TUJUAN
RUMUSAN MASALAH
MANFAAT
LATAR BELAKANG
Hipertensi
Tekanan darah lebih dari
≥140/ 90 mmHg
hasil data yang didapat dari Badan
Kesehatan Jawa Tengah tahun 2009
Hipertensi adalah salah satu kasus penyakit yang angka prevalensi kasus hipertensi
dikenal sebagai faktor utama terjadinya kematian esensial di Jawa Tengah sebesar
penyakit kardiovaskular. Kasus hipertensi telah 2,13%, sedangkan hasil data angka
prevalensi kasus hipertensi yang
menyumbang sebanyak 10-20 % kasus kematian dari
lain sebesar 0,21%. Sehingga
berbagai penyakit didunia. didapatkan jumlah total angka
Riskesdas kasus tekanan darah yang belum dapat prevalensi kasus hipertensi di Jawa
terdiagnosis secara merata akan berdampak buruk Tengah sebesar 2,34%.
bagi masyarakat.
Faktor yang mempengaruhi HT menurut WHO:
- Usia seperti satu dari sepuluh orang dengan usia 20 sampai 30an, dan lima
dari sepuluh orang dengan usia 50an
- Ekonomi perekonomian yang rendah pada beberapa negara seperti Afrika
juga menjadi faktor resiko terjadinya hipertensi dengan presentase sebesar lebih
dari 40%
Berdasarkan uraian diatas diperlukan pengkajian
untuk mengetahui gambaran terjadinya
Hipertensi pada NY. M di Puskesmas Ngaliyan
Semarang dengan pendekatan teori roda
Rumusan Masalah
Tujuan Umum
Mengetahui diagnosis holistik dan terapi komprehensif terhadap kejadian hipertensi
pada Ny. M. di Puskesmas Ngaliyan Kota Semarang berdasarkan pendekatan teori Roda
Tujuan Khusus
Untuk mengetahui peran genetik terhadap kejadian hipertensi pada Ny.M.
Untuk mengetahui peran lingkungan biologi terhadap kejadian hipertensi pada Ny.M.
Untuk mengetahui peran lingkungan sosial terhadap kejadian hipertensi pada Ny.M.
Untuk mengetahui peran lingkungan fisik terhadap kejadian hipertensi pada Ny.M.
MANFAAT
Nama : Ny. M
Jenis kelamin : Perempuan
Umur : 52 tahun
Agama : Islam
Status Perkawinan : Menikah
Pendidikan terakhir : SMK
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Alamat : Jl. Taman Karonsih Selatan II no. 1109 RT 06/RW 04 Kelurahan Ngaliyan
Kecamatan Ngaliyan, Semarang.
Lingkungan
Biologi
Genetik /
Host
Lingkungan Lingkungan
Fisik Sosial
ANAMNESIS HOLISTIK
ASPEK 1 : PERSONAL
Keluhan Utama: sering sakit kepala, bila mau berdiri merasa akan jatuh, keringat
dingin
Harapan : keluhan menghilang dan dapat beraktivitas seperti semula.
Kekhawatiran : sakit yang dialami semakin bertambah parah, dan mengalami
komplikasi.
ANAMNESIS HOLISTIK
ASPEK 2 : ANAMNESIS
Pasien mengeluh sering sakit kepala sejak tahun 2007 yaitu saat berusia 41 tahun dimana
pasien melahirkan anak ke-3nya, sejak saat itu pasien mulai memiliki tekanan darah yang
selalu tinggi. Menurut pasien sakit kepala terasa cekot-cekot dan hilang timbul. Pasien
memeriksakan keluhan tersebut ke Puskesmas Ngaliyan dan didiagnosis hipertensi. Pasien
mendapatkan obat anti-hipertensi dari Puskesmas. Selain sakit kepala, pasien juga
mengeluhkan kaku pada bagian tengkuk dan keluar keringat dingin. Sesak napas setelah
aktivitas (-), sesak napas pada malam hari (-)
Riwayat penyakit dahulu
a.Riwayat keluhan serupa : keluarga inti ada riwayat
b.Riwayat rawat inap : ada riwayat rawat inap
c.Riwayat alergi obat dan makanan : disangkal
d.Riwayat penyakit metabolik : tidak ada riwayat
-Pasien pernah sakit seperti ini sebelumnya.
-Riwayat alergi disangkal.
-Riwayat diabetes melitus disangkal.
-Riwayat kolesterol disangkal.
Riwayat Penyakit Keluarga
Dari hasil anamnesis, pasien bercerita bahwa ibu kandung menderita hipertensi.
Riwayat sosial ekonomi
Pasien merupakan anak ke empat dari 7 bersaudara. Pasien tinggal dengan anak
ketiganya. Anak pertama dan kedua sudah memiliki rumah sendiri dengan
keluarga masing-masing. Pasien merupakan seorang Ibu Rumah Tangga.
Pembiayaan pengobatan pasien menggunakan BPJS.
ANAMNESIS HOLISTIK
ASPEK 3 & 4: FAKTOR RESIKO
Pasien makan 3 kali sehari pada pagi, siang dan malam hari.
Jenis makanan yang dikonsumsi berupa nasi, lauk pauk, sayuran dan sesekali buah-buahan
seperti mangga, apel, pisang, dan lain-lain. Lauk pauk yang paling sering dimakan dan
dimasak dengan cara digoreng, seperti tahu , tempe. Namun pasien jarang mengkonsumsi
daging merah ataupun ikan. Pasien masih belum memantau asupan garam dalam sehari.
Pasien mengaku mulai jarang melakukan olahraga karena jalan di kompleks yang naik
turun. Olah raga yang biasanya berjalan kaki atau mengikuti senam jantung yang diadakan
oleh kompleknya dengan frekuensi 1 kali dalam dua minggu.
Kebiasaan lain
Pasien memiliki pola tidur yang baik.
Pasien bekerja sebagai ibu rumah tangga sehingga tidak banyak melakukan
aktivitas fisik
Ekonomi
Pasien tinggal bersama anak ketiga pasien. Pasien merupakan Ibu Rumah
Tangga, untuk membiayai kebutuhan sehari hari pasien menggunakan gaji
pensiunan suaminya yang merupakan pensiunan PNS. Rumah yang
ditempati sekarang merupakan milik pribadi. Menurut pasien, gaji pensiunan
suaminya per bulan pasien sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-
hari
Data Rumah
Sosial Masyarakat
Keluarga pasien berhubungan baik
dengan tetangganya sekitar
rumahnya. Rata-rata lingkungan
masyarakat pasien adalah golongan
menengah.
Lingkungan biologi
- Daerah sekitar rumah pasien yang memiliki
banyak tanjakan dan turunan
- Banyak nyamuk malam hari
Lingkungan fisik
Sering mencium bau asap
Mendengar suara anjing pada
malam hari
ANAMNESIS HOLISTIK
ASPEK 5:DERAJAT FUNGSIONAL
Tanda Vital
Tekanan darah : 170/90 mmHg
Nadi : 80x/menit, reguler
RR : 20x/menit
Temperatur : 36,90C
Antropometri : BB: 65 kg TB: 160 cm
IMT : BB/TB2 = 65 /(1,6 x 1,6)= 25,4 kg/m2
Lingkar perut : 100 cm
Status gizi : Overweight
Thorax
Status Present - Inspeksi : simetris, retraksi ruang sela iga
Kepala : normocephal (-), massa (-)
Rambut : putih, tidak mudah dicabut - Palpasi : nyeri tekan (-), massa (-),gerakan
Kulit kepala : massa (-) dinding dada simetris, fremitus vocal
Wajah : simetris, massa (-) simetris
Mata : konjungtiva anemis (-/-), sklera - Perkusi : sonor seluruh lapang paru
ikterik (-/-), refleks cahaya (+/+). Lapang pandang - Auskultasi : ronki (-)
menyempit di OD/OS. Cor : S1 S2 regular, murmur (-), gallop
Telinga : normotia, massa (-/-), sekret (-/-) (-), iktus kordis teraba pada 2 cm
Hidung : deformitas (-), sekret (-/-) lateral linea midclavicularis sinistra
Mulut : bibir pucat (-), kering(+), sianosis (-) Pulmo : vesikuler (+) seluruh lapang
Leher : simetris, pembesaran kelenjar limfe paru, Rhonki basah (-/-), wheezing
(-\-), deviasi trakhea (-) (-/-)
Musculoskeletal : gerakan bebas (+/+),
deformitas (-/-), krepitasi (-/-), nyeri
Abdomen tekan (-), edema (-/-)
- Inspeksi : membesar dengan arah Saraf
membujur, tanda-tanda inflamasi (-), Kaku kuduk : Tidak ditemukan
massa (-),spider nevy (-), distensi (-), Saraf kranialis : Dalam batas normal
striae gravidarum (-) Refleks fisiologis : +/+
- Auskultasi : bising usus (+) normal, bising Refleks patologis : -/-
pembuluh darah (-) Kulit : ikterik (-), petekhie (-), turgor kulit <
- Perkusi : timpani (+), nyeri ketok (-), nyeri 2detik
ketok CVA (-/-) Ekstremitas : Edema - / - Akral dingin
- Palpasi : nyeri tekan (-), massa (-) -/-
Pelvis : deformitas (-), krepitasi (-), -/- -/-
massa (-), nyeri tekan (-) Luka -/-
-/-
III. DIAGNOSTIK
HOLISTIK
DIAGNOSA
A. Aspek 1 : Personal
· Keluhan Utama : sering sakit kepala, sering
hampir jatuh bila mau berdiri, keluar keringat
dingin.
· Harapan : keluhan berkurang atau
menghilang, dapat beraktivitas seperti semula
· Kekhawatiran : keluhan semakin bertambah
parah, dan timbul komplikasi
E. Derajat Fungsional
Skala 1 : tidak ada kesulitan, dimana pasien hidup mandiri
IV. ANALISA PENYEBAB MASALAH
V. PLAN OF ACTION
NO MASALAH PEMECAHAN MASALAH
Edukasi tentang pengertian, tanda, gejala,
Pengetahuan pasien tentang pengertian, tanda, gejala, faktor resiko, faktor resiko, dan komplikasi hipertensi
1. dan komplikasi hipertensi masih kurang dengan Leaflet
Ny. M usia 52 tahun masalah pada faktor internal adalah usia, jenis kelamin, sering
memakan makanan yang digoreng dan tidak memantau asupan garam dalam
sehari, pekerjaan yang tidak membutuhkan banyak aktivitas fisik, kurang olah raga,
dan indeks massa tubuh yang tergolong overweight. Sedangkan faktor eksternal
adalah jalanan sekitar tempat tinggal pasien yang tidak mendukung kebiasaan olah
raga pasien.
PREVENTIF
PROMOTIF
1. Patient centered
1. Patient centered
· Memberikan edukasi kepada pasien
· Memberikan edukasi tentang fakto resiko
mengenai pemilihan porsi dan komposisi makanan
penyakit Hipertensi
supaya sesuai dengan kebutuhan gizi pasien
· Memberikan edukasi tentang pola makan yang
hipertensi.
seimbang bagi penderita hipertensi
· Memberikan edukasi kepada pasien cara
· Memberikan edukasi tentang olahraga yang
memilih jenis dan durasi olahraga yang baik.
teratur bagi penderita hipertensi
2. Family focused
2. Family focused
· Memberikan edukasi keluarga mengenai
· Memberikan edukasi tentang pola makan yang
pemilihan porsi dan komposisi makanan supaya
seimbang untuk pencegahan hipertensi
sesuai dengan kebutuhan gizi pasien hipertensi
· Memberikan edukasi tentang keuntungan olahraga
· Memberi pengetahuan kepada keluarga cara
teratur.
memilih jenis dan durasi olahraga yang baik
3. Community oriented
· Memberikan edukasi kepada keluarga pasien
Puskesmas melakukan kegiatan posbindu di wilayah
agar segera melakukan pemeriksaan tekanan darah
tempat tinggal pasien agar sekelompok masyarakat
berkala.
yang bertempat tinggal di wilayah tersebut mengerti
· Memberikan edukasi tentang menu makan
tentang deteksi dini, berbagai risiko penyakit tidak
yang sehat, seimbang, serta rendah gula dan garam.
menular, dan gaya hidup yang baik.
3. Community oriented
· Gerakan senam sehat di pagi hari
KURATIF
1. Patient centered
REHABILITATIF
· Pemberian obat antihipertensi (amlodipine
1. Patient centered
10mg)
· Setiap hari pasien berolahraga rutin ringan
· Konsumsi makanan sesuai dengan kebutuhan
(jalan-jalan atau senam) 15 - 30 menit
pasien (diet hipertensi).
· Kontrol teratur
2. Family focused
· Tetap menjaga pola makan walaupun tekanan
· Keluarga membantu pemantauan pola makan
darah sudah stabil.
seimbang sesuai dengan kebutuhan pasien (diet
2. Family focused
untuk pasien dengan hipertensi),.
· Anggota keluarga dapat mengajak pasien
3. Community oriented
untuk berolahraga bersama.
· Kader melakukan pemantauan
perkembangan dan edukasi pentingnya keteraturan
minum obat dan efek samping hipertensi.
Pemantauan/ Follow up
Penggalian informasi pertama kali
dilakukan di Ruang pemeriksaan Puskesmas
Ngaliyan pada tanggal 4 November 2018. Pada
pagi hari pasien berkunjung ke puskesmas.
Kunjungan rumah dilakukan pada hari Selasa, 6
November 2018 untuk mengamati kondisi
lingkungan, perilaku pasien, dan keluarga
pasien dilakukan di Jl. Taman Karonsih Selatan
II no. 1109 RT 06/RW 04 Kelurahan Ngaliyan
Kecamatan Ngaliyan, Semarang. Intervensi
dilakukan pada tanggal 8 November 2018.
KESIMPULAN
FAKTOR INTERNAL FAKTOR EKSTERNAL
Pengetahuan pasien tentang hipertensi masih kurang Pengetahuan keluarga tentang hipertensi masih kurang
Pola makan pasien yang tidak sesuai dengan diet penderita Kurangnya dukungan dari keluarga mengenai diet yang sesuai
hipertensi untuk pasien
Aktivitas fisk pasien yang kurang serta olah raga yang tidak Pasien belum mengikuti program prolanis yang dilaksanakan
teratur oleh BPJS
SARAN (PASIEN DAN KELUARGA)