Anda di halaman 1dari 61

METABOLISME

KARBOHIDRAT
KARBOHIDRAT (HIDRAT ARANG)
KH tersebar secara luas di dalam tumbuhan dan
hewan.
Dalam tumbuhan , glukosa disintesis dari CO2
dan H2O melalui fotosintesis dan disimpan
sebagai pati atau diubah menjadi sellulosa yang
merupakan kerangka tumbuhan
Hewan dapat mensintesis sebagaian KH dari
lemak dan protein, tetapi jumlah terbesar KH
berasal dari tumbuhan.
Kata karbohidrat yang berasal dari karbon
dan hidrat atau air, walaupun pada
kenyataannya tidak mengandung molekul
Definisi
Kata karbohidrat yang berasal dari karbon dan
hidrat atau air, walaupun pada kenyataannya tidak
mengandung molekul air
KH adalah derivat aldehida atau keton dari alkohol
O
R-C-H
ll HO - R
Aldehida Alkohol

 Polihidroksi aldehid atau polihidroksi keton yang


mempunyai rumum molekul umum (CH2O)n. Dari rumus
ini diketahui bahwa KH adalah suatu polimer yang disusun
dari monomer-monomer
 Senyawa karbonil alami dengan beberapa gugus hidroksi
DEFINISI. . . . . . . . . .

 Merupakan zat padat berwarna putih yang sukar larut


dalam pelarut organik, tetapi larut dalam air (kecuali
beberapa polisakarida)
 Sebagaian besar KH dengan berat molekul yang rendah,
rasa manis. Oleh karena itu digunakan istilah “gula” untuk
zat-zat yang tergolong KH.
FUNGSI KH :
 Sumber energi

 energi cadangan

 Komponen struktur membran dan dinding sel

 Mempertahankan kadar gula darah

Energi yang kita butuhkan tersebut diperoleh dari makanan


yang mengandung 3 kelompok utama senyawa kimia, yaitu
karbohidrat, protein dan lemak atau lipid.
Proses pembentukan glukosa(KH)
 Energi dalam karbohidrat itu pada dasarnya berasal dari
energi matahari.
 Karbohidrat (glukosa) dibentuk dari CO2 dan H2O dengan
bantuan sinar matahari dan klorofil dalam daun.
 Selanjutnya glukosa yang terjadi diubah menjadi amilum
dan disimpan pada bagian lain, misalnya pada buah atau
umbi.
 Proses pembentukan glukosa dari CO2 dan air disebut
proses fotosintesis.
 Reaksi fotosintesis :
Sinar matahari
6CO2 + 6H2O C6H12O6 + 6O2
Klorofil glukosa
Susunan Kimia
 Molekul karbohidrat terdiri atas atom-atom karbon,
hidrogen dan oksigen.
 Jumlah atom hidrogen dan oksigen merupakan
perbandingan 2 : 1 seperti pada molekul air.
 Contoh : glukosa (C6H12O6), sukrosa (C12H22O11)
 Beberapa senyawa yang mempunyai rumus empiris
seperti karbohidrat, tetapi bukan karbohidrat misalnya
asam asetat atau hidroksiasetaldehida (C2H4O2),
sedangkan formaldehida (CH2O) atau lasim ditulis
HCHO.
 Senyawa yang termasuk karbohidrat tidak hanya
ditinjau dari rumus empirisnya saja, tetapi yang penting
adalah rumus strukturnya.
HC = O

=O

=O
-CH2OH
CH3 – C - OH H– C - H
Asam asetat formaldehida
hidroksiasetaldehida
O
ll
R-C-H HO - R
aldehida alkohol

 Pada senyawa yang termasuk KH terdapat gugus fungsi yaitu –


OH, gugus aldehida atau keton.
 Struktur KH selain mempunyai hubungan dengan sifat kimia
yang ditentukan oleh gugus fungsi, ada pula hunbungannya
dengan sifat fisika, dalam hal ini aktifitas optik.
Penggolongan Karbohidrat
Monosakarida
 Monosakarida adalah karbohidrat yang sederhana,
dalam arti molekulnya hanya terdiri atas beberapa
atom karbon saja dan tidak dapat diuraikan dengan
cara hidrolisis. Monosakarida yang paling
sederhana ialah gliseraldehida dan dihidroksiaseton.
 Pentosa ialah monosakarida yang mempunyai 5
atom karbon. Contoh pentosa adalah ribosa dan
ribulosa.
Beberapa monosakarida penting :

Aldosa Ketosa

Triosa (C3H6O3) Gliserosa Dihidroksiaseton

Tetrosa (C4H8O4) Eritrosa Eritrulosa

Pentosa (C5H10O5) Ribosa Ribulosa

Heksosa (C6H12O6) Glukosa Fruktosa


Glukosa
 Glukosa adalah suatu aldoheksosa dan sering disebut
dextrose karena mempunyai sifat dapat memutar
cahaya terpolarisasi kearah kanan.
 Terdapat dalam buah-buahan dan madu lebah.
 Darah manusia normal mengandung glukosa dalam
jumlah atau konsentrasi yang tetap yaitu 70 – 100 mg/
100 ml darah.
 Setelah makan karbohidrat kadar dapat meningkat sampai
sekitar 120-130 mg/100 ml.
 Selama puasa, kadarnya turun sampai sekitar 60-70
mg/100 ml.
 Pada penderita diabetes mellitus atau kencing manis,
jumlah glukosa darah lebih dari 130 mg/ 100 ml darah.
Lanjutan

 Proses pembentukan glukosa disebut proses


fotosintesis
 Amilum dibentuk dari glukosa dengan jalan
penggabungan molekul-molekul glukosa
dengan melepaskan molekul air.
nC6H12O6 (C6H10O5 )n+ H2O
glukosa amilum
 Dalam dunia perdagangan dikenal sirup
glukosa yaitu suatu larutan glukosa yang
sangat pekat.
 Sirup glukosa ini diperoleh dari amilum
melalui proses hidrolisis dengan asam.
Fruktosa
 Madu lebah selain mengandung glukosa juga
mengandung fruktosa.
 Fruktosa adalah suatu ketoheksosa yang
mempunyai sifat memutar cahaya terpolarisasi ke
kiri dan karena itu disebut juga levulosa.
 Fruktosa mempunyai rasa lebih manis dari pada
glukosa, juga lebih manis dari pada sukrosa (gula
tebu).
 Fruktosa berikatan dengan glukosa membentuk
sukrosa.
Galaktosa

 Monosakarida ini jarang terdapat bebas dalam


alam.
 Umumnya berikatan dengan glukosa dalam bentuk
laktosa, yaitu gula yang terdapat dalam susu.
 Galaktosa mempunyai rasa kurang manis
dibandingkan dengan glukosa dan kurang larut
dalam air.
 Mempunyai sifat memurat bidang cahaya
terpolarisasi ke kanan.
Pentosa

 Beberapa pentosa yang penting diantaranya ialah


arabinosa, xilosa, ribosa dan 2-deoksiribosa.
 Arabinosa diperoleh dari gom arab dengan jalan
hidrolisis, sedangkan xilosa diperoleh dari proses
hidrolisis terhadap jerami atau kayu.
 Xilosa terdapat pada urine seseorang yang disebabkan
oleh suatu kelainan pada metabolisme karbohidrat.
Kondisi itu disebut pentosuria.
 Ribosa dan dioksiribosa merupakan komponen dari
molekul asam nukleat dan dapat diperoleh dengan cara
hidrolisis
Berbagai bentuk pentosa dengan makna fisiologis
Sumber/ditemukan Makna Biokimiawi Makna klinis
Zat gula
D-Ribosa Asam-asam nukleat Unsur-unsur structural asam nukleat
dan koenzim, mis. ATP, NAD,
NADP, flavoprotein. Fosfat ribosa
adalah zat antara dalam lintasan
pentosa fosfat
D-Ribulosa Terbentuk dalam berbagai Fosfat ribulosa adalah zat antara
bentuk metabolisme dalam lintasan pentosa fosfat

D-Arabinosa Gum arab, Prem(pulm) dan Unsur pembangun glikoprotein


permen karet rasa buah ceri

D-Xilosa Gum kayu, proteoglikan, Unsur pembentuk glikoprotein


glikosaminoglikan

D-Liksosa Otot jantung Unsur pembentuk liksoflavin yang


diisolasi dari otot jantung manusia

L-Xilulosa Zat antara dalam lintasan asam Ditemukan dalan urine


uronat pada pentosuria
esensial.

ATP = adenosine trifosfat NAD = Nikotinamid adenin dinukleotida


NADP = Nikotinamid adenin dinukleotida fosfat
Disakarida
 Disakarida menghasilkan dua molekul
monosakarida yang sama atau berbeda kalau
dihidrolisis.
 Contoh disakarida : maltosa yang
menghasilkan 2 molekul glukosa, dan sukrosa
yang menghasilkan satu molekul glukosa dan
satu molekul fruktosa. Disakarida dengan
makna fisiologis yang penting adalah maltosa,
sukrosa, laktosa dan trehalosa.
Sukrosa
 Sukrosa (C12H22O11) adalah gula yang berasal dari
tebu maupun bit, juga dihasilkan oleh tumbuhan lain,
misalnya buah nenas dan wortel.
 Dengan hidrolisis sukrosa akan terpecah
menghasilkan glukosa dan fruktosa. Hasil hidrolisis
sukrosa yaitu campuran glukosa dan fruktosa disebut
gula invert.
 Apabila kita makan makanan yang mengandung
gula, maka dalam usus halus sukrosa akan diubah
menjadi glukosa dan fruktosa oleh enzim sukrase
atau invertase.
Laktosa
 Dengan hidrolisis akan menghasilkan D-galaktosa
dan D-Glukosa, karena itu laktosa adalah suatu
disakarida.
 Dalam susu terdapat laktosa yang sering disebut
gula susu.
 Pada wanita yang sedang dalam masa laktasi,
laktosa kadang-kadang ada dalam urin dengan
konsentrasi sangat redah.
 Apabila laktosa dihidrolisis kemudian dipanaskan
dengan asam nitrat akan terbentuk asam musat.
Maltosa
 adalah suatu disakarida yang terbentuk dari dua
molekul glukosa. Dalam tubuh kita, amilum
mengalami hidrolisis menjadi maltosa oleh
enzim amylase (saliva dan pankreas).
 Maltosa ini kemudian diuraikan oleh enzim
maltase menjadi glukosa yang digunakan oleh
tubuh.
 Maltosa mudah larut dalam air dan mempunyai
rasa lebih manis dari pada sukrosa.
Disakarida, Sumber dan maknanya
Zat gula Sumber Makna Klinis

maltosa Hasil pencernaan oleh


amylase atau hidrolisis pati.
laktosa Susu, Dapat ditemukan dalam Pada defisiensi laktase,
urine selama kehamilan mal absorpsi menyebab-
dengan konsentrasi rendah kan diare dan kembung.

sukrosa Gula tebu dan gula bit, Pada defisiensi sukrose,


Nenas, Akar wortel mal absorpsi menyebab-
kan diare dan kembung.
trehalosa Fungi dan ragi. Zat gula
utama dalam hemolimfe
insekta.
Trisakarida
 Senyawa yang termasuk trisakarida mempunyai molekul
yang terdiri atas 3 molekul monosakarida yang berikatan.
Contohnya: rafinosa, Stakiosa.
Rafinosa.
Rafinosa adalah trisakarida yang terdiri atas 3 molekul
monosakarida : galaktosa, glukosa, fruktosa
Apabila dihidrolisis sempurna, akan menghasilkan
galaktosa, glukosa dan fruktosa.
Hidrolisis dengan asam lemah atau pada konsentrasi H+
rendah, akan menghasilkan melibiosa dan fruktosa.
Hidrolisis dengan enzim maltase akan menhasilkan
galaktosa dan sukrosa.
Rafinosa.. . . . . . .

H+
galaktosa-glukosa-fruktosa → galaktosa-glukosa + fruktosa
H2O
(rafinosa) (melibiosa)
H2O
rafinosa → melibiosa + fruktosa
sukrase

H2O

rafinosamaltase
→ galaktosa + sukrosa

Rafinosa terdapat dalam bit dan tepung biji kapas,


trisakarida ini tidak digunakan oleh manusia sebagai sumber
KH.
Golongan Oligosakarida
 Senyawa yang termasuk oligosakarida mempunyai molekul yang
terdiri atas beberapa (dua hingga sepuluh) molekul monosakarida
pada hidrolisis.
Contohnya: maltotriosa.

Golongan Polisakarida
Amilum(Pati) Polisakarida ini banyak terdapat pada sebagaian besar
tumbuhan.
Pati ini banyak terdapat dalam umbi, daun, batang dan biji-bijian.
Dua unsur utamanya adalah amilosa (15-120 %) dan amilopektin
(80-85%).
Glikogen
 Glikogen merupakan polisakarida simpanan/cadangan pada
tubuh hewan.
 Sering juga disebut pati hewan. Pada tubuh kita glikogen
terdapat dalam hati dan otot.
 Hati berfungsi sebagai tempat pembentukan glikogen dari
glukosa.
 Apabila kadar glukosa dalam darah bertambah, sebagian
diubah menjadi glikogen (Rx glikogenesis) sehingga kadar
glukosa dalam darah normal kembali. Sebaliknya apabila
kadar glukosa dalam darah menurun maka glikogen dalam
hati diuraikan menjadi glukosa (Rx glikogenolisis),
sehingga kadar glukosa dalam darah kembali normal.
 Glikogen yang ada dalam otot digunakan sebagai sumber
energi untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
 Dalam alam glikogen terdapat pada kerang dan pada alga
atau rumput laut.
Selulosa
 Selulosa adalah unsur utama yang membangun
kerangka tumbuhan.
 Selulosa tidak dapat dicerna oleh banyak mamalia,
termasuk manusia, karena tidak adanya enzim
hidrolase yang menyerang ikatan β.
 Di dalam usus benatang pemamah biak dan
herbivore lainnya terdapat mikroorganisme yang
dapat menyerang ikatan β sehingga selulosa dapat
digunakan sebagai sumber kalori yang penting.
 Proses ini dapat pula berlangsung dengan taraf yang
terbatas di dalam kolon manusia.
Glikosaminoglikan
 Glikosaminoglikan (mukopolisakarida) terdiri
atas sejumlah rantai karbohidrat kompleks
yang ditandai oleh kandungan gula amino dan
asam-asam uronat. Kalau rantai ini melekat
pada molekul protein, senyawa tersebut
dikenal sebagai proteoglikan.
 Sebagai bahan dasar atau pengikat, senyawa
tersebut berhubungan dengan unsur-unsur
pembentuk struktur jaringan seperti tulang,
elastin dan kolagen. Contohnya adalah asam
hialuronat, kondroitin sulfat dan heparin.
METABOLISME KARBOHIDRAT

 Proses kimia yang terjadi dalam sel


metabolisme
 Dalam sel-sel tubuh KH mengalami berbagai proses
kimia
 Rx kimia yang terjadi dalam sel tidak berdiri
sendiri, tetapi saling berhubungan dan saling
mempengaruhi. eg. Perubahan glikogen dalam hati
melalui proses hidrolisis menjadi glukosa
membentuk energi yang dibutuhkan, demikian
sebaliknya.
 Metabolisme KH : dibagi dalam 2 bagian yi:
1. Rx anaerob = rx yang tidak menggunakan
oksigen
2. Rx aerob = rx yang menggunakan oksigen

Proses Glikolisis
Rangkaian proses reaksi anaerob yang
mengubah glukosa menjadi asam laktat
dibebut Glikolisis
Tiap reaksi dalam dalam proses glikolisis
mengunakan enzim tertentu.
1. Heksokinase
 Tahap I proses glikolisis :
Perubahan glukosa menjadi glukosa -6-fosfat dengan
reaksi fosfolirasi.
CH2OH CH2OPO3H2

H O H Mg++ H
H
O H
H ADP
OH H + ATP OH H +
OH OH OH
OH
H OH H OH

Glukosa Glukosa-6-fosfat

Gugus fosfat diterima dari ATP


Enzim heksokinase merupakan katalis dibantu oleh ion
Mg++ sebagai kofaktor. Kofaktor = komponen yang
dibutuhkan oleh enzim sehingga dapat berfungsi sebagai
katalis.
Enzim heksokinase terdapat dalam hati, otot, otak. Enzim
heksokinase dari hati dapat dihambat oleh hasil reaksi
sendiri. Apabila glukosa -6-fosfat terbentuk dalam
jumlah banyak, maka senyawa ini akan menjadi inhibitor
bagi enzim heksokinase. Selanjutnya enzim akan aktif
kembali apabila konsentrasi glukosa -6-fosfat menurun
pada tingkat tertentu.
2. Fosfoheksoisomerase
Reaksi isomerase, yaitu penubahan glukosa -6-fosfat
menjadi fruktosa-6-fosfat, dengan enzim
fosfoglukoisomerase

CH2OPO3H2 H2O3POCH2 O CH2OH


H
H
O H
OH H H H OH OH
OH OH
H OH OH H

Glukosa-6-fosfat fruktosa-6-fosfat

Enzim ini tidak memerlukan kofaktor


Enzim ini terdapat dalam jaringan otot
3. Fosfofruktokinase
 Fruktosa-6-fosfat diubah menjadi fruktosa-1,6-difosfat
oleh enzim fosfofruktokinase dibantu oleh ion Mg++
sebagai kofaktor.
 Gugus fosfat dipindahkan dari ATP kepada fruktosa-6-
fosfat dan ATP akan berubah menjadi ADP.
 Enzim ini adalah suatu enzim alosterik dengan berat
molekul + 360.000
H2O3POCH2 O CH2OH Mg++
+ ATP
H H OH OH
H2O3POCH2 O CH2OPO3H2
OH H
H H OH OH + ADP
fruktosa-6-fosfat
OH H
fruktosa-1,6-difosfat
4. Aldolase
Reaksi glikolisis ini ialah penguraian molekul fruktosa-1,6-
difosfat membentuk 2 molekul triosa fosfat, yaitu
dihodroksi aseton fosfat dan D-gliseraldehid-3-fosfat.
Sbagai katalis dalam reaksi ini ialah enzim aldolase.
CH2OPO3H2
CH2OPO3H2
C═O C═O
dihidroksi asetonfosfat
HOCH CH2OH

HCOH +
HCOH H O


CH2OPO3H2 C
gliseraldehida-3-fosfat
HCOH
fruktosa-1,6-difosfat CH2OPO3H2
5. Triosafosfat Isomerase
Terbentunya 2 senyawa oleh enzim aldolase, selanjutnya
yang mengalami reaksi lebih lanjut adalah D-
gliseraldehid-3-fosfat
Jika dalam sel tidak terjadi perubahan dari dihodroksi
aseton fosfat menjadi D-gliseraldehid-3-fosfat, tentu
dalam sel akan tertimbun dihodroksi aseton fosfat. Hal
ini tidak terjadi karena dalam sel terdapat enzim
triosafosfat isomerase.
H O
│ CH2OPO3H2

C
C═O
HCOH
CH2OH
CH2OPO3H2
gliseraldehida-3-fosfat dihidroksi asetonfosfat
6. Gliseraldehida-3-fosfat Dehidrogenase
Reaksi oksidase gliseraldehida-3-fosfat menjadi asam 1,3
difosfogliserat terjadi karena adanya enzim ini sebagai
katalis.
Dalam reaksi ini digunakan koenzim NAD+, sedangkan
gugus fosfat diperoleh dari asam fosfat
O
H O


│ C OPO3H2


C
HCOH + NAD + + H3PO4 HCOH + NADH + H+
CH2OPO3H2
CH2OPO3H2
Asam 1,3-difosfogliserat
gliseraldehida-3-fosfat
7. Fosfogliseril Kinase

Reaksi pengubahan asam 1,3 difosfogliserat menjadi asam


3-fosfogliserat.
Dalam reaksi ini terbentuk satu molekul ATP dari ADP dan
sebagai kofaktor ialah ion Mg+ +.
Reaksi ini mempunyai fungsi menyimpan energi yang
dihasilkan oleh proses glikolisis dalam bentuk ATP.

O

C OPO3H2 CO2H

Mg++
HCOH + ADP HCOH + ATP
CH2OPO3H2 CH2OPO3H2
Asam 1,3-difosfogliserat asam-3-fosfogliserat
8. Fosfogliseril Mutase

Reaksi pengubahan asam 3 difosfogliserat menjadi asam 2-


fosfogliserat enzim ini bekerja sebagai katalis.
Enzim ini berfungsi memindahkan gugus fosfat dari 1
atom C ke atom C yang lain dalam satu molekul
CO2H
CO2H
HCOPO3H2
HCOH
CH2OH
CH2OPO3H2
asam-3-fosfogliserat asam-2-fosfogliserat
9. Enolase
Reaksi ini merupakan pembentukan asam fosfoenol piruvat dari
asam 2-fosfogliserat dengan katalis enzim enolase dan ion MG++
sebagai kofaktor. Reaksi ini adalah reaksi dehidrasi.
Adanya ion F- dapat menghambat kerja enzim enolase, sebab ion F-
dengan ion Mg++ dan fosfat membentuk kompleks flouro fosfat
yang akan mengurangi jumlah ion Mg++ dalam campuran reaksi
yang mengakibatkan berkurangnya efektifitas reaksi.

CO2H CO2H
HCOPO3H2 C H2O
OPO3H2 +

CH2OH ═
CH2OH
asam-3-fosfogliserat Asam fosfoenol piruvat
10. Piruvat Kinase
Merupakan katalis pada reaksi pemindahan gugus fosfat
dari asam fosfoenolpiruvat kepada ADP sehingga
terbentuk molekul ATP dan molekul asam piruvat.
Dalam reaksi ini diperlukan ion Mg++ dan K+ sebagai
aktivator.

CO2H Mg++ , K+ CO2H


C OPO3H2 C═O
+ ADP + ATP

CH3
CH2OH
Asam fosfoenol piruvat Asam piruvat
11. Laktat Dehidrogenase
Merupakan reaksi tahap akhir dalam reaksi glikolisis
dengan menggunakan enzim laktat dehidrogenase
sebagai katalis membentuk asam laktat dengan cara
mereduksi asam piruvat.
Reaksi ini menggunakan NADH sebagai koenzim.

CO2H CO2H
C═O H+
+ NADH + HOCH
+ NAD+
CH3
CH3
Asam piruvat Asam laktat
Proses glikolisis mulai dari molekul glukosa dan
diakhiri dengan pembentukan asam laktat.
Serangkaian reaksi dalam proses glikolisis disebut
juga jalur Embden-Meyerhof.
Proses glikolisis dibagi dalam 2 fase :
Fase I, glukosa diubah menjadi triosa fosfat dengan
proses fosforilasi.
Fase II, dimulai dari reaksi oksidasi triosafosfat hingga
terbentuknya asam laktat.
Bagan Reaksi Glikolisis
glukosa ATP
1. Heksokinase
ADP
Glukosa-6-fosfat
2. Fosfoglukosa
isomerase
fruktosa-6-fosfat Fase I
ATP
3.Fosfofrukto
ADP
(Fosforilasi )
kinase
Fruktosa-1,6-fosfat
4. aldolase

5. Triosafosfat isomerase
Dihidroksi Gliseraldehida-3- fosfat
asetonfosfat 6. Gliseraldehida-3-fosfat NAD+ + P
dehidrogenase NADH + P
1,3-difosfogliserat ADP
7. Fosfogliserat kinase
ATP
3-difosfogliserat
8. Fosfogliserat Fase II
mutase 2-difosfogliserat (Oksidasi)
9. Enolase H2O
Asam laktat + NAD+ fosfoenolpiruvat ADP
10. Piruvat kinase
11. Laktat ATP
dehidrogenase + Asam piruvat
H+ + NADH
Tahap-tahap reaksi glikolisis berlangsung sbb:

glukosa + 2 fosfat + 2ADP 2 laktat + 2ATP + 2H2O

Selain melibatkan glukosa, reaksi glikolisis juga


melibatkan fruktosa, galaktosa dan manosa.
Monosakarida tersebut diserap melalui dinding usus
dibawah ke hati.
Glikogenesis dan Glikogenolisis
Proses sintesis glukosa menjadi glikogen disebut
glikogenesis. Sebaliknya rekasi pemecahan molekul
glikogen menjadi molekul-molekul glukosa disebut
glikogenolisis
Glikogen dalam hati dapat pula dibentuk dari asam laktat
yang dihasilkan pada proses glikolisis.
Siklus pengubahan glukosa, asam laktat dan glikogen
(siklus Cori) sbb:

Glikogen hati

Asam laktat Glukosa darah

Glikogen otot
Pembentukan glikogen dari glukosa baik dalam hati maupun otot
dapat berlangsung karena adanya uridin difosfat glukosa (UDPG).
Reaksi pembentukannya sbb:
Glikogen sintetase
UDPG + (Glukosa)n (Glukosa)n+1 + UDP
Bagan Proses Glikogenolisis dan Glikogenesis
P1 glukosa ATP
fosfatase heksokinase
Glukosa-6-P ADP
Gliko- fosfoglukomutase Gliko-
genolisis Glukosa-1-P genesis
UDP
PP1
UDPG ADP
fosforilase
sintetase
P1 ATP
Glikogen +UDP
Glikogen dalam hati dan otot dapat dipecah menjadi
molekul glukosa-1-fosfat melalui proses yang disebut
fosforilase, yaitu reaksi dengan asam fosfat.
Enzim fosforilase merupakan katalis pada reaksi
glikogenolisis.
fosforilase
Glikogen + asam fosfat Glukosa-1- fosfat

Dalam hati glukosa-1-fosfat diubah menjadi glukosa-6-


fosfat selanjutnya diubah menjadi glokosa dan fosfat
oleh enzim fosfatase. Glukosa yang terjadi masuk
darah dan dibawah jaringan.
Glukoneogenesis
Asam laktat yang terjadi pada proses glikolisis dapat
dibawah oleh darah ke hati. Disini asam laktat diubah
menjadi glukosa kembali melalui serangkaian reaksi
dalam suatu proses glukoneogenesis (pembentukan gula
baru). Proses ini berlangsung terutama dalam hati
Prinsip : glukoneogenesis ialah sintesis glukosa dari
senyawa bukan KH (eg. Asam laktat dan asam amino).
Walaupun proses glukoneogenesis ialah sintesis glukosa
dari asam laktat namun bukan kebalikan dari proses
glikolisis, karena ada 3 reaksi yang tidak berlangsung
reversibel, artinya dibutuhkan enzim lain untuk reaksi
kebalikannya.
1. Fosfo enol piruvat dibentuk dari asam piruvat melalui pembentukan asam oksalo
asetat
a. Asam piruvat + CO2 +ATP+H2O asam oksalo asetat +ADP +fosfat +2H+
b. Oksalo asetat +guanosin trifosfat fosfoenol piruvat + guanosin difosfat +CO2

Rx a+b: Asam piruvat+ATP+GTP+H2O fosfoenol piruvat + ADP +GTP+fosfat+2H+

Reaksi (a) menggunakan katalis piruvatkarboksilase dan rekasi (b)


menggunakan fosfoenolpiruvat karboksilase
2. Fruktosa-6-fosfat dibentuk dari fruktosa-1,6- difosfat dengan cara
hidrolisis oleh enzim fruktosa-1,6- difosfatase
Fruktosa-1,6- + H2O Fruktosa-6-fosfat + fosfat

3. Glukosa dibentuk dengan cara hidrolisis glukosa -6-fosfat dengan


katalis glukosa-6-fosfatase
Glukosa-6-fosfat + H2O glukosa + fosfat
Proses glukoneogenesis
glukosa = Reaksi yang khas pada
glukosa-6-fosfat glukoneogenesis
Reaksi yang terdapat juga
fruktosa-6-fosfat =
pada proses glikolisis
fruktosa-1,6-difosfat

gliseraldehida dihidroksiaseton
-3-fosfat fosfat
1,3-difosfo gliserat
3-fosfo gliserat

2-fosfo gliserat

fosfo enol piruvat

oksalo asetat siklus asamsitrat


asam laktat piruvat asam amino
Skema tersebut tampak adanya hubungan antara
glukoneogenesis dengan siklus asam sitrat.
Apabila otot berkontraksi, maka asam piruvat dan
asam laktat dihasilkan oleh proses glikolisis.
Pada waktu otot digunakan, jumlah asam piruvat
yang dihasilkan melebihi jumlah asam piruvat
yang digunakan dalam siklus asam sitrat. Dalam
keadaan demikian sejumlah asam piruvat diubah
menjadi asam laktat dengan proses reduksi.
Dalam proses glikolisis, asam laktat adalah hasil
akhir. Untuk metabolisme lebih lanjut, asam laktat
harus diubah kembali menjadi asam piruvat lebih
dahulu.
Siklus Asam Sitrat

Silkus asam sitrat (siklus krebs) adalah serangkaian reaksi


kimia dalam mitokondria, yang berlangsung secara
berurutan dan berulang, bertujuan merubah asam piruvat
menjadi CO2, H2O dan sejumlah energi(ATP) dengan
proses oksidasi aerob.
1. Pembentukan asetil koenzim A (Asetil KoA)
dibentuk dari reaksi antara asam piruvat dengan KoA, asam lemak
juga dapat menghasilkan asetil KoA pada proses oksidasi. Sebagai
katalis menggunakan piruvatdehidrogenase yang terdiri atas
beberapa jenis enzim. Koenzim yang ikut dalam reaksi ini ialah
tiamin pirofosfat (TPP),NAD+, asam lipoat dan ion Mg+ sebagai
aktivator.
Reaksi pembentukan asetil KoA bersifat reversibel dan merupakan
penghubung antara proses glikolisis dengan siklus asam sitrat.
COOH TPP,asam lipoat, Mg++ O
│ ║
C = O + KoASH C – SKoA + CO2
│ NAD +
NADH + H +

C H3 C H3
Asam piruvat Asetil koenzim A
2. Pembentukan asam sitrat

Asetil KoA adalah senyawa berenergi tinggi dan dapat


berfungsi sebagai pemberi gugus asetil atau dapat ikut
dalam reaksi kondensasi
O O CH2 – COOH
║ ║ │
C – SKoA + C –COOH HO-C– COOH + KoASH
│ │ │
C H3 H2C – COOH C H2 – COOH
Asetil Asam oksalo Asam sitrat
koenzim A asetat

Sebagai katalis dalam reaksi ini adalah enzim sitrat


sintetase. Asam sitrat yang terbentuk merupakan salah
satu senyawa dalam siklus asam sitrat
3. Pembentukan asam isositrat

CH2 – COOH Akonitase CH2 – COOH Akonitase CH2 – COOH


│ + H2 O │ - H2 O │
HO-C– COOH C– COOH HC– COOH
│ - H2O ║ + H2O │
C H2 – COOH HC – COOH HO- CH – COOH
Asam sitrat Asam akonitat Asam isositrat

Sebagai katalis dalam reaksi ini adalah enzim


akonitase.
4. Pembentukan asam ketoglutarat

ɤ
CH2 – COOH CH2–COOH CH2–COOH
│ │ │
HC– COOH HC–COOH CH2
│ │ │
NADP + NADPH + H+ CO2
HO- CH – COOH O=CH–COOH O=CH–COOH
Asam isositrat Asam Asam

ɤ
oksalosuksinat ketoglutarat

Enzim isositrat dehidrogenase bekerja pada reaksi


pembentukan asam oksalosuksinat dengan koenzim
NADP+, sedangkan enzim karboksilase bekerja pada
reaksi berikut.
Reaksi ke-2 selain menghasilkan asam ketoglutarat,
juga dihasilkan CO2 ɤ
Koenzim yang digunakan NADP, NAD
5. Pembentukan suksinil KoA
CH2–COOH CH2–COOH

CH2 + KoASH │ O

│ CH2-C –sKoA + CO2
NAD + NADH + H+
O=CH–COOH
Asam Suksinil KoA
ɤ

ketoglutarat

Reaksi ini analog dengan reaksi pembentukan asetil KoA


dari asam piruvat.
Reaksi ini menghasilkan suksinil KoA dan melepas CO2.
NADH juga dihasilkan pada reaksi ini. Reaksi berjalan
tidak reversibel, sehingga siklus asam sitrat secara
ɤ
keseluruhan berlangsung tidak reversibel.
6. Pembentukan asam suksinat
CH2–COOH P1 CH2–COOH
│ ║O │ + KoASH
CH2-C –sKoA triokinase CH2 – COOH
Suksinil KoA GDP GTP Asam Suksinat

Asam suksinat dibentuk dari suksinil KoA dengan


melepaskan KoA serta pembentukan guanosin trifosfat
(GTP) dari guanosin difosfat (GDP).
Katalis dalam reaksi ini adalah nukleosida difosfokinase.

GTP + ADP GDP + ATP


7. Pembentukan asam fumarat
CH2–COOH CH2–COOH
│ ║
CH2 – COOH HOOC – CH
FAD FADH2 Asam fumarat
Asam Suksinat

Asam suksinat diubah menjadi asam fumarat melalui


proses oksidasi dengan menggunakan enzim suksinat
dehidrogenase dan FAD sebagai koenzim.
8. Pembentukan asam malat
COOH
CH2–COOH fumarase │
║ HO – CH
HOOC – CH │
+ H2 O
CH2

Asam fumarat COOH
Asam malat

Asam fumarat diubah menjadi asam malat dengan cara


addisi molekul air. Enzim fumarase berkerja sebagai
katalis dalam reaksi ini
9. Pembentukan asam oksaloasetat
COOH COOH
│ │
HO – CH CH2
│ │
CH2 O C


NAD+ NADH + H
+
│ │
COOH COOH
Asam malat Asam oksaloasetat
Pembentukan asam oksalo asetat melalui dehidrogenasi
asam malat. Reaksi ini merupakan tahap akhir siklus
asam sitrat.
Enzim yang bekerja ialah malat dehidrogenase.
Oksaloasetat yang terjadi kemudian kemudian bereaksi
dengan KoA dan asam sitrat dalam siklus asam sitrat,
demikian reaksi ini berlangsung terus menerus dan
berulang kali.
Siklus Asam Sitrat

as.α ketoglutarat

Suksinil KoA
3 as. suksinat
6
as. isositrat

1 as.fumurat

2
as. malat

Anda mungkin juga menyukai