Anda di halaman 1dari 31

PRAKTIKUM KESEHATAN LINGKUNGAN

UJI BAHAN PENGAWET BORAKS PADA BAKSO, TAHU, DAN SOSIS DI


DUA TEMPAT BERBEDA DENGAN METODE KUALITATIF UJI NYALA
BORAKS DAN UJI SEDERHANA DETEKSI BORAKS DENGAN CAIRAN
DARI PERASAN KUNYIT

Benny M.P Simanjuntak SKM,M.Kes


PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
 Pangan merupakan kebutuhan pokok manusia yang harus dipenuhi
dalam kehidupan sehari-hari. Makanan yang dikonsumsi tidak
hanya harus cukup jumlahnya, tapi juga harus sehat, aman, dan
halal.
 Berkebalikan dengan fakta yang ada, banyak bermunculan tindak
kecurangan seperti penggunaan bahan berbahaya boraks dan
formalin pada makanan yang dijual.
 Formalin dan boraks dapat menimbulkan gangguan hati, ginjal,
jantung, pencernaan, dan kanker sehingga sedikit pun tidak boleh
ada pada makanan.
 Pada praktikum kali ini kami akan membahas tentang uji makanan
berpengawet boraks pada bakso, tahu, dan sosis di enam tempat
berbeda. Bakso diambil dari yang dijual di “Bakso Kepala Sapi”
Klampis dan di “Bakso Rajawali” Mulyorejo. Tahu diambil dari
yang dijual di Superindo dan di Pasar Keputih. Sosis diambil dari
yang dijual di Superindo dan di SDN Wadung Asri 1.
 Uji yang digunakan adalah uji kualitatif yaitu uji nyala boraks dan
uji sederhana deteksi boraks dengan cairan dari perasan kunyit.
RUMUSAN MASALAH
Menguji kandungan boraks pada bakso, tahu
dan sosis yang didapatkan dari dua tempat
yang berbeda dengan metode uji boraks
sederhana yang menggunakan kunyit, serta uji
nyala boraks yang menggunakan H2SO4 pekat
dan methanol untuk mengidentifikasi ada atau
tidaknya kandungan boraks pada makanan
tersebut serta membandingkan bagaimanakah
kualitas makanan dari tempat yang telah
memiliki nama (Brand) dengan tempat yang
biasa saja?
TUJUAN
 Tujuan Umum
 Mempraktikkan uji bahan pengawet boraks pada bakso, tahu
dan sosis menggunakan uji boraks sederhana dan uji nyala
boraks.

 Tujuan Khusus
 Mempraktikkan uji boraks sederhana pada bakso, tahu dan
sosis dari dua tempat berbeda.
 Mempraktikkan uji nyala boraks pada bakso, tahu dan sosis
dari dua tempat berbeda.
 Membandingkan hasil uji boraks sederhana dan uji nyala
boraks pada bakso, tahu dan sosis dari dua tempat berbeda.
 Mengetahui perbandingan kualitas bakso, tahu dan sosis di
tempat yang sudah punya nama (Brand) dengan tempat yang
biasa saja.
MANFAAT
 Mahasiswa mampu mempraktikkan uji boraks
sederhana pada bakso, tahu dan sosis dari dua
tempat berbeda.
 Mahasiswa mampu mempraktikkan uji nyala
boraks pada bakso, tahu dan sosis dari dua
tempat berbeda.
 Mahasiswa mampu membandingkan hasil uji
boraks sederhana dan uji nyala boraks pada
bakso, tahu dan sosis dari dua tempat berbeda.
 Mahasiswa dapat membandingkan kualitas bakso,
tahu dan sosis di tempat yang sudah punya nama
(Brand) dengan tempat yang biasa saja.
METODE PRAKTIKUM
METODE UJI

Uji Boraks
Kunyit
Sederhana
Uji
Kandungan
Boraks H2SO4 Pekat
Uji Nyala Api
Methanol
UJI BORAKS SEDERHANA
 Tujuan
1. Mahasiswa bisa melakukan uji boraks
sederhana.
2. Mahasiswa bisa mengidentifikasi makanan
yang mengandung boraks atau tidak setelah
melakukan uji boraks sederhana.
3. Mengetahui ciri-ciri makanan yang
mengandung boraks atau tidak setelah
melakukan uji boraks sederhana.
4. Mahasiswa mampu memilih makanan sehat
berdasarkan informasi yang dimilki.
UJI BORAKS SEDERHANA
(CONT’D)
1. Cawan petri 1. Bakso (pentol)
2. Sendok plastik 2. Sosis
3. Kantong plastik putih 3. Tahu Putih
4. Pipet tetes 4. Kunyit
5. Alat penumbuk 5. Air
6. Kain putih
7. Pisau
8. Spidol

ALAT BAHAN
 Prosedur kerja
 Kunyit dikupas, lalu dihaluskan dengan cara diparut kemudian
ditambahkan sedikit air. Selanjutnya kunyit tersebut dibungkus
dengan kain putih, lalu diperas untuk memperoleh air kunyit.
 Membuat larutan boraks dengan cara memasukkan sedikit boraks ke
dalam beberapa sendok teh air.( sesuai dengan kebutuhan )
 Mencampurkan lima tetes larutan kunyit dengan lima tetes larutan
boraks. mengaduk kedua larutan itu hingga rata dan bewarna merah
kecoklatan. Larutan merah kecoklatan itu dapat dijadikan indikator
adanya kandungan boraks dalam bahan makanan.
 Menumbuk contoh makanan yang akan diuji hingga halus, dan
letakkan dalam cawan petri. Usahakan masing-masing bahan
makanan tidak saling tercampur satu sama lain.
 Meneteskan air kunyit ke atas contoh makanan yang telah
dihaluskan tadi dengan menggunakan pipet. Amati dan catat
perubahan warna yang terjadi.

Catatan :
Bahan makanan yang berubah menjadi merah kecoklatan
setelah ditetesi air kunit diduga mengandung boraks.
 Lokasi Praktikum
 Lokasi praktikum: Laboratorium Kesehatan Lingkungan
Fakultas Kesehatan Masyarakat USU

 Waktu Pelaksanaan Praktikum


 Tanggal 09 April 2015
 
 Rincian Biaya
 Bakso (pentol) Rp 11.000,-
 Sosis Rp 12.000,-
 Tahu Rp 5.000,-
 Kunyit Rp 3.000,-
 Total Rp 31.000,-
UJI NYALA BORAKS
 Tujuan
1. Mahasiswa bisa melakukan uji nyala boraks.
2. Mahasiswa bisa mengidentifikasi makanan
yang mengandung boraks atau tidak setelah
uji nyala boraks.
3. Mengetahui ciri-ciri makanan yang
mengandung boraks atau tidak setelah uji
nyala boraks.
4. Mahasiswa mampu memilih makanan sehat
berdasarkan informasi yang dimiliki.
UJI NYALA BORAKS (CONT’D)
1. Timbangan 1. Bakso
2. Cawan porselen
2. Sosis
3. Krus (cawan penguap)
4. Gelas kimia kecil 3. Tahu
5. Lumpang dan alu 4. H2SO4 pekat
6. Pipet tetes
5. Methanol
7. Bunsen
8. Tripod 6. Spirtus
9. Korek api
10. Lempengan seng
11. Spatula
12. Batang Pengaduk
ALAT BAHAN
 Prosedur kerja
 Menimbang sejumlah sampel masing-masing 5 gram
sampel.
 Membakar sampel tersebut sampai terbentuk arang.
 Arang yang terbentuk dihancurkan (gerus) sampai
lembut.
 Serbuk yang terbentuk dimasukkan ke dalam cawan
penguap.
 Menambahkan 10 tetes H2SO4 pekat dan 2 ml
methanol kedalam cawan porselen.
 Uap yang terjadi segera dibakar.
 Nyala api yang timbul akan berwarna hijau atau
biru jika mengandung boraks.
 Lokasi Praktikum
 Lokasi praktikum: Laboratorium Kesehatan Lingkungan
Fakultas Kesehatan Masyarakat

 Waktu Pelaksanaan Praktikum


 Tanggal 08 April 2013
 
 Rincian Biaya
 Bakso (pentol) Rp 11.000,-
 Sosis Rp 12.000,-
 Tahu Rp 5.000,-
 Spirtus Rp 13.000,-
 H2SO4 pekat Rp 39.000,-
 MethanolRp 42.000,-
 Total Rp 122.000,-
TABEL PENGAMATAN
NO Nama Makanan Lokasi Asal Mengandung Boraks

YA TIDAK
1 Bakso (pentol) Bakso Rajawali
Bakso Kepala Sapi
2 Sosis SDN Wadung Asri 1
SUPERINDO
3 Tahu Putih Pasar Keputih
SUPERINDO
HASIL PRAKTIKUM
UJI BORAKS SEDERHANA
NO Nama Makanan Lokasi Asal Mengandung
Boraks
YA TIDAK
1 Bakso (pentol) Bakso Rajawali 
Bakso Kepala Sapi 
2 Sosis SDN Wadung Asri 1 
SUPERINDO 
3 Tahu Putih Pasar Keputih 
SUPERINDO 
DOKUMENTASI

Gambar 4.1 Uji boraks Gambar 4.2 Uji boraks


sederhana pada bakso rajawali sederhana pada bakso kepala
sapi
Gambar 4.3 Uji boraks Gambar 4.4 Uji boraks
sederhana pada sosis dari SD sederhana pada sosis dari
Wadung Asri Superindo
Gambar 4.5 Uji boraks sederhana Gambar 4.6 Uji boraks
pada Tahu dari Pasar Keputih sederhana pada Tahu dari
Superindo
UJI NYALA API
NO Nama Lokasi Asal Mengandung Boraks
Makanan YA TIDAK

1 Bakso (pentol) Bakso Rajawali 


Bakso Kepala Sapi 
2 Sosis SDN Wadung Asri 1 
SUPERINDO 
3 Tahu Putih Pasar Keputih 
SUPERINDO 
DOKUMENTASI

Gambar 4.7 Uji nyala api pada Gambar 4.8 Uji nyala api pada
bakso rajawali bakso kepala sapi
Gambar 4.9 Uji nyala api pada Gambar 4.10 Uji nyala api pada
sosis dari SD wadung asri sosis dari superindo
Gambar 4.11 Uji nyala api pada Gambar 4.12 Uji nyala api pada
tahu dari pasar keputih tahu dari superindo
VIDEO
KESIMPULAN
 Hasil praktikum uji kandungan boraks pada 3 sampel makanan
yang kami dapatkan dari 2 tempat berbeda untuk setiap
sampelnya, menuntun kami mencapai beberapa kesimpulan,
yakni:
 Pertama, uji nyala api lebih akurat daripada uji boraks
sederhana untuk menguji kandungan boraks pada makanan.
 Kedua, uji boraks sederhana menyatakan bahwa seluruh sampel
bahan makanan tidak mengandung borkas, karena hasil uji
menyatakan negatif.
 Ketiga, uji nyala api menyatakan bahwa sampel tahu putih, baik
yang didapat dari pasar Keputih maupun Superindo, positif
mengandung boraks.
 Keempat, meski peredaran dan penggunaan boraks pada
makanan sudah dilarang oleh pemerintah, dari praktikum yang
kami lakukan, terbukti boraks masih digunakan secara luas oleh
masyarakat, mulau dari kalangan bawah hingga atas.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai