Anda di halaman 1dari 21

Oleh : kelompok 1

⦿ BAIQ TINDA PARTIPA SARI


⦿ JANE HASVITA SARI
⦿ KIKI RISKIANTI
⦿ MITTAHUL JANAH
⦿ NURUL LASMINI
⦿ NUR FITRIANI QALBBI
⦿ PUTRI FATIMA TUZZOHRO
⦿ PUTRI WULANDARI
CAHYATI
⦿ SITI NURUL HIKMAH
⦿ TIRA SEPTIANA
⦿ YULIANA
Obesitas merupakan suatu kondisi kelebihan
berat badan sebagai akibat dari penimbunan
lemak tubuh yang berlebihan.
Setiap orang memerlukan sejumlah lemak tubuh
untuk menyimpan energi, sebagai penyekat
panas, penyerap guncangan dan fungsi lainnya.
Rata-rata wanita memiliki lemak tubuh yang
lebih banyak dibandingkan pria. Perbandingan
yang normal antara lemak tubuh dengan berat
badan adalah sekitar 25-30% pada wanita dan 18-
23% pada pria.
Wanita dengan lemak tubuh lebih dari 30% dan
pria dengan lemak tubuh lebih dari 25% dianggap
mengalami obesitas.
⦿ BMI merupakan suatu pengukuran yang
menghubungkan (membandingkan) berat
badan (kg) dengan tinggi badan kuadrat (m2).
⦿ Rumus IMT
BeratBadan(Kg)
=
TinggiBadan 2 (m 2 )
Sumber : .....
BMI Klasifikasi
< 18.5 kekurangan BB
18.5–24.9 normal
25.0–29.9 over weight
30.0–34.9 obes I
35.0–39.9 obes II
≥ 40.0 obes III
⦿ Faktor pejamu ialah semua faktor yang
terdapat pada diri manusia yang dapat
mempengaruhi timbulnya serta perjalanan
suatu penyakit. Dalam hal ini, yang berperan
sebagai faktor pejamu dalam timbulnya serta
perjalanan penyakit obesitas yang timbul
sebagai penyakit kerja yakni seorang direktur
perusahaan, dimana dipengaruhi oleh
banyak faktor di dalamnya, antara lain
yaitu:
⦿ Seorang direktur perusahaan dapat menderita
obesitas apabila orang tuanya mengalami
obesitas. Bila kedua orang tua obesitas, 80%
anaknya menjadi obesitas; bila salah satu orang
tua obesitas, kejadian obesitas menjadi 40% dan
bila kedua orang tua tidak obesitas, prevalensi
menjadi 14%. Oleh karena itu, seorang direktur
perusahaan yang memiliki riwayat obesitas harus
lebih menjaga pola makan dan gaya hidupnya,
karena seseorang yang memiliki riwayat obesitas
memiliki risiko mengidap obesitas lebih besar
daripada seseorang yang tidak memiliki riwayat
keluarga obesitas.
Obesitas dapat terjadi pada seluruh golongan
umur, baik pada anak-anak sampai pada orang
dewasa dalam hal ini tak terkecuali pada
direktur perusahaan. Obesitas dapat terjadi pada
direktur perusahaan ketika dalam tubuhnya
terjadi ketidakseimbangan antara konsumsi
kalori dan kebutuhan energi, dimana konsumsi
kalori (energy intake) terlalu banyak
dibandingkan dengan kebutuhan atau pemakaian
energi (energy expenditure). Dalam hal ini
asupan energi yang berlebihan tanpa diimbangi
aktivitas fisik rata-rata per hari yang seimbang
maka akan mempermudah terjadinya kegemukan
atau obesitas pada seorang direktur perusahaan.
Menurut Riset Kesehatan Dasar tahun 2007 yang
dilakukan Departemen Kesehatan, sebanyak 10,3
persen orang dewasa di Indonesia mengidap obesitas.
Rincian 13,9 persen kaum dewasa pria dan 23,8
persen kaum wanita dewasa. Dari data tersebut
menunjukkan bahwa wanita lebih mudah mengalami
obesitas. Salah satu faktor penyebabnya adalah fase
hidup wanita yang berbeda dari pria. Kekurangan gizi
saat dalam kandungan, haid dini, berat badan
berlebihan ketika hamil, dan aktivitas fisik yang
berkurang menjelang menopause, juga
mengakibatkan wanita rentan terhadap obesitas.
Namun, untuk kaitan kejadian obesitas sebagai
penyakit kerja pada direktur perusahaan dalam hal
ini masih belum diketahui proporsi yang jelas antara
berapa jumlah penderita obesitas terbanyak apakah
berjenis kelamin laki-laki ataukah perempuan.
Pada umumnya obesitas dapat terjadi pada setiap
orang tanpa memperhatikan warna kulit, baik orang
kulit hitam maupun kulit putih dapat menderita
obesitas. Hal ini dikarenakan faktor utama timbulnya
obesitas adalah adanya asupan energi yang
berlebihan tanpa diimbangi aktivitas fisik yang
seimbang sehingga setiap kalangan dapat menderita
obesitas tak terkecuali kalangan direktur perusahaan.
Namun, jika dilihat dari persentase kejadian obesitas
secara keseluruhan, orang kulit putih (orang barat)
memiliki risiko lebih besar untuk terjadi obesitas
daripada orang Indonesia, hal ini dikarenakan pada
umumnya orang kulit putih di negara barat lebih
banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung
kalori tinggi, protein tinggi, lemak tinggi namun
rendah akan serat yang merupakan faktor utama
penyebab timbulnya obesitas dari golongan nutrisi.
Berdasarkan hasil riset tim peneliti Umumnya pasangan yang telah tinggal
dari University of North Carolina, bersama, baik menikah ataupun
pasangan yang menikah ataupun tidak, cenderung melakukan aktivitas
yang sudah tinggal bersama, dua secara bersama yang dapat membuat
kali lebih besar berisiko mengalami mereka kelebihan berat badan.
obesitas dibandingkan mereka yang Seperti lebih sering mengkonsumsi
masih single dan hidup seorang diri. camilan, memasak dan makan
Risiko itu juga semakin meningkat bersama, lebih sering makan di luar
pada pasangan yang sudah tinggal
serta jarang berolah raga karena
lebih memilih menonton televisi
bersama dalam waktu lama. Dalam
berdua dibandingkan ketika mereka
hal ini, direktur perusahaan yang masih hidup seorang diri. Oleh karena
telah berstatus menikah beresiko itu, pasangan yang tinggal bersama
obesitas apabila dilihat dari aspek lebih dari dua tahun, terutama
perkawinan juga dapat timbul pasangan yang telah menikah
akibat dari berubahnya perilaku menunjukan pola-pola obesitas dan
dan kebiasaan seseorang. perilaku fisik yang sama.
Direktur perusahaan adalah seorang tenaga pengajar
yang bekerja selama lebih dari 8 jam per hari tanpa
melakukan aktivitas yang terlalu berat sehingga
aktivitas yang dilakukan lebih banyak duduk di
belakang meja disertai beberapa kesibukan untuk
rapat. Obesitas dapat terjadi pada kalangan direktur
perusahaan ketika dalam tubuhnya terjadi
ketidakseimbangan antara konsumsi kalori dan
kebutuhan energi, dimana konsumsi kalori yang
dikonsumsi terlalu banyak dibandingkan dengan
kebutuhan atau pemakaian energi (energy
expenditure). Dalam hal ini asupan energi yang
berlebihan tanpa diimbangi aktivitas fisik rata-rata
per hari yang seimbang maka akan mempermudah
terjadinya kegemukan atau obesitas pada seorang
direktur perusahaan.
Kemajuan jaman berdampak pada gaya Pola atau kebiasaan hidup tersebut
hidup (lifestyle) yang meningkat pula. baik mengenai pemilihan makanan dan
Kebutuhan hidup manusia semakin cara dalam menggunakan energi
meningkat dan selalu mencari inovasi untuk dapat mempengaruhi terjadinya
memperoleh “barang dan jasa” secara obesitas pada seorang direktur
cepat dan instan. Keadaan ini juga dapat perusahaan.
berlaku pada pola hidup seorang direktur
perusahaan. Aktivitas sehari-hari yang Adanya hal-hal tersebut di atas yang
padat dalam hal ini gaya hidup yang sibuk didukung pula dengan aktivitas fisik
kerap membuat seorang direktur rata-rata per hari yang minim dan
perusahaan makan di luar rumah, sehingga kurangnya aktifitas fisik (malas
konsumsi makanan yang tidak sehat terus berolahraga) pada diri seorang
terjadi, seperti kebiasaan makan yang direktur perusahaan merupakan
berlebih, cara memilih makanan yang faktor-faktor penyebab utama dari
salah, kebiasaan ngemil, melupakan makan meningkatnya angka kejadian obesitas
pagi, frekuensi makan yang tidak teratur, di kalangan direktur perusahaan yang
adanya pola makan yang terkadang notabenenya merupakan masyarakat
menghindari nasi, dan didukung pula yang makmur.
dengan tersedianya restoran cepat saji
yang selalu menyediakan makanan
berukuran besar dengan kandungan kalori
yang tinggi dan protein serta lemak tinggi,
tetapi minim serat.
Agent merupakan suatu substansi atau elemen tertentu yang kehadiran
atau ketidakhadirannya dapat menimbulkan atau mempengaruhi
perjalanan suatu penyakit. Substansi dan elemen yang terkandung dalam
agent dari penyakit obesitas yang diderita oleh seorang direktur
perusahaan sebagai penyakit kerja merupakan golongan nutrien.
Golongan nutrien ialah zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh yang
dibedakan atas enam macam yakni karbohidrat, protein, lemak, vitamin,
mineral, dan air yang berguna untuk melangsungkan fungsi kehidupan.
Jika seseorang mengalami kekurangan dan atau kelebihan zat gizi
tersebut, maka akan menimbulkan penyakit tertentu.
Faktor nutrisi yang merupakan penyebab obesitas pada kalangan direktur
perusahaan dalam hal ini apabila konsumsi makanan yang dilakukan oleh
seorang direktur perusahaan melebihi yang dibutuhkan tubuh, sehingga
akan terjadi kelebihan energi yang kemudian akan disimpan sebagai
cadangan energi, dimana cadangan energi secara berkesinambungan
ditimbun setiap hari yang akhirnya akan menimbulkan kegemukan.
Konsumsi makanan berlebihan pada seorang direktur perusahaan dapat
dipengaruhi oleh beberpa hal berikut:
Dampak promosi di media massa, baik cetak
maupun elektronik berupa iklan-iklan
menarik yang menawarkan berbagai produk
makanan yang berkalori dan berlemak tinggi
cukup berpengaruh pada masyarakat luas tak
terkecuali pada kalangan direktur
perusahaan. Iklan tersebut ternyata memiliki
andil yang cukup besar sehingga
mempengaruhi perilaku makan sehari-hari
dengan kadar gizi yang tidak seimbang yang
pada akhirnya dapat memicu terjadinya
obesitas di kalangan direktur perusahaan.
Tingkah laku seseorang dipengaruhi oleh orang
lain dan untuk memperoleh kepuasan atau
ketidakpuasan hati, dimana dalam hal ini orang
tersebut melakukan pertimbangan-pertimbangan
di dalam keadaan atau apa yang dipikirkan
sebelum membuat keputusan. Lingkungan
seseorang juga memegang peranan penting
dalam kasus terjadinya obesitas, tak terkecuali
lingkungan di sekitar keberadaan direktur
perusahaan. Jenis lingkungan yang sangat
berpengaruh dalam proses terjadinya obesitas
pada kalangan dosen adalah lingkungan kerja
(kantor).
Pengaruh lingkungan kerja yang mendukung (kondusif)
membantu pengembangan kebiasaan makan seorang
direktur perusahaan yang dapat menyebabkan obesitas,
misalnya:

◾ Perilaku teman sesama profesi yang menyukai makanan dengan


kadar kalori tinggi dan gemar ngemil makanan gurih-gurih
(cake, kacang goreng, dll).
◾ Seseorang direktur perusahaan yang bekerja dalam lingkungan
kerja yang menganggap gemuk adalah simbol kemakmuran
seseorang, maka orang tersebut akan cenderung menjadi
gemuk yang akhirnya menimbulkan obesitas.
◾ Adanya ajakan dari teman
untuk konsumsi fast-food
dikarenakan fast food
praktis dan mudah serta
cepat didapat sehingga
mengesampingkan bahwa
fast food merupakan ⦿ Lingkungan kerja direktur
makanan yang memiliki perusahaan yang tidak
kandungan kalori tinggi terdapat sarana dan
yang berpotensi untuk kesempatan untuk aktivitas
terjadi kegemukan dimana fisik seperti tidak adanya
fast food saat ini menjadi program olah raga bersama
polemik biang keladi pada hari-hari tertentu.
obesitas.
Selain itu, Banyak orang yang memberikan reaksi
terhadap emosinya dengan makan.
obesitas pada direktur Pada beberapa individu akan makan
perusahaan juga lebih banyak dari biasa, bila merasa
dipengaruhi oleh diperlukan suatu kebutuhan khusus
suasana yang terdapat untuk keamanan emosional (security
food) dan apabila seseorang tersebut
dalam lingkungan kerja mengalami banyak masalah. Sebagai
yang dapat contohnya kadang-kadang stress
mempengaruhi faktor yang hebat pada seorang direktur
tanpa disadari akan menyebabkan ia
psikis atau suasana hati meningkatkan masukan makanan.
direktur perusahaan Selain itu ekspresi dari keadaan
tersebut. Dalam hal ini, perasaan yang sedang berduka,
apabila suasana kerja marah, dan kesepian juga dapat
meningkatkan porsi makan yang di
mendukung terjadinya konsumsi. Hal-hal tersebut apabila
stress pada direktur dilakukan dalam intensitas waktu
tersebut maka dapat yang lama maka dapat menimbulkan
mempengaruhi terjadinya kegemukan dalam hal ini
obesitas pada seorang direktur.
kebiasaan makannya.

Anda mungkin juga menyukai