Paliative Care

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 15

PALIATIVE CARE

DINNI DUSTIARANI,SKEP,NERS
PENGERTIAN

PENDEKATAN MULTIDISIPLIN DALAM MEMBERIKAN


PERAWATAN YANG KONFREHENSIF PADA PASIEN2
DENGAN PENYAKIT YANG MENGANCAM JIWA
(WITJAKSONO,MA,2007)
PENGERTIAN

Pendekatan yang bertujuan untuk memperbaiki


kualitas hidup pasien dan keluarga yang sedang
menghadapi masalah yang berhubungan dengan
penyakit yang dapat mengancam jiwa, melalui
pencegahan dan peniadaan melalui identifikasi dini
dan penilaian yang lebih tertib serta penanganan
nyeri dan masalah-masalah lain, fisik,psikologis,dan
spiritual (WHO,2016)
LATAR BELAKANG

Karena meningkatnya jumlah pasien dengan


penyakit yang belum bisa disembuhkan (baik pada
dewasa maupun pada anak), seperti penyakit kanker,
PPOK,stroke,parkinson,gagal jantung, gagal ginjal
terminal, penyakit genetika, dan penyakit infeksi
seperti HIV/AIDS yg memerlukan perawatan
paliatif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.
TUJUAN

1. Mengurangi penderitaan pasien


2. Memperpanjang umurnya
3. Meningkatkan kualitas hidupnya
4. Memberikan suport pada keluarganya
5. Meski pada akhirnya pasien meninggal, yang
terpenting sebelum meninggal dia sudah siap secara
psikologis,dan spiritual, tidak stres menghadapi,
penyakit yang dideritanya. Ketika menghadapi fase
akhir hayat, diharapkan pasien akan mendapatkan
kondisi die in dignity, (husnul khotimah).
PALLIATIVE HOMECARE

Adalah pelayanan perawatan paliatif yang dilakukan


di rumah pasien, oleh tenaga paliatif dan atau
keluarga atas bimbingan / pengawasan tenaga
paliatif
SDM Pada Paliative

Tim Paliative Care


1 . Dokter
2. Perawat Paliative
3. Apoteker
4. Pekerja Sosial dan Psikolog
5. Rohaniawan
6. Terapis
7. Relawan
Ruang Lingkup

1. Memberikan dukungan kepada keluarga dalam masa duka cita


2. Menyediakan bantuan dari rasa sakit dan gejala menyedihkan
lainnya
3. Menegaskan hidup dan menganggap kematian sebagai proses yang
normal
4. Tidak bermaksud menunda dan mempercepat kematian
5. Memberikan dukungan yg diperlukan agar pasien tetap aktif sesuai
dgn kondisinya sampai akhir hayat
6. Menghindari tindakan medis yg sia2
7. Menghargai keinginan pasien dalam mengambil keputusan
8. Menghilangkan nyeri dan keluhan lain yg mengganggu
9. Mengintegrasikan aspek psikologis, sosial, dan spiritual dalam
perawatan pasien dan keluarga.
POLA DASAR PELAYANAN PALIATIF (WHO)

Meningkatkan kualitas hidup dan menganggap kematian


sebagai proses yang normal
Tidak mempercepat atau menunda kematian
Menghilangkan nyeri dan keluhan lain yang mengganggu
Menjaga keseimbangan psikologis dan spiritual
Berusaha agar penderita tetap aktif sampai akhir hayat
Berusaha membantu mengatasi suasana dukacita pada
keluarga
Menggunakan pendekatan Tim untuk mengatasi kebutuhan
pasien dan keluarganya
Menghindari tindakan yang sia-sia
Prinsip Pelayanan Paliative Care

1. Menghilangkan nyeri dan mencegah timbulnya gejala serta


keluhan fisik lainnya
2. Penanggulangan nyeri
3. Menghargai kehidupan dan menganggap kematian sebagai
proses normal
4. Tidak bertujuan mempercepat atau menghambat kematian
5. Memberikan dukungan psikologis, social dan spiritual,
memberikan dukungan agar pasien dapat hidup seaktif mungkin
6. Memberikan dukungan kepada keluarga sampai masa duka cita
7. Menggunakan pendekatan tim untuk mengatasi kebutuhan
pasien dan keluarganya.
TEMPAT PALLIATIVE CARE

1. Rumah Sakit : untuk pasien yang harus mendapatkan


perawatan yang memerlukan pengawasan ketat, tindakan
khusus atauperalatan khusus.
2. Puskesmas : untuk pasien yang memerlukan pelayanan rawat
jalan.
3. Rumah Singgah / Panti (Hospis) :untuk pasien yang tidak
memerlukan pengawasan ketat, tindakan khusus, atau
peralatan khusus, tetapi belum dapat di rawatdi rumah karena
masihmemerlukan pengawasan tenaga kesehatan.
4. Rumah Pasien : untuk pasien yg tidak memerlukan
pengawasan ketat, tindakan khusus, atau peralatan khusus, atau
keterampilan perawatan yg tidakmungkin dilakukan oleh keluarga.
SASARAN PALLIATIVE CARE

Kondisi pasien yang mengancam jiwa dimana pengobatan kuratif


mungkin dilakukan tetapi dapat gagal ( contoh , kanker, kegagalan
organ hati, liver atau ginjal, infeksi)
Kondisi dimana kematian dini mungkin terjadi tapi mungkin ada
suatu periode perawatan intensif yang panjang yang bertujuan
memperpanjang hidup ( contoh HIV/AIDS, kelainan kardiovaskuler)
Kondisi progresif tanpa adanya pilihan pengobatan kuratif, dimana
setelah terdiagnosa maka perawatan sepenuhnya bersifat paliatif
( contoh abnormal kromosom, kanker stadium lanjut)
Kondisi yang tidak dapat diperbaiki tapi tidak progresif yang
menyebabkan kecacatan parah yang menimbulkan kerentanan
ekstrim terhadap komplikasi kesehatan ( contoh cerebral palsy berat,
kelainan genetis )
PELAYANAN PALLIATIVE CARE

WHO 2016
1. Mengidentifikasi pasien yang dapat memperoleh manfaat
dari pemberian palliative care/ perawatan paliatif.
2. Menilai dan menilai kembali tekanan fisik, emosional,
social, dan spiritual, pasien dan anggota keluarga.
3. Meringankan rasa sakit dan gejala fisik yang membebani
4. Menangani kebutuhan spiritual, psikologis, dan social
5. Mengklarifikasi nilai-nilai pasien dan menentukan tujuan
perawatan yg sesuai dgn budaya setempat.
TATALAKSANA PELAYANAN PALIATIF

BERTUJUAN UNTUK MEMPERTAHANKAN ATAU


MENINGKATKAN KUALITAS HIDUP DAN
MENGOPTIMALKAN FUNGSI FISIK DAN
KOGNITIF DARI PASIEN SELAMA PERJALANAN
PENYAKIT.
1. Pengobatan penyebab yg mendasari gejala dgn
tujuan perawatan.
2. Pengobatan farmakologi dan atau nonfarmakologis
terhadap gejala yg ada
3. Memperhatikan nilai dan kebutuhan pasien
HATUR NUHUN

Anda mungkin juga menyukai