Anda di halaman 1dari 24

Seismik

Statigrafi

A U L I A RA MA D H A N
Pembahasan
•Sejarah
•Definisi (Pengertian)
•Prinsip Seismik Statigrafi
•Statigrafi
Sejarah Seismik Statigrafi
Seismolog Inggris, Robert Mallet
adalah ilmuwan pertama yang
mengukur kecepatan gelombang
seismik , ia memprakarsai
seismologi eksperimental pada
tahun 1848 .Stratigrafi seismik
merupakan ilmu baru yang lahir
pada awal tahun 1960-an
Seismik Statigrafi
Seismik Statigrafi merupakan kombinasi dari dua kata yakni :
1. Seismik
2. Statigrafi
Definisi Seismik Statigrafi
Seismik,merupakan studi atau ilmu yang Statigrafi adalah salah satu dari cabang ilmu
mempelajari tentang gempa dan struktur bumi geologi ,yang mempelajari lapisan batuan
didasarkan pada pengukuran respon (strata) dan pelapisan (stratifikasi)
gelombang seismic yang dimasukkan ke dalam
tanah dan kemudian direfleksikan atau
direfraksikan sepanjang perbedaan lapisan
tanah atau batas-batas batuan.Gelombang
seismic terdapat dua jenis yakni :

1. Body Waves (Gelombang Badan)

2. Surface Waves (Gelombang Permukaan)


Prinsip Seismik Statigrafi
•Seismik stratigrafi adalah penafsiran stratigrafi dari data seismic (Vail dan
Mitchum, 1977) penafsirkan kondisi geologi yang meliputi :
pembentukan,lingkungan pengendapan, ketebalan, jenis litologi, perkembangan
lateral lapisan batuan berdasarkan karakter seismik.
•Penampang seismic refleksi merupakan rekaman chronostratigraphy (time-
stratigraphic) dari pola struktur dan pengendapan, bukan rekaman litostratigrafi
(rock-stratigraphic).
Seismik Statigrafi
Seismik stratigrafi (seismic stratigraphy) adalah sebuah teknik untuk
memperoleh informasi stratigrafi dari data seismik. Bersama-sama
dengan sekuen stratigrafi, yang dapat disebut sebagai turunannya,
seismik stratigrafi diakui merupakan salah satu terobosan terpenting
dalam ilmu-ilmu kebumian, paling tidak selama tiga dasawarsa terakhir.
Gagasan di belakang teknik ini diperkenalkan pertama kali oleh Vail dkk
(1977) melalui serangkaian makalah dalam AAPG Memoir 26.
Hirarki Seismik Statigrafi
Analisis Fasies Seismik
(Seismic Facies Analysis)
Gelombang seismik yang menembus dan
terefleksikan kembali ke permukaan akan
memberikan gambaran bentuk eksternal dan
tekstur internal dari benda-benda geologi
tersebut. Analisis bentuk eksternal dan tekstur
internal benda geologi dari penampang
rekaman seismik dikenal dengan analisa fasies
seismik atau seismic facies analysis.

Terdapat 8 jenis bentuk eksternal benda


geologi: sheet, sheet drape, wedge, bank, lens,
mound, fan dan fill.
Batas Sekuen Seismik
Didalam analisis fasies seismik, batas dari benda-benda geologi diatas disebut dengan reflection
terminations. Pemetaan reflection terminations merupakan kunci didalam analisis fasies seismik.
Umumnya terminasi tesebut memiliki karakter refleksi yang kuat (amplitudo refleksi yang cukup
dominan). Terdapat dua jenis batas benda geologi: batas atas dan batas bawah, selanjutnya istilah batas
benda geologi tersebut dikenal dengan batas sekuen seismik (sequence seismic boundary), mereka itu
adalah: erosional truncation dan top lap sebagai batas atas, onlap dan downlap sebagai batas bawah.
Batas Sekuen Seismik
Erosional Truncation atau dikenal dengan
unconformity (ketidakselaraasan) diakibatkan
oleh peristiwa erosi karena terekspos ke
permukaan. Toplap diakibatkan karena tidak
adanya peristiwa sedimentasi dan tidak ada
peristiwa erosi.
Onlap, pada lingkungan shelf (shelfal
environment) disebabkan karena kenaikan
muka air laut relatif, pada lingkungan laut
dalam akibat sedimentasi yang perlahan, dan
pada channel yang tererosi akibat low energy
fill. Downlap, diakibatkan oleh sedimentasi yang
cukup intensif.
Prinsip tekstur seismik
Tekstur yang terprogradasi
Resolusi Data Seismik
• Satu persyaratan kunci untuk dapat menerapkan prinsip-prinsip seismik stratigrafi
dengan baik adalah memahami resolusi seismik.Terdapat dua jenis resolusi yakni :
1. Resolusi Vertikal
2. Resolusi Horizontal
Resolusi Data Seismik
RESOLUSI VERTIKAL RESOLUSI LATERAL

Resolusi vertikal dapat didefinisikan sebagai jarak vertikal Energi gempa merambat melalui berbagai material yang
minimum antara dua bidang yang diperlukan agar setiap bidang ada di bawah permukaan bumi dan dari waktu ke waktu
itu tampak sebagai garis-garis pantul dalam rekaman seismik. akan ber-interaksi dengan bidang-bidang pantul yang ada
Pada satu seismic trace yang bebas, pantulan itu dicirikan oleh pada lintasan perambatannya. Energi gelombang itu
panjang gelombang sinyal seismik. Dalam bentuknya yang merambat sebagai rangkaian wave front. Suatu bagian
paling sederhana, makin kecil panjang gelombang (atau dengan
bidang fisik yang menyebabkan terpantulkannya energi
kata lain makin tinggi frekuensinya), makin makin tinggi pula
gelombang seismik secara kons-truktif disebut zona
resolusi vertikal rekaman seismiknya. Gelombang seismik
Fresnel (Fresnel zone) (Sheriff, 1977). Resolusi lateral dari
direkam dan diproses sedemikian rupa sehingga dapat
rekaman seismik ditentukan oleh radius zona Fresnel,
mencakup kisaran frekuensi selebar mungkin. Frekuensi
tertinggi lah yang akan menentukan resolusi rekaman seismik. dimana radius zona Fresnel itu sendiri ditentukan oleh
panjang gelombang akustik dan kedalaman bidang pantul.
Statigrafi
Stratigrafi adalah studi batuan untuk menentukan urutan dan waktu
kejadian dalam sejarah bumi. Dua subjek yang dapat dibahas untuk
membentuk rangkaian kesatuan skala pengamatan dan interpretasi.
Studi proses dan produk sedimen memperkenankan kita
menginterpretasi dinamika lingkungan pengendapan. Rekaman-
rekaman proses ini di dalam batuan sedimen memperkenankan kita
menginterpretasikan batuan ke dalam lingkungan tertentu.
Statigrafi
Tujuan dari Stratigrafi yaitu ,

Memberikan pengertian tentang :

•Konsep-Konsep / Prinsip Dasar Stratigrafi

•Unsur-Unsur Stratigrafi

•Arti Dan Makna Kolom Stratigrafi

•Hubungan Strata

•Spesies Sedimenter

•Lingkungan Pengendapan
Prinsip Dasar Statigrafi
Dalam pembelajaran stratigrafi permulaannya adalah pada
prinsip-prinsip dasar yang sangat penting aplikasinya
sekarang ini.Sebagai dasar dari studi ini Nicolas Steno
membuat empat prinsip tentang konsep dasar perlapisan yang
sekarang dikenal dengan “Steno’s Law”.
Prinsip Steno
Empat prinsip steno tersebut adalah :
•The Principles Of Superpositin (Prinsip Superposisi)

•Principle Of Initial Horizontality

•Lateral Continuity

•Principle Of Cross Cutting Relationship


The Principles of Superpositin
(Prinsip Superposisi)
Dalam suatu uruan perlapisan, lapisan yang
lebih muda adalah lapisan yang berada diatas
lapisan yang lebih tua. “pada waktu suatu
lapisan terbentuk (saat terjadinya
pengendapan), semua massa yang berada
diatasnya adalah fluida, maka pada saat suatu
lapisan yang lebih dulu terbentuk, tidak ada
keterdapatan lapisan diatasnya.” Steno, 1669
Principle of Initial Horizontality
Jika lapisan terendapkan secara horizintal dan
kemudian terdeformasi menjadi beragam
posisi.”Lapisan baik yang berposisi tegak
lurus maupun miring terhadap horizon, pada
awalnya paralel terhadap horizon“. Steno,
1669
Lateral Continuity
Dimana suatu lapisan dapat diasumsikan
terendapkan secara lateral dan berkelanjutan
jauh sebelum akhirnya terbentuk sekarang.
“Material yang membentuk suatu perlapisan
terbentuk secara menerus pada permukaan
bumi walaupun beberapa material yang padat
langsung berhenti pada saat mengalami
transportasi.” Steno, 1669
Principle of Cross Cutting
Relationship
Suatu struktur geologi seperti sesar atau tubuh
intruksi yang memotong perlapisan selalu
berumur lebih muda dari batuan yang
diterobosnya. “Jika suatu tubuh atau
diskontinuitas memotong perlapisan, tubuh
tersebut pasti terbentuk setelah perlapisan
tersebut terbentuk.” Steno, 1669
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai