Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN SEMENTARA KIMIA FARMASI II

OBJEK 5 DAN 6

NAMA : ALINA HARIYANI


NIM : 1900052

DOSEN PENGAMPU:
Apt. Melzi Oktaviani M.Farm

ASISTEN:
LESTARI JUITA SINAGA
CINDY OKTAVIANA LAIA
SEPTIA NURBAITI

PROGRAM STUDI D-III FARMASI


SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI RIAU
YAYASAN UNIVERSITAS RIAU
2020

OBJEK 5 DAN 6
KOMPLEKSOMETRI DAN NITRIMETRI
1. TUJUAN PRAKTIKUM
 Mahasiswa (praktikan) memahami identifikasi zat dalam suatu sampel
serta mampu menetapkan kadarnya menggunakan prinsip reaksi
pembentukan kompleks.
 Mahasiswa (praktikan) mengetahui, memahami cara analisis/
penetapan kadar zat/ obat dalam sediaan farmasi dengan menggunakan
metode nitrimetri.
2. PRINSIP PERCOBAAN

Prinsip kompleksimetri adalah reaksi pembentukan kompleks yang larut


antsra ion logan dengan zat pembentuk kompleks
Prinsip Titrasi Nitrimetri Prinsipnya adalah reaksi diazotasi
1. Pembrtukan garam diazonium dari gugus amin aromatic primer (amin
aromatic sekuder
dan gugus nitro aromatic);
2. Pembentukan senyawa nitrosamine dari amin alifatik sekunder;
3. Pembentukan senyawa azidari gugus hidrazida dan
4. Pemasukan gugus nitro yang jarang terjadi karena sulitnya nitrasi dengan
menggunakan
asam nitrit dalam suasana asam.

3. ALAT DAN BAHAN


Kompleksometri:
Alat :
 Sampel ZnO
 HCl 2N
 Natrium hidroksida
 Dapar Amonia
 NaEDTA
 Indikator hitam eriokrom
 Zinc oxide
Bahan :
 Buret
 Batang pengaduk
 Corong
 Labu ukur 50ml
 Labu ukur 100 ml
 Pipet tetes
 Gelas ukur 100mL
 Neraca analitik

Nitrimetri:
a. Alat :
- Buret
- Erlemeyer
- Batang pengaduk
- Gelas beker
- Corong
- Gelas ukur
- Sendok
- Termometer
b. Bahan :
- Sampel Sulfanilamide
- Natrium Nitrid 1 N
- Kertas Kanji Iodida
- Aquadest
- Es
- Asam Klorida Pekat

4. CARA KERJA
`
Kompleksometri:
 Timbang NaEDTA

A. Buat titran NaEDTA


 dengan menambah aquadest ad 100mL
 Masukkan NaEDTA kedalam Buret
B. Pengujian sampel
 Timbang sampel ZnO
 Masukkan kedalam beker glass
 Tambah adam klorida encer
 Tambah natrium hidroksida
 Tambahkan dapar amonia
 Tambah indikator eriokrom hitam
 Titrasi sampai berubah menjadi biru

Nitrimetri:
a. Pembakuan larutan NaNO2 0,1M
 Timbang 400mg asam sulfanilat,
 Timbang nateium bikarbonat 200mg
 Larutkan asam sulfanilat dengan aquadest, tambahkan natrium
bikarbonat
 Masukkan kedalam erlenmeyer
 Tambah 10,0 mL HCL pekat, dinginkan suhu sampai 15C
b. Pembakuan natrium nitrit
 Masukkan larutan natrium nitrit kedalam buret
 Titrasi, gunakan bantuan batang pengaduk
 Teteskan larutan kekertas kanji iodida, apabila kertas telah
berwsrna ungu maka sudah mencapai titik akhir titrasi
c. Penetapan kadar sulfadiazin
Timbang 500mg sulfadiazin
Larutkan kedalam 50ml aquadest, tambah 5 mL HCl pekat
Jaga subu dibawah 15C, titrasi dengan nateium nitrit
Titrasi duhentikan apabila satu tetes titran memberikan warna biru pada
kanji iodida

5. HASIL

DATA PRAKTIKUM KOMPLEKSOMETRI


Berat Sampel: Volume Hasil Titrasi:
BS 1 = 0,2857g VT 1 = 5,1ml
BS 2 = 0,2858g VT 2 = 5,2ml
BS 3 = 0,2858g VT 3 = 5,1ml

Be ZnO : 287,54

N Titran : 0,05 M

 Sampel 1:
V x N x Be
%Kadar = x 100%
Mg
5,1ml x 0,05 M x 287,54
= x 100%
285,7 mg
=25,664%
 Sampel 2:
V x N x Be
%Kadar = x 100%
Mg
5,2ml x 0,05 M x 287,54
= x 100%
285,8 mg
=26,158%
 Sampel 3:
V x N x Be
%Kadar = x 100%
Mg
5,1 x 0,05 M x 287,54
= x 100%
285,8 mg
=25,655%

Reaksi: ZnSO4 + Na2EDTA = ZnEDTA + Na2SO4

ZnO + 2NH4Cl ZnCl2 + 2NH3 +H2O

MIn- + HY3- ↔ HIn2- + MY2-

DATA PRAKTIKUM NITRIMETRI


VT = 20,5 ml

Pembakuan larutan Natrium Nitrit

asam sulfanilat= 400 mg

Natrium Bikarbonat 200 mg

Volume Hasil Titrasi:


Be Asam Askorbat : 88,07

Perhitungan :

mg asam salisilat
Molaritas NaNO2 =
ml NaNo 2 x BM asam sulfanilat
400 mg
= =0,1 mg/ml
20,5 ml x 173,19
Penetapan Kadar Sulfanilamid dalam Sulfadiazin

Sulfadiazine = 506,7 mg

Volume titrasi = 19,2 ml

ml NaNO 2 X M NaNO2 X 25,027


Kadar = x 100%
Mg sampel x 0,1
19,2ml x 0,1 N x 25,027
= x 100%
506,7 mg x 0,1
=96,831%

Reaksi: HO3S-C6H4-NH2+ NaNO2 + 2HCl  HO3S-C6H4-N2Cl +NaCl + 2 H2O

Anda mungkin juga menyukai