Anda di halaman 1dari 33

Organisasi Koperasi

dalam sistem Pasar


Pemasaran adalah

• Tindakan yang menyebabkan berpindahnya hak


milik atas barang dan jasa dari penjual kepada
pembeli.
• Keseluruhan aktivitas perdagangan yang
meliputi pembelian, penjualan, pergudangan,
penyimpanan dan promosi.
Fungsi pemasaran
• Fungsi pertukaran
yaitu menjual dan membeli baik bahan baku
maupun bahan jadi
• Fungsi pengadaan fisik barang dagangan
yaitu meliputi pengangkutan, penyimpanan
dan transfer sementara.
• Fungsi pemberian jasa.
yaitu menanggung resiko, standardisasi dan
informasi pasar.
Informasi pasar meliputi:
• Jenis barang yang disenangi konsumen
• Jumlah yang akan dijual pada pereode
tertentu
• Informasi mengenai lokasi calon pelanggan
• Perincian mengenai jenis dan kualitas
masing-masing barang yang akan
dipasarkan.
• Preferensi produk dari para konsumen
• Informasi sumber bahan baku
Tiga pendekatan pemasaran

• Pendekatan komoditi (commodity approach).


yaitu mempelajari seluk beluk barang dengan
cara mempelajari kualitas barang, harga,
merk dan periklanan.
• Pendekatan fungsional (functional approach)
Yaitu pendekatan fungsi pokok pemasaran
dari awal sampai akhir yang telah
dilaksanakan oleh sistem pemasaran.
• Pendekatan kelembagaan (institutional approach) :
Yaitu pendekatan yang membahas peran
lembaga atau badan yang memindahkan barang
atau jasa dari produsen ke konsumen.

Ada 2 lembaga:
 Lembaga yang menyalurkan secara langsung
misalnya pedagang besar, agen, pengecer.
 Lembaga yang menyalurkan tdk langsung misalnya
biro iklan, media cetak dll.
Koperasi sebagai lembaga
pemasaran
Berdasarkan identitas koperasi bahwa anggota
adalah sbg pemilik dan pelanggan, maka pemberian
pelayanan kepada anggota harus memuaskan.

Pelayanan tersebut berupa:


• Pelayanan sepenuhnya hanya kpd anggota.
• Pelayanan yang lebih baik diberikan kpd anggota
daripada bukan anggota
• Pelayanan yang sama diberikan kpd anggota dan
bukan anggota
Kelemahan pemasaran koperasi
• Biaya pengolahan input tinggi sehingga harga jual
juga ikut menjadi tinggi.
• Kualitas barang yang dihasilkan masih kurang baik.
• Barang hasil produksi kurang dikenal.
• Lokasi penjualan yang kurang strategis.
• Lemahnya permodalan
• Terbatasnya informasi dan data mengenai sumber
input yang dapat dimanfaatkan oleh koperasi.
• Rendahnya tingkat pengetahuan dan ketrampilan
anggota.
• Kurang informasi pasar bagi koperasi.
Operasional pemasaran bagi koperasi :
• Fungsi penjualan
Untuk menghindari persaingan diantara anggota, maka
koperasi dapat berperan sebagai penampung hasil
produksi anggota dan kemudian koperasi sebagai
pemasarnya.
• Fungsi pembelian
Adanya anggota yang membeli bahan baku secara sendiri-
sendiri mengakibatkan harganya menjadi mahal. Ini adalah
peran bagi koperasi untuk melakukan pembelian secara
bersama agar harga lebih murah.
• Fungsi Promosi
promosi membutuhkan biaya yang mahal, tetapi dengan
promosi yang dikoordinir oleh koperasi akan menjadikan
biaya promosi menjadi lebih murah.
1. Kekuatan dan Kelemahan
koperasi dalam Sistem Pasar
• Sebagai organisasi yang dimiliki oleh para anggota ,
koperasi sangat mungkin memanfaatkan
kekuatannya terutama yang berhubungan dengan
economics of sale, bargaining position di pasar
sebagai akibat bersatunya para produsen dalam
koperasi.
• Kemampuan dalam menghadapi ketidakpastian
(uncertainly), pemanfaatan inter-linkage market
market dan transaction cost sebagai akibat self
control dan self management.
Bila dikaji secara teoretis, banyak kelemahan koperasi yang
timbul dari sifat dasarnya.
 Pemupukan modal memang dilakukan melalui partisipasi
kontribusi keuangan. Tetapi cara tersebut sulit dilakukan
mengingat dari beberapa prinsip koperasi yang ada.


KELEMAHAN Prinsip koperasi
tersebut adalah :

1. Prinsip keanggotaan bersifat terbuka


dan Sukarela.
2. Prinsip kontrol secara otomatis
3. Prinsip pembagian sisa hasil usaha
berdasarkan jasa anggota
4. Prinsip bunga yang terbatas atas
modal
 Kelemahan struktural permodalan pada
koperasi menunjukkan bahwa koperasi
tidak akan cocok untuk bidang usaha
yang membutuhkan modal cukup besar
dan stabil.
 Kelemahan – kelemahan tersebut
sedapat mugkin dikurangi agar koperasi
paling tidak dapat tetap eksis dalam
persaingan.
Banyak orang yang menyarankan
agar koperasi melakukan hal- hal
antara lain:
a. Koperasi dapat membatasi jumlah anggota asal
pembatasan itu tidak artifisial (pembatasan yang
dibuat – buat)
b. Koperasi dapat memberikan preferensi tertentu
terhadap jumlah modal yang di masukkan oleh para
anggota.
c. Bunga modal yang terbatas adalah bunga yang
wajar, artinya bunga yang sama di pasar uang dan
pasar modal ( bunga yang ditetapkan pemerintah).
d. Ada yang beranggapan bahwa pemasukan modal
pada koperasi merupakan jasa. Semakin besar
modal yang dimasukkan semakin besar jasanya.
 Dalam analisis ekonomi koperasi
biasanya prinsip itu bukan sesuatu
yang dianggap penting.
 Kriteria yang digunakan dalam teori
ekonomi koperasi adalah kriteria
indentitas, anggota sebagai pemilik
sekaligus sebagai pelanggan.
Koperasi dapat dibentuk tanpa harus
terpaku atau terkendala dengan prinsip
– prinsip koperasi.
 kebijakan operasional koperasi yang
dapat berlaku dalam koperasi bersifat
khusus dan dalam situasi dan kondisi
tertentu bukan sesuatu yang dapat
diberlakukan secara universal.
Peran koperasi dalam
pemasaran

• Mempersingkat saluran pemasaran


• Mengembangkan diversivikasi produk
• Memberikan informasi pasar kepada anggota.
2. Koperasi dalam rantai Tata Niaga.

Pada dasarnya ada tiga pelaku dalam


sistem pasar, yaitu :
1)Produsen
2)Konsumen
3)Pedagang ( perantara )
PRODUSEN
Orang atau badan yang menghasilkan produk
tertentu, produk tersebut bisa berupa produk akhir
langsung yang dikonsumsi, bisa pula produk antara
yang digunakan untuk proses produksi berikutnya.

KONSUMEN
Orang atau badan yang menggunakan suatu produk
Rumah tangga perusahaan dapat dikatakan sebagai
konsumen dalam hal penggunaan input

PEDAGANG (PERANTARA)
Orang atau badan yang membelli produk tetapi
bukan untuk dikonsumsi
Segitiga Tata Niaga

,
Pedagang

Produsen Konsumen
Bila koperasi dimasukkan dalam
analisis di atas , maka seorang
produsen mempunyai 3 Alternatif
yang mungkin dipilih, yaitu :

A. Menjual langsung ke konsumen


B. Menjual ke pedagang
C. Menjual ke koperasi
Bagi seorang konsumen yang akan
membeli barang-barang
keperluannya, sebenarnya juga
mempunyai 3 alternatif :

a. Membeli dari produsen secara


langsung
b. Mengontrak dari pedagang
c. Membeli dari koperasi
Tetapi bila seorang produsen
membutuhkan beberapa input untuk
keperluan produksinya, alternatif yang
akan dipilih akan menjadi 4, yaitu agar ia
dapat

a. Menyediakan input olehnya sendiri


b. Membeli input dari produsen input
c. Mengontrak dengan pedagang input
d. Berdagang dengan sebuah koperasi.
 Para pengecer dapat mendirikan
koperasi yang kegiatannyaberupa
membeli dari pedagang besar atau
bahkan kontrak langsung dengan
produsen. Maka koperasi disetiap
tingkat rantai tata niaga akan bersaing
satu dengan lain,yaitu :
a. Kompetisi horizontal
Koperasi konsumen bersaing satu
dengan lain.
b. Kompetisi Vertikal / Kompetisi saluran
koperasi konsumen dapat juga konflik
dengan tigkat yang lebih rendah baik
wholseler maupun produsen
c. Pada tingkat wholsaler ( pedagang besar ),
koperasi denga keanggotaan dan interest
yang berbeda bisa bersaing satu dengan
yang lain.
3. Sasaran Integrasi vertikal
melalui koperasi
Menurut R.A Supriyono

Integrasi vertikal merupakan salah satu


strategi alternatif dalam mana
perusahaan memperluas lingkup
kegiatannya dengan melaksanakan
integrasi kebelakang (hulu) atau
kedepan (hilir).
Integrasi ke belakang bertujuan
membantu kelancaran atau
kemanfaatan sumber – sumber bahan
mentah dan dengan demikian dapat
meminimunkan resiko kekurangan
bahan mentah serta menjamin biaya
bahan yang rendah sehingga
perusahaan memiliki keuntungan
strategi dibandingkan para pesaingnya.
Integrasi ke depan bertujuan sebagai
jalan keluar untuk menjamin kelancaran
penjualan produk atau jasa yang
dihasilkan perusahaan.
Integrasi kedepan penting bagi
perusahaan yang menghadapi
kelebihan kapasitas sehingga
peningkatan penjualan pada
perusahaan yang berintegrasi akan
dapat menekan biaya tetap persatuan
dan menambah contribution margin.
Menurut Ima Suwandi (1985),
Integrasi vertikal yang ada di
Indonesia pada dasarnya hanya
dikenal tiga bentuk, yakni :

1. Bentuk Federasi ( federated )


2. Bentuk pemusatan(centralized)
3. Bentuk campuran
Integrasi vertikal dalam
federasi
.
Induk
Kegiatan Pabrik-pabrik
penopang penopang

Pusat Pusat

Pabrik Pabrik
penopang penopang

Primer Primer Primer Primer

Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota


Integrasi vertikal dengan centralized
.
Induk
Pabrik Pabrik
penopang penopang

Pusat Pabrik Pabrik


penopang penopang

Primer Primer
Pabrik Pabrik
TPK Toko penopang penopang Kios

Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota


Integrasi Vertikal Campuran
. Nasional Gabungan

Pabrik

Regional Regional
Pusat Pusat

Pabrik

Lokal Lokal Lokal Lokal


Primer Primer

TPK TPK

Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota


4.Sikap Terhadap kebijakan
harga koperasi
 Bila dilihat dari peranan anggota dalam koperasi yang
begitu dominan, maka setiap harga yang akan
ditetapkan koperasi harus dibedakan antara harga untuk
anggota dengan harga untuk nonanggota.
 Hal inilah yang membedakan kebijakan harga di
koperasi dengan perusahaan non koperasi.
 Segmen pasar dalam koperasi terbagi dua , yaitu :
anggota dan bukan anggota.
 Perusahaan nonkoperasi adalah masyarakat umum
yang tidak mempunyai kaitan kepemilikan dengan
perusahaan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai