RIWAYAT OBSTETRI
P0A0
HPHT : HPHT : 18-07-2019
RIWAYAT KB & RPD
Riwayat KB
Tidak menggunakan KB
Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat Hipertensi : disangkal
Riwayat Penyakit Jantung : disangkal
Riwayat Penyakit Paru : disangkal
Riwayat DM : disangkal
Riwayat Penyakit Reproduksi : disangkal
Riwayat penyakit stroke : disangkal
RPK & SOSEK
Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayat Hipertensi : disangkal
Riwayat Penyakit Jantung : disangkal
Riwayat Penyakit Paru : disangkal
Riwayat DM: disangkal
Riwayat Penyakit Keganasan: disangkal
Riwayat Sosial Ekonomi
Pasien adalah seorang ibu rumah tangga, suami pasien bekerja wiraswasta. Biaya
pengobatan ditanggung BPJS Non PBI kelas III.
STATUS GENERALIS
Keadaan Umum: Baik
Kesadaran : Compos mentis
TB : 157 cm
BB : 56 kg
Vital Sign
Tensi : 110/80 mmHg
Nadi : 80 x / menit
RR : 21 x / menit
Suhu : 36,20C
PEMERIKSAAN FISIK
STATUS INTERNUS
Mata : Conjungtiva anemis (+/+), sklera ikterik (-/-)
Mulut : Bibir sianosis (-), bibir kering (-), lidah kotor (-)
Tenggorokan : Faring hiperemis (-), pembesaran tonsil (-)
Telinga : Discharge (-)
Leher : Simetris, pembesaran kelenjar limfe (-),pembesaran tiroid (-)
Kulit : Turgor kembali lambat (-), ptekiae (-)
Pulmo
Inspeksi: Pergerakan hemithorax dextra dan sinistrasimetris
Palpasi : Stem fremitus dextra dan sinistra sama, nyeri tekan (-)
Perkusi : Sonor seluruh lapang paru
Auskultasi : Suara dasar vesikuler, suara tambahan (-)
Cor
Inspeksi: Ictus cordis tidak tampak
Palpasi : Ictus cordis tidak teraba
Perkusi : tidak dilakukan.
Auskultasi : suara tambahan (-)
Abdomen
Inspeksi: Perut cembung, striae gravidarum (-), bekas operasi (-).
Auskultasi : bising usus (+)
Perkusi : Pekak
Palpasi : Nyeri tekan perut bawah (+), teraba massa pada fundus uteri 3 jari di
atas suprapubis. Konsistensi kenyal.
STATUS GINEKOLOGI
Genitalia Eksterna
Vulva oedem (-), massa (-), perlukaan (-), eritema (-), vaginal discharge (-), darah (-)
Genitalia Interna (VT)
Vulva : tidak ada kelainan, fluxus (+). Fluor (-)
Vagina : tidak ada kelainan
Portio : Portio berukuran sebesar jempol tangan
OUE/OUI : tertutup
Uterus : terdapat massa sebesar telur angsa (± 7 cm)
Adneksa : massa (-)
Parametrium : infiltrat (-)
Inspekulo
Tampak darah keluar pada OUE
Portio berukuran sebesar jempol tangan.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Darah Rutin
2. USG Abdomen
Dilakukan pada tanggal
4 Agustus 2019
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Dilakukan pada tanggal 5 Agustus 2019
KESAN :
• Uterus membesar, disertai 3 buah massa solid
oval, batas tegas didalamnya (ukuran 7,36 x
5,98 x 7,51 cm ; 4,97 x 4,62 x 4,78 cm ; 6,98 x
7,69 x 5,46 cm) cenderung Mioma uteri
• Tak tampak kelainan lain pada organ abdomen
diatas secara sonografi
RESUME
Pasien usia 39 tahun (♀) datang ke IGD RSI Sultan Agung Semarang dengan keluhan
keluar darah dari jalan lahir sejak ±4 hari yang lalu. Darah yang keluar awalnya sedikit
namun semakin hari semakin banyak. Darah berwarna merah segar dan tidak
bergumpal. Pasien juga merasakan jika selama 4 bulan ini, perutnya terus bertambah
besar dan nyeri. Pada saat menstruasi pasien juga mengeluhkan keluar darah yang
banyak dari jalan lahir. Pasien sering mengeluh sering buang air kecil.
DIAGNOSIS
Pasien wanita P0A0 usia 39 tahun dengan Mioma Uteri
DIAGNOSIS BANDING
Adenomiosis
Neoplasma Ovarium
Kehamilan
PENATALAKSANAAN
1. Rawat inap
2. KCL 1 Flash dalam cairal RL 500 CC (20 tpm)
3. Inj Ceftriaxon 2 gram
4. Pro Miomektomi pada tanggal 6 Agustus 2019
PROGNOSIS
1. Ad Vitam : ad bonam
2. Ad Functionam : dubia ad malam
3. Ad Sanationam : ad bonam
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI
Mioma uteri adalah tumor jinak yang berasal dari miometrium uterus
dengan konsistensi padat kenyal, batas jelas, mempunyai pseudo
kapsul, tidak nyeri, bisa soliter atau multipel. Tumor ini juga dikenal
dengan istilah fibromioma uteri, leiomioma uteri, atau fibroid. Mioma
uteri bukanlah suatu keganasan dan tidak juga berhubungan dengan
keganasan. Mioma uteri merupakan neoplasma jinak yang berasal dari
otot polos uterus dan jaringan ikat yang menumpanginya. Mioma uteri
berbatas tegas, tidak berkapsul, dan berasal dari otot polos jaringan
fibrous sehingga mioma uteri dapat berkonsistensi padat jika jaringan
ikatnya dominan, dan berkonsistensi lunak jika otot rahimnya yang
dominan.
EPIDEMIOLOGI
1. 27% wanita berumur 25 tahun mempunyai sarang mioma, pada wanita yang berkulit
hitam ditemukan lebih banyak
2. Di Indonesia mioma uteri ditemukan pada 2,39 – 11,7% pada semua penderita
ginekologi yang dirawat
3. Tumor ini paling sering ditemukan pada wanita umur 35 – 45 tahun (kurang lebih 25%)
dan jarang pada wanita 20 tahun dan wanita post menopause.
4. Statistik menunjukkan 60% mioma uteri berkembang pada wanita yang tak pernah
hamil atau hanya hamil 1 kali. Prevalensi meningkat apabila ditemukan riwayat
keluarga, ras, kegemukan dan nullipara
ETIOLOGI
Umur
Paritas
Faktor ovarium
KLASIFIKASI