Harta Dan Jabatan Menurut Islam
Harta Dan Jabatan Menurut Islam
لسال َ ُم َ
HARTA dan JABATAN
MENURUT ISLAM
Pengertian Harta
Dalam bahasa arab secara etimologis kata “Harta” diterjemahkan dengan kata al-Mal yang bentuk
jamaknya adalah al-Amwal. Al-Mal berarti condong dan berpaling dari suatu posisi ke posisi yang
.lain
Pengertian lain berasal dari kata kerja Maala-Yamiilu-Mailan berarti cenderung kepada sesuatu dan
.membelakangi sesuatu yang lain
Secara terminologi kata “mâ l” sering didefinisikan sebagai segala sesuatu yang dimiliki manusia baik
secara individual maupun kolektif, seperti dirham, dinar, emas, perak, gandum, hewan, baju dan lain-
lain
Fuqaha kontemporer, mendefinisikan harta secara umum dan luas yaitu, segala sesuatu yang dapat
menjadi hak milik seseorang dan dapat diambil manfaatnya
HARTA SEBAGAI AMANAH
“Berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya dan nafkahkanlah sebagian dari
hartamu yang Allah telah menjadikan kamu menguasainya. Maka orang-orang yang
beriman di antara kamu dan menafkahkan (sebagian) dari hartanya memperoleh pahala
yang besar.” (al-Hadîd (57): 7)
“Bahwa harta yang ada pada tangan kalian adalah harta Allah yang diciptakan
dan dikembangkannya untuk kalian. Allah telah memberikan dan mengizinkan harta
tersebut untuk kalian nikmati. Allah menjadikan sebagian kalian khalifah-khalifah yang
mampu untuk mengelola harta. Karena itu, harta tersebut bukanlah milik kalian.
Posisi kalian terhadap harta itu hanyalah sebagai wakil dan pemegang amanat. Oleh
karena itu, infakkanlah harta itu pada hak-hak Allah. Ringankanlah tanganmu untuk
menginfakkannya, sebagaimana seseorang menginfakkan harta orang lain dengan
ringan
ال َر ُس ْو ُلَ َق:ال َ ك َر ِض َي الَل ّـ َّ ُه
َ َق عن ْ ُه ٍ ِع ْن ك َ ْع ِببْ ِن َمالَ
انأ ُ ْر ِسل َا ِف ْي
ِ ان َجا ِئ َع ِ َ َما ِذئْب: َيه َو َسل ّ َ َم ِ عل َ َصلَّى الله الله ِ
فلِ ِدي ْ ِن ِهِ الش َر
َّ ال َوِ عل َى ال َْم ِ
ء
َ َْر ْم لصا ِ ر ِ
ح نْ ِ
م اَه َ
َ َ َ غن َ ٍم ِبأ
ل د س ف
ْ َ
ْ
Dari Ka’ab bin Mâ lik Radhiyallahu anhu ia berkata, “Rasû lullâ h
Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Dua serigala yang
lapar yang dilepas di tengah kumpulan kambing, tidak lebih
merusak dibandingkan dengan sifat tamak manusia
terhadap harta dan kedudukan yang sangat merusak
agamanya.”
ُّ ْآخ َر َةـ ۖ َول َا تَن ْ َسـن َ ِصـيبَ َك ِم َنـ
ۖ الدنْيَا ِ الد َار ال َّ يمـا آتَا َكـ الل َّ ُهـ َ َوابْتَ ِغـ ِف
اد ِفـي ال ْأ َ ْر ِضـ ۖ ِإ َّن ـ
س ف ْ
َ ََ ِْ َلا ـ
غ ب ت َا ل و ۖ ـ
ك َ َي
َ ْ ُ َ َْ َ لإِ ـ
ه َ ّ ل ال ن ـ
س ح َ أ ـا
م َ ك ن ْ ـ
س ِ ح َ
ْ َوأ
َ ب ال ُْم ْف ِس ِد
ين ُّ الل َّ َه ل َا يُ ِح
“Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri
akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan
berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan
janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai
orang-orang yang berbuat kerusakan.” (Al Qashas: 77)
ETIKA MENCARI HARTA
Rasulullah bersabda,“Barangsiapa
mencari
dunia secara halal, membanting tulang
demi keluarga dan cinta tetangga, maka
pada hari kiamat Allah akan
membangkitkannya dengan wajah berbinar
layak rembulan bulan purnama “ (Kitab al-
Ittihaf, 5/414)..
“Tidak boleh dengki kecuali pada dua hal: orang yang
diberikan harta kemudian dibelanjakannya untuk
berbuat kebajikan dan orang yang diberikan Allah ilmu
lalu dilaksanakan dan diajarkannya.”
(Muttafaqun’alaih, Bukhari no. 1/152, 153 no 816)
Nabi berdoa: “Ya Allah!, Lindungilah aku dari
kejahatan (fitnah) kekayaan dan kejahatan
fitnah kemiskinan.” (HR. Bukhari)
Nabi menjelaskan bahwa kemiskinan bisa menyebabkan manusia
terjerumus pada perbuatan jahat.
Di dalam sebuah hadis tentang seorang yang
bersedekah tiga malam berturut-turut, dan
dirahasiakannya, Nabi bersabda yang artinya: