Anda di halaman 1dari 18

METODE RISET BISNIS DAN

Modul ke
MANAJEMEN

06
Desain Pengukuran
Tim Teaching Fakultas Bisnis dan Manajemen.

Fakultas

Ekonomi Bisnis

Program Studi

Manajemen S1
Tujuan Instruksi

Tujuan penelitian adalah mencari solusi atas masalah baik yang bersifat
terapan maupun yang bersifat teoritis. Masalah dan solusi masalah
akan dikonseptualisasikan dalam bentuk variabel. Jika variabel
penelitian tersebut tidak dapat diukur maka hipotesis yang dibangun
tidak dapat dibuktikan. Pengukuran variabel merupakan bagian yang
tak terpisahkan dari penelitian dan merupakan aspek penting di dalam
penelitian
DEFINISI PENGUKURAN

Pengukuran Merupakan Pemberian Angka Atau Simbol


Lainnya Pada Karakteristik Atau Atribut Dari Objek,
Atau Peristiwa Sesuai Dengan Aturan Tertentu.
TIGA PROSES PENGUKURAN

1. Memilih obyek yang akan diobservasi


2. Mengembangkan seperangkat pemetaan
3. Implementasi
OPERASIONAL VARIABEL
Operasionalisasi variabel dilakukan dengan cara mengamati dimensi,
sisi-sisi, ciri-ciri perilaku dari suatu konsep. Kemudian menterjemahkan
dalam elemen-elemen yang dapat diobservasi dan diukur agar dapat
dibuat atau dikembangkan indeks pengukuran dari konsep-konsep
tersebut.
SKALA

Skala merupakan alat atau mekanisme bagaimana


individu-individu dibedakan, bagaimana mereka berbeda
satu dengan yang lain dalam variabel yang menjadi
ketertarikan dalam studi.
SKALA NOMINAL DAN ORDINAL

Skala nominal adalah tipe skala yang paling sederhana. Angka atau
huruf dilekatkan pada karakteristik obyek sebagai label untuk
identifikasi atau klasifikasi. Sedangkan skala ordinal Skala
mengurutkan karakteristik obyek atau alternatif-alternatif
berdasarkan besarnya dalam urutan hubungan
Skala Interval dan Rasio
• Skala interval tidak hanya mengindikasikan kelompok, dan
urutan tetapi juga bisa menunujukkan jarak antar urutan dalam
satuan interval yang sama. Skala interval ini memungkinkan
untuk menjalankan operasi arithmetical tertentu pada data yang
telah dikumpulkan dari para responden.
• Sedangkan skala rasio hanya sekedar mengukur besarnya
perbedaan antara titik dalam skala tetapi juga menunjukkan
proporsi perbedaan (Sekaran,2016).
SKALA SIKAP DAN RATING
• Skala ini merupakan skala yang digunakan untuk mengukur
sikap. Sikap dapat diartikan sebagai suatu watak yang permanen
yang merespon secara konsisten dengan suatu cara tertentu
pada berbagai aspek dunia, termasuk orang, kejadian dan obyek
(komponen sikap ini meliputi affective, cognitive dan behavioral)
(Zikmund,2003).
• Sedangkan Skala rating mempunyai sejumlah kategori respon
dan digunakan untuk memilih respon yang berkaitan dengan
obyek, kejadian atau orang. Berikut ini adalah berbagai sekala
rating yang digunakan dalam penelitian organisasional.
SKALA DICHOTOMUS DAN KATEGORI
• Skala dikotomi digunakan untuk memilih jawaban ya atau
tidak, seseorang harus memberi pernyataan setuju atau tidak
setuju atas suatu pertanyaan atau pernyataan. Skala ini hanya
mengklasifikasikan responden ke dalam satu atau dua kategori
saja, maka ini merupakan ciri dari sekala nominal.
• Skala kategori lebih memberi keleluasaan bagi responden
dalam memberi jawaban dibandingkan sekala dikotomi. Skala
kategori menggunakan berbagai jawaban untuk dipilih salah
satu.
SKALA SEMANTIC DAN NUMERIC
• Beberapa atribut bipolar diidentifikasi pada sekala yang bersifat
ekstrem. Respondent diminta untuk mengidentifikasi sikap mereka
pada apa yang dikenal sebagai tempat/jarak semantic (semantic
space) atas individu, obyek atau kejadian pada masing-masing
atributnya. (Uma Sekaran, 2010).
• Sekala numeric menggunakan angka dan bukan semantic space atau
diskripsi verbal sebagai pilihan jawaban untuk mengidentifikasi
posisi respon. Jika sekala mempunyai lima posisi respon maka
disebut sebagai 5-point numerical scale jika mempunyai tujuh posisi
respon ddisebut sebagai 7-point numerical scale
INTEMIZED DAN LIKERT
• Sekala ini hampir sama dengan sekala numeric akan tetapi pada
setiap angka ada diskripsi verbalnya, bisa menggunakan 5 atupun
7-point scale. Skala likert dirancang agar responden dapat
menyatakan sikapnya seberapa kuat ia setuju atau tidak setuju
atas suatu pernyataan tertentu.
• Skala likert ini sama seperti itemized rating scale hanya saja
diskripsi adjektifnya selalu berupa persetujuan dari sangat setuju
sampai sangat tidak setuju.
SKALA POKOK DAN GRAPIC

Skala ini dikembangkan untuk mengukur arah dan intensitas


suatu sikap yang diteliti. Karakteristik yang diteliti di
tempatkan di tengah dari suatu skala numeric yang diatur,
misalkan saja dari +3 sampai -3. Skala ini menggunakan grafik
untuk menyajikan sikap responden dengan cara meletakkan
tanda atas jawaban pertanyaan pada garis kontinum. Sekala ini
merupakan sekala ordinal (Sekaran, 2010), interval (Zikmund,
2003),
SKALA KONSENSUS, RANKING DAN KOMPARATIF

• Sekala ini dikembangkan secara konsensus yang dilakukan


dengan panel oleh juri-juri yang memilih karakteristik-
karakteristik tertentu yang dipandang dapat mengukur
suatu konsep yang relevan.
• Sekala rangking membuat perbandingan diantara obyek
kejadian atau orang dan menentukan pilihan yang disukai
dan merangking-nya. Metode yang digunakan dalam skala
rangking adalah: paired comparison, forced choice dan
comparative scale. Sekala ini menghasilkan skala ordinal.
• Sekala ini menyediakan suatu benchmark atau reference
untuk menilai sikap terhadap suatu obyek, peristiwa atau
situasi yang dipelajari
MENGEMBANGKAN KUESIONER
Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan formal secara tertulis yang
ditujukan untuk memperoleh informasi dari responden. Sebagai
instrumen, kualitas kuesioner bergantung pada seberapa baik
kuesioner tersebut memenuhi fungsi dasarnya, yaitu
mengumpulkan data. Oleh karena itu, kualitas kuesioner bergantung
pada seberapa baik kualitas data yang diperoleh.
Untuk memperoleh kuesioner berkualitas ada lima aspek
yang perlu diperhatikan, yaitu:
 
1. Apa yang mau ditanyakan?
2. Bagaimana bentuk pertanyaannya?
3. Bagaimana membuat kalimat tanya yang efektif?
4. Bagaimana menyusun urutan pertanyaannya?
5. Bagaimana menguji kebaikan kuisioner?
STRUKTUR PERTANYAAN

Berdasarkan struktur, pertanyaan-pertanyaan kuesioner dapat dibedakan


menjadi pertanyaan tidak terstruktur dan pertanyaan terstruktur.
 
Pertanyaan Tidak Terstruktur. Pertanyaan tidak terstruktur, yang disebut juga
pertanyaan terbuka, adalah bentuk pertanyaan dimana responden bebas
memberikan jawaban. Contoh:
 
Berapa umur Anda?
Apa pendapat Anda tentang pemilik motor Harley Davidson yang sangat fanatik
dengan merk Harley Davidson?
Bagaimana sikap Anda terhadap Jatayu?
Faktor-faktor apa yang Anda pertimbangkan dalam memilih salon?
PEMILIHAN KATA

Pemilihan kata perlu diperhatikan dalam membuat pertanyaan. Untuk


membuat pertanyaan yang baik, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan,
yaitu: (1) isu harus jelas, (2) gunakan kata-kata biasa, (3) gunakan kata-kata yang
tidak bercabang, (4) hindari pertanyaan yang menggiring, (5) hindari alternatif
tidak langsung, (6) hindari asumsi tidak langsung, (7) hindari estimasi dan
generalisasi dan (8) gunakan pertanyaan positif dan negatif.
Terima Kasih Atas Perhatiannya

Anda mungkin juga menyukai

  • Pertemuan 7
    Pertemuan 7
    Dokumen17 halaman
    Pertemuan 7
    sarah sakinah
    Belum ada peringkat
  • Pertemuan.5
    Pertemuan.5
    Dokumen21 halaman
    Pertemuan.5
    sarah sakinah
    Belum ada peringkat
  • Pertemuan 4
    Pertemuan 4
    Dokumen3 halaman
    Pertemuan 4
    sarah sakinah
    Belum ada peringkat
  • Pertemuan 4
    Pertemuan 4
    Dokumen2 halaman
    Pertemuan 4
    sarah sakinah
    Belum ada peringkat
  • Pertemuan 4
    Pertemuan 4
    Dokumen2 halaman
    Pertemuan 4
    sarah sakinah
    Belum ada peringkat
  • Pertemuan 3
    Pertemuan 3
    Dokumen15 halaman
    Pertemuan 3
    sarah sakinah
    Belum ada peringkat
  • Makalah Full
    Makalah Full
    Dokumen14 halaman
    Makalah Full
    sarah sakinah
    Belum ada peringkat
  • Pertemuan 1
    Pertemuan 1
    Dokumen11 halaman
    Pertemuan 1
    sarah sakinah
    Belum ada peringkat
  • Bab 1-1
    Bab 1-1
    Dokumen13 halaman
    Bab 1-1
    sarah sakinah
    Belum ada peringkat
  • Bab 1
    Bab 1
    Dokumen11 halaman
    Bab 1
    sarah sakinah
    Belum ada peringkat
  • Makalah MKL Biaya Modal
    Makalah MKL Biaya Modal
    Dokumen11 halaman
    Makalah MKL Biaya Modal
    sarah sakinah
    Belum ada peringkat
  • Capital Budgeting
    Capital Budgeting
    Dokumen11 halaman
    Capital Budgeting
    sarah sakinah
    Belum ada peringkat