Anda di halaman 1dari 36

RESIKO

KEKURANGAN DAN
KELEBIHAN GIZI
MEIDA LAELY R.
Masalah Gizi
Adl gangguan kesehatan dan kesejahteraan seseorg, kelompok org atau masyarakat sbg akibat adanya
ketidakseimbangan antara asupan (intake) dgn kebutuhan tubuh akan makanan dan pengaruh interaksi
penyakit (infeksi)
Status gizi dibagi mjd 3 kelompok
Gizi baik Gizi kurang Gizi lebih
• Asupan gizi hrs • Mrpkn keadaan • Keadaan patologis
seimbang dgn tdk sehat yg disebabkan
kebutuhan gizi (patologis) yg kebanyakan
seseorg yg timbul krn tdk makan (obesitas)
bersangkutan cukup makan atau mrpkn tanda
• Kebutuhan gizi konsumsi energi pertama yg dpt
ditentukan oleh: dan protein dilihat dari
kebutuhan gizi kurang selama keadaan gizi
basal, aktifitas, jangka waktu ttt. lebih.
keadaan fisiolagis
ttt (msl dlm
keadaan sakit)
Gizi kurang
Kekurangan zat gizi yg berlanjut akan menyebabkan status gizi
kurang dan status gizi buruk.
Apabila tidak ada perbaikan konsumsi energi dan protein yg
mencukupi, tubuh akan mudah terserang penyakit infeksi yg dapat
menimbulkan kematian
Gangguan akibat kekurangan gizi
Gangguan pertumbuhan

Gangguan produktifitas kerja

Gangguan pertahanan umum

Gangguan struktur dan fungsi otak


Gizi kurang

Makro Mikro
(makronutrient (mikronutrient)
)

Karbohidrat, lemak, protein Vitamin, yodum, zat besi,


seng, asam folat, dsb

Akibat kekurangan: kekurangan


vit.A, gangg akbt kekurangan
iodium (GAKI) dan anemia,
BBLR, gangg intelektual, gangg
pertumbuhan, penurunan
kekebalan, kematian
Masalah gizi kurang
1. KEP (kurang energi protein)/protein energy malnutrition
(PEM)/Protein CalorieMalnutrition (PCM)
2. Kekurangan vit. A (KVA)
3. Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY)
4. Anemia Gizi Besi (AGB)
1. Kurang Energi Protein
(KEP)

Suatu penyakit kurang gizi krn tubuh kurang memperoleh makanan berupa
sumber tenaga (energi) dan sumber zat pembangun (protein) dlm waktu yg lama.
Jika pada anak, berat badan dibawah garis merah pd KMS atau <60% dr BB
anak yg seharusnya
Prevalensi tinggi tjd pd balita, bumil, dan busui
Gejala klinis KEP ringan:
1. Pertumbuhan berkurang atau bahkan berhenti
2. Berat badan berkurang, terhenti bahkan turun
3. Ukuran lingkar lengan menurun
4. Maturasi tulang terlambat
5. Rasio BB thd tinggi normal atau menurun
6. Tebal lipat kulit normal atau menurun
7. Aktifitas dan perhatian kurang
8. Kelainan kulit dan rambut jarang ditemukan
Penyebab KEP Ringan
1. Masukan makanan baik kuantitas dan kualitas yg rendah

2. Gangguan sistem pencernaan atau penyerapan makanan

3. Pengetahuan yg kurang ttg gizi


KEP Berat:
1. Kwashiorkor

2. Marasmus

3. marasmikwashiorkor
Kwashiorkor
Adl penyakit yg disebabkan oleh kekurangan protein dan sering
timbul pd usia 1-3 tahun krn pd usia ini kebutuhan protein tinggi.
Penyakit ini disebabkan oleh kekurangan protein dlm makanan,
gangg penyerapan protein, kehilangan protein scr tdk normal, infeksi
kronis ataupun krn perdarahan
Gejala Kwashiorkor:
Wajah seperti bulan “moon face”, sinar mata sayu

Pertumbuhan terganggu, Berat dan tiggi badan lebih rendah dibandingkan


dengan Berat dan tinggi normal
Perubahan mental (sering menangis, pd stadium lanjut mjd apatis)

Rambut merah, jarang, mudah dicabut

Jaringan lemak masih ada

Perubahan warna kulit (terdpt titik merah kmd menghitam, kulit tdk keriput)

Terkadang tjd pembengkakan tubuh (oedema) shg menyamarkan penurunan BB

Jaringan otot mengecil


Marasmus
Adl kekurangan energi pd makanan yg menyebabkan cadangan
protein tubuh terpakai shg anak mjd kurus dan emosional.
Sering tjd pd bayi yg tdk cukup mendapatkan ASI serta tdk diberi
makanan penggantinya, atau tjd pd bayi yg sering diare.
Sering disebabkan oleh ketidakseimbangan konsumsi zat gizi atau
kalori di dlm makanan, kebiasaan makanan yg tdk layak dan
penyakit2 infeksi sal. pencernaan
Gejala marasmus:
Wajah seperti orang tua, terlihat sgt kurus

Mata besar dan dalam, sinar mata sayu

Mental cengeng

Feces lunak atau diare

Rambut hitam, tdk mudah dicabut

Jaringan lemak sedikit atau bahkan tdk ada, lemak subkutan menghilang hingga turgor kulit menghilang

Kulit keriput, dingin, kering dan mengendur

Perut buncit
Kwasihiorkor-marasmik
(marasmikwashiorkor)

Memperlihatkan gejala campuran antara marasmus dan kwashiorkor


2. Kekurangan vit. A (KVA)
Vit. A merupakan nutrient essensial, yg hanya dipenuhi dari luar
tubuh, dmn jika asupannya berlebihan bisa menyebabkan keracunan
krn tdk larut dlm air.
Kekurangan vit. A bisa menyebabkan diare yg bisa berujung
kematian dan pneumonia.
Akibat kekurangan Vit A
oMenurunnya daya tahan tubuh shg mudah terserang infeksi (batuk,
diare, dan campak)
oRabun senja (anak tak dpt melihat suatu benda, jk ia tiba2 berjalan
dari tempat yg terang ke tempat yg gelap). Rabun senja dpt berakhir
dgn kebutaan
Cara mencegah dan mengatasi
kekurangan Vit. A
oAnjurkan makan sayuran hijau dan buah-buahan berwarna
oAnjurkan makan makanan yg mengandung sumber vit A, seperti hati
ayam
oSebaiknya sayuran ditumis menggunakan minyak atau dimasak
santan, sebab vit A larut dlm minyak santan
oBerikan kapsul Vit A dosis tinggi pd anak setiap 6 bulan.
3. Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY)

Sering tjd pd kawasan pegunungan dan perbukitan yg tanahnya tdk


mengandung yodium
Kekurangan yodium saat janin yg berlanjut dg gagal dlm
pertumbuhan sampai usia 2 tahun dpt berdampak buruk pd
kecerdasan permanen
Gangguan akibat GAKY
Pada fetus (janin): abortus, lahir mati, kematian perinatal, kematian
bayi, kretinisme nervosa (bisu, tuli, defisiensi mental, mata juling),
cacat bawaan, kretinisme, kerusakan psikomotor
Anak dan remaja: gondok, gangg. fungsi mental (IQ rendah), gangg
perkembangan
Dewasa: gondok, hipotiroid, gangg. fungsi mental
Pencegahan GAKY;
Setiap kali memasak, selalu gunakan garam beryodium
Utk daerah gondok endemik, anak2 usia 1-5 tahun diberi kapsul yodium selama
1 tahun
Bila ada anak dg gejala pembesaran kelenjar gondok atau kerdil hrs segera
melaporkannya pd petugas kesehatan terdekat.
Anemia Gizi Besi (AGB)
Anemia defisiensi adl anemia yg disebabkan oleh kekurangan satu atau bbrp
bahan yg diperlukan utk pematangan eritrosit.

Anemia Gizi besi adl anemia krn kekurangan zat besi atau sintesa hemoglobin

Defisiensi zat besi menurunkan jmlh oksigen utk jaringan, otot, kerangka,
kemampuan berfikir serta perubahan tingkah laku

Gejala anemia gizi besi; Pucat, lemah, lesu, sering berdebar, sakit kepala, dan
jantung membesar.

AGB disebabkan krn kurangnya asupan amkanan yg mengandung zat besi,


konsumsi makanan penghambat zat besi, infeksi penyakit dan distribusi
makanan yg tdk merata ke seluruh tbh
Upaya pemerintah utk menangani
AGB:
Pemberian komunikasi, informasi dn Edukasi (KIE) serta suplemen tambahan
od ibu hamil maupun menyusui
Pembekalan KIE kpd kader dan orang tua serta pemberian suplemen dlm
bentuk multivitamin pd balita
Pembekalan KIE pd guru dan kepala sekolah agr lbh memperhatikan keadaan
anak usia sekolah serta pemberian suplemen tambahan kpd anak sekolah
Pembekalan KIE pd perusahaan dan tenaga kerja serta pemberian suplemen pd
tenaga kerja wanita
Pemberian KIE dan suplemen dlm bentuk pil KB pd wanita usia subur (WUS).
GIZI LEBIH
Obesitas
Penyakit gizi berupa akumulasi jaringan lemak scr berlebihan diseluruh tubuh.
Disebabkan oleh perilaku makan yg berhubungan dgn faktor keluarga dan
lingkungan, aktifitas fisik rendah, gangg psikologis, laju pertumbuhan yg sgt
cepat, genetik dan gangguan hormon

Overweight
Disebabkan oleh masukan energi yg melebihi kebutuhan tubuh dan biasanya
disertai kurangnya aktifitas jasmani.
Ciri-ciri: lbh berat dan lbh tinggi dari anak seusianya, hidung dan mulut relatif
kecil dan dagu yg berbentuk ganda, perut cenderung membuncit, krn malu
sering malas utk bergaul dan bermain dgn temannya
Jenis kegemukan
1. Kegemukan menurut distribusi lemak

2. Kegemukan menurut kondisi sel

3. Kegemukan menurut umur

4. Kegemukan menurut tingkatan


1.Kegemukan menurut distribusi
lemak
Tipe andarioid (banyak pd pria/wanita menopause)

Tipe ginoid (bnyk pd wanita) beresiko lebih kecil, sukar turun BB


2.Kegemukan menurut kondisi
sel
Tipe hiperlastik (jumlah sel lemak >)

Tipe hipertropik (ukuran sel >) pd dewasa

Tipe hiperlastik-hipertropik
3. Kegemukan menurut umur
 Saat bayi, anak-anak, dewasa
4. Kegemukan menurut tingkatan
 Simple obesity (>20% BB Ideal)
 Mild obesity (>20-30% BB ideal)
 Moderat obesity (>30-60% BB ideal)
 Morbid obesity (>60%)
TERIMA KASIH
Title Lorem Ipsum

Lorem ipsum dolor sit amet Lorem ipsum dolor sit amet

2017 2018 2019 2020

Lorem ipsum dolor sit amet Lorem ipsum dolor sit amet

Anda mungkin juga menyukai