Anda di halaman 1dari 21

Konsep Teori Akuntansi

Program Studi Akuntansi


Universitas Nusa Nipa

Kelompok 1
1. Maria Esmeralda (061170025)
2. Timotheus Deferento Bang Karwayu (061180102)
3. Fransiska Eka Saputri Nona (061180103)
1
A. Pengertian Akuntansi
Ada banyak defenisi dan pengertian akuntansi yang ditulis oleh para ahli dan peneliti
yang merupakan pakar dibidang akuntansi. Akan tetapi, akuntansi pada umumnya
merupakan suatu sistem untuk menghasilkan informasi keuangan yang digunakan
oleh para pemakainya dalam proses pengambilan keputusan bisnis. Tujuan informasi
tersebut adalah memberikan petunjuk dalam memilih tindakan yang paling baik
untuk mengalokasikan sumberdaya yang langka pada aktivitas bisnis dan ekonomi.
Berikut merupakan penjelasan pengertian akuntansi dari berbagai sudut pandang.
Siegel dan Marconi (1989), mendefenisikan akuntansi sebagai suatu disiplin jasa
yang mampu memberikan informasi yang relevan dan tepat waktu mengenai
masalah keuangan perusahaan dan untuk membantu pamakai internal dan eksternal
dalam proses pengambilan keputusan ekonomi.
Komite Terminologi AICPA (The Committee on Terminology of the American

Institute of Certified Public Accoutants) mendefenisikan akuntansi sebagai berikut
: “akuntansi adalah seni pencatatann, penggolongan dan peringkasan transaksi dan
kejadian yang bersifat keuangan dengan cara yang berdaya guna dan dalam bentuk
satuan uang, dan penginterpretasian hasil proses tersebut.”

2
Accounting Principle Board (APB) System Statement No. 4 mendefenisikan
akuntansi sebagai berikut: ”akuntansi adalah suatu kegiatan jasa. Fungsinya adalah
memberikan informasi kuantitatif, terutama yang bersifat keuangan, mengenai suatu
entitas ekonomi yang dimaksudkan untuk digunakan dalam pengambilan keputusan
ekonomi, sebagai dasar dalam memilih di antara beberapa alternatif.”
Cakupan akuntansi dari defenisi diatas tampak terbatas. Perspektif yang lebih luas
ditawarkan oleh American Accounting Association (AAA), defenisi akuntansi
sebagai berikut : “Proses pengidentifikasian, pengukuran, dan pengkomunikasian
informasi ekonomik untuk memungkinkan pembuatan pertimbangan dan keputusan
berinformasi oleh pengguna informasi.”

Dengan demikian akuntansi dapat disimpulkan sebagai suatu proses


pencatatan, penggolongan, pengiktisaran terhadap transaksi keuangan yang
dilakukan secara sistematis dan kronologis disajikan dalam bentuk laporan
keuangan yang berguna bagi pihak-pihak yang membutuhkan laporan keuangan
tersebut untuk langkah pengambilan keputusan.

(Sumber : Buku : Teori Akuntansi dan Riset Multiparadigma, oleh: Arfan Ikhsan, Herkuluanus Suprasto.
Buku : Pengantar Akuntansi, oleh: Sunarno Sastroamodjo, Eddy Purnairawan.)
3
B. Sejarah dan Perkembangan Akuntansi
• Sejarah Akuntansi
Awalnya, akuntansi dimulai dengan sistem pembukuan berpasangan (double entry
bookkeeping) di Italia pada abad ke 14 dan Luca lah adalah orang yang pertama sekali
mempublikasikan prinsip-prinsip dasar double accounting system dalam bukunya berjudul :
Summa the arithmetica geometria proportioni et proportionalita di tahun 1494. Banyak ahli
sejarah yang berpendapat bahwa prinsip dasar double accounting system bukanlah ide
murni Lucas tetapi dia hanya merangkum praktek akuntansi yang berlangsung pada saat itu
dan mempublikasikannya.
Paruh pertama abad 20, seiring tumbuhnya kekuatan ekonomi Amerika Serikat, kerumitan
masalah akuntansi muncul bersamaan. Kemudian akuntansi diakui sebagai suatu disiplin
ilmu akademik tersendiri. Setelah perang dunia II, pengaruh akuntansi semakin terasa di
dunia barat. Bagi banyak negara, akuntansi merupakan masalah nasional dengan standar
dan praktek nasional yang melekat erat dengan hukum nasional dan aturan professional.
Perkembangan Akuntansi
 Tahun 1775 : pada tahun ini mulai diperkenalkan pembukuan baik yang single entry
maupun double entry.
 Tahun 1800 : masyarakat menjadikan neraca sebagai laporan yang utama digunakan
dalam perusahaan.
 Tahun 1825 : mulai dikenalkan pemeriksaan keuangan (financial auditing).
 Tahun 1850 : laporan laba/rugi menggantikan posisi neraca sebagai laporan yang
dianggap lebih penting.
4
 Tahun 1900 : di USA mulai diperkenalkan sertifikasi profesi yang dilakukan melalui ujian yang
dilaksanakan secara nasional.
 Tahun 1925 : mulai diperkenalkan teknik-teknik analisis biaya, akuntansi untuk perpajakan,
akuntansi pemerintahan, serta pengawasan dana pemerintah. Sistem akuntansi yang manual
beralih ke sistem EDP dengan mulai dikenalkannya “punch card record.
 Tahun 1950 s/d 1975 : pada periode ini akuntansi sudah menggunakan komputer untuk
pengolahan data. Lalu, sudah dilakukan Perumusan Prinsip Akuntansi (GAAP). Hingga
perencanaan manajemen serta manajemen auditing mulai diperkenalkan.
 Tahun 1975 : Total sistem review yang merupakan metode pemeriksaan efektif mulai dikenal.
Dan social accounting menjadi isu yang membahas pencatatan setiap transaksi perusahaan
yang mempengaruhi lingkungan masyarakat.

(Sumber : diambil dari google. Alamat web : https://baracellona.wordpress.com/sejarah-dan-


perkembangan-akuntansi-di-indonesia-dan-internasional/)

 Sejarah Akuntansi di Indonesia

Periodisasi perkembangan akuntansi di Indonesia dibagi menjadi empat zaman:


 Zaman colonial
 Zaman penjajahan Belanda
 Zaman penjajahan Jepang
 Zaman kemerdekaan

5
 Zaman Kolonial
Orang-orang Belanda datang ke Indonesia kurang lebih pada abad ke 16
dengan tujuan untuk berdagang. Pada waktu itu VOC memperoleh hak
monopoli perdagangan yang dilakukan secara paksa di Indonesia dan dapat
dipastikan Belanda telah melakukan pencatatan atas mutasi transaksi
keuangan.
 Zaman penjajahan Belanda
Zaman penjajahan Belanda dimulai pada tahun 1800-1942. Pada waktu itu
catatan pembukuan menekankan pada mekanisme debit dan kredit.
 Zaman Penjajahan Jepang
Pada zaman penjajahan Jepang pada tahun 1942-1945 menyebabkan
kekurangan tenaga kerja kementrian keuangan, untuk mengatasinya
diadakan latihan pegawai dan kursus pembukuan pola Belanda.
 Zaman kemerdekaan
Sistem akuntansi yang berlaku di Indonesia awalnya adalah sistem
akuntansi Belanda yang lebih dikenal dengan sistem tata buku. Pada tahun
1980 pemerintah Indonesia melakukan upaya harmonisasi sistem akuntansi.

6 (Sumber : Youtube : Sejarah dan Perkembangan Teori Akuntansi. Ermi Faizatun Nikma .)
Sejarah akuntansi di Indonesia dinyatakan muncul pertama kali di abad 1642, yang mana di kala
itu, masyarakat tradisional sudah mengenal pencatatan keuangan termasuk kalkulasi laba rugi.
Kemampuan ini dibawa oleh pedagang-pedagang dari luar negeri yang memang menjajakan
barang dagangannya di Indonesia. Negara yang dianggap pertama kali mengenalkan konsep
akuntasi di Indonesia adalah Belanda, Portugis dan Spanyol. Menurut kabarnya negara-negara
ini mendapatkan pengetahuan tersebut dari Romawi di abad sebelumnya.
 Akuntansi Mulai Diterapkan di Indonesia

Sekalipun sudah lama masyarakat mengenal sistem pencatatan keuangan, karena banyak belajar
dari pedagang, tetapi ilmu ini benar-benar diterapkan pada tahun 1642. Bahkan dari bukti-bukti
sejarah yang ditemukan, ternyata akuntansi pertama kali digunakan di Indonesia pada tahun
1747. Namun teori ini masih dilaksanakan secara parsial saja. Bahkan dianggap teori akuntansi
yang dipakai tidak terlalu utuh dan jelas. Baru pada tahun 1870 akuntansi mulai dijalankan
dengan lebih serius pasca dihapuskannya PP Tanam Paksa. Ketika peraturan tersebut
dihapuskan, maka banyak sekali investor asing terutama Belanda yang menanamkan modalnya
Di Indonesia. Maka dari itu, demi keteraturan finansial, teori akuntansi pun mulai digunakan di
tanah air.
 Perkembangan Akuntansi di Indonesia

Sejak saat itu, teori akuntansi mulai berkembang di Indonesia. Bahkan pada tahun 1952,
perguruan tinggi mulai mengajarkannya kepada mahasiswa. Yang mana di kala itu masih satu
universitas yang mengampu yaitu Universitas Indonesia. Pada tanggal 17 Oktober 1957 Ikatan
Akuntan Indonesia atau IAI resmi didirikan di aula Universitas Indonesia untuk mewadahi dan
membimbing perkembangan akuntansi serta mempertinggi mutu pendidikan akuntan. Sekalipun
demikian dalam perkembangannya, mulai banyak universitas lain yang juga mengampu disiplin
ilmu akuntansi. Baik kampus negeri maupun yang masih berstatus perguruan tinggi swasta.

7
Sejarah Pemberian Gelar Akuntan di Indonesia
Sudah dijelaskan di atas, kalau perkembangan ilmu akuntasi di Indonesia sudah semakin pesat. Bahkan
beberapa kampus sudah mulai mengajarkannya saat ini dan dipelopori oleh Universitas Indonesia (UI).
Pertanyaannya adalah kapan gelar akuntan pertama disematkan pada personal?
Menurut sejarahnya gelar pertama kali ini dimasukkan ke dalam regulasi pada tanggal 23 Desember
1957. Ini termaktub di dalam UU nomor 34 tahun 1954. Yang mana regulasi ini berfungsi untuk
mengatur pemberian gelar akuntan kepada sarjana akuntansi maupun para ahli sejenis. Perlu diketahui
di kala itu, yang menurunkan regulasi tersebut bukan pemerintah, melainkan Ikatan Akuntan Indonesia
atau IAI. Organisasi inilah yang dalam perkembangan selanjutnya berhasil menjaga semua aturan
akuntansi di Indonesia tetap dilakukan dan dijaga entitas keilmuannya. Bahkan dalam
perkembangannya, organisasi ini juga membuka 2 organisasi baru yang disebut Seksi Akuntan Publik.
Ini dibuat pada tahun 1978. Sedangkan organisasi yang kedua adalah Seksi Akuntan Pendidik yang
dirilis pada tahun 1980.
Akuntansi di Masa Sekarang
Seiring berjalannya zaman, teknologi juga sangat berpengaruh pada sejarah akuntansi. Dimulai dari
software akuntansi berbasis desktop terlebih dahulu membantu banyak pemiliki bisnis untuk mengelola
pembukuan melalui komputer atau laptop. Namun dengan kemajuan teknologi yang semakin pesat dan
mobilitas manusia yang tidak terbatas. Para pemiliki bisnis memerlukan sistem pembukuan yang bisa
digunakan kapan saja dan dimana saja, atas dasar inilah software akuntansi berbasis cloud hadir.
Keunggulan software akuntansi berbasis cloud jika dibanding dengan berbasis desktop selain bisa
digunkan kapan saja dan dimana saja, adalah harga yang murah, tanpa instalasi, dan program yang
Anda gunakan selalu diperbarui tanpa biaya tambahan. Accurate Online adalah salah satu software
akuntansi berbasis cloud buatan Indonesia yang pasti sesuai dengan kebutuhan bisnis di Indonesis.
Terbukti telah digunakan oleh lebih dari 300 ribu pengguna dari berbagai jenis bisnis selama 20 tahun
dan meraih Top Brand Award sejak tahun 2016 sampai saat ini sebagai software akuntansi terbaik di
Indonesia.
8
Sejarah dan Perkembangan Akuntansi Internasional
Awalnya, akuntansi dimulai dengan sistem pembukuan berpasangan (double entry
bookkeeping) di Italia pada abad ke 14 dan 15. Sistem pembukuan berpasangan
dianggap awal penciptaan akuntansi. Akuntansi modern dimulai sejak double
entry accounting ditemukan dan digunakan di dalam kegiatan bisnis yaitu sistem
pencatatan berganda (double entry bookkeeping) yang diperkenalkan oleh Lucas
Pacioli.
Lucas Pacioli lahir di Italia tahun 1447, dia bukan akuntan tetapi pendeta yang
ahli matematika, dan mengajar pada beberapa universitas terkemuka di Italia.
Pacioli lah orang yang pertama sekali mempublikasikan prinsip-prinsip dasar
double accounting system dalam bukunya et proportionalita di tahun 1494.
Banyak ahli sejarah yang berpendapat bahwa prinsip dasar ini bukanlah ide murni
Pacioli namun dia hanya merangkum praktek akuntansi pada saat itu dan
mempublikasikannya. Praktek bisnis dengan metode Venezia yang menjadi acuan
Pacioli menulis buku tersebut telah menjadi metode yang diadopsi tidak hanya di
Italia namun hampir disemua negara Eropa seperti Jerman, Belanda, dan Inggris.
Perkembang sistem akuntansi ini didorong oleh pertumbuhan pedagangan
internasional di Italia Utara selama masa akhir abad pertengahan dan keinginan
pemerintah untuk menemukan cara dalam mengenakan pajak terhadap transaksi
komersial.

9
“Pembukuan ala Italia” kemudian beralih ke Jerman untuk membantu para pedagang zaman
Fugger dan kelompok Hanseatik. Pada saat bersamaan filsuf bisnis Belanda mempertajam cara
menghitung pendapatan periodic dan pemerintah Perancis menerapkan keseluruhan sistem
dalam perencanaan dan akuntabilitas pemerintah.
Tahun 1850-an double entry bookkeeping mencapai kepulauan Inggris yang menyebabkan
tumbuhnya masyarakat akuntansi dan profesi akuntansi publik yang terorganisasi di Skotlandia
dan Inggris tahun 1870-an. Praktek akuntansi Inggris menyebar ke seluruh Amerika Utara dan
seluruh wilayah persemakmuran Inggris. Selain itu model akuntansi Belanda diekspor antara
lain ke Indonesia, sistem akuntansi Perancis di Polinesia dan wilayah-wilayah Afrika dibawah
pemerintahan Perancis. Kerangka pelaporan sistem Jerman berpengaruh di Jepang, Swedia, dan
Kekaisaran Rusia.
Paruh pertama abad 20, seiring tumbuhnya kekuatan ekonomi Amerika Serikat, kerumitan
masalah akuntansi muncul bersamaan. Kemudian akuntansi diakui sebagai suatu disiplin ilmu
akademik tersendiri. Setelah perang dunia II, pengaruh akuntansi semakin terasa di dunia barat.

(Sumber : dari google. Alamat web : https://accurate.id/akuntansi/mengetahui-sejarah-akuntansi-


lengkap/#:~:text=Sekalipun%20sudah%20lama%20masyarakat%20mengenal,di%20Indonesia
%20pada%20tahun%201747.)
10
Standar Akuntansi di Indonesia
Untuk memudahkan pengkoordinasian akuntan di Indonesia didirikan Ikatan
Akuntan Indonesia (IAI). IAI berhasil menyusun dan menerbitkan Prinsip
Akuntansi Indonesia (PAI) pada tahun 1973.
PAI setelah berjalan selama satu dasawarsa akhirnya disempurnakan pada tahun
1984. Setelah berlangsung selama 10 tahun PAI 1984 diganti menjadi PSAK
1994. Pada tahun 1995 IAI mengeluarkan PSAK 1995. PSAK ini mengeluarkan
dua entitas yaitu entitas syariah dan kovensional yang berkembang hingga saat
ini.

(Sumber : Youtube : Sejarah dan Perkembangan Teori Akuntansi. Ermi Faizatun Nikma.)

11
C. Pengertian Teori Akuntansi
• Pengertian Teori Akuntansi menurut para ahli
1. Menurut Webster’sThird New International Dictionary mendefinisikan
bahwa teori akuntansi diartikan sebagai susunan konsep,definisi, dalil
yang menyajikan secara sistematis gambaran fenomena akuntansi yang
menjelaskan hubungan antara variabel yang satu dengan suatu variabel
lainnya dalam struktur akuntansi dengan maksud dapat menjelaskan dan
meramalkan fenomena yang mungkin akan muncul.
2. Menurut Hendriksen dan Van Breda (1992)
Pengertian teori akuntansi adalah penalaran logis dalam bentuk
seperangkat prinsip-prinsip yang luas (a set of broad principles) yang
memberikan kerangka referensi umum untuk mengevaluasi praktek
akuntansi dan memberikan pedoman dalam mengembangkan praktek dan
prosedur akuntansi yang baru.

Maka dapat disimpulkan bahwa teori akuntansi merupakan penalaran


secara logika berupa seperangkat prinsip yang luas dan memberikan
kerangka acuan umum yang bisa dipakai untuk penilaian praktek
akuntansi dan memberi arahan pengembangan prosedur dan praktek baru.

12
 Manfaat Teori Akuntansi

Manfaat teori akuntansi adalah  sebagai suatu kerangka acuan untuk menilai praktek-praktek
akuntansi. Dan selain itu teori ini juga dapat dimanfaatkan sebagai pedoman untuk mengembangkan
praktek-praktek akuntansi dan prosedur-prosedur yang baru. Salah satu teori akuntansi ini juga dapat
digunakan untuk meramalkan atau memprediksi beberapa kejadian yang bersifat ekonomi dan
akuntansi di masa yang akan datang. Hal ini berkaitan dengan pengambilan keputusan ekonomi.
Maka oleh sebab itu suatu teori akan dapat bertahan atau suatu teori akan dapat dinilai baik-buruknya
dengan melihat atau mempertimbangkan kemampuan teori tersebut dalam menjelaskan atau
meramalkan suatu keadaan dimasa yang akan datang serta kemampuan teori tersebut dalam mengukur
tingkat resiko yang mungkin terjadi.
 Fungsi dan Tujuan Teori Akuntansi

Teori akuntansi bertujuan untuk memberikan beragam prinsip yang logis serta saling berhubungan
sehingga membentuk kerangka menjadi suatu acuan umum dalam menilai dan mengembangkan
praktek dalam bidang akuntansi secara sehat. Adapun fungsi yang terdapat dalam sebuah teori
akuntansi sebagai berikut:
1. Dapat digunakan sebagai pedoman bagi lembaga penyusun standar akuntansi
2. Dapat memberikan kerangka acuan dalam menyelesaikan masalah akuntansi yang tidak ada
standar  resmi
3. Berfungsi sebagai meningkatkan pemahaman dan keyakinan pembaca terhadap informasi yang
disajikan dalam laporan keuangan
4. Agar laporan keuangan dapat di perbandingkan
5. Dapat memberikan kerangka acuan dalam menilai prosedur dan praktik akuntansi

(Sumber : diambil dari google. Alamat Web : www.harmony.co.idHarmony Blog


13 Accounting,www.seputarpengetahuan.co.id)
D. Akuntansi sebagai Seni, Sains dan Teknologi
1. Akuntansi sebagai seni
Seni adalah kemampuan yang memerlukan perasaan, intuisi, pengalaman, bakat, dan
pertimbangan yang secara keseluruhan membentuk kearifan. Yang dimaksud dengan akuntansi
sebagai seni adalah, akuntansi merupakan sebuah seni pencatatan transaksi keuangan, yaitu
dalam akuntansi, seni ini dapat berupa keahlian dan pengalaman untuk memilih perlakuan atau
kebijakan yang terbaik, dalam rangka mencapai suatu tujuan akuntansi (pada level perusahaan
atau negara) dengan mempertimbangkan faktor nilai (moral, ekonomik, dan sosial).
Akuntansi adalah seni yang merupakan bidang pengetahuan, keterampilan, keahlian, dan
kerajinan yang mengandalkan pengetahuan dan praktik untuk menguasainya.
Dalam sebuah akuntansi, keterampilan akuntansi ini sudah bisa didefinisikan dengan jelas
sehingga membentuk sebuah  pengetahuan yang utuh sehingga dapat diajarkan melalui
institusi pendidikan.
2. Akuntansi sebagai sains
Pada perkembangan selanjutnya, keterampilan akuntansi ini sudah bisa didefinisikan dengan
jelas sehingga membentuk seperangkat pengetahuan yang utuh sehingga dapat diajarkan
melalui institusi pendidikan. Akuntansi dapat didefinisikan sebagai proses pengidentifikasian,
pengesahan, pengukuran, pengakuan, pengklasifikasian dan penyajian data keuangan dasar
(bahan oleh akuntansi) yang terjadi dari kejadian-kejadian, transaksi-transaksi atau kegiatan
operasi suatu unit organisasidengan cara tertentu untuk menghasilkan informasi yang relevan
bagi pihak yang berkepentingan. Bila akuntansi dipandang sebagai sains, maka akuntansi
akan banyak membahas gejala akuntansi seperti kenapa perusahaan menggunakan metode
akuntansi tertentu, faktor apa saja yang mendorong manajemen memanipulasi laba, apakah
14 partisipasi dalam penyusunan anggaran mempengaruhi kinerja manajer devisi.
3. Akuntansi sebagai teknologi
Teknologi merupakan seperangkat pengetahuan untuk menghasilkan
sesuatu (produk) yang bermanfaat dan pengertian teknologi sendiri tidak
hanya fisis (hard technology) tetapi juga teknolgi lunak (soft tecnology).
Teknologi sendiri bisa diartikan sebagai sains terapan, sedangkan akuntansi
juga merupakan sains terapan. Akuntansi dipandang sebagai teknologi
karena akuntansi merupakan alat institusi sosial untuk menyediakan
pedoman pengukuran dan metode untuk mengendalikan kegiatan dan
prilaku pengambilan keputusan ekonomik yang dominan dalam lingkup
organisasi, perusahaan ataupun lembaga pemerintahan (negara).

(Sumber : diambil dari google. Alamat Web: Harmony Blog Accounting


Sumber: diambil dari google. Alamat Web : https://steemit.com/accounting/@agusmol/akuntansi-sebagai-seni-
sains-atau-teknologi-accounting-as-art-science-or-technology-2017108t112031390z )

15
E.Prespektif Teori Akuntansi

Perspektif-perspektif dalam teori akuntansi dapat dibedakan menurut:


1. Sasaran yang ingin dicapai
2. Tataran semiotika dalam teori komunikasi
3. Penalaran yang digunakan

1. Perspektif teori akuntansi menurut sasarannya


Menurut sasaran yang ingin dicapai, teori akuntansi dibedakan menjadi:
 Teori akuntansi positif
Teori akuntansi positif mencakup penjelasan atau penalaran untuk
menunjukkan secara ilmiah kebenaran pernyataan atau fenomena
akuntansi seperti apa adanya sesuai fakta. Dengan kata lain, fakta
sebagai sasaran.
 Teori akuntansi normatif
Teori akuntansi normatif mencakup penjelasan atau penalaran untuk
menjustifikasi kelayakan suatu perlakuan akuntansi yang paling sesuai
dengan tujuan yang telah ditetapkan. Nilai sebagai sasaran.

16
2. Tataran semiotika dalam teori akuntansi
 Teori akuntansi semantik : membahas penyimbolan kegiatan atau realitas fisis
menjadi simbol-simbol (elemen-elemen) statemen keuangan.
 Teori akuntansi sintaktik : membahas pengukuran, pengakuan, dan penyajian
elemen- elemen dalam statemen keuangan serta struktur akuntansi.
 Teori akuntansi pragmatik : membahas apakah informasi keuangan efektif
(bermanfaat) bagi yang dituju dalam perekayasaan akuntansi. Apakah informasi
mempengaruhi perilaku pemakai.
3. Pendekatan penalaran
 Penalaran adalah proses berpikir logis dan sistematis untuk membentuk dan
mengevaluasi validitas/kelayakan suatu pernyataan, simpulan, penjelasan, atau
prinsip.
 Penalaran deduktif : menurunkan pernyataan, simpulan, penjelasan, atau prinsip
atas dasar konsep umum/dasar yang disepakati dan dianggap benar.
 Penalaran induktif : menurunkan pernyataan, simpulan, penjelasan, atau prinsip
umum atas dasar pengamatan beberapa kasus atau kejadian.

(Sumber : diambil dari google. Oleh : Meryana Rantinigtyas. Alamat Web:


https://meryna.wordpress.com/2008/10/14/akuntansi/)

17
JURNAL ILMIAH

Judul Teori Akntansi Positif dan Konsekuensi Ekonomi


Nama Penulis Herlin Tundjung Setijaningsih
TahunTerbit Volume XVI, No. 03, September 2012: 427-438
Website https://d1wqtxts1xzle7.cloudfront.net/52144523/TEORI_AKUNTANSI_POSITIF_DAN_
KONSEKUENSI_EKONOMI.pdf?1489468770=&response-content-disposition=inline
%3B+filename
%3DTEORI_AKUNTANSI_POSITIF_DAN_KONSEKUENSI.pdf&Expires=161655404
0&Signature=RtQG38uQmwAsqpePHU1M2FZD9hQKCYrBiYgO0HeXR8GihLTFlomy
N6SOPlEg4OGI7hIdlkfKsSv~q6VJedsCUimIgCDwzuU47al5i-
PJsUlqBkBu4OVUepljcCF~YjAZiiEjKyvJYY2aRuPARJPrOUmssynROcMx2p-
GMl13mE4hfDo9vMrnHKFhMtGxt0AJdhcxI85PSqGh3UfdMrlbYYbR7dUJjphiX8ArM
nGj0s-
W8UI6z3yDkjXA9cvK9IzGDkRbF9sKCzUCAN5DDQ~QOLp6G6rWm54FaUicECmU
T83u3vxZTPZjASLxGfVdM1AT6H~tPERqRMhVPoL2TkvdKg__&Key-Pair-
Id=APKAJLOHF5GGSLRBV4ZA
Latar Belakang Kehadiran teori akuntansi positif telah memberikan sumbangan yang berarti
bagi pengembangan akuntansi. Adapun kontribusi teori akuntansi positif
terhadap pengembangan akuntansi adalah menghasilkan pola sistematik
dalam pilihan akuntansi dan memberikan penjelasan spesifik terhadap pola
tersebut, memberikan kerangka yang jelas dalam memahami akuntansi,
menunjukkan peran utama contracting cost dalam teori akuntansi,
menjelaskan mengapa akuntansi digunakan dan memberikan kerangka
dalam memprediksi pilihan-pilihan akuntansi, mendorong riset yang relevan
dimana akuntansi menekankan pada prediksi dan penjelasan terhadap
18 fenomena akuntansi.
Dorongan terbesar dari teori akuntansi positif dalam akuntansi adalah
untuk menjelaskan (to explain) dan meramalkan (to predict) pilihan standar
manajemen melalui analisis atas biaya dan manfaat dari pengungkapan
keuangan tertentu dalam hubungannya dengan berbagai individu dan
pengalokasian sumber daya ekonomi. Teori akuntansi positif didasarkan
pada adanya dalil bahwa manajer, pemegang saham, dan aparat pengatur
adalah rasional dan bahwa mereka berusaha untuk memaksimalkan
kegunaan mereka yang secara langsung berhubungan dengan kompensasi
mereka, dan tentunya kesejahteraan mereka pula. Pilihan atas suatu
kebijakan akuntansi oleh beberapa kelompok tersebut bergantung pada
perbandingan relatif biaya dan manfaat dari prosedur akuntansi alternatif
dengan cara demikian untuk memaksimalkan kegunaan mereka.
Konsep Teori Boland dan Gordon (1992: 147-148) beberapa pengkritik (Sterling,
1990 dan Mouck, 1990), Watt and Simmerman (1986)
Hipotesis Atas dasar pertanyaan dan asumsi tersebut, teori akuntansi positif berusaha
menguji tiga hipotesis, yaitu hipotesis program bonus (bonus plan hypothesis),
hipotesis hutang/ekuitas (debt/equity hypothesis), dan hipotesis cost politic
(political cost hypothesis) (Scott, 2009).

19
Kesimpulan Kehadiran teori akuntansi positif telah memberikan sumbangan yang
berarti bagi pengembangan akuntansi, yaitu menghasilkan pola sistematik
dalam pilihan akuntansi dan memberikan penjelasan spesifik terhadap
pola tersebut, memberikan kerangka yang jelas dalam memahami
akuntansi, menunjukkan peran utama contracting cost dalam teori
akuntansi, menjelaskan mengapa akuntansi digunakan dan memberikan
kerangka dalam memprediksi pilihan-pilihan akuntansi, mendorong riset
yang relevan dimana akuntansi menekankan pada prediksi dan penjelasan
terhadap fenomena akuntansi. Kritik terhadap teori akuntansi positif
merupakan diskursus yang justru dapat memberikan kontribusi keilmuan
akuntansi. Kritik muncul dikarenakan kerangka berpikir Watts dan
Zimmerman lebih dimotivasi oleh adanya pragmatism utility of
knowledge of accounting research, dimana ukuran yang digunakan
ditetapkan sesuai dengan kontribusi yang dihasilkannya, yaitu teori
akuntansi positif dapat memberikan manfaat langsung berupa kemampuan
untuk menjelaskan dan meramalkan praktek akuntansi yang dikaitkan
dengan perilaku individu dalam maksimisasi utilitasnya. Para kritikus
mengharapkan peran lebih yaitu masuk ke dalam keilmuan akuntansi dan
tidak hanya pada praktek akuntansi saja.
20
Sekian dan Terimakasih

21

Anda mungkin juga menyukai