Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM

KIMIA ANALITIK

PENENTUAN KADAR KAFEIN DALAM PARAMEX TABLET DENGAN


METODE IODOMETRI

KELOMPOK V

ANDI NOVI SETIA BUDI H311 15 502

FITRILYA H311 16 001

LABORATORIUM KIMIA ANALITIK


DAPERTEMEN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2018
A. Judul Percobaan

Penetuan kadar kafein dalam paramex tablet dengan metode iodometri.

B. Tujuan Percobaan

Untuk menentukan kadar kafein dalam paramex dengan menggunakan metode

iodometri.

C. Prinsip Percobaan

Adapun prinsip perobaannya yaitu penentuan kadar paramex dalam garam

dapur dengan prinsip titrasi redoks (iodometri) menggunakan larutan Na2S2O3

sebagai titran dan penambahan amilum dalam suasana asam dan titik akhir titrasi

ditandai dengan adanya perubahan warna menjadi putih keruh.

D. Alat Percobaan

Alat-alat yang digunakan pada percobaan ini adalah buret, pipet volume,

erlenmeyer 250 mL, klem dan statif, batang pengaduk, sendok tanduk, labu ukur

100 mL, neraca analitik, gelas kimia 250 mL, bulb, pipet tetes, pipet skala, labu

semprot dan hot plat.

E. Bahan Percobaan

Bahan-bahan percobaan yang digunakan adalah paramex tablet (sampel),

larutan natrium tiosulfat (Na2S2O3) 0,01 N, kristal KI , H2SO4 4 N, indikator amilum

5%, KIO3 0,01 N, Etanol 95%, aluminium foil dan akuades.

F. Prosedur Percobaan

1. Pembuatan larutan Natrium tiosulfat (Na2S2O3) 0,01 N dalam 100 mL

Ditimbang sebanyak 0,1241 gram padatan Na2S2O3, kemudian dilarutkan

dengan akuades, dimasukkan ke dalam labu ukur 100 mL, diencerkan hingga

tanda batas dan homogenkan.


2. Pembuatan Indikator Amilum 5% Sebanyak 10 mL

Ditimbang padatan amilum sebanyak 0,5 gram. Dimasukkan kedalam gelas

kimia. Kemudian dilarutkan dengan 100 mL akuades. Dipanaskan sambil diaduk

hingga seluruh amilum larut pada suhu 79°C selama 5 menit. Didinginkan dan

disaring.

3. Pembuatan Larutan H2SO4 4 N Sebanyak 100 mL

Dipipet larutan HCl 98% sebanyak 10,86 mL kedalam gelas ukur.

Dimasukkan ke dalam labu ukur 100 mL. Ditambahkan akuades hingga batas dan

dihomogenkan.

4. Pembuatan KIO3 0,01 N Sebanyak 100 mL

Ditimbang sebanyak 0,03567 gram padatan KIO3, kemudian dilarutkan

dengan akuades, dimasukkan ke dalam labu ukur 100 mL, diencerkan hingga

tanda batas dan dihomogenkan.

5. Preparasi Sampel

Ditimbang sebanyak 2 gram sampel (paramex tablet), digerus sampai halus,

dilarutkan dengan 25 mL etanol 95% di dalam erlenmeyer 250 mL, ditutup

dengan aluminium foil, dihomogenkan selama 5 menit, diencerkan hingga tanda

batas 100 mL, dihomogenkan dan didiamkan ±10 menit.

7. Standarisasi Na2S2O3 0,01 N dengan Larutan KIO3 0,01 N

Larutan KIO3 0,01 N dipipet sebanyak 10 mL ke dalam erlenmeyer,

ditambahkan H2SO4 4 N sebanyak 5 mL, ditambahkan 2 gram KI. Ditutup dengan

aluminium foil ±5 menit. Dititrasi dengan Na2S2O3 0,01 N sampai larutan

berwarna kuning muda. Ditambahkan larutan indikator amilum 5%. Titrasi

dilanjutkan hingga warna biru hilang. Perubahan warna tersebut merupakan titik

akhir titrasi.
8. Penentuan Kadar Kafein- dalam Sampel (Paramex tablet)

Sampel dipipet sebanyak 10 mL kedalam erlenmeyer, ditambahkan H2SO4

4 N sebanyak 5 mL, ditambahkan 2 gram KI. Dititrasi dengan larutan Na2S2O3

0,01 N hingga larutan warna cokelat hampir hilang, ditambahkan 1 mL indikator

amilum 0,5% hingga terjadi perubahan warna menjadi warna biru, dilanjutkan

titrasi hingga larutan berwarna putih keruh. Perubahan warna tersebut merupakan

titik akhir titrasi.

G. Reaksi

 C8H10N4O2 + 2I- + 2H+ I2 + C8H12N4O2

 I2 + 2S2O32- 2I- + S4O62-

H. Perhitungan

 Pembuatan Larutan Na2S2O3 0,01 N Sebanyak 100 mL

gr = V x N x BE Na2S2O3

= 0,1 L x 0,01 N x 248/2 gr/ek

= 0,1241 gram

 Pembuatan Indikator Amilum 5% Sebanyak 100 mL


m
% = x 100%
V

m
5% = x 100%
100 mL

m = 0,5 gram

 Pembuatan Larutan H2SO4 4 N sebanyak 100 mL

% x 1000x BJ
N =
BE

0,98 x 1000 x 1,34


=
49
= 36,8 N

N1 V1 = N2 V2

36,8 N . V1 = 4 N . 100 mL

400
V1 =
36,8

V1 = 10,86 mL

 Standarisasi Na2S2O3 0,004 N dengan Larutan KIO3 0,1 N


mg KIO3
a. NKIO3 =
V x BE 𝐊𝐈𝐎𝟑

mg Na2S2O3
b. NNa2S2O3 =
V x BE Na2S2O3

c. NKIO3 . V KIO3 = N Na2S2O3 . V Na2S2O3


NKIO3 . V KIO3
N Na2S2O3 =
𝐕 𝐍𝐚𝟐𝐒𝟐𝐎𝟑

 Penentuan Kadar IO3- dalam Garam Dapur

V x N Na2S2O3 x BE kafein
% Kafein = x FP x 100%
mL sampel
I. Pembahasan
J. Kesimpulan
K. Daftar Pustaka

Anda mungkin juga menyukai