untuk menghilangkan rasa sakit pada tubuh selama pembedahan dan prosedur lainya yang bisa menimbulkan rasa sakit. Anestesi dibuat dalam berbagai macam sediaan dan cara kerja, namun secara umum anestesi menjadi tiga golongan yaitu anestesi umum, regional dan lokal.
Anestesi lokal adalah suatu upaya untuk
menghilangkan berbagai macam sensasi seperti rasa nyeri untuk sementara waktu yang terjadi pada beberapa bagian tubuh tanpa diikuti dengan hilangnya kesadaran Sifat Umum Anastesi Lokal
Obat ini bekerja pada setiap bagian
saraf. Pemberian anestetik lokal pada kulit akan menghambat transmisi impuls sensorik, sebaliknya pemberian anestetik lokal pada batang saraf menyebabkan paralisis sensorik dan motorik di daerah yang dipersarafinya. Sifat anastesi yang ideal
1. Tidak merusak dan mengiritasi jaringan saraf secara
permanen. 2. Batas keamanan harus lebar, sebab anestesi local akan diserap dari tempat suntikan. 3. Onset cepat dan durasi lambat sehingga cukup waktu untuk melakukan tindakan operasi. 4. Larut air. 5. Stabil dalam bentuk larutan. 6. Tidak rusak karena proses penyaringan Mekanisme Kerja Mekanisme kerja anestetik lokal adalah mencegah konduksi dan timbulnya impuls saraf. Tempat kerjanya terutama di membran sel. Bekerja langsung pada sel saraf dan menghambat kemampuan sel saraf mentransmisikan impuls melalui aksonnya. Target anestetika lokal adalah saluran Na+ yang ada pada semua neuron. Saluran Na+ bertanggung jawab menimbulkan potensial aksi sepanjang akson dan membawa pesan dari badan sel ke terminal saraf . Anestetika lokal berikatan secara selektif pada sal. Na+, sehingga mencegah terbukanya saluran. Farmakokinetik
Struktur obat anestetika lokal mempunyai efek langsung
pada efek terapeutiknya. Semuanya mempunyai gugus hidrofobik (gugus aromatik) yang berhubungan melalui rantai alkil ke gugus yang relatif hidrofilik (amina tertier). Pemberian vasokonstriktor (epinefrin) + anestetika lokal, dapat menurunkan aliran darah lokal dan mengurangi absorpsi sistemik. Vasokonstriktor tidak boleh digunakan pada daerah dengan sirkulasi kolateral yang sedikit dan pada jari tangan atau kaki dan penis. Golongan ester (prokain, tetrakain) dihidrolisis cepat menjadi produk yang tidak aktif oleh kolinesterase plasma dan esterase hati. Bupivakain terikat secara ekstensif pada protein plasma. Kecepatan onset anestetika lokal ditentukan oleh: 1. kadar obat dan potensinya 2. jumlah pengikatan obat oleh protein dan pengikatan obat ke jaringan lokal 3. kecepatan metabolisme 4. perfusi jaringan tempat penyuntikan obat. Farmakodinamik
Saluran Na+ penting pada sel otot yang biasa
dieksitasi seperti jantung. Efeknya terhadap saluran Na+ jantung adalah dasar terapi anestetika lokal dalam terapi aritmia tertentu (biasanya yang dipakai lidokain). Anestetika lokal umumnya kurang efektif pada jaringan yang terinfeksi dibanding jaringan normal, karena biasanya infeksi mengakibatkan asidosis metabolik lokal, dan menurunkan pH. Jenis Obat Anastetik Lokal
Jenis obat anastetik lokal terdapat 2 golongan
yaitu golongan amida dan golongan ester.
1. Golongan amida : meliputi bupivakain,
dibukain, etidokain, lidokain, mepivakain dan prilokain. Golongan ini dihidrolisis oleh enzim mikrosom hepar dan diekskresikan melalui ginjal. 2. Golongan ester : meliputi benzokain, kloroprokain, kokain, prokain dan tetrakain. Golongan ini dihidrolisis di dalam plasma dan hepar oleh enzim pseudokolinesterase dan diekskresikan melalui ginjal. Efek Samping A. Pada SSP : 1. Depresi : tremor, konvulsi, koma, gelisah, gagal napas 2. Stimulasi : kelemahan otot B. Aritmia : dapat disebabkan karena pemakaian bupivakain C. Hipersensitivitas : dapat disebabkan karena pemakaian gol ester (prokain)
Over dosis anestesi lokal dapat menyebabkan :
1. penurunan transmisi impuls pada neuromuscular junction dan sinaps ganglion. 2. mengakibatkan kelemahan dan paralisis otot. Cara penggunaan
1. Cara aplikasi topikal
Obat anestesi lokal untuk membran mukosa hidung, mulut, tenggorokan, trakeobronkhial, esophagus dan traktus genitourinarius dapat diaplikasikan langsung dengan larutan garam atau suspensi 2. Cara infiltrasi
Anestesi infiltrasi dilakukan dengan cara menyuntikkan obat anestesi lokal langsung ke dalam jaringan tanpa memperhatikan jalur saraf kulit. Cara infiltrasi dibagi dua, yaitu intradermal dan subkutan. Penyuntikan infiltrasi intradermal dapat menyebabkan penekanan pada folikel tersebut yang memberi gambaran peau d`orange 3. Cara Field Block
Anestesi Field Block adalah penyuntikan subkutan obat anestesi lokal untuk memblok nervus kutan di area distal dari tempat injeksi. Sebagai contoh, infiltrasi subkutan di bagian volar lengan atas untuk area 2-3 cm distal dari tempat injeksi. Prinsip yang sama dapat digunakan pada kulit kepala, dinding abdomen bagian anterior dan ekstremitas bawah. 4. Cara anestesi tumescent
Anestesi tumescent merupakan infiltrasi
subkutan lidokain 0,05-0,1% dengan epinefrin 1:1.000.000. Teknik ini digunakan secara luas untuk tindakan sedot lemak dengan obat anestesi lokal. 5. Cara Nerve Block Anestesi nerve block adalah penyuntikkan obat anestesi lokal ke dalam atau sekitar jaringan saraf perifer, atau pleksus saraf untuk area yang luas. Blok pada jaringan saraf perifer dan pleksus saraf juga mengenai jaringan saraf motorik somatik, menyebabkan relaksasi otot rangka, yang penting untuk tindakan bedah tertentu. Area yang mengalami blok biasanya beberapa sentimeter dari tempat injeksi. Blok pada pleksus brakialis biasanya digunakan untuk daerah ekstremitas atas dan bahu. Blok jaringan saraf interkostalis efektif untuk relaksasi otot dinding abdomen bagian anterior. Blok pleksus servikalis terutama digunakan untuk pembedahan di daerah leher. Penggunaan blok jaringan saraf lain yaitu blok jaringan saraf di pergelangan tangan dan lutut, blok N. Medianus atau N. Ulnaris pada siku, dan blok jaringan saraf kranialis sensoris.