HASIL PENGAMATAN
Perhitungan :
Setelah dilakukan uji kualitatif, sampel yang positif mengandung sakarin selanjutnya
dilakukan uji kuantitatif untuk mengetahui dan menentukan kadar sakarin. Uji kuantitatif
dapat dilakukan dengan menggunakan Uji Spektrofotometri. Didapatkan kadar sakarin pada
sampel X 155,78 mg/kg sedangkan pada sampel Z diperoleh kadar sakarin 55,33 mg/kg.
berdasarkan Permenkes Nomor 722/Menkes/Per/IX/1988 Tentang Bahan Tambahan Pangan
batas penggunaan sakarin yang masih diijinkan yaitu 300mg/kg. Meskipun sampel X dan Z
masih dalam batas yang diizinkan, jumlah konsumsinya harus diperhatikan. Menurut Food
and Drug Administration (FDA) asupan harian (Acceptable Daily Intake) sakarin tidak boleh
melebihi 5mg/kg berat badan. Mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung
sakarin secara berlebihan dapat menimbulkan efek samping migrain dan sakit kepala,
kehilangan daya ingat, bingung, insomania, iritasi, asma, hipertensi, diare, sakit perut, alergi,
impotensi dan gangguan seksual, kebotakan, serta kanker otak dan kandung kemih. Cahyadi
(2009).
DAFTAR PUSTAKA
Cahyadi, Wisnu. 2009. Analisis Dan Aspek Kesehatan Bahan Tambahan Pangan. Jakarta: PT
Bumi Aksara.
Hadju, NA. 2012. Analisis Zat Pemanis Buatan Pada Minuman Jajanan Yang Dijual Di Pasar
Tradisional Kota Manado. Jurnal. Universitas Sam Ratulangi
Karolina, AL dan Rosmiati, Karolina. 2018. Uji Kadar Sakarin Pada Minuman Ringan
Bermerk Yang Beredar di Kota Pekanbaru. Jurnal Sains dan Teknolaboratorium
Medik : Akademi Kesehatan John Paul II Pekanbaru.