Anda di halaman 1dari 21

Kelompok 4

Penyaji
Ezther Febrina S
(201911021)
Lilia Lopes (201911030)
Maria Fatima Bara
(201911034)
Patricia Febriyanti
(201911043)
Putri Wulandari
(201911044)
Komunikasi
Asertif
• Komunikasi asertif adalah suatu kemampuan untuk
mengkomunikasikan
apa yang diinginkan, dirasakan, dan dipikirkan
kepada orang lain namun dengan tetap menjaga dan
menghargai hak-hak serta perasaan pihak
orang lain.

• Komunikasi Asertif : Menyatakan sesuatu dengan


terus-terang dan tegas serta bersikap positif
(Fensterheim dan Baer dalam Syarani, 1995).
Ciri Komunikasi Asertif

1. Kemampuan jujur dan langsung.


2. Bersifat terbuka.
3. Mampu mengambil inisiatif demi kebutuhannya.
4. Bersedia meminta dan membantu orang lain.
5. Dalam menghadapi konflik dapat menyesuaikan dan
mencari penyelesaian.
6. Mempunyai kepuasan diri, harga diri, dan kepercayaan
diri.
Teknik Komunikasi Asertif
Mendengar Kompromi dan negoisasi

Menyatakan harapan dengan


Bersikap gigih dan sabar
jelas

Memberikan kritik yang


Memperhatikan
efektif dan membangun
Body Language Asertif
● Postur tubuh tepat, tegak, tapi rileks.
● Kontrak mata kuat, tampak rileks, bijaksana, dan penuh
pengertian.
● Senyum tulus, mulut rileks.
● Nada, intonasi suara tetap datar, dalam membuat
pertanyaan lancar, tegas, dan menyenangkan.
● Memperlihatkan kemarahan dengan mata serius, wajah
sedikit memerah.
Komunikasi
Non Asertif
● Komunikasi Non asertif adalah sikap pasif
yang tidak langsung.

● Non asertif tidak mengekspresikan pikiran dan


perasaan pada orang lain dengan tidak
mengatakan apapun dan tidak dipahami oleh
orang lain. Perilaku ini memiliki ciri yaitu
banyak mengalah sehingga cenderung dikuasai
oleh rasa takut, cemas, dan tertekan.
Ciri Komunikasi Non
Asertif
1. Cenderung menyembunyikan perasaan, kebutuhan, dan
idenya.
2. Tidak menghiraukan haknya dan membiarkan orang lain
melanggarnya.
3. Selalu berusahan menghindari situasi yang tidak
menyenangkan, seperti konflik.
4. Menciptakan situasi kalah menang
5. Selalu disertai kekhawatiran dan kekecewaan pada diri
sendiri, sehingga timbul rasa marah dan dendam.
Body Language Non-Aserif
● Tatapan mata takut-takut, menatap kebawah.
● Membutuhkan dukungan.
● Tangan nervous, gemetar.
● Postur tubuh tidak seimbang, merosot.
● Nada, intonasi suara tenang, lembut, tampak ragu-ragu,
gugup.
● Memperlihatkan kemarahan dengan diam, tampang
bersalah, membuang muka, dan wajah memerah.
Pasif
● Komunikasi pasif adalah gaya komunikasi saat
individu membangun sebuah pola untuk
menghindari dirinya mengekspresikan pendapat atau
perasaan, melindungi hak-hak pribadi, dan
mengidentifikasi serta memenuhi kebutuhannya.
 
● Pada umumnya individu yang pasif memiliki harga
diri yang rendah dan tidak dapat berkomunikasi
dengan efektif untuk mengenali kebutuhannya
sendiri. Individu yang pasif cenderung lebih
mempercayai orang lain tetapi tidak mempercayai
dirinya sendiri.
Ciri-ciri
komunikasi Pasif
1. Jarang mengungkapkan keinginan dan kebutuhan atau
perasaannya
2. Cenderung menyimpan keinginan dalam hati dan enggan
untuk mengungkapkannya
3. Tidak mempu berkata “tidak” atau menolak permintaan
orang lain, walaupun sebenarnya tidak menginginkan
melakukan permintaan tersebut
4. Tidak bisa ambil keputusan
5. Selalu mengedepankan orang lain
6. Cenderung untuk mengalah dan tidak dapat
mempertahankan kepentingannya sendiri.
Body Language
Komunikasi Pasif

• Menghindari kontak Mata lawan dan tidak mampu menatap


mata orang yang bercakap dengannya
• Bahasa tubuh gugup
• Pastur tubuh cenderung membongkok, lemah dan lemas
• Muka kemerahan kerana menahan malu dan pucat
• Bercakap dengan perlahan dan nyaris tidak kedengaran
Agresif
● Komunikasi agresif adalah gaya komunikasi
dimana individu mengekspresikan perasaan dan
pendapat mereka untuk memenuhi kebutuhannya
dengan cara menyakiti atau melanggar hak-hak
orang lain.
 
● Tujuan komunikasi agresif untuk mendominasi
dan merasa menang, serta membuat orang lain
merasa kehilangan. Kemenangan tersebut didapat
melalui cara-cara yang negatif. Terkadang
memalukan, merendahkan, bahkan meremehkan
orang lain.
Ciri Komunikasi Agresif
1. Mengkomunikasikan kesan superioritas dan tidak ada
respek.
2. Memandang keinginan, kebutuhan, dan hak diatas milik
orang lain.
3. Berusaha mendominasi dan menghindari orang lain,
tidak menghargai hak dan perasaan orang lain.
4. Berperilaku sebagai pemenang dan memastikan orang
lain kalah darinya.
5. Dalam interaksi dapat menimbulkan rasa marah,
bersalah, frustasi, dan terisolasi.
Body Language Agresif
● Tatapan dingin, tanpa ekspresi.
● Postur tubuh kaku, dan gerakan kasar.
● Tangan terkepal atau menunjuk.
● Tertawa sarkastik atau merendahkan.
● Nada, intonasi suara tenang atau keras, kasar, pertanyaan
terdengar seperti perintah.
● Memperlihatkan kemarahan dengan merengut tidak setuju,
bibir tertutup sangat rapat, warna merah ekstrem pada
wajah.
Komunikasi Pasif
-Agresif
● Komunikasi pasif-agresif adalah gaya komunikasi
yang menggabungkan gaya komunikasi pasif dan
komunikasi agresif.

● Komunikasi pasif-agresif adalah gaya komunikasi


dimana individu terlihat pasif namun bertindak
dengan cara-cara yang agresif. Mereka yang
membangun gaya komunikasi pasif-agresif pada
umumnya merasa tidak memiliki kekuasaan
Tahapan Komunikasi
Terapeutik
Tahap
Menurut
Pra- Stuart 2013
• Evaluasi diri.
• Mengumpulkan data pasien.
Interaks • Rencana interaksi pertama
i dengan pasien.

Tahap • Memperkenalkan diri.


• Mengevaluasi kondisi
Orientas pasien.
i • Menyepakati kontrak
dengan pasien mengenai
topik yang dibicarakan,
tempat, waktu, dan tujuan.
Tahapan Komunikasi
Terapeutik • Membantu mengatasi kecemasan
pasien dengan memberikan
Tahap mekanisme koping.
Kerja • Memberikan edukasi kepada
pasien dengan menghubungkan
persepsi, pikiran, perasaan, dan
tindakan.

Tahap
Termina • Mengevaluasi pencapaian tujuan
secara objektif.
si • Melakukan evaluasi subjektif

Sementara Akhir
Strategi Komunikasi
Langkah-langkah strategi komunikasi harus disusun secara
sistematis upaya merubah pengetahuan, sikap dan tingkah laku
dengan 3 cara yaitu :
a. Mengenal Khalayak : Mencapai hasil positif dalam proses
komunikasi.
b. Menentukan Tujuan : Menentukan fokus strategi komunikasi
yang akan digunakan.
c. Menyusun Pesan Strategi : Memilih strategi pesan dan model
desain memberikan perhatian dalam membangun pesan untuk
mencapai tujuan.
d. Menetapkan metode dan memilih media : menciptakan
efektivitas komunikasi karena akan mempengaruhi
penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan.
Strategi Komunikasi
Syarat-syarat dalam menyusun pesan yaitu:

• Dirancang dan disampaikan yang menarik Pemilihan media terdapat tiga ciri
sehingga dapat menjadi pusat perhatian. pokok, terutama bagi media massa,
• Menggunakan tanda-tanda yang tertuju kepada yaitu:
pengalaman, membangkitkan kebutuhan pribadi 1. Bersifat tidak langsung
pihak sasaran dan memberikan sebuah cara 2. Bersifat satu arah
untuk memperoleh kebutuhan itu. 3. Bersifat terbuka
• Menyarankan suatu jalan untuk memperoleh
kebutuhan yang pada saat memberi jawaban
yang dikehendaki.
References
● Utaminingtyas, R. R. (t.thn.). Pengembangan Aspek Non Verbal

Perilaku Asertif Dengan Assertive Training . Admisi & Bisnis

Volume 20 No.2 , 117-126 .

● Widyastuti, T. (2017). Pengaruh Komunikasi Asertif Terhadap

Pengelolahan Konflik. Widya Cipta Vol. IX No. 1 , 1-7.

● Keliat, B., Akemat., Helena, N ., & Nurhaeni, H. (2007).

Keperawatan Kesehatan Jiwa Komunitas : Basic Source. Jakarta :

EGC
Thank
you
CREDITS: This presentation template was created by
Slidesgo, including icons by Flaticon, and infographics
& images by Freepik.

Anda mungkin juga menyukai