Anda di halaman 1dari 46

Kelainan pada Rangka,

termasuk Patah Tulang


(macam, deskripsi, dan
peyembuhan patah tulang)
KELOMPOK 10
01 02
Aulia Zuhrianti Baiq Lili Kartin
Aprilia
E1A018005 E1A018007
Gangguan/kelainan pada sistem rangka dapat
terjadi karena

Fisik (patah Tulang


tulang) Fisiologis Persendian belakang
Gangguan
Fisik
Gangguan fisik yang paling sering terjadi pada tulang adalah: patah tulang
(fraktura) atau retak tulang (fisura). Bila terjadi patah tulang maka akan
terbentuk zona fraktura yang runcing dan tajam sehingga menimbulkan rasa
sakit karena pergeseran tulang dan akan menyebabkan pembengkakan atau
pendarahan. Keduanya biasa terjadi akibat kecelakaan. Bila tulang yang patah
keluar dari permukaan kulit disebut patah tulang terbuka, sedangkan bila tulang
yang patah di dalam kulit dan otot disebut patah tulang tertutup. Retak tulang
atau patah tulang pada anak-anak lebih mudah disembuhkan dibandingkan
pada orang dewasa karena pada anak-anak masih terjadi pertumbuhan tulang
dan tulangnya masih banyak mengandung zat perekat. Patah tulang yang tidak
ditangani dengan baik dan benar dapat menyebabkan kelainan pada tulang.
Kelainan itu misalnya tulang tangan menjadi bengkok karena tulang tangan
yang patah tidak tersambung dengan benar.
Jenis patah tulang
Secara garis besar, beberapa jenis fraktur yang umum terjadi adalah:
1. Fraktur Terbuka
Pada kondisi fraktur terbuka, tulang yang patah dapat menembus kulit . Jika tulang sampai menonjol keluar
melewati kulit, maka inilah jenis kondisi fraktur terbuka.
2. Fraktur Tertutup
Tulang patah namun tidak sampai menembus keluar kulit disebut juga dengan fraktur tertutup atau
fraktur stable .Pada kondisi ini, fraktur tidak menyebabkan luka atau menyobekkan kulit.
3. Fraktur Kominutif
Saat tulang patah mengalami remuk atau tulang sampai benar-benar terbagi menjadi tiga atau lebih bagian,
inilah jenis fraktur kominutif 
4. Fraktur Greenstick
Kondisi ketika tulang yang patah hanya di satu sisi saja namun lainnya mengalami pembengkokan, hal inilah
yang disebut dengan fraktur greenstick . Jenis fraktur ini disebabkan oleh tekanan berlebih biasanya dan lebih
rentan terjadi pada anak-anak.
5. Fraktur Oblik
Tulang yang patah pada jenis fraktur ini adalah tulang yang memang sudah miring, bengkok atau melengkung  
6. Fraktur Transversal
Jenis patah tulang ini biasanya terjadi pada garis lurus tulang yang panjang 
Fraktur ini juga dikenal dengan kondisi fraktur dengan arah melintang pada tulang di mana umumnya
disebabkan oleh cedera langsung di tulang tersebut.
Lanjutan……
7. Fraktur Kompresi
Jenis fraktur ini adalah kondisi ketika patahnya tulang meluas dan menyebar serta cenderung mendorong
tulang ke arah permukaan lainnya 
8. Fraktur Spiral
Fraktur jenis ini utamanya disebabkan oleh cedera rotasi sehingga arah garis patahan tulang berbentuk spiral  
9. Fraktur Segmental
Jenis fraktur ini terjadi ketika garis patahnya tulang berjumlah lebih dari satu namun kesemuanya itu tidak
berhubungan satu dengan yang lain 
10. Fraktur Hairline
Fraktur jenis ini juga diketahui sebagai fraktur stres yang dapat terjadi sebagai dampak dari gerakan atau
tekanan berulang pada suatu anggota tubuh 
Fraktur jenis ini juga jauh lebih sering serta rentan terjadi pada kaki, khususnya kaki bagian bawah.
11. Fraktur Avulsi
Fraktur jenis ini sangat umum terjadi pada sendi bahu dan lutut.
Ketika kontraksi otot terjadi terlalu kuat, ligamen atau tendon dapat menarik tulang yang menyebabkan
terjadinya fraktur
12. Fraktur Komplikasi
Pada jenis fraktur ini, patah tulang dapat disertai dengan gangguan atau kerusakan pada saraf, pembuluh
darah vena serta pembuluh darah arteri 
Tanda & gejala patah tulang
• Rasa nyeri atau sakit yang umumnya parah di area tulang yang
mengalami fraktura.
• Pembengkakan di area tulang yang mengalami fraktura.
• Deformitas atau perubahan bentuk yang terlihat jelas di area tubuh yang
mengalami fraktur.
• Sulit menggerakan bagian tubuh di area patahnya tulang.
• Kemerahan, memar, dan terasa hangat di kulit sekitar area tubuh yang
mengalami fraktura.
• Mati rasa dan kesemutan di area tubuh yang terkena.
Diagnosis & pengobatan patah tulang
•Sinar-X
Tes ini menghasilkan gambar jaringan internal, tulang, dan organ, sehingga bisa
terlihat bila ada perubahan, seperti retak atau patah, pada tulang Anda.
•MRI
Tes ini menggunakan magnet, frekuensi radio, dan komputer untuk menghasilkan
gambar struktur tubuh yang lebih detail. Umumnya, MRI digunakan untuk jenis
fraktur yang lebih kecil atau disebut fraktur stres.
•CT scan
Prosedur tes ini menggunakan kombinasi sinar-X dan teknologi komputer untuk
menghasilkan gambar detail tulang, otot, lemak, dan organ.
•Pemindaian tulang
Tes pemindaian tulang (bone scan) dapat mendeteksi adanya fraktur serta
kondisi abnormal lainnya yang terjadi pada tulang, yang mungkin tidak terlihat
melalui sinar-X atau tes pencitraan lainnya.
Adapun jenis pengobatan yang diberikan bisa berbeda pada setiap orang,
tergantung jenis fraktur, lokasi tulang yang terkena, serta kondisi pasien secara
keseluruhan. Berdasarkan hal tersebut, beberapa pengobatan yang umumnya
diberikan untuk mengobati fraktur adalah:
• Pemasangan gips dari plester atau fiberglass untuk menjaga ujung tulang yang
patah pada posisi yang tepat dan mengurangi pergerakan, ketika tulang sedang
dalam masa penyembuhan.
• Penggunaan traksi untuk menstabilkan kembali tulang, serta meregangkan otot
dan tendon di sekitar tulang yang mengalami fraktur.
• Obat-obatan untuk meredakan rasa nyeri.
• Pembedahan atau operasi patah tulang untuk mengembalikan posisi tulang ke
tempatnya.
• Fisioterapi untuk membantu memulihkan kekuatan otot serta fungsi gerak di area
tubuh yang terkena.
Pengobatan di rumah untuk patah tulang

• Istirahatkan area tulang yang mengalami frakur sebanyak mungkin.


• Hindari mengangkat beban berat atau mengemudi hingga tulang yang patah atau
retak sembuh.
• Rawat gips dengan baik, seperti tidak membasahinya atau hindari terkena panas
secara langsung saat gips belum terpasang dengan benar.
• Penuhi nutrisi yang membantu proses penyembuhan tulang Anda, seperti vitamin D
atau makanan untuk penderita patah tulang lainnya.
• Berhenti merokok.
• Bila sudah pulih, latihan gerak pada area tubuh yang mengalami fraktura, guna
membantu memulihkan kekuatan otot, gerakan sendi, dan kelenturan. Konsultasikan
pada dokter atau fisioterapi Anda terkait hal ini.
Gangguan
Fisiologis
Gangguan fisiologis pada tulang dapat disebabkan
oleh kelainan fungsi hormon atau vitamin.
1. Rakitis
Rakitis merupakan penyakit tulang di mana
kaki melengkung menyerupai huruf O atau X.
Penyakit ini disebabkan oleh kekurangan
vitamin D dan zat kapur (kalsium) pada
makanan sehingga pertumbuhan dan
pembentukan tulang tidak sempurna.
Kekurangan vitamin D atau kalsium adalah
penyebab utama rakitis. Vitamin D biasanya
didapatkan dari paparan matahari ke kulit,
tetapi juga dapat ditemukan pada beberapa
makanan seperti minyak ikan dan telur.
Vitamin D sangat penting untuk pembentukan
tulang yang kuat dan sehat pada anak-anak
Gejala Diagnosis Pengobatan pencegahan

menekan tulang anak Pada mayoritas dengan


• Pertumbuhan untuk memeriksa
yang tertunda pasien, rakitis dapat mengonsumsi
ketidaknormalan dan
• Sakit pada tulang disembuhkan makanan yang
akan memberikan dengan memastikan
belakang, perhatian pada: kepala, mengandung
mengonsumsi
panggul dan kaki kaki, dada, telapak vitamin D dan
• Kelemahan otot makanan yang
tangan, telapak kaki mengandung kalsium,
Foto polos sinar X dapat kalsium dan vitamin menghabiskan
mengevaluasi tulang D atau beberapa
untuk menilai mengonsumsi waktu di sinar
kecacatan pada tulang. suplemen vitamin. 
Tes darah dan urine matahari dan
dapat mengonfirmasi mengonsumsi
diagnosis rakitis dan suplemen
memantau vitamin D jika
perkembangan dibutuhkan.
pengobatan.
2. Mikrosefalus

Mikrosefalus merupakan gangguan


pertumbuhan tulang tengkorak sehingga
kepala berukuran kecil disebabkan
karena pada masa bayi kekurangan
kalsium.
 Kondisi ini dapat disebabkan oleh
berbagai faktor genetik dan lingkungan
(kekurangan gizi, celebral anoxia, infeksi)
Gejala Diagnosis Pengobatan Pencegahan

MRI Terapi bicara


• Selalu menjaga
• Kejang CT scan kebersihan tangan
• Gangguan Terapi fisik
Tes darah Pemberian obat-
• Mengonsumsi makanan
penglihatan Tes urine sehat dan vitamin pada
• Gangguan obatan, untuk
Foto Rontgen. mengontrol gejala masa kehamilan
berbicara • Menggunakan losion
• Gangguan kejang dan
hiperaktif, serta antinyamuk bila tinggal di
mental daerah yang banyak
• Gangguan gerak untuk meningkatkan
fungsi saraf dan nyamuk
dan • Menjauhkan diri dari zat-
• keseimbangan otot.
zat kimia
tubuh • Tidak mengonsumsi
• Hilang minuman beralkohol dan
pendengaran tidak
• Kesulitan menggunakan NAPZA
menelan
makanan
4. Osteoporosis

Osteoporosis merupakan gangguan


tulang dengan gejala penurunan massa
tulang sehingga tulang menjadi rapuh.
Hal ini terjadi karena lambatnya osifikasi
dan penghambatan reabsorpsi
(penyerapan kembali) bahan-bahan
tulang. Osteoporosis terjadi karena
ketidakseimbangan hormon kelamin
pada pria dan wanita, kurangnya asupan
kalsium, serta vitamin
Gejala Diagnosis Pengobatan pencegahan

• Pemeriksaan fisik • Obat-obatan berhenti merokok,


• Mudah • Rontgen atau CT scan
mengalami patah (BifosfonatAntibo tidak mengonsumsi
untuk melihat
tulang, walau di monoklonal minuman
dengan jelas kondisi • Terapi hormon
hanya karena tulang yang patah beralkohol,
benturan yang melakukan
ringan pemeriksaan
• Nyeri punggung, berkala jika sudah
biasanya
disebabkan oleh
menopause,
patah tulang berolahraga secara
belakang teratur, dan
• Postur badan mengonsumsi
membungkuk makanan yang kaya
• Tinggi badan akan vitamin D dan
berkurang
kalsium.
Gangguan
Persendian
1. Dislokasi

• Dislokasi merupakan gangguan yang


terjadi karena pergeseran tulang
penyusun sendi dari posisi awal
karena jaringan ligamen yang sobek
atau tertarik
• Seluruh sendi pada tubuh dapat
mengalami dislokasi, termasuk sendi
bahu, jari, lutut, pinggul, dan
pergelangan kaki.
• Dislokasi sendi bahu dapat
menyebabkan kerusakan pada saraf
serta dapat terjadi berulang.
• Dislokasi sendi merupakan salah satu
dari cedera muskuloskeletal yang
cenderung terus meningkat dan akan
mengancam kehidupan
Kapsul sendi merupakan struktur paling
penting yang berperan dalam menstabilisasi
sendi dan diperkuat oleh ligamen lateral,
meskipun demikian pergeseran kondilus dari
fossa glenoid juga sangat dipengaruhi oleh
morfologi kondilus, fossa glenoid, eminensia
artikularis, arkus zigomatikus, dan fisura
squamotimpani. Faktor-faktor tersebut dapat
mempengaruhi jenis dan arah dislokasi.
Jenis Dislokasi
Jenis dislokasi dibedakan berdasarkan letak condylus relatif terhadap fossa
articularis tulang temporal,
Dislokasi anterior

Dislokasi anterior adalah yang paling umum dan


terjadi karena perpindahan dari kondilus anterior ke
artikular eminensia tulang temporal. Dislokasi
anterior biasanya tambahan dalam urutan aksi
normal otot saat mulut menutup dari pembukaan
ekstrim.
Sekitar 95% dari dislokasi bahu yang terjadi, bagian
atas humerus berada di depan"shoulder blade"dan
menyebabkan dislokasi anterior.
Muskulus masseter dan temporalis mengangkat
mandibula sebelum muskulus pterygoid lateral
berelaksasi, mengakibatkan condylus mandibularis
tertarik ke anterior ke tonjolan tulang dan keluar dari
fossa temporalis. Spasme muskulus masseter,
temporalis, dan pterygoid menyebabkan trismus dan
menahan condylus tidak dapat kembali ke fossa
temporalis. Dislokasi jenis ini dapat terjadi unilateral
atau bilateral
Dislokasi posterior

• Dislokasi posterior biasanya terjadi


akibat trauma fisik langsung pada
dagu dan Condylus mandibula
tertekan ke posterior ke arah mastoid.
Cedera pada saluran pendengaran
eksternal dari puncak condylar dapat
terjadi dari jenis cedera.
Dislokasi superior

Dislokasi bahu superior terjadi sebagai kekuatan anterior dan superior ekstrim diterapkan pada lengan adduksi,
seperti saat jatuh dari ketinggian.
Dislokasi superior, juga disebut dislokasi pusat, dapat terjadi dari pukulan langsung ke mulut setengah terbuka.
Sudut mandibula dalam posisi ini menjadi kecil dan bulat ,salah satu faktoe predeposisi adalah batas kepala
kondilus migrasi ke atas kondilus. Hal ini dapat mengakibatkan fraktur fossa glenoid dan dislokasi kondilius
mandibula ke dasar tengkorak tengah.

Dislokasi Inferior atau luksasi erecta


Pada luxatio erecta posisi lengan atas dalam
posisi abduksi, kepala humerus terletak
dibawah glenoid, terjepit pada kapsul yang
robek . Karena robekan kapsul sendi lebih
kecil dibanding kepala humerus, maka sangat
susah kepala humerus ditarik keluar, hal ini
disebut sebagai “efek
lubang kancing.
Gejala Dislokasi Diagnosis Dislokasi

• Sakit dan nyeri pada sendi yang Rontgen, untuk memastikan


cedera adanya dislokasi atau
• Sendi bengkak dan memar kerusakan lain yang mungkin
• Bagian sendi yang cedera terjadi pada sendi
menjadi kemerahan atau MRI, untuk membantu dokter
menghitam memeriksa kerusakan pada
• Bentuk sendi menjadi tidak struktur jaringan lunak di
normal sekitar sendi yang mengalami
• Sakit ketika bergerak dislokas
• Mati rasa di bagian sendi yang
cedera
Pengobatan

Tindakan reduksi, untuk mengembalikan tulang pada posisi normalnya


Imobilisasi, untuk menyangga tulang dan mencegah bergeraknya
sendi yang telah kembali pada posisi normalnya, sehingga pemulihan
dapat lebih cepat
Operasi, untuk mengatasi dislokasi yang tidak bisa diperbaiki dengan
tindakan reduksi atau telah terjadi kerusakan pada pembuluh darah,
saraf, atau ligamen di sekitar sendi
Rehabilitasi, untuk memperkuat sendi dan melatih pasien agar dapat
bergerak seperti sedia kala.
2. Terkilir

Terkilir merupakan gangguan


karena ter- tariknya ligamen
sendi oleh gerakan tiba-tiba
atau gerakan yang tidak biasa
dilakukan. Terkilir
menyebabkan timbulnya rasa
sakit disertai peradangan pada
daerah persendian.
Penyebab Pengobatan dan pencegahan

• Aktivitas atletik atau olahraga, seperti lari • Pengobatan


dan jogging.  Obat-obatan: buprofen (Advil, Motrin IB),
• Kecelakaan.
Naproxen sodium (Aleve), Acetaminophen
• Terjatuh atau terpeleset.
(Tylenol), Obat nonsteroid antiinflamasi (Aspirin),
• Terlalu memaksakan diri mengangkat beban berat.
Aspercreme.
• Menggunakan tangan sebagai tumpuan saat  Alat Bantuan: perban, plester olahraga,
sedang terjatuh. atau brace 
• Berdiri atau duduk pada posisi yang salah.  Terapi fisik
• Melakukan gerakan yang berulang-ulang dalam
jangka waktu lama. • Pencegahan
• Kaki terinjak.  Lakukan pemanasan sebalum olahraga
 Rajian berolahraga
Diagnosis

• X-ray.
• MRI
• CT Scan
• USG
3. Ankilosis
• Ankilosis atau ankylosis merupakan gangguan
pada sendi yang menyebabkan sendi menjadi kaku atau
bahkan tulang-ulang saling melekat satu sama lainnya. Jika
terserang ankilosis, maka tungkai dan lengan akan sulit
digerakkan pada mulanya dan kemudian tidak dapat
digerakkan sama sekali saat ankilosis bertambah
parah. Ankilosis disebabkan oleh radang pada jaringan ikat di
sekitar sendi atau penumpukan asam urat. Ankilosis paling
sering menyerang lutut, namun juga dapat
menyerang pergelangan tangan, pergelangan kaki, dan leher.

• Ankilosis terbagi menjadi 2 macam, yaitu ankilosis asli atau


lengkap dan ankilosis palsu atau sebagian.  Ketika seseorang
dikatakan menderita ankilosis asli, permukaan tulang-tulang
yang dihubungkan oleh sendi yang terserang ankilosis sudah
dalam kondisi menyatu. Sebaliknya, seseorang dikatakan
menderita ankilosis palsu jika fungsi sendi sudah menurun,
namun permukaan tulang-tulang yang dihubungkan sendi
tersebut belum saling melekat.
Gejala Pengobatan

• Demam. • Fisioterapi
• Merasa mudah lelah. • Obat-obatan
• Nyeri lutut.
• operasi
• Peradangan pada jari-
jari.
• Diare dan sakit perut.
• Kulit kemerahan dan Pencegahan
bersisik, serta terasa
gatal.
• Gangguan penglihatan.
• Hindari alkohol untuk menjaga agar tulang tetap
• Kesulitan bernapas. kuat.
• Cukupi kebutuhan kalsium dan vitamin
Diagnosis D melalui makanan atau suplemen.
• Berolahraga secara rutin setiap hari.
pemeriksaan fisik • Duduk dan berdiri dengan tegak, serta tidur
untuk memeriksa dengan bantal yang tidak terlalu tinggi.
peradangan pada • Hindarikebiasaan merokok.
sendi atau penurunan
fleksibilitas gerakan
punggung.
4. Artritis
Artritis merupakan gangguan yang disebabkan
adanya peradangan sendi. Artritis dibedakan
menjadi:
a) Rematoid, merupakan penyakit menurun
yang dapat timbul di segala umur. Penyakit
ini ditandai oleh jaringan penghubung yang
tumbuh di dalam sendi dan kemudian
mengeras. Akibatnya, kedua tulang pada
sendi menyatu sehingga tidak dapat
digerakkan.
b) Osteoartritis, merupakan penipisan tulang
rawan yang meng- hubungkan persendian.
c) Gautartritis, gangguan gerak akibat
kegagalan metabolisme asam urat
sehingga terjadi penimbunan asam urat
pada persendian.
Penyebab
Berdasarkan penyebabnya yaitu:
• Osteroarthritis disebabkan karena terjadinya gesekan langsung antartulang.
• Rheumatoid arthritis disebabkan oleh penyakit autoimun, yaitu sistem
kekebalan tubuh yang menyerang jaringannya sendiri.
• Reactive arthritis atau Sindrom Reiter disebabkan oleh reaksi peradangan
yang terjadi di bagian tubuh yang lain. Kondisi ini sering dipicu oleh infeksi
bakteri yang terjadi di saluran kemih.
• Septic arthritis disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, atau jamur pada sendi.
• Gout arthritis disebabkan oleh penumpukan kristal asam urat di dalam sendi.
Pria lebih berisiko terserang penyakit ini.
Gejala Diagnosis
• Nyeri sendi dan kaku pada sendi • Tes darah, untuk mengetahui penyebab
• Pembengkakan pada sendi radang sendi, apakah infeksi atau penyakit
• Keterbatasan gerak sendi autoimun
• Kemerahan dan rasa hangat pada • Pemindaian dengan USG, Rontgen, C scan,
sendi dan MRI, untuk mendeteksi peradangan
• Mengecilnya ukuran otot di sekitar pada tulang dan sendi
sendi (atrofi otot) • Analisis cairan sendi, untuk mengetahui
• Penurunan kekuatan otot di sekitar apakah terjadi peradangan atau infeksi pada
sendi sendi
• Arthrocentesis, untuk mendeteksi tanda-
tanda infeksi pada sendi

Pengobatan Pencegahan

• Fisioterapi • Rutin berolahraga


• Obat-obatan • Menerapkan pola hidup sehat
• operasi
Gangguan
Tulang
Belakang
Gangguan pada susunan ruas-
ruas tulang belakang dapat
terjadi karena adanya
perubahan posisi dari ruas-
ruas tulang belakang. Hal ini
dapat disebabkan oleh
kebiasaan posisi duduk yang
salah atau bawaan sejak lahir
1. Skoliosis

• Tulang belakang yang bentuknya melengkung


ke samping. Lengkungannya bisa berbentuk
huruf S maupun huruf C.
• Sudut klengkungan 10 derajat, dari tempat
semula, maka orang tersebut sudah dikatakan
sebagai penderita scoliosis. Orang yang
menderita scoliosis bisa dilihat dari pinggul
atau bahunya yang tidak rata.
• Menurut survey perempuan rentan terkena
Skoliosis karena tulangnya yang lebih lentur
• Faktor penyebab: genetic bawaan dari
keluarga, kelainan perkembangan tulang
belakang saat bayi di dalam Rahim, cedera,
infeksi, cacat bawaan lahir, bahkan idiopatik.
Penyebab Skoliosis Gejala Skolisis

• Membawa beban berat dengan • Posisi bahu dan telinga yang tidak sama
menggunakan sebelah tubuh, kebanyakan tinggi.
yang sering dilakukan oleh perempuan • Ketidakseimbangan panggul yang
ketika membawa tas atau barang lainnya. mengalami dislokasi sehingga panggul
• Posisi berdiri dengan menyangga sebelah ada yang terlihat lebih naik.
kaki. • Kaki kanan dan kiri yang tidak sama
• Penggunaan sepatu high heels setiap hari panjang.
bagi wanita mempengaruhi panggul yang • Munculnya tonjolan di daerah punggung.
lama kelamaan maju ke depan dan miring. • Tinggi tubuh berkurang karena tulang
• Kebiasaan ‘mengkretek’ leher yang belakang yang semakin melengkung.
dilakukan terus menerus secara tidak • Kesulitan untuk melakukan aktivitas
sadar, bila hal ini dilakukan terus menerus tertentu karena tulang belakang yang
akan menyebabkan ruas leher patah atau tidak lentur lagi.
bergeser (dislokasi). • Sering mengalami sesak nafas.
• Mudah lelah ketika melakukan aktivitas
berat
secara umum ada 3 jenis
Skoliosis:
1. Skoliosis Cervical yakni
Skoliosis yang terdapat pada
leher.
2. Skoliosis Thoracic yakni
Skoliosis yang terjadi pada
tulang punggung yang
bersangkutan dengan tulang
dada dan penyangga utama
tubuh. 3. Skoliosis Lumbar
yakni Skoliosis yang terjadi
pada daerah tulang panggul.
Tipe Skoliosis
2. Kifosis
• tulang punggung terlalu bengkok ke
belakang.
• kelengkungan punggung atas yang
besarnya lebih dari 50 derajat. Atau
secara kasat mata, punggung akan
terlihat seperti huruf K.
• lebih sering terjadi pada wanita yang
sudah tua, hal tersebut berhubungan
dengan usia dan juga osteoporosis.
• Penyebab: postur tubuh yang buruk,
radang sendi, osteoporosis, cacat lahir,
penyakit scheuermann, infeksi tulang
bagian belakang, tumor pada tulang
bagian belakang, serta perkembangan
tulang punggung yang tidak normal
selama masa kehamilan
Empat jenis kifosis
Kifosis Postural Kifosis bawaan
Kifosis postural atau disebut juga round back.
Gejala muncul ketika usia remaja. Hal ini Penyebab kifosis ini adalah ketika
dikarenakan postur tubuh yang tidak baik dan terjadi pertumbuhan tulang
otot-otot ligamen bagian belakang yang belakang yang abnormal sebelum
melemah. kifosis ini terjadi disebabkan postur
tubuh yang buruk. Terapi fisik dapat dilakukan
dilahirkan. Hal ini terjadi ketika
untuk mengatasi penyakit ini. bayi masih dalam kandungan.

Kifosis Scheuerman Kifosis Osteoporosis


Kifosis yang dikarenakan akibat dari kelainan Tulang yang rapuh atau keropos adalah
struktural tulang belakang. Jenis kifosis ini bisa penyebabnya, terlebih wanita pada pasca
berkembang menjadi scoliosis. Penyebabnya belum menopause. Saat hal ini terjadi pada usia
diketahui, jenis kifosis ini tidak hanya bisa menyerang tua, maka kifosis tak akan lurus kembali,
tulang belakang, tetapi juga pada daerah leher, dada, kifosis osteoporosis juga disebut kifosis gizi
bahkan pinggang. Jenis kifosis ini bisa diobati dengan dimana kekurangan vitamin D
pengabungan terapi fisik dan pengobatan nyeri menyebabkan tulang rapuh
pinggang serta anti inflamasi.
3. Lordosis

• tulang punggung terlalu bengkok ke depan.


• Beberapa hal yang mempengaruhi lordosis antara lain
adalah tulang yang tumbuh tidak normal karena
mutasi genetic, akibatnya seseorang akan tumbuh
dengan perawakan yang pendek, tulang belakang
yang tergelincir ke depan, osteoporosis, distrofi otot,
obesitas dan juga diskitis atau peradangan pada
ruang di antara tulang belakang.
• Memiliki bokong yang menonjol lebih jauh ke belakang
dan perut lebih maju ke depan, saat berbaring
telentang, punggung akan sulit menempel di atas
lantai. Gejala lain yang menyertai adalah nyeri, mati
rasa, kesemutan, atau kelemahan pada satu atau
kedua kaki disertai dengan masalah kandung kemih.
Pengobatan kelainan tulang belakang
Terapi dan fisioterapi
Fisioterapi dibutuhkan untuk membuat Minum obat pereda nyeri
meningkatkan kemampuan pergerakan Rasa tidak nyaman dan nyeri di punggung
tubuh dan mengurangi gejala nyeri. bisa diredakan dengan obat antinyeri
Kemudian, ada juga terapi berupa seperti acetaminofen (Tylenol,
penggunaan brace yakni alat penyangga lainnya), ibuprofen (Advil, Motrin IB, lainnya)
dari kawat untuk mencegah tulang atau naproxen sodium (Aleve).
belakang kembali bergeser atau lebih
melengkung ke arah yang tidak Operasi
seharusnya. Penggunaan bracing Operasi kadang dibutuhkan untuk mencegah
merupakan pengobatan untuk skoliosis, komplikasi. Tujuan operasi adalah
kifosis, lordosis, mengembalikan tulang belakang yang
bergeser dan mengembalikan kelengkungan
tulang. Operasi ini disebut dengan fusi tulang
belakang.
Thanks!

Please keep this slide for attribution

CREDITS: This presentation template was created


by Slidesgo, including icons by Flaticon,
infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai