Anda di halaman 1dari 25

Green Concept House

Violeta Rahmawati
1403134109
DI’13-G
Green Concept
• Istilah green concept adalah konsep
rumah/tempat tinggal yang mampu
berinteraksi baik dengan lingkungan
sehingga tidak menimbulkan dampak buruk
bagi lingkungan serta memberikan kualitas
hidup yang baik bagi penghuninya.
Hal-hal yang perlu diterapkan
untuk mewujudkan green concept
home
1. penerapan tapak bangunan, yaitu:

• Master Site Planning


• Site Design
• PermaCulture
• Planting Design
• Pest management
• Landscape Lighting
2. Komposisi

• komposisi bangunan dan lahan harus diperhatikan.


Komposisi itu dikenal sebagai perbandingan
Koefisiensi Dasar Bangunan (KDB) dengan Koefisien
Dasar Hijau (KDH). Standarnya antara 70:30 hingga
60:40.
3. Pengaruh fisik bangunan

Terhadap matahari
• Sumber pencahayaan, minimalisasi pemakaian lampu

• Memberikan Suhu yang stabil terhadap bangunan dan menetralisir kelembaban

• Memberikan energi dan nutrisi terhadap vegetasi sekitar bangunan


Terhadap Angin
• Menjaga kestabilan suhu ruang pada saat siang atau malam hari, minimalisasi
pendingin buatan

• Menciptakan sumber energi alternatif untuk kebutuhan utilitas bangunan

Pengaruh negatif, sebagai berikut:


• Tidak teraturnya suhu ruang, dan pergumulan angin yang berlebihan di dalam ruang,
membuat ketidaknyaman penggunanya
• Terlalu kencangnya angin menyebabkan rusaknya fisik bangunan atau sarana
pendukungnya
Antisipasi
• Menyediakan sarana pendukung pergerakan angin pada fisik bangunan,

sehingga angin bergerak sesuai dengan jalurnya.


• Membuat bukaan seperlunya agar sirkulasi angin bergerak normal
• Menanam pohon-pohon dengan tinggi dan jenis yang bervariasi, serta jarak yang
sesuai sehingga tanaman yang berfungsi sebagai buffer yang menjaga kestabilan
sirkulasi angin di luar ruangan
Aliran air
• Objek Estetika
• Kelangsungan hidup jasad retnik tanah serta tumbuhan

Dampak negatifnya yaitu:


• Menghancurkan kestabilan fisik bangunan
• Kelembaban  tinggi, dan menimbulkan ketidaknyamanan penggunanya
• Mudah tercemar, sehingga menurunnya kualitas air sebagai kebutuhan utama
• Merusak struktur dan fisik tanah
Dampak – dampak positif dan negatif air juga dapat kita manfaatkan dengan cara:

• Merencanakan tapak bangunan yang tidak berlawanan atau tidak


berada di konsentrasi jalur air yang ada
• Menyediakan pendukung bangunan yang sesuai untuk antisipasi
terpaan air secara langsung
• Menggunakan material-material yang tahan terhadap air secara
langsung
• Menjaga kelestarian tumbuhan-tumbuhan yang ada sehingga air dapat
berjalan secara alami
• Menyediakan fasilitas-fasiltas pengairan yang optimal
• Menyediakan fasilitas-fasilitas penetralisiran air, sehingga air aman
untuk lingkungan
Vegetasi

• Sebagai penetralisir pengaruh dari angin dan matahari


• Menjaga kestabilan serta kesuburan tanah
• Dapat diterapkan sebagai suatu media pendidikan
• Dapat menambah estetika sekitar bangunan, dan menambah kenyaman dalam dan
luar bangunan
Sampah

Beberapa pengaruh negatif sampah terhadap hunian Ekologis,


yaitu:
• Menyebabkan lingkungan hunian menjadi kotor dan dapat menimbulkan penyakit
dan pencemaran lingkungan
• Hilangnya nilai-nilai Estetika dan kenyamanan
• Menimbulkan Kerusakan fisik bangunan
Untuk mengantisipasi perlu di lakukan pengelolaan secara
berkelanjutan, dengan cara:

Daur ulang, Pengkomposan, pengurukan, dan beberapa prinsip yang bisa di terapakn di dalam lingkungan

keseharian dengan sistem :

• Reduce (Mengurangi); sebisa mungkin lakukan minimalisasi barang atau material yang kita pergunakan.

• Reuse (Memakai kembali); sebisa mungkin pilihlah barang-barang yang bisa dipakai kembali. Hindari

pemakaian barang-barang yang disposable (sekali pakai, buang).

• Recycle (Mendaur ulang); sebisa mungkin, barang-barang yg sudah tidak berguna lagi, bisa didaur

ulang.

• Replace ( Mengganti); teliti barang yang kita pakai sehari-hari. Gantilah barang barang yang hanya bisa

dipakai sekali dengan barang yang lebih tahan lama. Juga telitilah agar kita hanya memakai barang-

barang yang lebih ramah lingkungan.


4 Aspek yang harus diperhatikan pada rumah
ramah lingkungan
Energi
• Menggunakan solar photo-voltaic yang menghimpun panas matahari menjadi
energi listrik.
• Memaksimalkan pengudaraan buatan dengan rancangan ventilasi silang,
• Penggunaan void, dan ventilasi yang benar,
• Serta teritisan lebar untuk menangkal panas matahari langsung.
Air
• Mengurangi penggunaan air berlebih,
• Serta menggunakan limbah air bekas mandi dan cuci dengan proses daur untuk
digunakan kembali sebagai air untuk menyiram tanaman dan mobil.
Material
• Modifikasi material yang telah usang menjadi suatu barang yang bisa dimanfaatkan
adalah langkah yang baik. Material yang ramah lingkungan, dan mudah di dapat,
sebenarnya tidak dilarang jika harus menggunakan bahan – bahan modern yang
ada, hanya saja volume penggunaan yang harus ada kesepakatan. Menggunakan
material dari sumberdaya yang diperbarukan, Reduksi material dan penggunaan
material lokal juga dapat mengurangi penggunaan energi berlebih dari transportasi
yang digunakan –transportasi menyumbang gas buang CO2.
Kesehatan
• Penghuni rumah tidak boleh sedikit pun terkena dampak yang merugikan bagi
kesehatannya. Energi, air, dan material harus bebas dari racun dan limbah yang
berbahaya bagi manusia dan lingkungannya. Pemilihan jenis finishing yang non-
toxic dan tidak beracun, serta penanganan limbah cair dan sampah dengan tepat
akan berdampak positif bagi kesehatan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai