Anda di halaman 1dari 7

UTEROTONIKA

NH
Uterotonika

Dibagi menjadi 3 golongan:


1. Oksitosin
2. Alkaloid ergot
3. Prostaglandin
OKSITOSIN
 Dosis & sediaan: 10unit iv atau im.
 Oksitosin terikat pada reseptornya yang berada pada membran sel miometrium,
di manas elanjutnya terbentuk siklik adenosin-5-monofosfat (cAMP). Cara kerja
oksitosin adalah dengan menimbulkan depolarisasi potensial membran sel.
Dengan terikatnya oksitosin pada membran sel, maka Ca++ dimobilisasi dari
retikulum sarkoplasma untuk mengaktivasi protein kontraktil
 Pemberian secara intravena dapa memberikan efek seketika dengan peak
concentration tercapai setelah 30 menit
 Pemberian secara intramuscular memberikan efek 3-7 menit namun durasinya
bisa bertahan lama hingga 1 jam
 Waktu paruh 1 jam
 Cara pemberian: 0.3- 1 IU bolus intravena seama 10 menit, dilanjutkan
dengan 5-10 IU / jam selama 4 jam
 Rule of three  pemberian 3 IU, interval 3 menit untuk evaluasi, diberikan 3
dosis, dan dilanjut 3 IU/ jam untuk maintenance
 Pemberian 3 IU dilakukan tidak lebih cepat dari 15 detik
 Maintenance bisa diperpanjang hingga 5 jam
 Efek hemodinamik: menurunkan SVR, meningktatkan cardiac output,
meningkatkan HR
 Efek samping: hipotensi, retensi air, prolong uterine contraction  tetania
uteri rupture uteri
Alkaloid ergot
 Alkaloid ergot terdapat pada jamur Clavices Purpurae yang terdapat pada
gandum dan padi-padian.
 Dibagi 3 kelompok:
1. Alkaloid asamamino dengan prototip Ergotamin
2. Derivat dihidroalkaloid asam amino dengan prototip derivate
dihidroergotamine
3. Alkaloid amin dengan prototype ergonovin/ergometrin
 Menimbulkan kontraksi otot uterus dengan cara meningkatkan frekuensi dan
amplitudo kontraksi pada dosis rendah dan meningkatkan tonus uterus basal
pada dosis tinggi dengan cepat dan poten melalui reseptor alfa-adrenergik
sehingga menghentikan perdarahan uterus. 
 Efek hemodinamik: peningkatan tekanan darah
 Dosis: 200 mcg dilarutkan dalam 100 cc NS, di infus dalam 10 menit
Prostaglandin
 Dihasilkan sendiri dalam tubuh
 Digunakan dalam bentuk injeksi (PGF dan PGE2) serta dalam bentuk tablet
(PGE1)
 Berfungsi untuk mematangkan atau melunakkan serviks tanpa mengganggu
kontraksi uterus
 Sediaan tablet diabsorbsi 9-15 menit setelah pengunaan sublingual, per rectal
dan per vaginal
 Sediaan injeksi diberikan IM dan mencapai peak concentration 15-60 menit
 Waktu paruh 40 menit
 Rekomendasi WHO tidak merekomendasikan penggunaan sediaan injeksi
 Dosis sediaan tablet 400-600 mcg per oral
 Dosis sediaan injeksi PGF 250 mcg IM
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai