Presentasi LPMP Nov 2018
Presentasi LPMP Nov 2018
Oleh:
I Made Dharma Suteja
Undang-Undang ini sudah disusun sejak tahun 1985 dan baru disahkan
tahun 2017 (+ 32 tahun).
• Naskah beserta segala informasi yang terkandung di dalamnya, yang memiliki nilai budaya dan sejarah, antara
Manuskrip lain, serat, babad, hikayat, dan kitab.
• Kebiasaan yang didasarkan pada nilai tertentu dan dilakukan oleh kelompok masyarakat secara terus-menerus
Adat Istiadat dan diwariskan pada generasi berikutnya, antara lain, tata kelola lingkungan dan tata cara penyelesaian
sengketa.
• Tata cara pelaksanaan upacara atau kegiatan yang didasarkan pada nilai tertentu dan dilakukan oleh kelompok
Ritus masyarakat secara terus-menerus dan diwariskan pada generasi berikutnya, antara lain, berbagai perayaan,
peringatan kelahiran, upacara perkawinan, upacara kematian, dan ritual kepercayaan beserta perlengkapannya.
• Seluruh ide dan gagasan dalam masyarakat, yang mengandung nilai-nilai setempat sebagai hasil pengalaman
Pengetahuan nyata dalam berinteraksi dengan lingkungan, dikembangkan secara terus-menerus dan diwariskan pada
Tradisional generasi berikutnya. Pengetahuan tradisional antara lain, kerajinan, busana, metode penyehatan, jamu,
makanan dan minuman tradisional, serta pengetahuan dan kebiasaan perilaku mengenai alam dan semesta.
OBJEK PEMAJUAN KEBUDAYAAN
• Keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang atau cara yang diperlukan bagi kelangsungan
10 OBJEK PEMAJUAN
Teknologi KEBUDAYAAN DIPAHAMI SEBAGAI TAKSONOMI BUKAN KATEGORI
atau kenyamanan hidup manusia dalam bentuk produk, kemahiran, dan keterampilan masyarakat
Tradisiona sebagai hasil pengalaman nyata dalam berinteraksi dengan lingkungan, dikembangkan secara terus-
menerus dan diwariskan pada generasi berikutnya. Teknologi tradisional antara lain, arsitektur, perkakas
l pengolahan sawah, alat transportasi, dan sistem irigasi.
• Ekspresi artistik individu, kolektif, atau komunal, yang berbasis warisan budaya maupun berbasis
Seni kreativitas penciptaan baru, yang terwujud dalam berbagai bentuk kegiatan dan/atau medium. Seni
terdiri atas seni pertunjukan, seni rupa, seni sastra, film, seni musik, dan seni media.
• Sarana komunikasi antarmanusia, baik berbentuk lisan, tulisan, maupun isyarat, antara lain, bahasa
Bahasa Indonesia dan bahasa daerah.
• Berbagai permainan yang didasarkan pada nilai tertentu dan dilakukan oleh kelompok masyarakat
Permainan secara terus menerus dan diwariskan pada generasi berikutnya, yang bertujuan untuk menghibur diri,
Rakyat antara lain, permainan kelereng, congklak, gasing, dan gobak sodor.
• Berbagai aktivitas fisik dan/atau mental yang bertujuan untuk menyehatkan diri, peningkatan daya
Olah Raga tahan tubuh, didasarkan pada nilai tertentu, dilakukan oleh kelompok masyarakat secara terus-menerus,
Tradisional dan diwariskan pada generasi berikutnya, antara lain, bela diri, pasola, lompat batu, dan debus.
TAKSONOMI BUKAN KATEGORI
Kain Gringsing dari Bali merupakan:
• Bagian dari adat istiadat, yakni bila kain gringsing
dilihat dari segi cara penggunaan (sebagai syarat Adat Istiadat
untuk naik ke balai adat untuk melakukan
musyawarah)
• Bagian dari ritus, yakni bila kain gringsing dilihat
sebagai bagian dari kain penolak bala yang digunakan
sebagai instrumen dalam ritual potong gigi,
perkawinan, dll. (Sesuatu yang tampak pula dalam Seni Ritus
etimologi gringsing: ‘gring’ = sakit + ‘sing’ = tidak)
• Bagian dari teknologi tradisional, yakni bila kain KAIN
gringsing dilihat dari segi teknik tenun ikat GRINGSING
• Bagian dari pengetahuan tradisional, yakni bila kain
gringsing dilihat dari segi wawasan hidup masyarakat
Tenganan yang memperhatikan daur hidup
lingkungan alam (karena mereka berprinsip tidak
boleh mengambil buah kemiri yang diperlukan
Pengetahuan Teknologi
sebagai pewarna kain, kecuali buah itu jatuh sendiri
Tradisional Tradisional
dari pohonnya)
• Bagian dari seni, yakni bila kain gringsing dilihat dari
segi desain motif.
MATERI MUATAN UU TENTANG PEMAJUAN KEBUDAYAAN
PELINDUNGAN
PENGEMBANGAN
PEMAJUAN PEMANFAATAN
PEMBINAAN
MATERI MUATAN UU TENTANG PEMAJUAN KEBUDAYAAN
INVENTARISASI
PENGAMANAN
PELINDUNGAN PEMELIHARAAN
PENYELAMATAN
PUBLIKASI
MATERI MUATAN UU TENTANG PEMAJUAN KEBUDAYAAN
PENYEBARLUASAN
(diseminasi dan diaspora)
PENGAYAAN KEBERAGAMAN
(asimilasi, adaptasi, inovasi,
PENGEMBANGAN dan akulturasi)
PENGKAJIAN
(penelitian ilmiah maupun
metode kajian tradisional)
MATERI MUATAN UU TENTANG PEMAJUAN KEBUDAYAAN
Membangun Karakter
Bangsa
Meningkatkan ketahanan
budaya nasional
PEMANFAATAN
Meningkatkan
kesejahteraan masyarakat
Meningkatkan pengaruh
Indonesia dalam hubungan
internasional
MATERI MUATAN UU TENTANG PEMAJUAN KEBUDAYAAN
TUGAS
TUGAS PEMERINTAH PUSAT TUGAS PEMERINTAH DAERAH
a. Menjamin kebebasan berekspresi; a. Menjamin kebebasan berekspresi;
b. Menjamin pelindungan atas ekspresi b. Menjamin pelindungan atas
budaya; ekspresi budaya;
c. Melaksanakan Pemajuan Kebudayaan; c. Melaksanakan Pemajuan
Kebudayaan;
d. Memelihara kebhinekaan; d. Memelihara kebinekaan;
e. Mengelola informasi di bidang e. Mengelola informasi di bidang
Kebudayaan; Kebudayaan;
f. Menyediakan sarana dan prasarana f. Menyediakan sarana dan prasarana
kebudayaan; Kebudayaan;
MATERI MUATAN UU TENTANG PEMAJUAN KEBUDAYAAN
TUGAS
TUGAS PEMERINTAH PUSAT TUGAS PEMERINTAH DAERAH
i. Menggunakan Kebudayaan sebagai salah satu i. Mendorong peran aktif dan inisiatif
media diplomasi internasional; masyarakat dalam Pemajuan Kebudayaan;
dan
WEWENANG
WEWENANG PEMERINTAH PUSAT WEWENANG PEMERINTAH DAERAH
PENDANAAN
• Pendanaan Pemajuan Kebudayaan menjadi tanggung jawab Pemerintah
dan Pemerintah Daerah.
• Pendanaan berasal dari:
1. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
2. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah; dan/atau
3. Sumber lain yang sah dan tidak mengikat sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
• Dalam rangka upaya Pemajuan Kebudayaan, Pemerintah Pusat
membentuk dana perwalian Kebudayaan yang pembentukannya
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
MATERI MUATAN UU TENTANG PEMAJUAN KEBUDAYAAN
PENGHARGAAN
Pemerintah, Pemerintah Daerah, atau Setiap Orang dapat
memberikan penghargaan di bidang Kebudayaan kepada pihak
yang berprestasi atau berkontribusi luar biasa sesuai dengan
prestasi dan kontribusinya dalam Pemajuan Kebudayaan;
Pemerintah dan Pemerintah Daerah dapat memberikan:
a. fasilitas kepada Sumber Daya Manusia Kebudayaan yang berjasa
dan/atau berprestasi luar biasa dalam mewujudkan Kebudayaan
Nasional Indonesia untuk terus mengembangkan karyanya; dan
b. insentif dalam berbagai bentuk (insentif pajak, pembebasan bea
impor/ekspor sementara, atau insentif lainnya) kepada Setiap Orang
yang memberikan kontribusi dalam Pemajuan Kebudayaan.
MATERI MUATAN UU TENTANG PEMAJUAN KEBUDAYAAN
LARANGAN
Setiap Orang Dilarang:
secara melawan hukum menghancurkan, merusak,
menghilangkan, atau mengakibatkan tidak dapat dipakainya
sarana dan prasarana Pemajuan Kebudayaan.
secara melawan hukum melakukan perbuatan yang
mengakibatkan Sistem Pendataan Kebudayaan Terpadu
tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya.
MATERI MUATAN UU TENTANG PEMAJUAN KEBUDAYAAN
KETENTUAN PIDANA
• Setiap Orang yang secara melawan hukum menghancurkan, merusak,
menghilangkan, atau mengakibatkan tidak dapat dipakainya sarana
dan prasarana Pemajuan Kebudayaan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 53 dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan
pidana denda paling banyak Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar
rupiah).
• Setiap Orang yang secara melawan hukum melakukan perbuatan yang
mengakibatkan Sistem Pendataan Kebudayaan Terpadu tidak dapat
berfungsi sebagaimana mestinya sebagaimana dimaksud dalam Pasal
54 dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan
pidana denda paling banyak Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar
rupiah).
PERATURAN TURUNAN UU TENTANG PEMAJUAN
KEBUDAYAAN
Dari 21 Pasal yang mengamanatkan penyusunan peraturan turunan dari UU tentang Pemajuan
Kebudayaan, akan disusun 6 peraturan yaitu:
6. Pasal 37 ayat (4) Peraturan Menteri Perizinan Pemanfaatan Objek Kebudayaan oleh
dan Pasal 38 Industri Besar dan Pihak Asing
ayat (4)
DIREKTORAT JENDERAL KEBUDAYAAN
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
2
B WARISAN BUDAYA
Warisan budaya yang merupakan bagian dari kebudayaan yang terbagi menjadi 2
yakni;
1. warisan budaya benda (Tangible cultural heritage) berupa situs, bangunan,
kawasan, benda-benda fisik
2. warisan budaya tak benda (Intangible cultural Heritage), berupa warisan nilai
budaya yang cenderung bersifat abstrak.
3
C ASAS LEGAL FORMAL
4
C PERKEMBANGAN WBTB
Kegiatan pencatatan warisan budaya bangsa sebenarnya telah dilakukan sejak Indonesia merdeka, namun mulai diusulkan
dan berkembang sejak;
1. Tahun 1976, saat itu pernah diusahakan pencatatan WBTB melalui proyek inventarisasi dan dokumentasi daerah
2. Tahun 1991-1999, Pencatatan WBTB bernama Sistem Informasi Kebudayaan Terpadu (SIKT)
3. Tahun 2005-2006 menjadi Peta Budaya
4. Pada tahun 2009-2011 Pencatatan WBTB Indonesia ditangani oleh Direktorat Tradisi, Direktorat Jenderal Nilai Budaya
Seni dan Film. Saat itu WBTB yang telah dicatat berjumlah 2.108 karya budaya. Selanjutnya mulai tahun 2012 ditangani
oleh Direktorat INDB yang sekarang telah berganti nama menjadi Direktorat WBD sampai sekarang.
5. Sampai Tahun 2018 WBTB Indonesia ada 7894 karya budaya yang sudah diidentifikasi dan telah dicatatkan dan tersebar
dari Aceh sampai Papua.
6. Hingga saat ini di wilayah kerja BPNB Bali yang meliputi tiga provinsi yaitu Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara
Timur terdapat 449 mata budaya yang telah dicatatkan (teregistrasi secara nasional). Dengan rincian sebagai berikut: Bali
(199 mata budaya), Nusa Tenggara Barat (86 mata budaya) dan Nusa Tenggara Timur (164 mata budaya)
7. Sampai tahun 2017, untuk wilayah Bali, NTB dan NTT telah ditetapkan 45 Karya Budaya
5
PROVINSI NAMA KARYA BUDAYA DOMAIN STATUS
BALI Siat Geni Desa Adat Tuban Adat Istiadat Masyarakat, Ditetapkan
Ritus dan Perayaan-perayaan
BALI Tari Baris Cina Renon dan Sanur Seni Pertunjukan Ditetapkan
DRAMATARI
SANG HYANG JOGED BUMBUNG
GAMBUH
DRAMATARI
BARIS UPACARA BARONG KET
WAYANG WONG
Direktorat Jenderal Kebudayaan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia
TERIMA KASIH
Gd. E Lt. 4
Jl. Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta 10270, Indonesia
Phone: +62-21-3620 8242| Fax: +62-21-5794 6124
email: kebudayaan@kemdikbud.go.id
http://kebudayaan.kemdikbud.go.id