Kelainan Pada Rangka
Kelainan Pada Rangka
Dislokasi bahu superior terjadi sebagai kekuatan anterior dan superior ekstrim diterapkan pada lengan adduksi,
seperti saat jatuh dari ketinggian.
Dislokasi superior, juga disebut dislokasi pusat, dapat terjadi dari pukulan langsung ke mulut setengah terbuka.
Sudut mandibula dalam posisi ini menjadi kecil dan bulat ,salah satu faktoe predeposisi adalah batas kepala
kondilus migrasi ke atas kondilus. Hal ini dapat mengakibatkan fraktur fossa glenoid dan dislokasi kondilius
mandibula ke dasar tengkorak tengah.
• X-ray.
• MRI
• CT Scan
• USG
3. Ankilosis
• Ankilosis atau ankylosis merupakan gangguan
pada sendi yang menyebabkan sendi menjadi kaku atau
bahkan tulang-ulang saling melekat satu sama lainnya. Jika
terserang ankilosis, maka tungkai dan lengan akan sulit
digerakkan pada mulanya dan kemudian tidak dapat
digerakkan sama sekali saat ankilosis bertambah
parah. Ankilosis disebabkan oleh radang pada jaringan ikat di
sekitar sendi atau penumpukan asam urat. Ankilosis paling
sering menyerang lutut, namun juga dapat
menyerang pergelangan tangan, pergelangan kaki, dan leher.
• Demam. • Fisioterapi
• Merasa mudah lelah. • Obat-obatan
• Nyeri lutut.
• operasi
• Peradangan pada jari-
jari.
• Diare dan sakit perut.
• Kulit kemerahan dan Pencegahan
bersisik, serta terasa
gatal.
• Gangguan penglihatan.
• Hindari alkohol untuk menjaga agar tulang tetap
• Kesulitan bernapas. kuat.
• Cukupi kebutuhan kalsium dan vitamin
Diagnosis D melalui makanan atau suplemen.
• Berolahraga secara rutin setiap hari.
pemeriksaan fisik • Duduk dan berdiri dengan tegak, serta tidur
untuk memeriksa dengan bantal yang tidak terlalu tinggi.
peradangan pada • Hindarikebiasaan merokok.
sendi atau penurunan
fleksibilitas gerakan
punggung.
4. Artritis
Artritis merupakan gangguan yang disebabkan
adanya peradangan sendi. Artritis dibedakan
menjadi:
a) Rematoid, merupakan penyakit menurun
yang dapat timbul di segala umur. Penyakit
ini ditandai oleh jaringan penghubung yang
tumbuh di dalam sendi dan kemudian
mengeras. Akibatnya, kedua tulang pada
sendi menyatu sehingga tidak dapat
digerakkan.
b) Osteoartritis, merupakan penipisan tulang
rawan yang meng- hubungkan persendian.
c) Gautartritis, gangguan gerak akibat
kegagalan metabolisme asam urat
sehingga terjadi penimbunan asam urat
pada persendian.
Penyebab
Berdasarkan penyebabnya yaitu:
• Osteroarthritis disebabkan karena terjadinya gesekan langsung antartulang.
• Rheumatoid arthritis disebabkan oleh penyakit autoimun, yaitu sistem
kekebalan tubuh yang menyerang jaringannya sendiri.
• Reactive arthritis atau Sindrom Reiter disebabkan oleh reaksi peradangan
yang terjadi di bagian tubuh yang lain. Kondisi ini sering dipicu oleh infeksi
bakteri yang terjadi di saluran kemih.
• Septic arthritis disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, atau jamur pada sendi.
• Gout arthritis disebabkan oleh penumpukan kristal asam urat di dalam sendi.
Pria lebih berisiko terserang penyakit ini.
Gejala Diagnosis
• Nyeri sendi dan kaku pada sendi • Tes darah, untuk mengetahui penyebab
• Pembengkakan pada sendi radang sendi, apakah infeksi atau penyakit
• Keterbatasan gerak sendi autoimun
• Kemerahan dan rasa hangat pada • Pemindaian dengan USG, Rontgen, C scan,
sendi dan MRI, untuk mendeteksi peradangan
• Mengecilnya ukuran otot di sekitar pada tulang dan sendi
sendi (atrofi otot) • Analisis cairan sendi, untuk mengetahui
• Penurunan kekuatan otot di sekitar apakah terjadi peradangan atau infeksi pada
sendi sendi
• Arthrocentesis, untuk mendeteksi tanda-
tanda infeksi pada sendi
Pengobatan Pencegahan
• Membawa beban berat dengan • Posisi bahu dan telinga yang tidak sama
menggunakan sebelah tubuh, kebanyakan tinggi.
yang sering dilakukan oleh perempuan • Ketidakseimbangan panggul yang
ketika membawa tas atau barang lainnya. mengalami dislokasi sehingga panggul
• Posisi berdiri dengan menyangga sebelah ada yang terlihat lebih naik.
kaki. • Kaki kanan dan kiri yang tidak sama
• Penggunaan sepatu high heels setiap hari panjang.
bagi wanita mempengaruhi panggul yang • Munculnya tonjolan di daerah punggung.
lama kelamaan maju ke depan dan miring. • Tinggi tubuh berkurang karena tulang
• Kebiasaan ‘mengkretek’ leher yang belakang yang semakin melengkung.
dilakukan terus menerus secara tidak • Kesulitan untuk melakukan aktivitas
sadar, bila hal ini dilakukan terus menerus tertentu karena tulang belakang yang
akan menyebabkan ruas leher patah atau tidak lentur lagi.
bergeser (dislokasi). • Sering mengalami sesak nafas.
• Mudah lelah ketika melakukan aktivitas
berat
secara umum ada 3 jenis
Skoliosis:
1. Skoliosis Cervical yakni
Skoliosis yang terdapat pada
leher.
2. Skoliosis Thoracic yakni
Skoliosis yang terjadi pada
tulang punggung yang
bersangkutan dengan tulang
dada dan penyangga utama
tubuh. 3. Skoliosis Lumbar
yakni Skoliosis yang terjadi
pada daerah tulang panggul.
Tipe Skoliosis
2. Kifosis
• tulang punggung terlalu bengkok ke
belakang.
• kelengkungan punggung atas yang
besarnya lebih dari 50 derajat. Atau
secara kasat mata, punggung akan
terlihat seperti huruf K.
• lebih sering terjadi pada wanita yang
sudah tua, hal tersebut berhubungan
dengan usia dan juga osteoporosis.
• Penyebab: postur tubuh yang buruk,
radang sendi, osteoporosis, cacat lahir,
penyakit scheuermann, infeksi tulang
bagian belakang, tumor pada tulang
bagian belakang, serta perkembangan
tulang punggung yang tidak normal
selama masa kehamilan
Empat jenis kifosis
Kifosis Postural Kifosis bawaan
Kifosis postural atau disebut juga round back.
Gejala muncul ketika usia remaja. Hal ini Penyebab kifosis ini adalah ketika
dikarenakan postur tubuh yang tidak baik dan terjadi pertumbuhan tulang
otot-otot ligamen bagian belakang yang belakang yang abnormal sebelum
melemah. kifosis ini terjadi disebabkan postur
tubuh yang buruk. Terapi fisik dapat dilakukan
dilahirkan. Hal ini terjadi ketika
untuk mengatasi penyakit ini. bayi masih dalam kandungan.