Anda di halaman 1dari 25

PENDEKATAN DAN JENIS

PENELITIAN
DEFINISI OPERASIONAL
VARIABEL, POPULASI DAN
SAMPEL
TEKNIK PENGUMPULAN DAN
TEKNIK ANALISIS DATA
1
PENDEKATAN DAN JENIS
PENELITIAN

2
Pendekatan Penelitian
Ada dua pendekatan penelitian yaitu
pendekatan kuantitatif dan pendekatan
kualitatif

Jenis Penelitian
Pada umumnya pendekatan kuantitatif digunakan
jenis penelitian deskriptif (untuk satu
variabel) dan jenis penelitian assosiatif
(lebih dari satu variabel)

3
DEFINISI OPERASIONAL
VARIABEL

4
Definisi Operasional
Sebelum definisi operasional terlebih dahulu
menentukan variabel yang akan diteliti

Variabel penelitian didefinisikan secara


operasional (yang dapat diukur) dengan
menguraikan dengan kalimat sendiri berdasarkan
teori yang telah diuraikan pada kajian teori.

Variabel didefinisikan dengan menguraikan


indicator variable secara terinci

5
POPULASI DAN SAMPEL
PENELITIAN

6
Populasi dan Sampel
Populasi adalah keseluruhan objek yang diteli sedangkan sampel
adalah sebagian dari populasi

Alasan Menggunakan Sampel


1. Mengurangi kerepotan
2. Jika populasinya terlalu besar, maka akan ada yang terlewati
3. Dengan penelitian sampel, maka akan lebih efesien
4. Seringkali penelitian populasi dapat bersifat merusak
5. Adanya bias dalam pengumpulan data
6. Seringkali tidak mungkin dilakukan penelitian dengan populasi

7
ILustrasi Sampel Yang Baik

Popul
Popul Sa
asi Sa
asi mpe
mpe
l Populasi
l Populasi sam
sam
pel
pel

8
PERMASALAHAN
DALAM SAMPEL
1. Berapa jumlah sampel yang akan diambil?
2. Bagaimana teknik pengambilan sampel?

9
Pertimbangan Dalam
Menentukan Sampel
1. Seberapa besar keragaman populasi?
2. Berapa besar tingkat keyakinan yang diperlukan?
3. Berapa toleransi tingkat kesalahan yang dapat
diterima?
4. Apa tujuan penelitian yang akan dilakukan?
5. Keterbatasan yang dimiliki oleh peneliti.

10
Prosedur Penentuan
Sampel
Identifikasi populasi target
Identifikasi populasi target

Memilih Kerangka sampel


Memilih Kerangka sampel

Menentukan Metode Pemilihan


Menentukan Metode Pemilihan
Sampel
Sampel

Merencanakan Prosedur
Merencanakan Prosedur
Pemilihan Unit Sampel
Pemilihan Unit Sampel

Menentukan ukuran Sampel


Menentukan ukuran Sampel

Menentukan unit sampel


Menentukan unit sampel

Pelaksanaan Kerja Lapangan


Pelaksanaan Kerja Lapangan

11
Pedoman Menentukan
Jumlah Sampel
N
1. Pendapat Slovin n
1  Ne 2
Kita akan meneliti pengaruh upah terhadap semangat kerja pada
karyawan PT. Pinisi Jaya. Di dalam PT tersebut terdapat 130 orang
karyawan. Dengan tingkat kesalahan pengambilan sampel sebesar
5%, berapa jumlah sampel minimal yang harus diambil ?

130
n  98,11
1  130(0,05) 2

12
2. Interval Penaksiran
 Untuk menaksir parameter rata-rata 
2
Z  
n   /2 
 e 
Seorang mahasiswa akan menguji suatu hipotesis yang menyatakan
bahwa Indek Prestasi Mahasiswa Prodi Perkantoran adalah 2,7. dari
30 sampel percobaan dapat diperoleh informasi bahwa standar deviasi
indek Prestasi mahasiswa adalah 0,25 Untuk menguji hipotesisi ini
berapa jumlah sampel yang diperlukan jika kita menginginkan tingkat
keyakinan sebesar 95% dan error estimasi  kurang dari 0,05,?
2
 (1,96)(0,25) 
n     96,04
 (0,05) 

13
 Untuk menaksir parameter proporsi P
 Z 2 / 2 pq 
n   2

 e 

Kita akan meperkirakan proporsi mahasiswa yang menggunakan


angkutan kota waktu pergi kuliah. Berapa sampel yang diperlukan jika
dengan tingkat kepercayaan 95% dan kesalahan yang mungkin terjadi
0,10 ?

 1,96 2 
n   2
  96,04
 4( 0,10) 

14
3. Pendekatan Isac Michel
a. Untuk menentukan sampel untuk menaksir
parameter rata-rata 
NZ 2 S 2
n
Nd 2  Z 2 S 2
Seorang mahasiswa akan menguji suatu hipotesis yang
menyatakan bahwa Indek Prestasi Mahasiswa yang berjumlah
175 mahasiswa adalah 2,7. Dari 30 sampel percobaan dapat
diperoleh informasi bahwa standar deviasi Indek Prestasi
mahasiswa adalah 0,25. Untuk menguji hipotesisi ini berapa
jumlah sampel yang diperlukan jika kita menginginkan tingkat
keyakinan sebesar 95% dan error estimasi  kurang dari 5
persen ?

(175)(1,96) 2 (0,25) 2
n  62
(175)(0,05)  (1,96) (0,25)
2 2 2

15
B. Untuk menentukan sampel untuk menaksir parameter proporsi P

NZ 2 pq
n
Nd 2  Z 2 pq

Kita akan meperkirakan proporsi mahasiswa yang berjumlah 175 orang.


Berdasarkan penelitian pendahuluan diperoleh data proporsi
mahasiswa manajemen menggunakan angkutan kota waktu pergi kuliah
adalah 40%. Berapa sampel yang diperlukan jika dengan tingkat
kepercayaan 95% dan derajat penyimpangan sebesar 0,10.?

(175)(1,96) 2 (0,4)(0,6)
n  60,38
(175)(0,1)  (1,96) (0,4)(0,6)
2 2

16
Teknik Pengambilan Sampel Teknik Sampling
Teknik Sampling

Probability Sampling Non Probability


Probability Sampling Non Probability
Sampling
Sampling

 Simple Random Convenience


 Simple Random Convenience
Sampling Sampling
Sampling Sampling
 Stratified Purposive sampling
 Stratified Purposive sampling
Sampling Judgement Sampling
Sampling Judgement Sampling
 Propotional Quota Sampling
 Propotional Quota Sampling
 Disproportional Snowball Sampling
 Disproportional Snowball Sampling
 Cluster Sampling
 Cluster Sampling
 Double Sampling
 Double Sampling

17
Simple Random Sampling
 Simple random sampling merupakan teknik pengambilan sampel yang memberikan
kesempatan yang sama kepada populasi untuk dijadikan sampel.
 Syarat untuk dapat dilakukan teknik simple random sampling adalah:
 Anggota populasi tidak memiliki strata sehingga relatif homogen
 Adanya kerangka sampel yaitu merupakan daftar elemen-elemen populasi
yang dijadikan dasar untuk pengambilan sampel.

Populasi
Sampel

18
Sistematis Random Sampling
Merupakan cara pengambilan sampel dimana
sampel pertama ditentukan secara acak,sedangkan
sampel berikutnya diambil berdasarkan satu
interval tertentu

19
Stratified Random Sampling
Adakalanya populasi
yang ada memiliki Strata Anggota Persentase Sampel
strata atau tingkatan Populasi (%)

dan setiap tingkatan


1 2 3 4 = (3 x
memiliki 50)
karakteristik sendiri SD 150 37,5 19

SMP 125 31,25 16

SMU 75 18,75 9

Sarjana 50 12,5 6

Jumlah 400 100 50

20
Disproposional Random
Sampling
Strata Anggota Populasi Persentase Sampel Sampel Non
(%) proporsional proporsional

1 2 3 4 = (3 x 50) 5

SD 150 37,5 19 18

SMP 125 31,25 16 15

SMU 122 30,5 15 14

Sarjana 3 0,75 0 3

Jumlah 400 100 50 50

21
Cluster Sampling
 Pada prinsipnya teknik cluster sampling hampir sama dengan teknik stratified.
Hanya yang membedakan adalah jika pada stratified anggota populasi dalam satu
strata relatif homogen sedangkan pada cluster sampling anggota dalam satu
cluster bersifat heterogen

Surabaya
Surabaya Barat Surabaya
Surabaya Timur Surabaya Selatan
•Surabaya Utara Sidoarjo
Surabaya Selatan
Sidoarjo
Gresik
Bangkalan
Lamongan

22
Double Sampng/Multyphase
Sampling
 Double sample (sampel ganda) sering juga disebut dengan istilah
sequential sampling (sampel berjenjang, multiphase-sampling/
sampel multi tahap).

Surabaya Surabaya Selatan Margorejo


Surabaya Surabaya Selatan Margorejo
Surabaya Utara Wonocolo RW 1
Surabaya Utara Wonocolo RW 1
Surabaya Barat Margorejo RW 2
Surabaya Barat Margorejo RW 2
Surabaya Timur Menanggal RW 3
Surabaya Timur Menanggal RW 3
Surabaya Selatan RW 4
Surabaya Selatan RW 4

23
Convenience Sampling
Sampel convenience adalah teknik penentuan
sampel berdasarkan kebetulan saja, anggota
populasi yang ditemui peneliti dan bersedia
menjadi responden di jadikan sampel.

Purposive Sampling
Merupakan metode penetapan sampel dengan
berdasarkan pada kriteria-kriteria tertentu

24
Quota Sampling
Merupakan metode penetapan sampel dengan menentukan
quota terlebih dahulu pada masing-masing kelompok,
sebelum quata masing-masing kelompok terpenuhi, maka
peneltian belum dianggap selesai.

Snow Ball Sampling


 Adalah teknik pengambilan sampel
yang pada mulanya jumlahnya kecil A
A
tetapi makin lama makin banyak;
berhenti sampai informasi yang B
B
B
B
B
B
1 2 3
didapatkan dinilai telah cukup. 1 2 3

Teknik ini baik untuk diterapkan jika


calon responden sulit untuk
C C C C C C
identifikasi. 1
C
2
C
3
C
4
C
5
C
6
C
1 2 3 4 5 6

25

Anda mungkin juga menyukai