan
kadang-kadang hanya air.
3. Klien mengatakan semenjak sakit klien hanya dapat
5. Adanya perubahan jam tidur dari 7 jam/hari menjadi 3 jam/hari.
tidur 3 jam dan sering terbangun-bangun karena sesak
6. Sclera tampak merah.
nafas.
7. Tampak warna hitam di sekitar mata.
4. Klien mengatakan perut terasa mual, jika makan 8. Mata tampak sayu.
muntah. 9. Tanda-tanda vital :
• TD 130/80 mmHg
5. Klien mengatakan tidak dapat beraktivitas seperti • Nadi 100 x/mnt
biasanya karena jika banyak bergerak nafas bertambah • suhu 36,8 C
sesak. • RR 30x/mnt.
10. Mucosa bibir kering.
6. Klien mangatakan lingkungan rumahnya berdebu. 11. Adanya nyeri tekan pada epigastrium.
12. Adanya penurunan BB dari 47 Kg menjadi 45 Kg
7. Klien mengatakan badannya terasa lemah.
13. Irama pernapasan tidak teratur.
8. Klien mengatakan semua ktivitasnya dibantu oleh 14. Menggunakan alat bantu pernapasan yaitu terpasang O2 3 ltr/mnt.
keluarga dan perawat.
Analisah Data
No. DATA Etiologi Masalah

1. DS : Reaksi antigen-antibody Bersihkan jalan


napas tidak efektif.
Klien mengatakan nafasnya sesak,  
batuk berdahak berwarna putih kental.  
Produksi substansivasoaktif (histamin
DO : bradikininnanafilaktosin)
• Nadi 100x/mnt RR 30x.mnt.    
• Irama pernapasan tidak teratur.
• Menggunakan alat bantu Sekresi mukosa meningkat  
pernapasan yaitu terpasang o2    
3ltr/mnt.
• Jalan napas tidak bersih, terdapat Produksi mukus  
sputum berwarna hijau keputihan.    
• Tampak retraksi costal.
• Adanya pernapasan cuping Penyempitan saluran nafas  
hidung.
• Adanya batuk yang produktif.    
• Adanya weezing. Wheezing, batuk tidak efektif, ketidak mampuan untuk
• Klien tampak sesak. mengeluarkan sekresi jalan
• Terpasang infus dex 5% drip
aminopilin 2 ampul 20 tts/mnt  
Bersihan jalan napas, ketidakefektifan
Lanjutan...
No DATA Etiologi Masalah
.
2. DS : Reaksi antigen-antibody Ketidak
seimbangan nutrisi
• Klien mengatakan nafsu makannya   kurang dari
berkurang karena merasa mual kebutuhan tubuh.
Produksi substansivasoaktif (histamin
• berat badan turun 2 kg selama sakit bradikininnanafilaktosin)
DO :  
• Klien tampak mual-mual. Sekresi mulut
• Klien tampak lemah.  
• Klien tidak menghabiskan porsi makanan Produksi sputum
yang disajikan (hanya 3 sendok makan
saja).  

• Mucosa bibir kering. Akumulasi

• Adanya nyeri tekan pada epigastrium.  

• Adanya penurunan BB dari 47 kg menjadi Bau mulut tidak sedap


45 kg.  
  Nafsu makan Menurun
 
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
Lanjutan...
No. DATA Etiologi Masalah

3 DS : Reaksi antigen-antibody Intoleran aktivitas

Kien mengatakan lemas dan kebutuhan sehari-harinya    


sebagian dibantu oleh keluarga atau perawat.
Produksi substansivasoaktif (histamin
DO : bradikininnanafilaktosin)

• Klien tampak lemah.  

• Aktivitas klien dibantu oleh keluarga dan perawat Suplay O2 kejaringan


seperti mandi dan menggunakan pispot.
 
• Terpasang infus dex 5 % drip aminopilin 2 ampul 20
Kelemahan otot/ fisik, sianosis
tts.mnt.
 
• Terpasang O2 3ltr/menit
Intoleran aktivitas
Diagnosa Keperawatan

No Tanggal Ditemukan Dx. Kep.

1. 14 November 2020 Bersihkan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan


peningkatan produksi mukos

2. 14 November 2020 Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh


berhubungan dengan intake yang tidak adekuat

3. 14 November 2020 Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan


fisik dan pemasangan alat invasif.
Intervensi Keperawatan
No Dx Tujuan dan kriteria hasil Intervensi Rasional
1 Bersih Setelah di lakukan 1. Kaji fungsi pernapasan seperti 1. Penurunan bunyi napas dapat
tindakan keperawatan bunyi napas, kecepatan, irama, menunjukkan atelektosis, ronchi
kan 2x24 jam diharapkan dan penggunaan otot bantu menunjukkan akumulasi sekrel atau
jalan napas klien efektif napas. ketidak mampuan untuk membersihkan
dengan KH: 2. Berikan posisi senyaman jalan napas yang dapat menimbulkan
napas 1. Keluhan sesak mungkin (semi fowler). penggunaan otot bantu napas dan
tidak berkurang/hilang 3. Catat kemampuan untuk peningkatan kerja pernapasan.
2. Ronchi dan wheezing mengeluarkan sputum 2. Posisi semi fowler dapat membantu
efektif hilang/berkurang 4. Berikan dan anjurkan klien meningkatkan ekspansi paru-paru
3. Sekret encer dan untuk minum air hangat. sehingga memfasilitasi ventilasi difusi
mudah dikeluarkan 5. Ajarkan dan anjurkan klien perfusi.
4. Tidak ada untuk melakukan napas dalam 3. Untuk mengetahui perkembangan
penggunaan otot dan batuk efektif. Pengeluaran sputum karena pengeluaran
bantu napas 6. Ukur tanda-tanda vital setiap 4- sulit bila sekret sangat kental.
5. TTV dalam batas 6 jam bila keadaan stabil. 4. Dengan hidrasi yang cukup sekret akan
normal 7. Kolaborasi dengan tim medis encer dan mudah dikeluarkan
TD: 110/70 - 120/90 dalam hal: 5. Dengan napas dalam dan batuk efektif
N: 60-90x/menit -Pemasangan O2 3L/mnt sesuai akan meningkatkan pengembangan paru-
S: 36oC - 37oC program. paru dan sekret.
RR: 16-24x/menit -berikan obat-obatan sesuai 6. Perubahan TD, N. S. RR sebagai
6. Espirasi normal program. kompensasi dari ventilasi yang tidak
efektif.
Lanjutan..
No Dx Tujuan dan kriteria hasil Intervensi Rasional
2 Ketidak Setelah di lakukan 1. Kaji pola diet biasa klien 1. Pasien distress pernafasan akut
seimban tindakan keperawatan yang disukai/tudak disukai sering anoreksia karena dipsnea.
gan 2x24 jam diharapkan 2. Sajikan makanan dalam 2. Untuk meningkatkan nafsu makan
nutrisi pemenuhan kebutuhan keadaan hangat dan porsi dan memaksimalkan masukan
kurang nutrisi terpenuhi kecil tapi sering. nutrisi dan menurunkan iritasi
dari dengan KH: 3. Timbang BB tiap hari. gaster.
kebutuh 1. Mual 4. Anjurkan perawatan oral 3. Untuk mengukur keefektifan nutrisi
an berkurang/tidak ada hygiene sebelum dan dan dukungan cairan
tubuh. 2. Nafsu makan sesudah tindakan 4. Untuk Menurunkan atau mengurangi
meningkat pernapasan rasa tidak enak pada mulut yang
3. Makan habis 1 porsi 5. Kaji turgor kulit. dapat mengurangi nafsu makan
4. Berat badan tidak 6. Rujuk ke ahli diet untuk 5. Agar tugor kulit klien terlihat elastis
turun menentukan komposisi 6. Untuk Memberikan bantuan dalam
5. Albumin dalam diet perencanaan diet dengan nutrisi
batas normal 7. Awasi pemeriksaan adekuat
6. Tugor kulit elastis laboratorium seperti 7. Untuk mengetahui nilai nutisi yang
Albumin, protein, serum berada dalam tubuh
Lanjutan...

No Dx Tujuan dan kriteria Intervensi Rasional


hasil
3 Intoleran Setelah dilakukan 1. Kaji tingkat kemampuan 1. Untuk mengetahui
Aktivitas tindakan pemenuhan kebutuhan kemampuan klien dalam
keperawatan 2 x klien memenuhi kebutuhan.
24 jam diharapkan 2. Bantu klien untuk mandiri 2. Untuk melatih kemandirian
intoleransi aktivitas dalam hal Makan, minum, klien dalam memnuhi
tidak terjadi oral hygiene dan eliminasi kebutuhan klien
dengan KH: 3. Dekatkan barang-barang 3. Untuk memudahkan klien
1. Klien dapat yang dibutuhkan di meja dalam menjangkau barang-
melakukan klien barang yang dibutuhkan klien
aktivitas tanpa 4. Libatkan keluarga dalam 4. Dengan melibatkan keluarga
dibantu melakukan pemenuhan dapat membantu proses
2. Klien tidak kebutuhan sehari-hari. tindakan keperawatan.
sesak saat 5. Anjurkan aktivitas/mobilisasi 5. Rangsangan yang berlebihan
melakukan secara bertahap sesuai dapat menyebabkan
aktivitas dengan tingkat kemampuan dekompesasi
klien
Implementasi
Waktu Dx Implementasi Respon dan Hasil TT
D
1. Mengkaji fungsi pernapasan seperti bunyi 1. S : -
14-11-20 1
napas, kecepatan, irama, dan penggunaan otot O : bunyi napas masih terdengar ronkhi
08.00- bantu napas. 2. S : Klien mengatakan posisinya sudah terasa nyaman
2. Memberikan posisi senyaman mungkin (semi O : Klien tampak nyaman
09.00
fowler). 3. S :-
3. Mencatat kemampuan untuk mengeluarkan O : klien dapat mengeluarkan secretnya dan dibuang dalam
sputum secretnya sudah sedikit encer kecil
4. Memberikan dan menganjurkan klien untuk 4. S :-
minum air hangat. O : Klien tampak selalu meminum air hangat
5. Mengajarkan dan menganjurkan klien untuk 5. S :-
melakukan napas dalam dan batuk efektif. O : klien tampak belum mengerti untuk mempraktikan
6. Mengukur tanda-tanda vital setiap 4-6 jam batuk nyaman dengan makanan yang masuk
bila keadaan stabil. 6. S : -
7. Mengkolaborasi dengan tim medis dalam hal: O : TTV klien sedikit demi sedikit kembali normal
• Pemasangan O2 3L/mnt sesuai program TD 130/80 mmHg
• berikan obat-obatan sesuai program Nadi 85x/menit
Suhu 37 C
RR : 24x/menit
7. S :-
O : Klien tampak sedikit membaik

 
Waktu Dx Implementasi Respon dan Hasil TT
D
14-11-20 2 1. Mengkaji pola diet biasa klien yang
disukai/tidak disukai 1. S :
09.00- 2. Menyajikan makanan dalam keadaan hangat O : klien tampak menyukai pola diet yang diberikan
dan porsi kecil tapi sering. 2. S : Klien mengatakan sudah mulai bertambah nafsu makan
10.00
3. Menimbang BB tiap hari. O : Klien tampak menghabiskan ½ porsi
4. Menganjurkan perawatan oral hygiene 3. S :-
sebelum dan sesudah tindakan pernapasan O : BB klien masi 45
5. Mengkaji turgor kulit. 4. S : klien mengatakan mulutnya sudah merasa agak sedikit
6. Merujuk ke ahli diet untuk menentukan nyaman dengan makanan yang masuk
komposisi diet O : Klien tampak nyaman
7. mengawasi pemeriksaan laboratorium seperti 5. S : -
Albumin, protein, serum O : tugor kulit klien tampak elastis
6. S :-
O : nutrisi klien sedikit terpenuhi
7. S:-
O: pemeriksaan albumin belum dilakukan

 
Waktu Dx Implementasi Respon dan Hasil TT
D
14-11-20 3 1. mengkaji tingkat kemampuan pemenuhan
kebutuhan klien 1. S : -
11.00- 2. membantu klien untuk mandiri dalam hal O : klien tampak membaik
Makan, minum, oral hygiene dan eliminasi 2. S :
12.00
3. mendekatkan barang-barang yang O : klien tampak belum bisa melakukan Makan, minum,
dibutuhkan di meja klien oral hygiene dan eliminasi secara mandiri
4. melibatkan keluarga dalam melakukan 3. S: klien mengatakan mudah menjangkau barang-barang
pemenuhan kebutuhan sehari-hari. yang klien butuhkan
5. menganjurkan aktivitas/mobilisasi secara O : klien tampak mudah menjangkau barang-barang yang
bertahap sesuai dengan tingkat kemampuan klien butuhkan
klien 4. S :-
O : Keluarga klien tampak membantu klien dalam
melakukan pemenuhan kebutuhan sehari-hari
5. S: klien mengatakan badannya masih lemas
O : klien tampak lemas

 
Waktu Dx Implementasi Respon dan Hasil TT
D
15-11- 1 1. Mengkaji fungsi pernapasan seperti bunyi
napas, kecepatan, irama, dan penggunaan 1. S : klien mengatakan sudah merasa tidak sesak dengan
2020 otot bantu napas. napasnya
2. Mencatat kemampuan untuk mengeluarkan O : ronchi dan weezing tidak terdengar
08.00-
sputum 2. S :-
09.00 3. Mengajarkan dan menganjurkan klien untuk O : sputum mudah dikeluarkan berwarna bening dan encer
melakukan napas dalam dan batuk efektif. 3. S :-
4. Mengukur tanda-tanda vital setiap 4-6 jam O : klien tampak mengerti dan mempraktikan batuk efektif
bila keadaan stabil. dan dalam nafas
4. S : -
O : TTV sudah kembali normal
TD 120/80 mmHg
Nadi 80x/menit
Suhu 37 C
RR : 20x/menit
 
15-11- 2 1. Menyajikan makanan dalam 1. S : Klien mengatakan sudah mulai bertambah nafsu makan
keadaan hangat dan porsi O : Klien tampak menghabiskan 1 porsi
20 kecil tapi sering. 2. S :-
09.00- 2. Menimbang BB tiap hari. O : BB klien masi 45
3. Merujuk ke ahli diet untuk 3. S :-
10.00 menentukan komposisi diet O : nutrisi klien sedikit terpenuhi
4. mengawasi pemeriksaan 4. S:-
laboratorium seperti O: albumin, protein dan serum klien sudah kembali normal
Albumin, protein, serum
3 1. membantu klien untuk 1. S :
15-11-
mandiri dalam hal Makan, O : klien tampak sudah bisa melakukan Makan, minum,
20 minum, oral hygiene dan oral
eliminasi hygiene dan eliminasi secara mandiri
11.00-
2. mendekatkan barang-barang 2. S: klien mengatakan mudah menjangkau barang-barang
12.00 yang dibutuhkan di meja yang klien
klien butuhkan
3. menganjurkan O : klien tampak mudah menjangkau barang-barang yang
aktivitas/mobilisasi secara klien butuhkan
bertahap sesuai dengan 3. S: klien mengatakan badannya sedikit lebih segar dan sudah
tingkat kemampuan klien mampu melakukan aktifitas tanpa dibantu orang lain
O : klien tampak segar dan bisa melakukan aktivitas tanpa
di bantu
Evaluasi
Hari Dx Evaluasi T
Tanggal & T
waktu D
14 November 1 S:
2020 -Klien mengatakan posisinya sudah merasa nyaman
O:
-bunyi napas masih terdengar ronkhi
-Klien tampak nyaman
-klien dapat mengeluarkan secretnya dan dibuang dalam baskom kecil secretnya sudah
sedikit encer
-Klien tampak selalu meminum air hangat
-klien tampak belum mengerti untuk mempraktikan batuk efektif dan nafas dalam
-TTV klien sedikit demi sedikit kembali normal
TD 130/80 mmHg
Nadi 85x/menit
Suhu 37 C
RR : 24x/menit
-Klien tampak sedikit membaik
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi 1, 3, 5, dan 6 dilanjutkan
S:
14 2
-Klien mengatakan sudah mulai bertambah nafsu makan
Nove -klien mengatakan mulutnya sudah merasa agak sedikit nyaman dengan makanan yang masuk
O:
mber
-klien tampak menyukai pola diet yang diberikan
2020 -Klien tampak menghabiskan ½ porsi
-BB klien masi 45
-Klien tampak nyaman
-tugor kulit klien tampak elastis
-nutrisi klien sedikit terpenuhi
-pemeriksaan albumin belum dilakukan
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi 2,3,6 dan 7 dilanjutkan
14 3 S:
November -klien mengatakan mudah menjangkau barang-barang yang klien butuhkan
2020 -klien mengatakan badannya masih lemas
O:
-klien tampak membaik
-klien tampak belum bisa melakukan Makan, minum, oral hygiene dan eliminasi secara mandiri
-klien tampak mudah menjangkau barang-barang yang klien butuhkan
-Keluarga klien tampak membantu klien dalam melakukan pemenuhan kebutuhan sehari-hari
-klien tampak lemas
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi 2,3 dan 5 dilanjutkan
Hari, tanggal Dx Evaluasi T
dan waktu T
D
15 November 1 S:
2020 - klien mengatakan sudah merasa tidak sesak dengan napasnya

O:
- ronchi dan weezing tidak terdengar
- sputum mudah dikeluarkan berwarna bening dan encer
- klien tampak mengerti dan mempraktikan batuk efektif dan nafas dalam
- TTV sudah kembali normal
TD 120/80 mmHg
Nadi 80x/menit
Suhu 37 C
RR : 20x/menit
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan
15 2 S:
Novembe - Klien mengatakan sudah mulai bertambah nafsu makan
r 2020 O:
-Klien tampak menghabiskan 1 porsi
-BB klien masi 45
-nutrisi klien sedikit terpenuhi
-albumin, protein dan serum klien sudah kembali normal
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi 2 dan 3 dilanjutkan
15 3 S:
Novembe -klien mengatakan mudah menjangkau barang-barang yang klien butuhkan
r 2020 -klien mengatakan badannya sedikit lebih segar dan sudah mampu melakukan aktifitas tanpa dibantu
orang lain
O:
-klien tampak sudah bisa melakukan Makan, minum, oral hygiene dan eliminasi secara mandiri
-klien tampak mudah menjangkau barang-barang yang klien butuhkan
-klien tampak segar dan bisa melakukan aktivitas tanpa dibantu
A : Masalah teratasi
P : Intervensi selesai
Daftar Pustaka
Herdman, T.H. (2018) NANDA International Nursing Diagnoses : definition and classification 2018-
2020. Jakarta : EGC
Bulechek, G.M., Butcher, H.K., Dochterman, J.M., & Wagner, C.M. (2016) Nursing Intervention
Classificatio (NIC), Edisi 6. Philadelpia : Elsevier
Moorhead, sue., Jhonson, Marion., Maas, M.L., &Swanson, Elizabeth (2016) Nursing Outcomes
Classification (NOC), Edisi 5. Philadelpia : Elsevier

https://id.scribd.com/document/378378075/Pathway-Asma
https://id.scribd.com/doc/274811599/ASKEP-Asma-a-n-Muhammad-Rozikhin-NIM-201233040

https://www.academia.edu/35320912/LAPORAN_PENDAHULUAN_ASMA
TERIMAKASI
H

Anda mungkin juga menyukai