Anda di halaman 1dari 37

MENJELASKAN HUKUM DAN ASPEK

LEGAL DALAM PELAYANAN KEBIDANAN

BY : SOFA QURRATA A’YUN,


SST.,MTr.Keb
Aspek hukum praktek kebidanan
PENGERTIAN HUKUM
• Keseluruhan kumpulan peraturan –peraturan atau kaidah-kaidah
dalam suatu kehidupan bersama
• Keseluruhan peraturan tentang tingkah laku manusia yang berlaku
dalam kehidupan bersama,yang dapat dipaksakan pelaksaannya
dengan suatu sangsi
• Hukum peraturan yang ditulis secara sistematis disusun dalam kitab
undang-undang
• Hukum mengatur tingkah laku manusia secara lahiriah saja
• Hukum merupakan aspek legalitas dari suatu tingkah laku
• Kalau seseorang melanggar hukum akan mendapat hukuman yang
tertulis dibuku undang-undang
Keterkaitan Hukum dan Etika dan Moral
• Hukum membutuhkan Moral.Kualitas hukum ditentukan
oleh kualitas moral
• Moral akan tidak jelas tanpa dilembagakan dalam bentuk
hukum
• Hukum mungkin bisa diubah /berubah oleh kekuasaan
manusia
• Moral kondisi sangat mendasar tidak berubah
selamanya
• Etika suatu cabang dari ilmu filsafat dinamakan juga
sebagai filsafat moral yang mempelajari tentang baik
dan buruk perilaku dan tingkah laku manusia
• Kaedah hukum adalah untuk melindungi manusia
.apabila tidak melanggar kaidah hukum itu baik ,sedang
apabila melanggar itu jelek
Disiplin

• Dapat dipilah menjadi 2 pengertian :


1. Jurusan ilmu pengetahuan :disiplin hukum, disiplin
kedokteran ,disiplin kebidanan dll
2. Tata-tertib : keteraturan yang menyangkut sikap,
tindak,perilaku.Maka kalau melanggar ada sangsi
disiplin
PEMBAGIAN HUKUM.
• Pembagian berdasarkan fungsi hukum
1. Hukum materiel(Substantive law ):yaitu terdiri dari
:peraturan-peraturan yang memberi Hak,dan
membebani kewajiban-kewajiban
2. Hukum formil (Adjegtive law) : peraturan hukum yang
fungsinya melaksanakan atau mrnegakkan hukum
materiel., atau menentukan bagaimana caranya
melaksanakan hukum materiel
Berdasarkan kriteria daya kerjanya hukum dibagi
menjadi

1. Hukum yang bersifat memaksa


2. Hukum yang bersifat melengkapi
Berdasarkan kriteria bentuk/ujut hukum :
1. Hukum tidak tertulis ( hukum adat,hukum kebiasaan )
2. Hukum tertulis( Hukum yang tertuang merupakan
peraturan-peraturan )
Berdasarkan kriterium saat berlakunya hukum
1. Hukum positif ( Ius constitutum ) hukum yang telah
ditetapkan atau hukum yang berlaku saat ini.
2. Ius constituendum yaitu hukum yang masih harus
ditetapkan ,hukum yang akan datang atau hukum yang
dicita-citakan
• Berdasapkan kriteria wilayah berlakunya
1. Hukum Nasional
2. Hukum Internasional
• Berdasarkan kriteria isinya:
1. Lex generalis yaitu hukum umum yang berlaku umum
2. Lex specialis yaitu hukum khusus yang menyimpang
dari hukum umum
Aspek-aspek hukum Praktek Kebidanan

• Pada Peraturan Pemerintah No. 32 tahun 1996:


1.Tenaga kesehatan sarjana yaitu dokter, dokter gigi,
apoteker,sarjana lain dalam bidang kesehatan
2. Tenaga kesehatan sarjana muda, menengah dan rendah
misalo asisten apoteker, perawat, bidan
Pelayanan bidan yang terkait dengan aspek
hukum :

1. Tindakan kesehatan Administrasi meliputi : pendidikan


formal,SIB.SIPB Inform consent
2. Tindakan kesehatan diagnostik meliputi : jaminan
kerahasiaan,mutu pelayanan
3. Tindakan kesehatan terapi meliputi : SPK, Standar
profesi
Dasar hukum yang terkait dengan profesi bidan :

1. Undang-undang no 23 tahun 1992 tentang kesehatan


2. SK Menkes no 125/IV/Kab/ BU/ 75 tentang susunan
organisasi dan tata kerja DepKes
3. Peraturan Pemerintah no 32 tahun 1996 tentang
Tenaga Kesehatan
4. Kepmenkes RI no 900/MENKES/SK/VII/2002 tentang
Registrasi dan Praktek Bidan
Perubahan Keputusan Menteri Kesehatan tentang
Pelayanan dan Wewenang Bidan
• KEPMENKES No 5380/1963,tentang wewenang
terbatas bagi Bidan
• KEPMENKES No 363 /MENKES/PER/IX/1980
TENTANG WEWENANG Bidan
• KEPMENKES No 572 /MENKES /PER/VI/1996 tentang
registrasi dan Praktik Bidan
• KEPMENKES No 900/MENKES/sk/ VII/2002
tentang registrasi dan Praktik Bidan
• KEPMENKES NO.369/MENKES/ SK/III/2007
Berdasarkan Kepmenkes no. 900 th 2002 pasal
Bab IV pasal 14
• Pelayanan yang diberikan bidan meliputi
1. Pelayanan kebibanan.
2. Pelayanan KB
3. Pelayanan kesehatan
Jika Bidan memberikan Pelayanan diluar kewenangan bisa
dikenai sangsi hukum
Undang-Undang No 23 tahun 1992
• Tenaga kesehatan berhak memperoleh perlindungan
Hukum dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan
Profesinya
• Dalam melakukan kewajibannya harus memenuhi
standar Profesi dan menghormati hak pasien
STANDAR PROFESI
• Bidan profesi yang khusus  bidan adalah orang
pertama yang melakukan penyelamatan kelahiran
sehingga bayinya lahir dengan selamat yang berguna
untuk kesejahteraan manusia
• Pelayanan Kebidanan adalah pelayanan profesional
yang merupakan bagian integral dari pelayanan
kesehatan yang diberikankepada ibu dalam kurun waktu
masa reproduksi dan Bayi baru lahir
Bidan sebagai profesi memiliki ciri-ciri
1. Mengembangkan pelayanan yang unik
2. Anggota dipersiapkan melalui program pendidikan yg
ditujukan dng maksud profesi yang bersangkutan
3. Memiliki serangkaian ilmiah
4. Menjalankan tugas profesinya sesuai dengan kode
Etik
5. Anggotanya bebas mengambil keputusan dalam
menjalankan profesinya
6. Berhak menerima imbalan jasa
7. Memiliki organisasi profesi
Hak dan kewajiban Pasien

1. Hak pasien :
• Hak mendapatkan informasi secukupnya
• Hak memberi persetujuan (informed Consent)
• Hak atas rahasia Medis
• Hak atas pendapat kedua ( second opinion )
• Hak untuk menolak pemeriksaan dan pengobatan
• Hak untuk memperoleh perlindungan hukum
• Hak untuk mengetahui biaya pemeriksaan
2. Kewajiban pasien
• Memberikan informasi yang lengkap&tepat
• Menghormati Profesi Bidan
• Mentaati nasehat & petunjuk pelayanan
• Menghormati aturan dan pengaturan
• Memenuhi semua kewajiban membayar biaya pelayanan
• Menghormati dan memperhatikan kepentingan milik
pasien lain dan petugas kesehatan
• Bertanggung jawab sendiri atas penolakan pengobatan
Hak &kewajiban Bidan
1. Hak Bidan
• Mendapat perlindungan Hukumdalam menjalankan
tugas sesuai profesi
• Bekerja menurut standar Profesi
• Menolak keinginan pasien yang bertentangan dengan
peraturan perundangan,profesi,etik dan hati nurani
• Mendapat informasi lengkap dari pasien yang
dirawatnya
• Mendapat imbalan jasa profesi yang diberikan
Tanggung Jawab & Tanggung Gugat
• Dalam menjalankan kewenangan yang sesuai dengan
Landasan Hukum maka Bidan bertanggung jawab atas
pelayanan mandiri yang diberikan dan berupaya
secara optimal dengan mengutamakan keselamatan
ibu dan bayi atau janin
• Tuntutan Hukum atau tanggung gugat bisa berupa:
1. Tuntutan pidana
2. Tuntutan Perdata
3. Tuntutan Administrasi
1. Tuntutan Pidana terjadi karena dakwaan dilakukan
kejahatan atau pelanggaran seperti yang diatur dalam
KUH Pidana
2. Tuntutan Perdata dapat terjadi krn gugatan telah
dilakukan :
• Tindakan melawan hukum
• Tindakan ingkar janji
3. Tuntutan administratif dapat terjadi :
• Pelanggaran disiplin atau tata tertib yang tidak dapat
dipidana atau dituntut perdata

• 2.Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk


memelihara dan meningkatkan kesehatan yang
dilakukan oleh pemerintah dan atau masyarakat
PERATURAN PERUNDANGAN YANG MELANDASI
PELAYANAN KEBIDANAN

hukum kesehatan
adalah rangkaian peraturan perundang-undangan dalam
bidang kesehatan yang mengatur tentang pelayanan medik
dan sarana medik
Pokok-pokok pengertian
Definisi Kesehatan
1.Menurut WHO : keadaan yang meliputi kesehatan badan ,jiwa dan sosial,
bukan hanya keadaan bebas dari penyakit, cacat dan kelemahan
2.Menurut UU Kesehatan No.23 Th 1992 :adalah keadaan sejahtera
badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan seseorang hidup produktif
secara ekonomi dan sosial
• Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah dan
masyarakat
• Tenaga Kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam
bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan atau ketrampilan
melalui pendidikan di-bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu
memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan
• Sarana Medik meliputi RSU,RSK,RB,Praktik berkelompok,Balai
Pengobatan,dan sarana lain yang ditetapkan oleh Menteri Kesehatan
• Sarana Kesehatan adalah tempat yang digunakan untuk
menyelenggarakan upaya kesehatan
Peraturan Perundangan
• Urutan tingkat kekuatan kewenangan Hukum dalam TAP
MPRS
• 1. Undang-Undang Dasar 1945
• 2. TAP MPR
• 3. Undang-undang dan Peraturan
Pemerintah Pengganti Undang-Undang
• 4. Keputusan Presiden
• 5. Peraturan, Keputusan & Petunjuk
Pelaksanaan lainnya ; misal Keputusan
Menteri
Yang masuk dalam ruang lingkup Kesehatan

1. UU No. 23 tahun 1992 tentang Kesehatan


2. Peraturan Pemerintah (PP) No.23 tahun 1996 tentang
Kesehatan
3. SK Menkes No. 125/IV/Keb/BU/75 tentang susunan
Organisasi dan Tata Kerja Depkes
Yang Melandasi Tugas,Fungsi dan Praktek Bidan
1. UU no. 23 1992 tentang Kesehatan ,salah satunya
menyebutkan tentang tugas dan tanggung jawab
tenaga kesehatan .
2. Pasal 6,7,8 menyebutkan tugas pemerintah adalah :
• Mengatur,membina dan mengawasi penyelenggaraan
upaya kesehatan
• Menyelenggarakan upaya kesehatan yang merata dan
terjangkau oleh masyarakat
• Menggerakkan PSM dalam menyelenggarakan dan
pembiayaan kesehatan ,dengan memperhatikan fungsi
sosial.
3. Pasal 9 UU No.23 Tahun 1992
• Pemerintah bertanggung jawabuntuk meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat
• Upaya kesehatan yang diselenggarakan untuk mewujutkan
derajat kesaehatan yang optimal dengan pendekatan
pemeliharaan, peningkatan kesehatan ( promotif)
pencegahan (preventiv),penyembuhan ( kuratif),dan
pemulihan kesehatan (rehabilitatif ) yang diselenggarakan
secara menyeluruh,terpadu dan berkesinambungan
4. Pasal 16 :
 Kehamilan diluar cara alami dapat dilaksanakan untuk membantu suami
sebagai upaya terachir mendapatkan keturunan
 Hanya oleh pasangan yang syah.
 Ketentuan diatas ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah
5. Pasal 50 ayat 1 UU No. 23 Th 1992:
• Tenaga kesehatan bertugas menyelenggarakan atau melakukan
kegiatan kesehatan sesuai dengan bidang keahlian dan atau
kewenangan tenaga kesehatan yang bersangkutan
Ayat 2. :
• Ketentuan mengenai kategori,jenis, kualitas tenaga kesehatan
ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah
• Permenkes RI No.900/Menkes/SK/VII/2002
• Bab IV pasal 19 disebutkan,bidan dalam menjalankan praktiknya
berwenang untuk memberikan pelayanan yang meliputi : pelayanan
kebidanan, pelayanan KB dan Pelayanan kesehatan
Undang –undang tentang Aborsi

• Abortus adalah keluarnya hasil konsepsi sebelum janin


mampu hidup diluar Rahim Yaitu sebelum 20 mg .
• Aborsi juga berarti penghentian kehamilan setelah ovum
yang telah dibuahi dalam rahim sebelum usia janin 20
mg
Macam-macam aborsi

• Abortus spontaneus:
Yaitu abortus yang terjadi tanpa sengaja
• Abortus Provocatus:
Abortus yang dilakukan dengan sengaja atau dibuat ada 2 macam
1. Abortus provocatus therapetica
2. Abortus provocatus Kriminalis
Dasar Hukum Abortus
• HP Bab XIX ttg Kejahatan terhadap Nyawa Orang
1. KUHP pasal 299
Ayat 1 : Memberi harapan dan digugurkan dihukum 4 tahun penjara
Ayat 2 :Mengambil keuntungan dari pengguguran Hukuman 4 thn
penjara tambah sepertiganya
Ayat 3 : Menggugurkan kandungan orang menjadi suatu perofesi
dicabut haknya dan dipenjara
• KUHP pasal 322
Ayat 2 :Pengguguran dikerjakan hanya orang tertentu tergantung
pada pengaduan
• KUHP pasal 436
Seorang wanita yang dengan sengaja menggugurkan
kandungannya dihukum 4 tahun penjara
• KUHP pasa347
Bila dengan sengaja menggugurkan sehingga menyebabkan
kematian dihukum sampai 15 tahun penjara
• KUHP pasal 348
Sengaja menggugurkan dan atas persetujuan pasien
maka dihukum maksimal 7 tahun
 KUHP pasal 349
Seorang dokter,bidan dan apoteker membantu
kejahatan tersebut, dapat dicabut haknya
UU kesehatan No 23 tahun 1992
• Pasal 15
ayat 1 : Dlm keadaan darurat sdbg upaya menyelamatkan nyawa
ibu /janin dpt dilakukan tindakan medis tertentu
ayat 2 :
 Berdasar indikasi medis
 Tenaga kesehatan yang punya keahlian dan kewenangan
 Persetujuan bumil/keluarga/suami
 Sarana kesehatan tertentu
• Ayat 3 : Merupakan ketentuan lebih lanjut mengenai pasal 1,2
• Ketentuan pidana pasal 80 ayat 1
Barang siapa dng sengaja melakukan tanpa memenuhi ketentuan
diatas dipidana 15 tahun dan denda 500.000.000,-
UU ttg Bayi Tabung

• Bayi Tabung adalah upaya jalan pintas untuk


mempertemukan sel sperma dng sel telur diluar
tubuh ,Setelah terjadi konsepsi hasil tersebut
dimasukkan kembali kedalam rahim ibu
• Status bayi tabung ada 3 macam :
1. Inseminasi buatan dng sperma suami
2. Inseminasi buatan dng sperma donor
3. Inseminasi buatan dng model titipan
Dasar hukum bayi tabung
UU Kesehatan no.23 th 1992

1. Pasal 16 ayat 1 :Kehamilan diluar gara alami sbg


upaya terakhir untuk Pasutri mendapat keturunan
• pasutri yang sah
• Dilakukan oleh tenaga yang mempunyai keahlian
• Pada sarana kesehatan tertentu
UU ttg Adopsi

• Adopsi adalah suatu proses penerimaan seorang anak


dari seseorang /lembaga organisasi ketangan orang lain
secara sah diatur dalam peraturan perundangan
• Adopsi juga memasukkkan anak yang diketahui sebagai
anak orng lain kedalam keluarganya dengan status
fungsi sama dengan anak kandung
Hukum perdata ttg adopsi

1. Anak yang diadopsi hanya anak laki-lak


( diskriminasi)
2. Yang dapat mengadopsi anak adalah
pasangan suami,istri,janda,duda
3. Kebolehan mengadopsi,baru boleh bila
tdk punya keturunan laki-laki
4.Anak boleh diadopsi laki-laki blm kawin,blm diadopsi
orang lain, umur lebih muda 10 tahun dr ayah angkat,jika
janda lebih muda 15 th dr ibu angkatnya
Syarat persetujuan
a. Dari pasutri yang mengadopsi
b. Dariorang tua alami anak yang diadopsi
c. Dari ibu anak bila ayah meninggal
d. Dari anak sendiri ( tdk mutlak )
 Adopsi berbentuk Notaris
 Pada hukun perdata adat tidak ada ketentuan
jelas,tergantung daerahnya masing-masing
Akibat hukum adopsi
1. Anak mendapat nama keturunan orang tua angkat
2. Anak yang diadopsi dianggap dilahirkan atau dianggap
sah
3. Gugur hubungan dengan ortu alami
4. Adopsi tidak dapat dicabut atas perretujuan bersama
SEKIAN...

Anda mungkin juga menyukai