Anda di halaman 1dari 13

Metode Riset Untuk Bisnis &

Modul ke
Manajemen (90251006)

04 Perumusan Hipotesis
Modul ini menjelaskan jenis-jenis variabel dan bagaimana
Fakultas melakukan perumusan hipotesis
Ekonomi Bisnis

Program Studi

S1 Oleh :
Manajemen Irma Nilasari, SE, MM, Ph.D.
Jenis-Jenis Variabel Penelitian

Variabel adalah segala sesuatu yang dapat memiliki nilai yang berbeda atau bervariasi.
Nilai dapat berbeda pada waktu yang berbeda untuk obyek atau orang yang sama, atau
pada waktu yang sama untuk obyek atau orang yang berbeda (Sekaran & Bougie, 2016).

Jenis-jenis Variabel:
1. Variabel Terikat (Dependent Variable)
2. Variabel Bebas (Independent Variable)
3. Variabel Moderator (Moderating Variable)
4. Variabel Mediator (Mediating/Intervening Variable)
5. Variabel Kontrol (Control Variable)
Variabel Terikat

• Variabel terikat merupakan variabel yang menjadi minat utama peneliti.


• Tujuan peneliti adalah untuk memahami dan mendeskripsikan variabel terikat,
atau untuk menjelaskan variabilitasnya, atau memprediksinya.
• Melalui analisis variabel terikat (yaitu, menemukan variabel apa yang
mempengaruhinya), adalah mungkin untuk menemukan jawaban atau solusi dari
masalah tersebut.

Contoh Seorang manajer prihatin bahwa penjualan produk baru, yang


diperkenalkan setelah uji pemasaran, tidak memenuhi
harapannya. Variabel dependen di sini adalah "penjualan".
Karena penjualan produk bisa bervariasi - bisa rendah, sedang,
atau tinggi - ini adalah variabel; karena penjualan adalah fokus
utama yang menarik bagi manajer, itu adalah variabel dependen
Variabel Bebas

• Variabel bebas adalah salah satu yang mempengaruhi variabel terikat baik secara
positif atau negatif. Artinya, ketika variabel bebas ada, variabel terikat juga ada,
dan dengan setiap satuan kenaikan pada variabel bebas maka terjadi kenaikan
atau penurunan pada variabel terikat.
• Variabel ini sering di sebut sebagai variabel stimulus, prediktor, dan antecedent.

Syarat Variabel Bebas:


1. Variabel bebas dan variabel terikat harus saling terkait.
2. Variabel bebas (dugaan faktor penyebab) harus mendahului variabel terikat.
3. Tidak ada faktor lain yang menjadi kemungkinan penyebab perubahan variabel
terikat.
4. Diperlukan penjelasan logis (teori) yang harus menjelaskan mengapa variabel
bebas mempengaruhi variabel terikat.
Contoh Variabel Bebas

Penelitian lintas budaya menunjukkan bahwa nilai-nilai manajerial mengatur jarak kekuasaan
(power distance) antara atasan dan bawahan. Di sini, jarak kekuasaan/power distance (yaitu,
interaksi egaliter antara atasan dan karyawan, versus atasan berkekuatan tinggi dalam interaksi
terbatas dengan bawahan berkekuatan rendah) adalah subjek minat dan karenanya menjadi
variabel terikat. Berdasarkan studi literatur diketahui bahwa nilai manajerial (managerial values)
dapat menjelaskan varians dalam jarak kekuasaan yang menjadikannya variabel bebas.

Managerial Values Power Distance


Variabel Moderator
• Variabel Moderator adalah variabel yang mempengaruhi (memperkuat dan
memperlemah) hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat.
• Variabel moderasi adalah salah satu yang memiliki efek kontingen yang kuat pada
hubungan variabel bebas-variabel terikat

Contoh

Workforce Diversity Organizational Effectiveness

Independent Variable Dependent Variable

Managerial Expertise

Moderating Variable
Variabel Mediator
Variabel mediasi muncul sebagai fungsi dari variabel bebas yang beroperasi dalam
situasi apa pun, dan membantu untuk membuat konsep dan menjelaskan pengaruh
variabel bebas pada variabel terikat
Contoh

t1 t2 t3

Workforce Organizational
Creative Synergi
Diversity Effectiveness

Independent Variable Mediating Variable Dependent Variable


Definisi Hipotesis

• Hipotesis sebagai pernyataan tentatif, namun dapat diuji, yang memprediksi apa
yang peneliti harapkan untuk ditemukan dalam data empiris suatu penelitian.
• Hipotesis adalah hubungan yang diduga secara logis antara dua atau lebih
variabel yang diekspresikan dalam bentuk pernyataan yang dapat diuji.
• Hipotesis berasal dari teori yang menjadi dasar model konseptual suatu penelitian
dan seringkali bersifat relasional.

• Contoh sederhana:
Apabila terlihat awan hitam dan langit menjadi pekat, maka seseorang dapat saja
menyimpulkan (menduga-duga) berdasarkan pengalamannya bahwa (karena langit mendung,
maka...) sebentar lagi hujan akan turun. Apabila ternyata beberapa saat kemudian turun
hujan, maka dugaan terbukti benar. Secara ilmiah, dugaan ini disebut hipotesis. Namun
apabila ternyata tidak turun hujan, maka hipotesisnya dinyatakan tidak terbukti
Kegunaan Hipotesis

Tidak semua riset memerlukan hipotesis. Riset yang bersifat eksploratif dan
deskriptif tidak memerlukannya. Hipotesis hanya digunakan dalam riset yang bersifat
kuantitatif

Bagi riset kuantitatif, hipotesis berguna untuk:


1. Menjelaskan masalah riset (biasanya untuk menyelesaikan masalah di variabel
terikat).
2. Menjelaskan variabel-variabel yang akan diuji termasuk hubungan diantara
variabel yang diuji.
3. Sebagai pedoman untuk mengarahkan penelitian misalnya memilih alat analisis
data.
4. Sebagai dasar untuk membuat kesimpulan riset.
Jenis-jenis Hipotesis

Jenis Contoh
Deskriptif Seorang peneliti ingin mengetahui apakah kualitas makanan di restoran X cukup baik.
Maka peneliti dapat membuat rumusan masalah seperti apakah kualitas makanan di
restoran X cukup baik?
Ho : Kualitas makanan di restoran X cukup baik, atau
H1 : Kualitas makanan di restoran X kurang baik.

Komparatif Seorang peneliti hendak mengetahui bagaimana sikap loyal antara pendukung klub
sepakbola X jika dibandingkan dengan sikap loyal pendukung klub sepakbola Y. Apakah
pendukung memiliki tingkat loyalitas yang sama ataukah berbeda. Maka peneliti dapat
membuat rumusan masalah seperti berikut: Apakah pendukung club sepakbola X dan Y
memiliki tingkat loyalitas yang sama?
Ho: Pendukung club X memiliki tingkat loyalitas yang sama dengan pendukung club Y, atau
H1: Pendukung club X memiliki tingkat loyalitas yang tidak sama (berbeda) dengan
pendukung club Y

Asosiatif Seorang peneliti ingin mengetahui apakah gaya hidup selebritas memengaruhi gaya
masyarakat dalam berpakaian. Maka peneliti dapat membuat rumusan masalah seperti
berikut: Apakah gaya hidup selebritas memengaruhi gaya masyarakat dalam berpakaian?
Ho : Gaya hidup selebritas berpengaruh terhadap gaya berpakaian masyarakat
H1 : Gaya hidup selebritas tidak berpengaruh terhadap gaya paiakan masyarakat
Kriteria Hipotesis yang Baik

1. Hipotesis diturunkan dari suatu teori yang disusun untuk menjelaskan masalah
dan dinyatakan dalam proposisi-proposisi sehingga memiliki dasar yang kuat.

2. Hipotesis harus dinyatakan secara jelas, dalam istilah yang benar dan secara
operasional

3. Hipotesis menyatakan variasi nilai sehingga dapat diukur secara empiris dan
memberikan gambaran mengenai fenomena yang diteliti

4. Hipotesis harus bebas nilai

5. Hipotesis harus dapat diuji

6. Hipotesis harus spesifik

7. Hipotesis harus menyatakan perbedaan atau hubungan antar variabel


Tahapan Pengembangan Hipotesis

1. Penentuan masalah penelitian

2. Hipotesis pendahuluan atau hipotesis preliminer (preliminary hypothesis)

3. Pengumpulan fakta

4. Formulasi hipotesis

5. Pengujian hipotesis

6. Aplikasi/penerapan
Terima Kasih Atas Perhatiannya

Irma Nilasari, SE, MM, Ph.D.

Anda mungkin juga menyukai

  • Pertemuan 7
    Pertemuan 7
    Dokumen17 halaman
    Pertemuan 7
    sarah sakinah
    Belum ada peringkat
  • Pertemuan.5
    Pertemuan.5
    Dokumen21 halaman
    Pertemuan.5
    sarah sakinah
    Belum ada peringkat
  • Pertemuan 4
    Pertemuan 4
    Dokumen3 halaman
    Pertemuan 4
    sarah sakinah
    Belum ada peringkat
  • Pertemuan 4
    Pertemuan 4
    Dokumen2 halaman
    Pertemuan 4
    sarah sakinah
    Belum ada peringkat
  • Pertemuan 4
    Pertemuan 4
    Dokumen2 halaman
    Pertemuan 4
    sarah sakinah
    Belum ada peringkat
  • Pertemuan 3
    Pertemuan 3
    Dokumen15 halaman
    Pertemuan 3
    sarah sakinah
    Belum ada peringkat
  • Makalah Full
    Makalah Full
    Dokumen14 halaman
    Makalah Full
    sarah sakinah
    Belum ada peringkat
  • Pertemuan 1
    Pertemuan 1
    Dokumen11 halaman
    Pertemuan 1
    sarah sakinah
    Belum ada peringkat
  • Bab 1-1
    Bab 1-1
    Dokumen13 halaman
    Bab 1-1
    sarah sakinah
    Belum ada peringkat
  • Bab 1
    Bab 1
    Dokumen11 halaman
    Bab 1
    sarah sakinah
    Belum ada peringkat
  • Makalah MKL Biaya Modal
    Makalah MKL Biaya Modal
    Dokumen11 halaman
    Makalah MKL Biaya Modal
    sarah sakinah
    Belum ada peringkat
  • Capital Budgeting
    Capital Budgeting
    Dokumen11 halaman
    Capital Budgeting
    sarah sakinah
    Belum ada peringkat