Anda di halaman 1dari 6

Kelompok 5:

1) Axel Duta (04)


2) Dimas Audy (09)
3) Diva Noor (10)
4) Muhammad Rafli (15)
5) Muthia Zahrani (16)
6) Reza Nugraha (18)
CONTOH PROSES PENELITIAN SOSIAL
BERORIENTASI PEMECAHAN KONFLIK DAN
KEKERASAN
A.Menentukan Topik dan Objek Penelitian
Topik: Perundungan Anak (Bullying)
Judul: Perbedaan status sosial di kalangan remaja

B. Menentukan latarbelakang, rumusan masalah, dan tujuan penelitian


latar belakang
Fitri merupakan siswi SMA dengan latar belakang keluarga yang sederhana. Fitri merupakan anak dari dua
bersaudara. Bapak Fitri bekerja sebagai penjual cilok di depan pasar , sedangkan ibu Fitri hanya sebagai ibu
rumah tangga. Kakak Fitri pun belum bekerja sedangkan Fitri duduk dibangku SMA swasta karena Fitri
mendapat beasiswa dan Fitri merupakan siswa yang cerdas sehingga ia bisa masuk di SMA swasta yang
hanya terdapat siswa siswi yang berkalangan atas dan tidak sepadan dengan Fitri . Semenjak Fitri masuk
sekolah dia merasa bahwa ia selalu saja dibully dengan teman-teman nya . Fitri selalu saja di ejek dengan
teman-teman nya , dihina , di sindir dengan teman-temannya di kelas karena kekurangan Fitri yang kurang
mampu dibandingkan teman teman nya sehingga Fitri merasa terkucilkan dan Fitri merasa ketakutan.Karena
hal ini Fitri merasa ingin menghindar dari lingkup teman-teman nya dan lebih memilih untuk menyendiri
dibandingkan berteman dengan teman nya yang sering mengejek Fitri dan tidak dapat menerima Fitri sebagai
siswi yang sepadan dengan anak lainnya.
Rumusan masalah
1)Mengapa terjadi konflik perundungan?
2)Bagaimana pengaruh konflik terhadap warga sekolah?
3)Apa langkah kooperatif pihak sekolah maupun siswa dalam masalah tersebut
Tujuan Penelitian
1) Mengethui faktor penyebab terjadinya konflik setelah adanya perundungan antar
siswa disekolah
2) Mengetahui pengaruh konflik terhadap interaksi sosial antar warga sekolah
pascakonflik
3) Mengetahui kemampuan warga sekolah dalam merespon

C. Proses Pengumpulan Data


 Catatan Observasi
Hari/Tanggal : Senin, 9 Maret 2020
Lokasi : Sekolah
Waktu Observasi : 07.00 – 12.00
Hasil Observasi :
Observasi dilakukan beberapa hari. Keadaan masih terasa canggung. Terdapat
teman teman fitri yang masih berkelompok. Tetap sebagaian teman Fitri masih terlihat
diam namun baik baik saja.
 Wawancara
Catatan Wawancara
Hari/Tanggal : Senin, 9 Maret 2020
Informan : Fitri
Interviewer : Guru BK
Media : Tatap Muka/langsung
Hasil wawancara :
awalnya guru BK bertanya kepada Fitri mengapa Fitri dibully. Karena hal ini telah
tersebar di lingkungan sekolah. Fitri menjawab guru BK karena fitri tidak mampu
seperti teman yang lainnya, Sehingga Fitri dibully dan ditindas.
 D. Pengolahan Data
1) Mendeskripsikan konteks konflik
Konflik perundungan yang dialami Fitri saat berada disekolah. Konflik
dilakukan oleh teman-teman Fitri kepada Fitri. Konflik diawali saat salah satu
teman Fitri mengetahui bahwa Fitri adalah orang yang kurang mampu
dikelasnya. Kemudian berita tersebut tersebar ke teman yang lainnya.
Temannya yang mengetahui hal tersebut, sering membully Fitri dengan
mengejeknya “cilok pasar”. Awalnya Fitri menanggapi hal tersebut dengan
lapang dada dan bijaksana. Akan tetapi semakin kesini Fitri mulai kesal,sedih,
dan tidak sanggup lagi. Hingga suatu ketika, Fitri dipanggil BK setelah
mendengar kabar perundungan tentangnya yang meluas di lingkungan sekolah
setelah adanya video yang menyebar. BK menyuruh pelaku Bullying
berkumpul di BK untuk dihukum atas tindakannya. Akibat perundungan
tersebut Fitri menjadi trauma dan memutuskan untuk pindah sekolah demi
kenyamanan bersama.
DINAMIKA KONFLIK
• Tahap Prakonflik
 Fitri diejek oleh teman temannya ketika mereka tshu kslsu fitri anak kurang mampu

• Tahap Konfrontasi’
 Fitri mendapat perundungan dari teman sekelasnya

• Tahap Krisis
 ketika fitri sudah merasa sangat kesal,sedih dan tidak sanggup lagi

• Tahap Pascakonflik
 fitri masih trauma akan kejadian yang di alami dirinya tersebut

Anda mungkin juga menyukai