Anda di halaman 1dari 21

Hello!

THAHARAH

Hi!
Pengertian Thaharah

Bahasa Syara’ Ulama Fiqih


Thaharah : bersih, membersihkan diri Thaharah
suci, dan terbebas dari segala macam merupakan salah
dari kotoran (baik najis dan hadas satu syarat pokok
berwujud/tak sahnya ibadah
berwujud)
Pengertian Hadas dan Najis

Hadas Najis
Kondisi tidak suci seorang Kotoran yang menjadi sebab
muslim yang menyebabkan terhalangnya seseorang untuk
terhalangnya orang tersebut beribadah kepada Allah SWT
melakukan ibadah
Thaharah dari
hadas dan najis

Jadi, thaharah disini bermakna membersihkan diri,


tempat, pakaian, dan benda-benda lain dari najis
dan hadas menurut cara-cara yang ditentukan oleh
syariat islam agar seseorang diperbolehkan
mengerjakan suatu ibadah.
Hukum thaharah (bersuci)
adalah wajib, khususnya
bagi orang yang akan
melakukan shalat.
Dasar Hukum Thaharah

Al-mudatsir ayat Al-Baqarah ayat Hadits riwayat


4-5 222 Imam Muslim
‫( َو ِثيَابَ َكف ََط ِ ّه ۡر‬4. dan
bersihkanlah Bahwa “Allah tidak
pakaianmu) akan menerima shalat
tanpa bersuci”
‫ۡج ۡر‬
ُ ‫الرجۡ َز َفاه‬
ُّ ‫( َو‬5. dan
tinggalkanlah segala
(perbuatan) yang keji)
Thaharah menurut pembagiannya dapat
dibedakan menjadi :

Bersuci Lahiriah : seperti membersihkan diri, tempat tinggal/lingkungan dari segala


bentuk kotoran, hadis, dan najis sampai hilang rasa, bentuk, bau, dan warnanya
Bersuci Bathiniah
Membersihkan jiwa dari kotoran batin berupa
dosa dan perbuatan maksiat seperti iri, dengki,
takabbur dll. Cara membersihkannya dengan
taubatan nasuha yaitu memohon ampun dan
berjanji tidak akan mengulanginya lagi
Macam-macam Alat Thaharah

Tanah Air

Benda padat
lainnya
Batu
Kayu
Macam-macam Air
. Air yang dapat Air suci tetapi tidak
digunakan untuk mensucikan Air musyammas
bersuci Air halal diminum tetapi
Air yang terjemur oleh matahari
(air hujan, air sumur, air dalam bejana selain emas dan
tidak dapat digunakan perak. Air ini makruh digunakan
laut, air sungai, air bersuci (air teh, kopi, untuk bersuci
danau, air salju, air sirup, air kelapa dll)
embun)

Air mustakmal
Air yang telah digunakan Air mutanajis
untuk bersuci dan tidak boleh Air yang sudah terkena najis. Sudah
digunakan lagi meskipun berubah warna, rasa, dan baunya
warna, rasa, dan bau tidak dan tidak boleh digunakan bersuci
berubah
Macam-macam Najis

● Najis Mukhaffafah (najis ringan)

● Najis Mutawasithah (najis sedang)

● Najis Mughaladzah (najis berat)


Najis Mukhaffafah (najis ringan)

Najis ini berasal dari air


kencing bayi laki-laki yang
belum makan apapun kecuali
air susu ibu dan umurnya
kurang dari 2 tahun
Cara Mensucikan Najis Mukahffafah
1. Dengan memercikkan air ke bagian yang terkena
najis lalu mengambil wudlu

2. Mandi lalu mengambil wudlu

3. Mencuci badan yang terkena najis sehingga


menghilangkan bau lalu mengambil wudlu
Najis Mutawasithah (najis sedang)

Najis ini berupa kotoran


manusia, darah haid, nanah,
kotoran hewan yang haram
dimakan, dan bangkai
hewan (kecuali bangkai
hewan ikan, belalang dan
bangkai manusia)
Najis mutawasithah dibagi menjadi 2 :
Najis Ainiyah : Najis Hukmiyah :
Najis yang masih memiliki Najis yang sudah tidak
wujud sehingga dapat memiliki wujud, rasa,
terlihat rupa dan dan baunya, seperti
warnanya, dapat bekas kencing atau
dirasakan, dan tercium miras
baunya
Cara mensucikan
najis mutawasithah
Hi!
Menggunakan air mengalir untuk
menghilangkan najis sampai benar-
benar hilang. Gosok-gosok bagian
tubuh yang terkena najis sampai bau,
warna, rasa, dan bentuk sudah hilang
sama sekali.
Najis Mughaladzah

Najis ini berasal dari antara


lain : menyentuh/disentuh
babi dan anjing, terkena air
liur anjing baik sengaja
maupun tidak. Intinya yakni
yang berhubungan dengan
anjing dan babi termasuk
najis berat
Cara Mensucikan Najis Mughaladzah
Diperlukan bilasan air sebanyak 7 kali dengan air mengalir.
Dan salah satu basuhan tersebut hendaklah menggunakan air
yang dicampur dengan tanah bersih. Bisa juga dengan
menggosokkan tanah dengan gerakan searah pada tangan
yang terjilat anjing. Setelah itu dibilas menggunakan air.
Hikmah Thaharah (bersuci)

Bersuci (mensucikan diri) baik secara Menjaga kemuliaan dan kewibawaan


lahir maupun batin karena bersuci umat islam. Karena islam dalam
merupakan salah satu bentuk pengakuan memerintahkan bersuci ini
islam terhadap fitrah manusia menunjukkan komitmen yang tinggi
akan kemuliaan para ummatnya

Menjaga kesehatan. Karena kebersihan Menyiapkan diri dengan kondisi terbaik saat
merupakan bagian paling penting yang menghadap kepada Allah. Tidak hanya
memelihara seseorang dari penyakit bersih, tapi juga suci. Karena Allah
mencintai orang-orang yang bertaubat dan
menyucikan diri
Barang siapa berwudlu dan
menyempurnakannya, maka semua dosa
keluar dari jasadnya hingga dari ujung kuku-
kukunya

—HR. Muslim
Thank You For Your Attention

Anda mungkin juga menyukai