Anda di halaman 1dari 59

AKUNTABILITA

S
DIKLAT PRAJABATAN PEMERINTAH
PROVINSI NTB

BADAN PENGEMBANGAN SUMBERDAYA MANUSIA


( BPSDM ) DAERAH
NUSA TENGGARA BARAT.

1
Perilaku etis atas dasar prinsip
dan nilai moral universal
dpt dikatakan berintegritas moral
dan akuntabel
KUALITAS DAN PEMAHAMAN
TERHADAP AKUNTABILITAS
UNTUK MEMBANGUN INTEGRITAS ORGANISASI

INTEGRITAS AKUNTABILITAS (minus)


KOMPETENSI ETIKA
ORGANISASI KORUPSI

1.Bertindak sesuai
Io=a {ACE}-c kebutuhan-kepentingan masy
2.Keterbukaan dlm pembuatan c= D + M - A
keputusan C= corruptin
KOMPETENSI =
3.Hasil kinerja D=Descretion
Etika Publik
administratif,efektif-efisien K + S + A ...... M= Monopoli
(Norma bg ASN dlm A=Accountability
4.Dampak sosial kinerja (kognitif, afektif) jalankan tugas yan-publik)
adm
Klitgaard, Abaroa dan Paris,
5.Pengesahan scr (2002)
demokratis thd kinerja adm
Mata Diklat ini membekali peserta dengan
pembelajaran mengenai nilai-nilai dasar dan
konsep akuntabilitas publik, konflik
kepentingan dlm masyarakat, netralitas PNS,
Deskripsi Singkat

AKUNTABILITAS

keadilan dalam pelayanan publik, sikap


MATA DIKLAT

perilaku yg konsisten.

Mata Diklat disajikan dengan proses


experiential learning, memberikan
penekanan pada proses internalisasi nilai-
nilai dasar, metode ceramah interaktif,
diskusi, studi kasus, simulasi, film pendek.
Keberhasilan peserta dinilai dari
kemampuannya mengaktualisasikan nilai-
nilai dasar akuntabilitas dalam tugasnya.
FUNGSI “PEMERINTAH” DALAM PELAYANAN PUBLIK

1. Fungsi Politik “Apa yang Menjadi Keinginan


Berkaitan dengan Negara?”
pembuatan kebijakan • Kekuasaan membuat kebijakan publik
(public policy making) berada pada kekuasaan politik (political

POLITIK & ADM


DIKOTOMI, master)
PEMERINTAH • Melaksanakan kebijakan politik maupun
ADA 2 FUNGSI kekuasaan “Adm. Negara”.
• Memiliki kewenangan disebut
(“Discretionary power”*) kekuasaan
untuk menafsirkan suatu kebijakan
2. Fungsi politik dalam bentuk program dan
Administrasi proyek
Berkaitan dengan
pelaksanaan
kebijakan (1)
Apakah ada jaminan dan
bagaimana menjamin bahwa
kewenangan itu digunakan
untuk secara baik dan tidak
secara buruk yg dpt
Note: pem adalah pelayanan masy dipertanggungjwbkan pd
publik

Bandiklat Prov Jateng


ETIKA POLITIK DAN NILAI AKUNTABILITAS
DALAM SISTEM POLITIK INDONESIA

ORSI: MOBOKRASI (anarkhis)


Mob:tindakan yg tdk suai dg nilai2 demokrasi;
Krasi : rakyat

INTER INTEREST BASED APPROACH


EST
BASED
APPR
OACH

RIGHT BASED
RIGHT BASED APPROACH
APPROACH
POWER
BASED
APPRO
ACH
POWER BASED APPROACH

ORLA : AUTORITARIANISME
ORLA : TOTALITARIANISME

Bandiklat Prov Jateng


Tantangan Dalam Internalisasi
Akuntabilitas (1),I Made sedana, 2009
 Kondisi pelayanan publik yg dilakukan aparat birokrasi sering
mengabaikan etika dlm pelayanan, shg menimbulkan praktek mal-
administrasi
 Manusia itu pd dasarnya adalah konservatif, shg ada kecenderungan
mempertahankan segala sst yg sdh biasa dilakukan – sekalipun
kebiasaan buruk.
 Tantangan terbesar yg dihadapi : perubahan perilaku (shifting of
behaviour)
 Kebijakan nasional yang kaku terhadap upaya reformasi - "satu ukuran
cocok untuk semua”; one size fits all (Dwiyanto,Agus, 2008)
 Kerangka regulasi nasional dan kebijakan yang usang terhadap upaya
reformasi, (Dwiyanto,Agus, 2008)
 Kurangnya komitmen pimpinan lembaga untuk melaksanakan reformasi
(Dwiyanto,Agus, 2008)

Bandiklat Prov Jateng


Tantangan Dalam Internalisasi
Akuntabilitas (2)

 Transformasi ke arah demokrasi mengandung pergeseran dari sistem


nondemokratis (apapun bentuknya) ke arah sistem yg demokratis.
Kasus Indonesia, transformasi ke arah demokrasi berkaitan dg
perubahan dr hubungan yg memiliki karakter zero-sum artinya negara
sangat kuat dan masyarakat sipil sangat lemah, berubah jadi hubungan
yang positive-sum.
 Terjadinya distorsi aspirasi yg datang dari masy, serta menghindari
penyalahgunaan kekuasaan (abuse of power).
 Peran birokrasi diragukan dlm menghidupkan-mendinamisasikan proses
demokratisasi, krn sifat birokrasi pasti tdk dinamis (Suseno, 1992).
Bahkan Sutoro Eko (2003) : raksasa birokrasi Indo yg tdk bermutu,
justru menjadi beban yg sangat berat bagi negara dan masy

www.themegallery.com Bandiklat Prov Jateng


Tantangan Dalam Internalisasi
Akuntabilitas (3)
1) Patologi akibat persepsi, perilaku, gaya manajerial menyebabkan
lemahnya integritas : penyalahgunaan wewenang, statusquo, menerima
sogok, takut perubahan dan inovasi, sombong, menghindari kritik, nopotisme,
otoriter, dsb;
2) Patologi akibat pengetahuan dan keterampilan : puas diri,tdk teliti
bertindak tanpa berpikir, counter produktif, tidak mau berkembang/belajar,
pasif,
3) Patologi karena tindakan melanggar hukum : mark-up, menerima
suap, tidak jujur, korupsi, penipuan, kriminal, sabotase, dsb.
4) Patologi akibat perilaku : kesewenangan, pemaksaan, konspirasi,
diskriminasi, tidak sopan, indisipliner, kepentingan sendiri, non profesional,
vested interest, pemborosan dsb.
5) Patologi akibat situasi internal : tujuan dan sasaran tidak efektif dan efisien,
kewajiban sebagai beban, eksploitasi, pengangguran terselubung, kondisi kerja
yang tidak nyaman

Bandiklat Prov Jateng


Patologi Birokrasi di Indonesia

(1) organisasi dan kewenangan yang belum tepat fungsi dan


sasaran;
(2) pelayanan publik belum memenuhi kebutuhan dan
kepuasan masyarakat;
(3) pola pikir dan budaya kerja belum mendukung birokrasi
yang efisien, efektif, produktif, profesional dan melayani;
(4) peraturan perundang-undangan yang tumpang tindih; dan
(5) SDM Aparatur Sipil Negara (PNS) yang “tidak kompeten”.

 Sumber : Azwar Abubakar, Menpan RB, (01/03/2012),


http://forum.kompas.com/nasional/69520-wah-95-persen-pns-indonesia-tak-kompeten.html, diakses
tanggal 28 April 2014.

Bandiklat Prov Jateng


Fakta menunjukkan..........

 fakta empiris bahwa 95% PNS Indonesia tidak


kompeten,
 kompetensi yang dimiliki pegawai ternyata tidak
sesuai dengan tupoksi kedinasan, terjadi
ketimpangan distribusi, di satu sektor kelebihan
pegawai sedangkan di sektor lain justru
kekurangan pegawai.
 Jokowi-Gubernur DKI, pada Peringatan Hari
Korpri, 29 November 2012,
http://sosbud.kompasiana.com/2012/11/29/pns-kebanyakan-dan-tidak-berko
mpeten-salah-satu-masalah-di-ibukota-512793.htm
l, diakses tanggal 28 April 2014.

Bandiklat Prov Jateng


Perubahan paradigma birokrasi
Old Public New Public New Public Service
Aspek
Administration (OPA) Management (NPM) (NPS)
Teori Demokrasi
Dasar Teoritis Teori Politik Teori Demokrasi
Responsifitas birokrasi
Clients & Constituent Customer Citizen’s
publik
Peran pemerintah Rowing Steering Serving
Kolaborasi antar Organisasi
Organisasi Privat dan
Pelaksana Badan Pemerintah Publik, Organisasi Non Profit dan
Organisasi Non Profit
Privat
Diferensisasi struktur
Multidimensi: akuntabilitas
Hierarki Administrasi dan fungsi sejalan
hukum, nilai-nilai,
Akuntabilitas dengan struktur jenjang dengan kebutuhan
komunitas, norma politik,
yang tegas dan kaku dan kecenderungan
standar profesionalisme
pasar
Diskresi dibutuhkan tetapi
Diskresi Diskresi terbatas
Diskresi diberikan dibatasi dengan aspek-
Administrasi secara luas aspek akuntabilitas dan
transparasi
Desentralisasi, kontrol
Birokratik, Sentralistik dan Struktur Network yang kolaboratif
utama pada para Agen
Struktur Organisasi Otoritatif dengan pendekatan dengan shared ownership secara
melalui pendekatan Bottom-
Top-Down internal maupun eksternal
Up
Pelayanan Publik yang ditunjang
Asumsi Terhadap motivasi Gaji, Pangkat, Promosi, dengan wawasan, moralitas, etika,
Enterpreneurship
pegawai Kekuasaan dan Hak Istimewa sikap dan perilaku untuk melayani
publik

Sumber: Dielaborasi dari Denhard & Denhardt(2008)


Bandiklat Prov Jateng
Bandiklat Prov Jateng
r has i l a n
e be
Indika tor K internal
i s a s i k a n nilai2
e n g
1.Mamp
u m
a k u n + publik
onsep g tepat
√ dasar+ k i l i h a n y
u m e m ahami p k e pent
am p nf l i k
2. M
n a r, j k terjdi ko an sadar
d
√ dan b
3. Mamp
e
u m e m a hami tu
g a s

rg anisasi
√ penting
m
n
p
y
u
a o
i +
melayan dan akuntabel
b e r ikan info
4. M a
a n sparan
√ masy s c r t r
menunju tingan
k k a n n etralitas
a m p u
5. M kepen
√ PNS dr
k o n fl i k
n ju kkan
um e nu en
6. Mamp laku yg konsist
√sikap+p
er i
l i sa sik an nilai
p u m e ngaktua
7. Mam tabilitas
√ dasa r a k u n
MATERI POKOK AKUNTABILITAS "Mediocrity isn't a
quest to be
pursued."
1. Teori, Konsep, Prinsip Kita tidak akan "jadi
apa-apa" atau
A. Definisi akuntabilitas menciptakan apa-
apa, bila selalu
B. Aspek –aspek akuntabilitas "sekadar" pegawai,
"sekadar" manajer,
C. Pentingnya akuntabilitas atau "sekadar"
orang kecil……
D. Tingkatan akuntabilitas
E. Prinsip-prinsip akuntabilitas
F. Dimensi Akuntabilitas
G. Bentuk dan Ciri-ciri akuntabilitas

Bandiklat Prov Jateng


MATERI POKOK AKUNTABILITAS
"Mediocrity isn't a
quest to be
pursued."
2. Mekanisme Akuntabilitas Kita tidak akan "jadi
A. Mekanisme Akuntabilitas di birokrasi apa-apa" atau
menciptakan apa-
B. Lingkungan kerja yang akuntabel apa, bila selalu
C. Framework sistem dan lingkungan yg akuntabel "sekadar" pegawai,
"sekadar" manajer,
atau "sekadar"
orang kecil……
3. Akuntabilitas dalam Konteks
A. Transparansi dan akses informasi
B. Praktek kecurangan dan perilaku korup
C. Penggunaan sumberdaya milik negara
D. Penyimpangan dan penggunaan data-informasi
pemerintah
E. Konflik kepentingan

Bandiklat Prov Jateng


4. Menjadi ASN yang akuntabel
A. Prinsip-prinsip profesi ASN
B. Perilaku individu yang akuntabel
C. Perilaku akuntabel dlm transparansi dan akses informasi
D. Menghindari perilaku curang dan koruptip
E. Perilaku akuntabel dalam penggunaan SD negara
F. Perilaku akuntabel dlm penyimpanan dan penggunaan data
serta informasi
G. Menghindari konflik kepentingan
H. DAMPAK PERILAKU INDIVIDU THD KEBIJAKAN PUBLIK
5. Analisis Penerapan Akuntabilitas melalui :
Studi Kasus Akuntabilitas
A. Potongan berita terpilih ttg akuntabilitas ASN
B. Film/video
C. SIMULASI : Akuntabilitas Faktor Penentu dalam Mewujudkan
Tata Kelola Kepemerintahan Yang Baik (handout terlampir)

www.themegallery.com Bandiklat Prov Jateng


MATERI POKOK
1. Konsep Akuntabilitas
 Apa Akuntabilitas;
 5 Aspek Penting Akuntabilitas;
 Mengapa Penting
 Bagaimana Tingkatan Akuntabilitas

5. Analisis Kasus
 Simulasi; 2. Mekanisme


Role playing;
Kliping
Akuntabilitas
 Mekanisme;
 film
 Bgm ciptakn Ling Kerja
AKUNTABILITAS Akuntabel;
 Langkah yg hrs
Dilakukan dlm
Menciptakan
Framework Akun
4. Menjadi PNS yang
Akuntabel
 Apa yg dharapkn dr PNS? (Personal 3. Akuntabilitas dalam
Behaviour);
 Perilaku Berkaitan dg Transparansi dan Konteks
Akses Informasi (Transparency and Official  Transparansi+ Akses Informasi
Information Access) ;  Praktek Kecurangan (Fraud) dan
 Menghindari Perilaku Curang Koruptif Perilaku Korup;
(Fraudulent and Corrupt Behaviour)  Penggunaan Sumber Daya Milik
Negara ;
 Penyimpanan dan Penggunaan
Data dan Informasi Pemerintah
 ;Konflik Kepentingan

Bandiklat Prov Jateng


1. MODUL
2. BAHAN BACAAN
3. SLIDES
4. MIND MAPING
5. KASUS

Bandiklat Prov Jateng


MATERI POKOK
1. Teori,Konsep, Prinsip Akuntabilitas
a. Definisi akuntabilitas
b. Aspek –aspek akuntabilitas
c. Pentingnya akuntabilitas
d. Tingkatan akuntabilitas
e. Prinsip-prinsip akuntabilitas
f. Dimensi Akuntabilitas
g. Bentuk dan Ciri-ciri akuntabilitas

20
a. KONSEP AKUNTABILITAS: (1)
Sumber : Riyadi, PKP2A I LAN, 2011

The Oxford Advance Learner’s Dictionary:


“required or expected to give an explanation for one’s action”
(Sesuatu yang dibutuhkan atau diharapkan untuk memberikan
penjelasan/jawaban mengenai suatu tindakan)

J.B. Ghartey:
“Akuntabilitas ditujukan untuk mencari jawaban terhadap pertanyaan yang
berhubungan dengan pelayanan apa, siapa, kepada siapa, milik siapa, yang
mana, dan bagaimana.”

Ledvina V. Carino:
“Akuntabilitas merupakan suatu evolusi kegiatan-kegiatan yang
dilaksanakan oleh seorang petugas, baik masih berada pada jalur
otoritasnya atau sudah berada jauh di luar tanggung jawab dan
kewenangannya.”

Bandiklat Prov Jateng


21
a. KONSEP AKUNTABILITAS: (2)
Deklarasi Tokyo (1985):
“Akuntabilitas merupakan kewajiban-kewajiban dari individu-individu atau
penguasa yang dipercayakan untuk mengelola sumber-sumber daya publik dan
yang bersangkutan dengannya untuk dapat menjawab hal-hal yang menyangkut
pertanggung- jawaban fiskal, manajerial, dan program”.

Pedoman LAKIP (No. 589/IX/6/Y/1999 -- 235/IX/6/8/2003):


“Akuntabilitas adalah kewajiban untuk memberikan pertanggung- jawaban
atau untuk menjawab dan menerangkan kinerja dan tindakan seseorang/badan
hukum/pimpinan kolektif suatu organisasi kepada pihak yang memiliki hak atau
kewenangan untuk meminta keterangan atau pertanggungjawaban”.
Akuntabilitas merupakan perwujudan kewajiban seseorang atau unit organisasi
untuk mempertanggungjawabkan pengelolaan dan pengendalian sumber daya
dan pelaksanaan kebijakan yang dipercayakan kepadanya dalam rangka
pencapaian tujuan yang telah ditetapkan melalui media pertanggungjawaban
secara periodik.
(Modul 1 AKIP)

Bandiklat Prov Jateng


22
B. Aspek –Aspek Akuntabilitas
1. Akuntabilitas berorientasi pada hasil
(Accountability is results-oriented)
2. Akuntabilitas adalah sebuah hubungan
(Accountability is a relationship)
3. Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan
(Accountability requires reporting)
4. Akuntabilitas memerlukan konsekuensi
(Accountability is meaningless without consequences)
5.Akuntabilitas memperbaiki kinerja (Accountability
improves performance)

www.themegallery.com Bandiklat Prov Jateng


C. Pentingnya akuntabilitas

1. Untuk menyediakan kontrol demokratis (peran


demokrasi)
2. Untuk mencegah korupsi dan penyalahgunaan
kekuasaan (peran konstitusional)
3. Untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas (peran
belajar)

www.themegallery.com Bandiklat Prov Jateng


D. Tingkatan dalam Akuntabilitas?

Bandiklat Prov Jateng


25
E. Prinsip-prinsip akuntabilitas (1)

1.Ada komitmen dari pimpinan dan seluruh pegawai


2.Merupakan suatu sistem yg dpt jamin penggunaan
sumber2 daya scr konsisten dgn per-UU-an
3.Menunjukkan tingkat pencapaian tujuan dan sasaran
yg ditetapkan;
4.Berorientasi pd pencapaian visi dan misi serta hasil
dan manfaat yg diperoleh;
5.Jujur, obyektif, transparan, dan inovatif sebagai
katalisator perubahan manajemen (agent of change)

www.themegallery.com Bandiklat Prov Jateng


E. Prinsip-Prinsip dan Indikator Akuntabilitas (2)
Definisi Operasional

Variabel Prinsip-Prinsip Sub Ukuran/


Indikator
Indikator Skala

1. Bertindak sesuai Kualitas pendidikan


kebutuhan- kepentingan Kualitas kesehatan
masy Memenuhi kebutuhan dasar
2. Keterbukaan dlm Mekanisme partisipasi masy
pembuatan keputusan
AKUNTABILITAS Pengesahan secara demokratis
3. Hasil kinerja terhadap kinerja administratif
(Norma bagi Aparat administratif,efektif-efisien - Media dan sarana untuk
Sipil Negara dalam 4. Dampak sosial kinerja mengekspresikan opini public
menjalankan tugas adm - Teknologi Informasi
pelayanan publik) 5. Pengesahan scr Menahan krisis
demokratis thd kinerja
adm Menjalankan peran sosial
6. Ketaatan peraturan-
prosedur

Sumber: An Ethics Framework for Applying the Public Sector Values, Principles, Codes and Standards

Bandiklat Prov Jateng


F. Dimensi Akuntabilitas (1)

1. Siapa yang melaksanakan;


2. Kepada siapa disampaikan/diserahkan;
3. Standar apa yang digunakan untuk penilaiannya;
4. Bagaimana Nilai akuntabilitasnya.
Pihak yang berkepentingan (Stakeholders) dalam
akuntabilitas:
1. Publik dan Konsumen;
2. Pemimpin dan Pengawas;
3. Petugas pelaksana Kegiatan

www.themegallery.com Bandiklat Prov Jateng


F. Dimensions of Accountability (2)

+
-

-
Bandiklat Prov Jateng
H. BENTUK DAN CIRI-CIRI AKUNTABILITAS (1)

Akuntabilitas Akuntabilitas Akuntabilitas Akuntabilitas


Politis Administrasi Profesi Demokrasi
Prinsip dasar Bertindak mengikuti Bertindak mengikuti Bertindak peraturan dan Bertindak sesuai
ketentuan Pemerintah aturan dan prosedur yang praktek teknis profesi
operasional telah ada
kebutuhan dan
kepentingan
masyarakat
Akuntabilitas Otoritas politik yg - Otoritas politik yg paling - Otoritas atau lembaga
paling kuat kuat profesi yg paling kuat
internal, untuk - Otoritas atau lembaga (evaluasi teknis)
siapa? administratif yg paling - Otoritas atau lembaga
kuat administratif yg paling kuat
(evaluasi administratif)
Akuntabilitas Parlemen (Dewan - Lembaga pengawas Lembaga pengawas dan Masyarakat (kelompok
Perwakilan Rakyat) dan pengendali pengendali eksternal
eksternal, eksternal (teknis maupun
tertentu maupun
untuk siapa? - Warga Negara administratif) keseluruhan)
- Lembaga Peradilan
Perihal Hasil kinerja Bentuk dan prosedur Peraturan dan praktek Hasil kinerja administratif
administratif diikuti tindakan profesi profesi diikuti
administratif tindakan administratif
Kriteria - Kriteria politis Kriteria formal: memenuhi K riteria profesional: Dampak sosial kinerja
- Kriteria teknis atau peraturan dan prosedur yg memenuhi peraturan dan
objektif sudah ditetapkan praktek profesi yang sudah
administratif
ditetapkan

Bandiklat Prov Jateng


H. BENTUK DAN CIRI-CIRI AKUNTABILITAS (2)
Akuntabilitas Akuntabilitas Akuntabilitas Akuntabilitas
Politis Administrasi Profesi Demokrasi
Mekanisme - Mekanisme - Mekanisme - Mekanisme pengawasan - Mekanisme
pengawasan dan pengawasan dan dan pengendalian internal
pengendalian pengendalian internal (teknis maupun
partisipasi masy
internal - Mekanisme administratif) - Media dan sarana
(tanggungjawab pengawasan dan - Mekanisme pengawasan untuk
internal) pengendalian eksternal dan pengendalian mengekspresikan opini
- Mekanisme - Tuntutan administratif eksternal (teknis maupun
pengendalian - Prosedur peradilan administratif) public
Parlemen - Teknologi Informasi
Konsekwensi - Kritik dan - Revisi tindakan Sanksi atau pengakuan dari - Adopsi tindakan
pengakuan politis administratif dinas terkait
- Pengunduran diri (Penguatan, modifikasi
administrative
atau pemecatan pembatalan) - Revisi keputusan
- Sanksi atau pengakuan administrative
dari dinas terkait - Pengesahan secara
- Kompensasi bagi warga
negara demokratis terhadap
kinerja administratif

Bandiklat Prov Jateng


MATERI POKOK

2. Mekanisme Akuntabilitas
A. Mekanisme Akuntabilitas di
birokrasi
B. Lingkungan kerja yang akuntabel
C. Framework sistem dan lingkungan
yg akuntabel

32
A. Mekanisme Akuntabilitas di birokrasi

1. Perencanaan Strategis
2. Kontrak Kinerja
3. Laporan Kinerja

www.themegallery.com Bandiklat Prov Jateng


B. Menciptakan Lingkungan Kerja
yang Akuntabel?

Kepemimpinan Transparansi Integritas

Tanggungjawab Keadilan
(Responsibilitas) Kepercayaan

Keseimbangan Kejelasan Konsistensi

Septiana Dwiputrianti, Ph.D


Bandiklat Prov Jateng
34
C. Framework:
Sistem dan Lingkungan Akuntabel (1)

Bandiklat Prov Jateng


35
C. Accountability Framework (2)

AKUNTABILITAS

KINERJA
PELAYANAN PUBLIK
EFEKTIF
KONTEKS
ANS
ASN
KOMPETENSI

INDIKATOR

Definition,
Basic Skill, Identification,
Basic Knowledge Attitude & Mapping, Tools,
Behavior Measurement,
Benchmarking

LEVEL

EDUCATOR/TRAINER
PEGAWAI/ANS
ASN PENILAI/EXPERT
WIDYAISWARA

Elaborated from John Holt & Simon A. Perry,2010, Pragmatic Guide to Competency:
Framework, Tools and Assessment, by Lilin Budiati & BS. Toton Van Bureen, 2014

Bandiklat Prov Jateng


Kepemimpinan
Merancang Tatanan Etika
Etis

Untuk Lembaga yg Akuntabel (3)


Framework Standar Etika Publik
Merencanakan Elemen Menciptakan
Sistem Etika

Mengevaluasi
Mengelola Sistem
Kinerja
Organisasi

Melaporkan Membangun
Pelanggaran Komitmen

Memperkuat Membuat Panduan


Perilaku Etis Perilaku Etis

Mengembangkan
Ketrampilan Etis

Sumber: dielaborasi dari “An Ethics Framework For Applying the Public Sector
Values, Principles, Codes and Standards – by Lilin Budiati & BS. Toton

Bandiklat Prov Jateng


MATERI POKOK
3. Akuntabilitas dalam Konteks
A. Transparansi dan akses informasi
B. Praktek kecurangan dan perilaku korup
C. Penggunaan sumberdaya milik negara
D. Penyimpangan dan penggunaan data-informasi
pemerintah
E. Konflik kepentingan

38
A. Transparansi dan akses informasi

UU Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi


Publik, perwujudan transparansi tata kelola keterbukaan
informasi publik

B. Praktek kecurangan dan perilaku korup


1) Adanya peluang

2) Insentif atau tekanan untuk melakukan praktik curang

3) Sikap atau rasionalisasi untuk membenarkan perilaku curang

www.themegallery.com Bandiklat Prov Jateng


s i
le k PENTINGNYA “ETIKA”
DALAM MENJALANKAN FUNGSI PEMERINTAH

e f Pedoman/ acuan,

R referensi bagi
“Administrasi
Negara” (birokrasi
Publik)
Dalam tugas +
kewenangannya, agar
dinilai baik, terpuji,
ETIKA tidak tercela
• Refleksikan nilai2 dasar masy yg
(etika Birokrasi ) ada
dilayani;
2 FUNGSI unt • Kepentingan publik diatas
AKUNTABILITAS “Standar kepentingan pribadi, kelompok +
Penilaian” organisasi (Dwiyanto, 2002).
Mengenai sifat, • Utamakan masy luas (Dwiyanto,
perilaku, dan 2002).
tindakan birokrasi • Efektif, pencapaian apa yg jadi
publik, dinilai baik, tujuan + sasaran.
• Sederhana, prosedur dan tata
terpuji, tidak tercela
cara yg mudah, tepat, tidak
berbelit, mudah dipahami,
mudah dilaksanakan
• Kejelasan dan kepastian**
Bandiklat Prov Jateng
KEJELASAN DAN KEPASTIAN**)

 Prosedur tata cara pelayanan


 Syarat pelayanan (teknis + adm)
 Unit kerja + pejabat yang berwenang
 Tarif + tata cara pembayaran
 Jadwal waktu penyelesaian
 Keterbukaan prosedural/ tata cara

Bandiklat Prov Jateng


Masalahnya :
Pertama, siapa yg menentukan apakah sstu sasaran, ukuran, atau hasil yg
dikehendaki didsrkan pd kepentingan umum, bukan kepentingan si
pengambil keputusan, atau kelompoknya, atau kelompok yg ingin
diuntungkan.
Kedua, di mana letak batas antara hak perorangan dan kepentingan umum.
Jika kepentingan umum mencerminkan dg mudah kepentingan banyak
individu, mk masalahnya sederhana. Namun, jika ada perbedaan tajam
antara keduanya, mk akan timbul masalah.
Ketiga, bagaimana membuat perhitungan yg tepat bhw langkah2 yg dilakukan
akan menguntungkan kepentingan umum dan tdk merugikan. Hal ini penting
karena kekuatan pendekatan (utilitarianism) ini adalah neracanya harus
diperoleh manfaat yg sebesar2nya dan kerugian yg sekecil2nya, unt
kepentingan masy scr keseluruhan. Atau dengan kata lain efisiensi

www.themegallery.com Bandiklat Prov Jateng


C. Penggunaan sumberdaya milik negara

 Semua penggunaan sesuatu dengan aturan dan


prosedur yang berlaku

 Menggunakannya secara bertanggung-jawab, dan


dalam penggunaannya menggunakan secara efisien

 Memelihara fasilitas secara benar dan


bertanggungjawab.

www.themegallery.com Bandiklat Prov Jateng


D. Penyimpangan dan penggunaan data-informasi
pemerintah

 Pemerintah/ aparatur dpt menjelaskan aktifitasnya dgn


memberikan data –info yg akurat yang telah-sedang-
akan dilaksanakan,

E. Konflik kepentingan
 Kompetensi ASN masalah krusial yg perlu diperbaiki melalui proses belajar.
 Kultur birokrasi yg efisien, efektif dan responsif thd perubahan perlu
dibangun mengacu pada paradigma “pelayanan publik” berbasis pd nilai-
nilai publik: akuntabilitas, transparansi, imparsialitas, objektifitas
dan integritas
 ASN perlu merekonstruksi posisi, peran dan fungsinya agar memberikan
kontribusi yg bermanfaat, lebih luas dan lebih berdampak bagi
pembangunan berkelanjutan

www.themegallery.com Bandiklat Prov Jateng


DELAPAN BENTUK MAL-PRAKTEK (mal-administrasi), 1
Nigro dan Nigro dalam (Widodo, 2001:259-262),

1. Ketidak-jujuran (dishonesty), Refleksi


Suatu tindakan administrasi yang tidak jujur. Misalnya; mengambil uang dan
barang publik untuk kepentingan sendiri, menerima uang suap dari langganan
(client), menarik pungutan liar. Dikatakan ketidak-jujuran karena tindakan ini
berbahaya dan menimbulkan ketidak-percayaan (dis-trust), dan merugikan
kepentingan organisasi atau masyarakat.
2. Perilaku yang buruk (unethical behaviour)
Misalnya, kecenderungan pegawai untuk memenangkan perusahaan
koleganya dalam tender proyek; seorang pembesar minta kepada kepala
personalia supaya familinya diluluskan dalam seleksi.
3. Mengabaikan hukum (disregard of the law),
Pegawai (administrator publik) dpt mengabaikan hukum atau membuat
tafsiran hukum yg menguntungkan  kepentingannya. Misalnya pegawai
menggunakan mobil dinas untuk keluarga, padahal fasilitas kantor yg scr
hukum hny diperuntukkan pegawai dan untuk kepentingan dinas.

Bandiklat Prov Jateng


Delapan bentuk mal-praktek (mal-administrasi), 2

4. Favoritisme dalam menafsirkan hukum.


Pejabat atau pegawai di suatu instansi tetap mengikuti hukum yg berlaku, ttp
hukum tsb ditafsirkan unt menguntungkan kepentingan ttt. Misalnya “gubernur”
sbg pembina politik di wilayahnya  hrs bersikap netral, namun dlm pemilu
sebagai kader partai A mrs terpanggil memenangkan partai tsb. Perlakuan yg
tdk adil thd pegawai. Pegawai diperlakukan scr tdk adil. Misalnya bos
menghambat pegawai yang berprestasi karena merasa disaingi.
5. Inefisiensi bruto (gross inefficiency).
Betapapun bagus maksudnya, jika suatu instansi tidak mampu melakukan
tugas secara memadai, para administrator disitu dinilai gagal, misalnya
pemborosan dana secara berlebihan

Bandiklat Prov Jateng


Delapan bentuk mal-praktek (mal-administrasi), 3

6. Menutup-nutupi kesalahan.
Pimpinan atau pegawai  menutupi kesalahannya sendiri
atau bawahannya, atau menolak diperiksa atau dikontrol
oleh legislatif, atau melarang pers meliput kesalahan
instansinya
7. Gagal menunjukkan inisiatif.
Sebagian pegawai gagal membuat keputusan yang positif
atau menggunakan diskresi (keleluasaan/kelonggaran)
yang diberikan hukum kepadanya.
8. Perlakuan yang tidak adil terhadap pegawai.
Pegawai diperlakukan secara tidak adil. Misalnya bos
menghambat pegawai yang berprestasi karena merasa
disaingi

Bandiklat Prov Jateng


4. Menjadi ASN yang akuntabel
A.Prinsip-prinsip profesi ASN
B.Perilaku individu yang akuntabel
C. Perilaku akuntabel dlm
transparansi dan akses informasi
D. Menghindari perilaku curang dan
koruptip
E. Perilaku akuntabel dalam
penggunaan SD negara
F. Perilaku akuntabel dlm
penyimpanan dan penggunaan data
serta informasi
G. Menghindari konflik kepentingan
H. DAMPAK PERILAKU INDIVIDU THD
KEBIJAKAN PUBLIK
ASN YANG AKUNTABEL : A – G (1)

1. Perilaku Individu
(Personal Behaviour)
2. PNS bertindak sesuai dengan persyaratan legislatif, kebijakan lembaga
dan kode etik yang berlaku untuk perilaku mereka
3. Kebiasaan kerja PNS, perilaku dan tempat kerja pribadi dan profesional
hubungan berkontribusi harmonis, lingkungan kerja yang aman dan
produktif
4. PNS tidak akan menyalahgunakan informasi resmi untuk keuntungan
pribadi atau komersial untuk diri mereka sendiri atau yang lain
5. PNS akan mematuhi persyaratan legislatif, kebijakan setiap instansi dan
semua arahan

www.themegallery.com Bandiklat Prov Jateng


ASN YANG AKUNTABEL : A – G (2)

6. PNS tidak akan terlibat dalam penipuan atau korupsi


7. Penipuan merupakan kegiatan yang tidak jujur yang menyebabkan kerugian
keuangan aktual atau potensial untuk setiap orang atau badan tersebut
8. PNS akan melaporkan setiap perilaku curang atau korup
9. PNS akan melaporkan setiap pelanggaran kode etik dalam profesinya
dan/atau organisasinya
10. PNS bertanggung jawab untuk pengeluaran yang resmi
11. PNS menggunakan sumber daya yang didanai publik secara benar sesuai
peruntukannya dan efisien
12. PNS tidak menggunakan waktu kantor atau sumber daya untuk pekerjaan
partai politik atau keuntungan pribadi atau keuangan

www.themegallery.com Bandiklat Prov Jateng


ASN YANG AKUNTABEL : A – G (2)

13. PNS mematuhi kebijakan dan pedoman dalam penggunaan


setiap instansi komputasi dan komunikasi fasilitas, dan
menggunakan sumber daya tersebut secara bertanggung jawab
dan secara praktis
14. PNS merekam tindakan dan keputusan mereka untuk
memastikan transparansi
15. PNS menjamin penyimpanan aman informasi sensitif atau
rahasia
16. PNS memastikan mereka mematuhi pencatatan semua data
dan informasi rencana masing-masing agenda dan komitmen
yang telah ditetapkan secara internal maupun eksternal

www.themegallery.com Bandiklat Prov Jateng


ASN YANG AKUNTABEL : A – G (3)

17. PNS, di mana diperbolehkan, berbagi informasi


untuk mendorong efisiensi dan kreatifitas
18. PNS akan memastikan kepentingan pribadi atau
keuangan tidak bertentangan dengan kemampuan
mereka untuk melakukan tugas-tugas resmi mereka
dengan tidak memihak
19. Ketika konflik kepentingan yang timbul antara
kinerja tugas publik dan kepentingan pribadi atau
personal , PNS akan memastikan mereka mengatur
secara hati-hati untuk kepentingan umum

www.themegallery.com Bandiklat Prov Jateng


H. DAMPAK PERILAKU INDIVIDU
THD KEBIJAKAN PUBLIK

Tantangan Pembangunan
- Krisis Mulidimensi
- IPM & Daya Saing Rendah
- Kesenjangan ekonomi &
Sosial
Sumber: Harry (1995)
Pembangunan
Masalah Pembangunan - Pertumbuhan ekonomi
- Infrastruktur minim - Pemerataan
- Kualitas SDM rendah - Pemberantasan Kemiskinan
- Birokrasi Tidak Efisien, (Todaro, 1994:90)
Tidak efektif & Korup
- SDA kritis & Lingkungan Pembangunan Bidang Sosial
Pergeseran Paradigma
rusak
- Pr. Pertumbuhan
- Pr. Kesejahteraan
Modal Pembangunan - Pr. Pembangunan Manusia
- Modal Ekonomi Sumber: dielaborasi dari Didiet Widowati, 2009
- Modal SDA
- Modal Sosial
Pembangunan Kesra Sosial
Pembangunan Manusia Konsentrasi pada peningkatan modal
Pembangunan Sosial
Konsentrasi pada peningkatan sosial yg diukur dg indikator
Konsentrasi pada
modal manusia yg diukur dg keberfungsian sosial yi. Kemampuan
Peningkatan kualitas
indikator: pendidikan dan utk: memenuhi kebutuhan dasar,
hidup manusia dlm arti
kesehatan menjalankan peran sosial & menahan
luas
krisis
Sumber : elaborasi oleh Lilin Budiati, 2014
Kebijakan Publik Bidang Pembangunan Sosial
5. Studi Kasus Akuntabilitas
A. Potongan berita terpilih
B. Film/video
C. SIMULASI : Akuntabilitas Faktor
Penentu dalam Mewujudkan Tata
Kelola Kepemerintahan Yang Baik
(handout terlampir)
MAKNA INTEGRITAS KONTEKSNYA DGN MORAL-ETIC
 The only thing
even in this
 Integritas berarti konsistensi antara dua hal, yaitu pikiran dan
world is the
tindakan, untuk pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan
number of hours
etis melibatkan proses penalaran etis yang didalamnya
in a day. The
mengelaborasi kesadaran moral dan kemampuan moral kognitif
seseorang yang pada akhirnya diwujudkan di dalam bentuk difference in
pengambilan keputusan. winning or losing
is what you do
with those hours.
 Integritas meliputi komitmen seseorang terhadap suatu prinsip yg
harus dimaknai sebagai loyalitas kepada prinsip dan nilai moral
universal, dan bukan kepada prinsip dan nilai moral yang Woody Hayes
dipegang pada taraf individu, organisasi, ataupun masyarakat

 Kesadaran moral tdk ditentukan oleh perasaan, melainkan oleh


kemampuan intelektual, yaitu kemampuan unt memahami dan
mengerti sst scr rasional (Magnis-Suseno,2000).
Kohlberg (1955) tidak berbicara tentang prinsip moral tertentu, tidak
bicara tentang apa yang benar dan tidak secara moral, melainkan
meneliti kompetensi untuk memberikan penalaran etis
 Maka ..inilah sikap pribadi personal yg akuntabel
Bandiklat Prov Jateng
(2)
 Integritas bukan sekadar istilah yang merujuk pada perilaku etis,
tetapi lebih jauh dalam lagi, integritas mengandaikan tingkat
pemahaman moral yang universal yang secara rasional dapat
dipertanggungjawabkan. Hal ini membawa implikasi bahwa tidak
setiap perilaku etis dapat dinilai sebagai tindakan berintegritas dan
hanya perilaku etis yang dilakukan atas dasar prinsip dan nilai moral
universal yang dapat dikatakan berintegritas moral

 Kode etik organisasi dapat menjadi koridor perilaku anggota


organisasi. Tetapi, penerapan yang disertai dengan mekanisme
hukuman dan imbalan memiliki efek negatif. Sistem hukuman dan
imbalan sering digunakan untuk membangun dan menguatkan
budaya organisasi, termasuk menekan perilaku tidak etis yang
dilakukan oleh karyawan.

Bandiklat Prov Jateng


Keterkaitan Etika, Integritas dan Good Governance

AKUNTABILITAS

Synergistic (Win/Win)
INTEGRITAS

Respectful (Compromise)

Defensive (Win/Lose or Lose/Win)

Low High
ETIKA
Bandiklat Prov Jateng
DAFTAR PUSTAKA
Anggara Wisesa, Integritas Moral Dalam Konteks Pengambilan Keputusan Etis, Jurnal
Manajemen Teknologi Vol 10 Number 1, 2011
Lilin Budiati, Evaluasi Persepsi Tentang Kompetensi Dan Pendayagunaan Alumni
Pendidikan Dan Pelatihan Kepemimpinan Tingkat III Provinsi Jawa Tengah,
2012
Lilin Budiati, 2014, Etika Publik Sebagai Basis Pelayanan Sektor Publik, artikel
I Wayan Sudana, 2009, Mewujudkan Birokrasi yang Mengedepankan Etika
Pelayanan Publik Diposkan dalam Administrasi dan Pelayanan Publik, Orasi
Ilmiah, tagged Birokrasi; Etika Pelayanan Publik pada 6 Juni 2009 | 5
Comments »
Septiana Dwiputrianti, SE, M. Com (Hons), Ph,D,dkk, Akuntabilitas PNS, Training of
Trainers (TOT) and Training of Facilitator (TOF) Diklat Prajabatan Pola Baru
Lembaga Administrasi Negara RI Angkatan I pada Badiklatprov Jawa Tengah
Semarang, 14-16 Januari 2015

Bandiklat Prov Jateng


Bandiklat Prov Jateng

Anda mungkin juga menyukai