Modul ke
Manajemen (190251006)
07
Desain Sampling
Modul ini menjelaskan Alasan dilakukan pengambilan sampel dan
prosedur pemilihan sampel serta pedoman menentukan ukuran sampel
minimal
Fakultas
Oleh :
Program Studi Rini Handayani
Manajemen
PENDAHULUAN
Tidak semua obyek yang akan diteliti dapat diamati dengan baik karena adanya
beberapa keterbatasan. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengambilan sampel
pada populasi. Populasi merupakan keseluruhan obyek yang karakteristiknya
hendak kita uji. Adapun sampel merupakan bagian populasi yang
karakteristiknya hendak kita uji. Jika kita meneliti hanya sebagian populasi
maka disebut riset sampel, tetapi jika kita meneliti seluruh anggota populasi
yang ada maka disebut riset populasi atau sensus.
Beberapa alasan perlunya dilakukan pengambilan sampel adalah sebagai berikut:
N
n
1 Ne 2
Di mana:
n = jumlah sampel minimal
N = jumlah populasi
e = persentase kelonggaran ketelitian karena kesalahan pengambilan sampel.
Contoh:
Kita akan meneliti pengaruh upah terhadap semangat kerja pada karyawan PT.
Cucak Rowo. Di dalam PT tersebut terdapat 130 orang karyawan. Dengan
tingkat kesalahan pengambilan sampel sebesar 5%, berapa jumlah sampel
minimal yang harus diambil?
130
n 98,11
1 130(0,05) 2
Jadi, jumlah sampel minimal yang harus diambil adalah 98,11 yang jika
dibulatkan akan menjadi 99 atau 100. Dengan demikian, 98,11 tidak dibulatkan
menjadi 98. Jika dibulatkan ke bawah, jumlah sampel minimalnya tidak dapat
terpenuhi karena masih kurang sebesar 0,11.
2. Pendapat Isacc dan Michel
NZ 2 S 2
n
Nd 2 Z 2 S 2
Di mana:
N = jumlah anggota dalam populasi
Z2 = luas area dalam kurva normal
S2 = varian sampel
d = derajat penyimpangan
Contoh:
Seorang mahasiswa akan menguji suatu hipotesis yang menyatakan bahwa Indeks
Prestasi Mahasiswa Jurusan Manajemen Unsoed yang berjumlah 175 mahasiswa
adalah 2,7. Dari 30 sampel percobaan, diperoleh informasi bahwa standar deviasi
Indeks Prestasi mahasiswa adalah 0,25. Untuk menguji hipotesis ini, berapa jumlah
sampel yang diperlukan jika kita menginginkan tingkat keyakinan sebesar 95% dan
kesalahan estimasi µ kurang dari 5 persen?
Penyelesaian:
Diketahui:
s = 0,25
= 0,05 maka Z0,05 =1,96
d = 0,05
N = 175
Jawab:
(175)(196) 2 (0,25) 2
n = 62 orang
(175)(0,05) 2 (1,96) 2 (0,25) 2
Dengan demikian, kita akan yakin bahwa 95% sampel yang diambil secara
random akan memberikan selisih antara estimasi rata-rata sampel dengan
rata-rata populasi sebesar kurang dari 0,05.
b. Menentukan sampel untuk menaksir parameter proporsi P
Untuk menaksir parameter proporsi p maka besarnya sampel dapat ditentukan
dengan rumus berikut:
NZ 2 pq
n
Nd 2 Z 2 pq
Di mana:
Contoh:
Kita akan memperkirakan proporsi mahasiswa jurusan manajemen Unsoed
yang berjumlah 175 orang. Berdasarkan riset pendahuluan, diperoleh data
proporsi mahasiswa manajemen Unsoed yang menggunakan angkutan kota
waktu pergi kuliah adalah 40%. Berapa sampel yang diperlukan jika tingkat
kepercayaan 95% dan derajat penyimpangan sebesar 0,10?
Penyelesaian:
Diketahui:
α = 0,05 maka Z0,05 = 1,96
e = 0,10
N = 175
P = 40%
Q = (l-p) = 60%
Jawab:
(175)(1,96) 2 (0,4)(0,6)
n 60,38
(175)(0,1) (1,96) (0,4)(0,6)
2 2
Jadi, jumlah sampel yang diambil minimal adalah 60,38 atau dibulatkan menjadi
61.
3. Penentuan sampel untuk populasi yang tidak terdefinisi
Sering kali riset bisnis dihadapkan pada populasi yang tidak terdefinisi
jumlahnya atau tidak terbatas karena senantiasa berubah, seperti populasi
pengunjung supermarket, pengunjung gedung bioskop, pengunjung pasar
dan lainnya.
Banyaknya populasi dalam riset ini akan sangat bergantung pada batasan
waktu riset. Jika periode riset hanya satu hari maka populasinya akan lebih
sedikit dari riset yang batasan waktu risetnya satu minggu.
Demikian juga jika batasan waktu risetnya satu minggu maka populasinya
akan lebih sedikit dibanding riset dengan batasan waktu riset satu bulan dan
seterusnya. Dalam kasus semacam ini, penentuan jumlah sampel memerlukan
dua tahap Kegiatan yaitu:
a. Penentuan jumlah populasi
Penentuan sampel minimum adalah menentukan ukuran sampel yang dapat mewakili
populasi yang ada. Untuk menentukan sampel minimum dapat digunakan
pendekatan Slovin, interval taksiran maupun Isacc Michel seperti yang telah diurakan
di atas.
Terima Kasih Atas Perhatiannya
Rini Handayani