Anda di halaman 1dari 15

ANASTESI LOKAL

Zalikha nabila syafiqa


19160080
Definisi

Anestesi secara umum berarti upaya yang dilakukan


untuk menghilangkan rasa sakit pada tubuh selama
pembedahan dan prosedur lainya yang bisa
menimbulkan rasa sakit. Anestesi dibuat dalam berbagai
macam sediaan dan cara kerja, namun secara umum
anestesi menjadi tiga golongan yaitu anestesi umum,
regional dan lokal.

Anestesi lokal adalah suatu upaya untuk


menghilangkan berbagai macam sensasi seperti rasa
nyeri untuk sementara waktu yang terjadi pada
beberapa bagian tubuh tanpa diikuti dengan hilangnya
kesadaran
Sifat Umum Anastesi Lokal

Obat ini bekerja pada setiap bagian


saraf. Pemberian anestetik lokal pada
kulit akan menghambat transmisi impuls
sensorik, sebaliknya pemberian anestetik
lokal pada batang saraf menyebabkan
paralisis sensorik dan motorik di daerah
yang dipersarafinya.
Sifat anastesi yang ideal

1. Tidak merusak dan mengiritasi jaringan saraf secara


permanen.
2. Batas keamanan harus lebar, sebab anestesi local
akan diserap dari tempat suntikan.
3. Onset cepat dan durasi lambat sehingga cukup waktu
untuk melakukan tindakan operasi.
4. Larut air.
5. Stabil dalam bentuk larutan.
6. Tidak rusak karena proses penyaringan
Mekanisme Kerja
Mekanisme kerja anestetik lokal adalah
mencegah konduksi dan timbulnya impuls saraf.
Tempat kerjanya terutama di membran sel.
Bekerja langsung pada sel saraf dan menghambat
kemampuan sel saraf mentransmisikan impuls
melalui aksonnya.
Target anestetika lokal adalah saluran Na+
yang ada pada semua neuron. Saluran Na+
bertanggung jawab menimbulkan potensial aksi
sepanjang akson dan membawa pesan dari badan
sel ke terminal saraf . Anestetika lokal berikatan
secara selektif pada sal. Na+, sehingga mencegah
terbukanya saluran.
Farmakokinetik

Struktur obat anestetika lokal mempunyai efek langsung


pada efek terapeutiknya. Semuanya mempunyai gugus
hidrofobik (gugus aromatik) yang berhubungan melalui rantai
alkil ke gugus yang relatif hidrofilik (amina tertier). Pemberian
vasokonstriktor (epinefrin) + anestetika lokal, dapat
menurunkan aliran darah lokal dan mengurangi absorpsi
sistemik. Vasokonstriktor tidak boleh digunakan pada daerah
dengan sirkulasi kolateral yang sedikit dan pada jari tangan
atau kaki dan penis. Golongan ester (prokain, tetrakain)
dihidrolisis cepat menjadi produk yang tidak aktif oleh
kolinesterase plasma dan esterase hati. Bupivakain terikat
secara ekstensif pada protein plasma.
Kecepatan onset anestetika lokal ditentukan
oleh:
1. kadar obat dan potensinya
2. jumlah pengikatan obat oleh protein dan
pengikatan obat ke jaringan lokal
3. kecepatan metabolisme
4. perfusi jaringan tempat penyuntikan obat.
Farmakodinamik

Saluran Na+ penting pada sel otot yang biasa


dieksitasi seperti jantung. Efeknya terhadap saluran
Na+ jantung adalah dasar terapi anestetika lokal
dalam terapi aritmia tertentu (biasanya yang dipakai
lidokain). Anestetika lokal umumnya kurang efektif
pada jaringan yang terinfeksi dibanding jaringan
normal, karena biasanya infeksi mengakibatkan
asidosis metabolik lokal, dan menurunkan pH.
Jenis Obat Anastetik Lokal

Jenis obat anastetik lokal terdapat 2 golongan


yaitu golongan amida dan golongan ester.

1. Golongan amida : meliputi bupivakain,


dibukain, etidokain, lidokain, mepivakain dan
prilokain. Golongan ini dihidrolisis oleh enzim
mikrosom hepar dan diekskresikan melalui
ginjal.
2. Golongan ester : meliputi benzokain,
kloroprokain, kokain, prokain dan tetrakain.
Golongan ini dihidrolisis di dalam plasma dan
hepar oleh enzim pseudokolinesterase dan
diekskresikan melalui ginjal.
Efek Samping
A. Pada SSP :
1. Depresi : tremor, konvulsi, koma, gelisah, gagal napas
2. Stimulasi : kelemahan otot
B. Aritmia : dapat disebabkan karena pemakaian
bupivakain
C. Hipersensitivitas : dapat disebabkan karena
pemakaian gol ester (prokain)

Over dosis anestesi lokal dapat menyebabkan :


1. penurunan transmisi impuls pada neuromuscular
junction dan sinaps ganglion.
2. mengakibatkan kelemahan dan paralisis otot.
Cara penggunaan

1. Cara aplikasi topikal


 
Obat anestesi lokal untuk membran mukosa
hidung, mulut, tenggorokan, trakeobronkhial,
esophagus dan traktus genitourinarius dapat
diaplikasikan langsung dengan larutan garam atau
suspensi
2. Cara infiltrasi
 
Anestesi infiltrasi dilakukan dengan cara
menyuntikkan obat anestesi lokal langsung ke
dalam jaringan tanpa memperhatikan jalur
saraf kulit. Cara infiltrasi dibagi dua, yaitu
intradermal dan subkutan. Penyuntikan
infiltrasi intradermal dapat menyebabkan
penekanan pada folikel tersebut yang memberi
gambaran peau d`orange
3. Cara Field Block
 
Anestesi Field Block adalah penyuntikan subkutan
obat anestesi lokal untuk memblok nervus kutan di area
distal dari tempat injeksi. Sebagai contoh, infiltrasi
subkutan di bagian volar lengan atas untuk area 2-3 cm
distal dari tempat injeksi. Prinsip yang sama dapat
digunakan pada kulit kepala, dinding abdomen bagian
anterior dan ekstremitas bawah.
4. Cara anestesi tumescent

Anestesi tumescent merupakan infiltrasi


subkutan lidokain 0,05-0,1% dengan
epinefrin 1:1.000.000. Teknik ini digunakan
secara luas untuk tindakan sedot lemak
dengan obat anestesi lokal.
5. Cara Nerve Block
Anestesi nerve block adalah penyuntikkan obat anestesi lokal ke
dalam atau sekitar jaringan saraf perifer, atau pleksus saraf untuk area
yang luas. Blok pada jaringan saraf perifer dan pleksus saraf juga
mengenai jaringan saraf motorik somatik, menyebabkan relaksasi otot
rangka, yang penting untuk tindakan bedah tertentu. Area yang
mengalami blok biasanya beberapa sentimeter dari tempat injeksi. Blok
pada pleksus brakialis biasanya digunakan untuk daerah ekstremitas
atas dan bahu. Blok jaringan saraf interkostalis efektif untuk relaksasi
otot dinding abdomen bagian anterior. Blok pleksus servikalis
terutama digunakan untuk pembedahan di daerah leher. Penggunaan
blok jaringan saraf lain yaitu blok jaringan saraf di pergelangan tangan
dan lutut, blok N. Medianus atau N. Ulnaris pada siku, dan blok
jaringan saraf kranialis sensoris.

Anda mungkin juga menyukai