Anda di halaman 1dari 22

Pertemuan ke:

PPh Pasal 22
06 Fakultas

BISNIS

Program Studi
DOSEN :
Akuntansi
Manajemen
Farid Addy Sumantri
Ilmu Adminitrasi Niaga

TIEM PENGAMPUH MK MATEMATIKA BISNIS UBD


Defenisi
Pajak Penghasilan PPh yang dipungut oleh:
 Bendahara Pemerintah Pusat/Daerah, instansi atau lembaga
pemerintah dan lembaga-lembaga negara lainnya, berkenaan
dengan pembayaran atas penyerahan barang
 Badan-badan tertentu, baik badan pemerintah maupun swasta
berkenaan dengan kegiatan di bidang impor atau kegiatan usaha
di bidang lain
 Wajib Pajak Badan yang melakukan penjualan barang yang
tergolong sangat mewah.

@adt_lotu Kreativitas Membangkitkan 2


<s Menu
Menu Akhiri
Akhiri > Inovasi
Pemungut Obyek
Bank Devisa dan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) atas impor barang
Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb), Bendahara Pemerintah melakukan pembayaran atas pembelian barang;
Pusat/Daerah
BUMN/BUMD pembelian barang dengan dana APBN/APBD

BI, Perusahaan Pengelola Aset (PPA), BULOG, PT. Telkom, PT. PLN, PT. melakukan pembelian barang yang dananya
Garuda Indonesia, PT. Indosat, PT. Krakatau Steel, Pertamina dan bersumber baik dari APBN maupun dari non
bank-bank BUMN APBN

Badan usaha bidang industri semen, industri rokok, industri kertas, atas penjualan hasil produksinya di dalam
industri baja dan industri otomotif negeri
Produsen atau importir bahan bakar minyak, gas, dan pelumas atas penjualan bahan bakar minyak, gas, dan
pelumas
Industri dan eksportir yang bergerak dalam sektor perhutanan, atas pembelian bahan-bahan untuk keperluan
perkebunan, pertanian, dan perikanan industri atau ekspor mereka dari pedagang
pengumpul
Wajib Pajak Badan Penjual barang mewah Atas penjualan barang yang tergolong sangat
mewah

@adt_lotu Kreativitas Membangkitkan 3


<s Menu
Menu Akhiri
Akhiri > Inovasi
Tarif PPh Pasal 22
 Atas impor :
– Menggunakan Angka Pengenal Importir Angka Pengenal Importir (API), 2,5% dari nilai
impor;
– Tidak menggunakan API, 7,5% dari nilai impor;
– Tidak dikuasai, 7,5% dari harga jual lelang.

 Pembelian barang oleh DJPB, Bendahara Pemerintah, BUMN/BUMD, 1,5% dari harga
pembelian tidak termasuk PPN dan tidak final.

 Penjualan hasil produksi:


– Kertas = 0.1% x DPP PPN (Tidak Final)
– Semen = 0.25% x DPP PPN (Tidak Final)
– Baja = 0.3% x DPP PPN (Tidak Final)
– Otomotif = 0.45% x DPP PPN (Tidak Final)
– Rokok = 0,15 % x Harga Bandrol (Final)

@adt_lotu Kreativitas Membangkitkan 4


<s Menu
Menu Akhiri
Akhiri > Inovasi
Tarif PPh 22 PRODUSEN/IMPORTIR ATAS PENJUALAN
BAHAN BAKAR MINYAK, GAS DAN PELUMAS
Kepada Penyalur/agen bersifat FINAL
Kepada selain Penyalur/agen bersifat TIDAK FINAL

Jenis SPBU Swasta Pertamina


Premium 0,3% 0,25%
Solar 0,3% 0,25%
Premix/Super TT 0,3% 0,25%
Minyak Tanah 0,3%
GAS LPG 0,3%
Perlumas 0,3%

@adt_lotu Kreativitas Membangkitkan 5


<s Menu
Menu Akhiri
Akhiri > Inovasi
Tarif PPh Pasaj 22

 Atas pembelian bahan-bahan untuk keperluan


industri atau ekspor dari pedagang pengumpul,
sebesar 2,5 % dari harga pembelian tidak termasuk
PPN.
 Atas impor kedelai, gandum, dan tepung terigu oleh
importir:
 Menggunakan API sebesar 0,5% dari nilai impor
 Tidak menggunakan API, 7,5% dari nilai impor

@adt_lotu Kreativitas Membangkitkan 6


<s Menu
Menu Akhiri
Akhiri > Inovasi
Tarif PPh Pasal 22
Penjualan Barang Sangat Mewah, sebesar 5% ;
 Pesawat udara pribadi > Rp.20.000.000.000
 Kapal pesiar dan sejenisnya > Rp.10.000.000.000
 Rumah beserta tanahnya > Rp.10.000.000.000, syarat luas
bangunan > 500 m2.
 Apartemen, kondominium,dan sejenisnya > Rp10.000.000.000
dan/atau luas bangunan lebih dari 400 m2.
 Kendaraan bermotor roda empat pengangkutan orang kurang dari
10 orang berupa sedan, jeep, sport utility vehicle (suv), multi
purpose vehicle (mpv), minibus > Rp. 5.000.000.000 dan kapasitas
silinder > 3.000 cc
@adt_lotu Kreativitas Membangkitkan 7
<s Menu
Menu Akhiri
Akhiri > Inovasi
Import Barang di Bebaskan PPN dan Bea Masuk
1. Impor barang dan atau penyerahan barang yang berdasarkan ketentuan
peraturan perundang-undangan tidak terutang Pajak Penghasilan;
2. Impor barang yang dibebaskan dari pungutan Bea Masuk dan atau PPN:
 barang perwakilan negara asing beserta para pejabatnya yang
bertugas di Indonesia berdasarkan asas timbal balik;
 barang untuk keperluan badan internasional beserta pejabatnya yang
bertugas di Indonesia dan tidak memegang paspor Indonesia yang
diakui dan terdaftar dalam peraturan menteri keuangan yang
mengatur tentang tata cara pemberian pembebasan bea masuk dan
cukai atas impor barang untuk keperluan badan internasional beserta
para pejabatnya yang bertugas di Indonesia;

@adt_lotu Kreativitas Membangkitkan 8


<s Menu
Menu Akhiri
Akhiri > Inovasi
Import Barang di Bebaskan PPN dan Bea Masuk
• Barang kiriman hadiah untuk keperluan ibadah umum, amal, sosial, kebudayaan
atau untuk kepentingan penanggulangan bencana;
• Barang untuk keperluan museum, kebun binatang, konservasi alam dan tempat
lain semacam itu yang terbuka untuk umum;
• Barang untuk keperluan penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan;
• Barang untuk keperluan khusus kaum tunanetra dan penyandang cacat lainnya;
• Peti atau kemasan lain yang berisi jenazah atau abu jenazah;
• Barang pindahan;
• Barang pribadi penumpang, awak sarana pengangkut, pelintas batas, dan barang
kiriman sampai batas jumlah tertentu sesuai dengan ketentuan perundang-
undangan kepabeanan;
• Barang yang diimpor oleh pemerintah pusat atau pemerintah daerah yang
ditujukan untuk kepentingan umum;
@adt_lotu Kreativitas Membangkitkan 9
<s Menu
Menu Akhiri
Akhiri > Inovasi
Import Barang di Bebaskan PPN dan Bea Masuk

• Persenjataan, amunisi, dan perlengkapan militer, termasuk suku cadang yang


diperuntukkan bagi keperluan pertahanan dan keamanan negara;
• Barang dan bahan yang dipergunakan untuk menghasilkan barang bagi keperluan
pertahanan dan keamanan negara;
• Vaksin polio dalam rangka pelaksanaan program pekan imunisasi nasional (PIN);
• Buku-buku pelajaran umum, kitab suci dan buku-buku pelajaran agama;
• Kapal laut, kapal angkutan sungai, kapal angkutan danau, kapal angkutan
penyeberangan, kapal pandu, kapal tunda, kapal penangkap ikan, kapal tongkang, dan
suku cadang serta alat keselamatan pelayaran atau alat keselamatan manusia yang
diimpor dan digunakan oleh perusahaan pelayaran niaga nasional atau perusahaan
penangkapan ikan nasional;

@adt_lotu Kreativitas Membangkitkan 10


<s Menu
Menu Akhiri
Akhiri > Inovasi
Import Barang di Bebaskan PPN dan Bea Masuk

• Pesawat udara dan suku cadang serta alat keselamatan


penerbangan atau alat keselamatan manusia, peralatan untuk
perbaikan atau pemeliharaan yang diimpor dan digunakan oleh
perusahaan angkutan udara niaga nasional;
• Kereta api dan suku cadang serta peralatan untuk perbaikan atau
pemeliharaan serta prasarana yang diimpor dan digunakan oleh
PT kereta api indonesia;
• Peralatan yang digunakan untuk penyediaan data batas dan foto
udara wilayah NKRI yang dilakukan oleh TNI; dan/atau
• Barang untuk kegiatan hulu minyak dan gas bumi yang
importasinya dilakukan oleh kontraktor kontrak kerja sama
@adt_lotu Kreativitas Membangkitkan 11
<s Menu
Menu Akhiri
Akhiri > Inovasi
Impor Barang dibebaskan PPN dan Bea Masuk
 Pesawat udara dan suku cadang serta alat keselamatan penerbangan
atau alat keselamatan manusia, peralatan untuk perbaikan atau
pemeliharaan yang diimpor dan digunakan oleh perusahaan
angkutan udara niaga nasional;
 Kereta api dan suku cadang serta peralatan untuk perbaikan atau
pemeliharaan serta prasarana yang diimpor dan digunakan oleh
PT kereta api indonesia;
 Peralatan yang digunakan untuk penyediaan data batas dan foto
udara wilayah NKRI yang dilakukan oleh TNI; dan/atau
 Barang untuk kegiatan hulu minyak dan gas bumi yang
importasinya dilakukan oleh kontraktor kontrak kerja sama

@adt_lotu Kreativitas Membangkitkan 12


<s Menu
Menu Akhiri
Akhiri > Inovasi
Saat Terutang dan Pelunasan/Pemungutan PPh Pasal 22

 Atas impor barang terutang dan dilunasi bersamaan dengan saat


pembayaran Bea Masuk. Dalam hal pembayaran Bea Masuk ditunda
atau dibebaskan, maka PPh Pasal 22 terutang dan dilunasi pada saat
penyelesaian dokumen Pemberitahuan Impor Barang (PIB);
 Atas pembelian barang terutang dan dipungut pada saat
pembayaran;
 Atas penjualan hasil produksi terutang dan dipungut pada saat
penjualan;
 Atas penjualan hasil produksi dipungut pada saat penerbitan Surat
Perintah Pengeluaran Barang (Delivery Order);
 Atas pembelian bahan-bahan terutang dan dipungut pada saat
pembelian.
@adt_lotu Kreativitas Membangkitkan 13
<s Menu
Menu Akhiri
Akhiri > Inovasi
Obyek Pungut Setor Lapor
Impor Barang • Terutang Dan Dilunasi • Disetor oleh importir 7 hari setelah
Saat • Surat Setoran Pajak, penyetoran
• Pembayaran Bea Cukai dan Pabean
Masuk (SSPCP)
• oleh DJBC atau Bank • ke bank devisa. bank
Devisa persepsi, bendahara
DJBC
• 1 hari setelah Pemungutan
Penundaan atau • saat penyelesaian Tgl 20 setelah masa
Pembebasan BM dokumen PIB pajak
Penjualan Oleh Produsen/ •Penjual • Saat Penebusan DO Tgl 20 setelah masa
Importir Bahan Bakar •Saat Penerbitan Surat pajak
Minyak, Perintah Pengeluaran
Gas Dan Pelumas Barang (Delivery Order)
Pembelian Barang Oleh •Bendaharawan • Pada Hari Saat Pemungutan Tgl 14 setelah masa
Pemerintah Pemerintah pajak
•Terutang dan Dipungut
Saat
Pembayaran
Penjualan

@adt_lotu Kreativitas Membangkitkan 14


<s Menu
Menu Akhiri
Akhiri > Inovasi
Obyek Pungut Setor Lapor
Pembelian Bahan • Pembeli Industri Tanggal 10 Tgl 20 setelah masa
Oleh • Terutang dan Bulan Berikutnya pajak
Industri dan dipungut Saat
Eksportir Sektor Pembelian
Kehutanan,
Perkebunan,
Pertanian dan
Perikanan
Penjualan Hasil • Penjual Industri Tanggal 10 Tgl 20 setelah masa
Produksi • Terutang dan Bulan Berikutnya pajak
Industri Semen, Dipungut saat
Kertas, Penjualan
Baja Dan Otomotif

@adt_lotu Kreativitas Membangkitkan 15


<s Menu
Menu Akhiri
Akhiri > Inovasi
Contoh Perhitungan PPh 22 Impor
PT. ABC mengimpor barang dari China dengan data sbb:
Harga Beli $ 100.000,- asuransi perjalanan 1%, biaya angkut kapal $ 5.000,-.
Bea Masuk Rp. 150 juta. Biaya Bongkar di pelabuhan Rp. 20 juta dan biaya
angkut ke parusahaan Rp. 15 juta.
• Berapakah Pajak Terutang PPh 22, Jika:
– Memiliki API?
– Non API?
(Kurs DEPKEU per $ = Rp. 9.000, Kurs umum per $ = Rp. 8.720)
Nilai Impor = CIF + Bea masuk + Bea Masuk Tambahan
= (($100.000 + $ 1000 + $ 5.000) x Rp. 9.000) + Rp. 150 juta
= Rp. 1.104.000.000,-
Terutang PPh 22 Memiliki API = 2,5% x Rp. 1.104.000.000
Terutang PPh 22 NON API = 7,5% x Rp. 1.104.000.000

@adt_lotu Kreativitas Membangkitkan 16


<s Menu
Menu Akhiri
Akhiri > Inovasi
Perhitungan PPh Pasal 22 Bendaharawan

Jika Anda seorang Bendahara Satker/Bendahara Desa yang


melakukan belanja barang dengan pendanaan yang
bersumber pada APBN/APBD, maka :
1. melakukan pemungutan PPh Pasal 22 dengan tarif 1,5%
atas belanja barang di atas dua juta rupiah (bukan
merupakan jumlah yang dipecah)
2. melakukan penyetoran PPh Pasal 22

@adt_lotu Kreativitas Membangkitkan 17


<s Menu
Menu Akhiri
Akhiri > Inovasi
Tidak dikenakan PPh Pasal 22 Bendaharawan
Atas belanja barang berikut, tidak dilakukan pemungutan PPh Pasal 22 oleh Instansi
Pemerintah:

1. pembayaran yang jumlahnya paling banyak Rp. 2.000.000,00 (dua juta rupiah)
tidak termasuk PPN dan bukan merupakan pembayaran yang dipecah dari suatu
transaksi yang nilai sebenarnya lebih dari Rp. 2.000.000,00 (dua juta rupiah);
2. pembayaran dengan kartu kredit pemerintah atas belanja. lnstansi Pemerintah
Pusat sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang mengatur
mengenai tata cara pembayaran dan penggunaan kartu kredit pemerintah;
3. pembayaran untuk:
a. pembelian bahan bakar minyak, bahan bakar gas pelumas, benda-benda
pos; atau
b. pemakaian air dan listrik;
4. pembayaran untuk pembelian barang sehubungan dengan penggunaan dana
Bantuan Operasional Sekolah (BOS);
5. pembayaran untuk pembelian gabah dan/ atau beras

@adt_lotu Kreativitas Membangkitkan 18


<s Menu
Menu Akhiri
Akhiri > Inovasi
Tidak dikenakan PPh Pasal 22 Bendaharawan
6. Pembayaran kepada Wajib Pajak yang memiliki dan
menyerahkan fotokopi surat keterangan berdasarkan Peraturan
Pemerintah yang mengatur tentang PPh atas penghasilan dari
usaha yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak yang memiliki
peredaran bruto tertentu, yang telah dipotong PPh Pasal 4 ayat
(2) berdasarkan Peraturan Pemerintah dimaksud; atau
7. Pembayaran untuk pembelian barang kepada Wajib Pajak yang
dapat menyerahkan fotokopi Surat Keterangan Bebas
Pemotongan dan/ atau Pemungutan PPh berdasarkan
ketentuan yang mengatur mengenai tata cara pengajuan
permohonan pembebasan dari pemotongan dan/ atau
pemungutan Pajak Penghasilan oleh pihak lain, yang telah
dilegalisasi oleh KPP yang menerbitkan Surat Keterangan Bebas
dimaksud.
@adt_lotu Kreativitas Membangkitkan 19
<s Menu
Menu Akhiri
Akhiri > Inovasi
Instansi Pemerintah Bertransaksi dgn UMKM

Selaku Bendahara pemerintah bertransaksi dengan


rekananan dengan omzet di bawah 4,8 miliar rupiah
(UMKM), maka hal-hal yang harus diperhatikan adalah:
1. Rekanan menunjukkan Surat Keterangan PP 23 Tahun
2018 yang diterbitkan KPP di mana rekanan terdaftar.
2. Pemungutan PPh Pasal 22 dengan tarif 0,5%.
3. Bendaharawan melakukan penyetoran 

@adt_lotu Kreativitas Membangkitkan 20


<s Menu
Menu Akhiri
Akhiri > Inovasi
Contoh Perhitungan PPh Pasal 22 Bendaharawan
PT ABC berkedudukan di Jakarta, menjadi pemasok alat-alat tulis
kantor bagi Dinas Pendidikan Kota Tangerang Selatan. Pada tanggal
1 Oktober 2019, PT ABC melakukan penyerahan barang kena pajak
dengan nilai kontrak sebesar Rp. 22.000.000 (nilai sudah termasuk
PPN). Maka, berapakah PPh Pasal 22 yang dipungut oleh Dinas
Pendidikan Kota Tangerang Selatan?
No. PPh Pasal 22 yang dipungat Nilai
1. Nilai Kontrak Termasuk PPN Rp. 22.000.000,-
2. DPP PPN = (100/110) x rp. 11.000.000 Rp. 20.000.000,-
3. PPN yang dipungut = 10% x Rp. 20.000.000 Rp. 2.000.000,-
4. PPh Pasal 22 yang dipungut = 1,5% x Rp. 20 juta Rp. 300.000,-

@adt_lotu Kreativitas Membangkitkan 21


<s Menu
Menu Akhiri
Akhiri > Inovasi
Terima Kasih
Farid Addy Sumantri

Anda mungkin juga menyukai