Anda di halaman 1dari 10

Tanggung Jawab dan

Tujuan Audit

Annisa Nurbaiti SE., M.Si


Langkah-langkah untuk Mengembangkan
Tujuan Audit
1. Memahami tujuan dan tanggung jawab audit
2. Membagi laporan keuangan menjadi berbagai siklus
3. Mengetahui asersi manajemen tentang laporan keuangan
4. Mengetahui tujuan audit umum untuk kelas transaksi akun, dan
pengungkapan
5. Mengetahui tujuan audit khusus untuk kelas transaksi, akun, dan
pengungkapan
SA 200 menyatakan tujuan audit adalah untuk
meningkatkan derajat kepercayaan pemakai laporan
keuangan yang dituju. Hal ini dicapai melalui pernyataan
suatu opini oleh auditor.

Tanggung jawab manajemen ialah tanggung jawab untuk


mengadopsi kebijakan akuntansi yang baik,
menyelenggarakan pengendalian internal yang
memadai, dan menyajikan laporan keuangan yang wajar.

Tanggung jawab Auditor ialah untuk merencanakan dan


melaksanakan audit. Pekerjaan auditor ini bertujuan
untuk memperoleh keyakinan yang memadai apakah
laporan keuangan klien yang diaudit bebas dari salah saji
material.
Kekeliruan VS Kecurangan

Kekeliruan (error) adalah salah saji dalam laporan keuangan


yang tidak disengaja.
Kecurangan (fraud) adalah salah saji yang disengaja.
Dibedakan antara misapropriasi aktiva (misappropriation
of assets), dan pelaporan keuangan yang curang
(fraudulent financial reporting).

Contoh misapropriasi aktiva : pengambilan kas oleh klerk


pada saat penjualan yang curang dan tidak
memasukkanya ke dalam register kas.
Contoh pelaporan keuangan yang curang : dengan sengaja
melebihsajikan penjualan menjelang tanggal neraca untuk
meningkatkan laba yang dilaporkan.
Siklus Laporan Keuangan
Audit dilaksanakan dengan membagi laporan keuangan
menjadi segmen-segmen yang lebih kecil. Pembagian ini
membuat audit lebih mudah dikelola dan membantu
pembebanan tugas kepada setiap anggota tim audit.
Setelah audit atas setiap segmen selesai, termasuk
keterkaitannya dengan segmen lain, hasilnya lalu
digabungkan.

Menggunakan pendekatan siklus untuk mensegmentasi


audit. Pendekatan siklus adalah mengelompokkan antara
jenis transaksi dan saldo akun dalam segmen yang sama.
Contoh : transaksi penggajian dan gaji akrual menjadi
bagian dari siklus penggajian dan personalia.
Pendekatan Siklus :
 Siklus penjualan dan penagihan
 Siklus akuisisi dan pembayaran
 Siklus penggajian dan personalia
 Siklus persediaan dan pergudangan
 Siklus akuisisi modal dan pembayaran kembali
Asersi Manajemen
Adalah representasi pernyataan yang tersirat atau
diekspresikan oleh manajemen tentang kelas
transaksi dan akun serta pengungkapan yang
terkait dalam laporan keuangan.

Asersi manajemen berkaitan langsung dengan


prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum,
karena asersi ini merupakan bagian dari kriteria
yang digunakan manajemen untuk mencatat dan
mengungkapkan informasi akuntansi dalam
laporan keuangan.
Fase Proses Audit
Fase I : Merencanakan dan merancang pendekatan audit
Memperoleh pemahaman tentang etitas dan
lingkungannya
Memahami pengendalian internal dan menilai risiko
pengendalian
Menilai risiko salah saji yang material

Fase II : Melaksanakan pengujian pengendalian dan


pengujian substantif atas transaksi
Fase III : Melaksanakan prosedur analitis dan pengujian
rincian saldo
Fase IV : Menyelesaikan audit dan menerbitkan laporan audit
Ada empat kegunaan prosedur analitis yaitu:
• Untuk memperoleh pemahaman mengenai bisnis dan industri klien.
• Untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menjaga kelangsungan
usahanya.
• Untuk mendeteksi ada tidaknya kesalahan dalam laporan keuangan
klien.
• Untuk menentukan dapat tidaknya dilakukan pengurangan atas
pengujian audit detail.
Terimakasih ....

Anda mungkin juga menyukai