Anda di halaman 1dari 18

KODE ETIK AHLI GIZI

NURHASANAH
G42182028
GOLONGAN D
Latar belakang

Seorang Ahli gizi yang melaksanakan profesi gizi, mengabdikan


diri dalam upaya meningkatkan keadaan gizi, kesehatan,
kecerdasan dan kesejahteraan bangsa.
Pelaksanaan Etika dalam kegiatan praktik tenaga gizi akan
menunjukan profesionalismenya, dan lebih jauh lagi akan
melindungi klien/pasien dalam mendapatankan pelayanan
gizi yang baik dan benar.
Dalam menerapkan kode etik, seorang ahli gizi melaksanakan
tugas profesinya, perlu memperhatikan kewajiban yang
diembannya. Meliputi kewajiban umum, kewajiban kepada
klien, kewajiban kepada masyarakat, kewajiban kepada teman
seprofesi dan mitra kerja serta kewajiban kepada diri sendiri.
Tujuan

1. Mengetahui kode etik ahli gizi di tempat kerja


2. Menganalisis penerapan kode etik ahli gizi di
tempat kerja
3. Mempelajari hubungan ahli gizi dengan profesi lain
di tempat kerja
Metode kegiatan

Tempat kerja narasumber


Puskesmas Tunjung, Lumajang
RSU Jatiroto, Lumajang
Metode wawancara
bertemu langsung
daring (aplikasi whatsaap)
Jadwal pelaksanaan wawancara
jumat, 16 oktober 2020
selasa-sabtu, 20-24 oktober 2020
Profil narasumber
Hasil Wawancara Ahli Gizi Puskesmas

Kewajiban Umum
Seorang ahli gizi harus melaksanakan tugas dengan
maksimal sesuai devisi operasional dari dinas
kesehatan dan puskesmas dan dapat bekerja sama
dengan pihak lain. Ahli gizi harus menjaga stika
dengan mematuhi pedoman tertulis untuk mengatur
sikap dan prilaku staff puskesmas. Kegiatan
mengupdate ilmu serta memberikan kebenaran
kepada masyarakat meskipun masyarakat menolak
tetap harus dilakukan.
Kewajiban Kepada Klien
Dalam melayani klien, ahli gizi harus bersikap ramah
dan sabar dan selalu berusaha memberikan
pelayanan terbaik, jika terdapat keraguan dalam
pelayanan perlu meminta bantuan pihak lain agar
lebih tepat dan akurat. Ahli gizi dapat membuat
media yang dapat membantu klien. ahli gizi harus
menjaga privasi kerahasiaan klien dengan tidak
membicarakan diluar area puskesmas.
Kewajiban Kepada Masyarakat
Ahli gizi harus mencegah timbulnya masalah gizi serta
meningkatkan status gizi masyarakat. memberikan
penyuluhan kepada masyarakan dilakukan ahli gizi
untuk mencegah masalah gizi serta memberikan
obat gizi dalam mengatasi masalah gizi yang timbul
di masyarakat.
Kewajiban Kepada Teman Seprofesi dan Mitra
Kerja
Ahli gizi harus menjalin hubungan baik yang harmonis
dengan pihak lain serta dapat membangun kerja
sama dengan saling membantu. Ahli gizi harus
berbagi ilmu dan pengetahuan yang dimiliki yang
dapat disampaikan ketika rapat rutin.
Kewajiban kepada Profesi dan Diri Sendiri
Dalam menjalankan profesi ahli gizi akan langsung
menghubungi dinas kesehatan ketika terdapat
penyakit baru yang tidak mampu ditangani. Bersikap
objektif dalam melakukan pekerjaan sesuai SOP.
Serta menerapkan ilmu gizinya terhadap diri sendiri
supaya dapat bekerja dengan baik.
Hasil Wawancara Ahli Gizi Rumah Sakit

Kewajiban Umum
Dalam menjaga nama baik profesi ahli gizi melakukan
pelayanan gizi dan pemberian informasi yang jelas serta
menjaga kerahasiaan data-data pasien dan menghargai
kemauan pasien terkait diet yang dijalaninya. Hal tersebut
sudah tercantum dalam buku pedoman perjanjian kerja
sama dengan pihak RS. Ahli gizi dapat bekerja sama
dengan profesi lain yang ditunjukkan dengan komunikasi
searah dan jelas serta menghargai perbedaan pendapat.
Ahli gizi juga harus dapat menjadi contoh untuk
masyarakat dengan menunjukkan penerapan ilmu gizinya.
Kewajiban Kepada Klien
Dalam memberikan pelayanan, sikap dan perilaku ahli
gizi harus sesuai dengan SOP yang sudah ditetapkan.
Menggunakan suara yang tegas, jelas dan sopan serta
pemberikan leaflet dapat membantu klien memperoleh
informasi yang tepat dan akurat. Juga jika terdapat
keraguan dalam pelayanan, ahli gizi akan bertanya
pada yang lebih ahli dan meminta kesediaan pasien
untuk menunggu. Usaha ahli gizi untuk menjaga
privasi klien dengan tidak membahas atau memancing
pembicaraan yang dapat mengarah kesana.
Kewajiban kepada masyarakat
Dalam pekerjaannya di RS, ahli gizi tidak
melaksanakan tugas yang mengharuskan terjun
langsung kepada masyarakat. Tetapi ahli gizi
memberikan contoh serta menerangkan makanan
yang tidak boleh dikonsumsi untuk penyakit tertentu
bagi masyarakat sekitar lingkungannya sebagai
upaya meningkatkan status kesehatan masyarakat.
Kewajiban Kepada Teman Seprofesi dan Mitra
Kerja
Melakukan hubungan yang harmonis dan kerja sama
dilakukan oleh ahli gizi dengan menjaga komunikasi
yang baik untuk menghindari kesalahpahaman. Ahli
gizi menyebarluaskan pengentahuannya dengan
berbagi di sosial media serta diskusi langsung
dengan teman seprofesi yang sering bertemu.
Kewajiban Kepada Profesi dan Diri Sendiri
Dalam menjalankan profesinya, harus bersikap objektif
dengan melakukan pelayanan sesuai SOP untuk selalu
berusaha meyakinkan dan memuaskan pasien terhadap
pelayanan yang dilakukan. Selalu fokus terhadap apa
yang dikerjakan dan tidak berfikir negatif dapat
membantu ahli gizi untuk tidak mencampurtangankan
masalah pribadi sehingga mampu bersikap profesional.
Ahli gizi harus menerapkan ilmu gizinya dalam diri
sendiri sehingga dapat memelihara kesehatan dirinya
dan dapat bekerja dengan baik.
Kesimpulan
Secara keseluruhan, baik narasumber ahli gizi 1 ataupun
narasumber ahli gizi 2 sudah melaksanakan tugas profesi
yang dengan memperhatikan kewajian yang diembannya
meliputi kewajiban umum, kewajiban kepada klien, kewajiban
kepada masyarakat, kewajiban kepada teman seprofesi dan
mitra kerja serta kewajiban kepada diri sendiri meskipun
kedua ahli gizi tersebut bentuk pelayanannya berbeda.
Saran
Dalam melakukan wawancara sebaiknya dilakukan secara
langsung serta pertanyaan yang diajukan sudah jelas
maksutnya .
lampiran

Informed Consent
Proes Wawancara

Anda mungkin juga menyukai