Anda di halaman 1dari 54

Creating the great business leaders

PENGGUNAAN AKUNTANSI DIFFERENSIAL


DALAM PERENCANAAN LABA
JANGKA PENDEK
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
School of Economic and Business

Telkom University
 Capaian Pembelajaran :
1.

2 Creating the great business leaders


Fakultas Ekonomi dan Bisnis
School of Economic and Business

Ukuran yang sering dipakai untuk menilai berhasil atau tidaknya manajemen suatu
Telkom University
perusahaan adalah laba yang diperoleh.
Laba dipengaruhi oleh tiga factor yaitu : volume produk yang dijual, harga jual produk,
dan biaya.

Volume
Biaya Produksi
LABA
Harga Volume
Jual Penjualan

3 Creating the great business leaders


Fakultas Ekonomi dan Bisnis
School of Economic and Business Perencanaan Laba Jangka Pendek
Telkom University

 Dipengaruhi oleh :
 pendapatan (volume penjualan X harga jual),
 biaya variabel dan
 biaya tetap.
 Dilakukan oleh manajemen dalam proses penyusunan anggaran.
 Dalam prosesnya, manajemen memerlukan informasi akuntansi
differensial yang terdiri dari :
 informasi pendapatan differensial dan
 informasi biaya differensial,
untuk mempertimbangkan dampak perubahan volume penjualan, harga jual,
dan biaya terhadap laba.

4 Creating the great business leaders


Fakultas Ekonomi dan Bisnis
School of Economic and Business

Telkom University
Karena pengambilan keputusan jangka pendek umumnya menyangkut
atau mengakibatkan penambahan atau pengurangan volume kegiatan,
maka informasi biaya yg dipisahkan menurut perilakunya dlm
hubungannya dengan perubahan volume kegiatan akan sangat
membantu manajemen.

Dalam proses anggaran induk perusahaan, laporan laba rugi metode


variabel costing sangat membantu manajemen puncak dalam
mempertimbangkan usulan kegiatan yg diajukan manajemen menengah.

5 Creating the great business leaders


Fakultas Ekonomi dan Bisnis
School of Economic and Business

Telkom University
Berbagai parameter yang bermafaat untuk perencanaan laba jangka
pendek terdiri dari :

1. Impas ( Break-even)
2. Margin of Safety
3. Shut-down Point (Titik Penutupan Usaha)
4. Degree of Operating Leverage
5. Laba/Margin Kontribusi per Unit

6 Creating the great business leaders


Fakultas Ekonomi dan Bisnis
School of Economic and Business

Telkom University
Contoh : Dept. Anggaran PT.A menyajikan projected income
statement untuk tahun anggaran yg akan datang sbb :
PT.A
Laporan Laba Rugi Proyeksi
Tahun Anggaran xxyy
Jumlah %
Pendapatan penjualan Rp. 500.000.000 100%
Biaya variabel (VC) ( 300.000.000 ) 60%
Laba Kontribusi (CM) 200.000.000 40% (CMR)
Biaya tetap (FC) ( 150.000.000) 30%
Laba Bersih 50.000.000 10%
7 Creating the great business leaders
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
School of Economic and Business Impas (Break Even)
Telkom University

Adalah informasi yg dapat digunakan manajemen untuk memperoleh


gambaran batas bawah pendapatan yg harus dicapai agar dalam tahun
anggaran yg akan datang perusahaan tidak mengalami kerugian.

BEP = FC : CMR CMR = CM : SALES

Berdasarkan contoh 1 di atas,


BEP adalah sebesar Rp. 150.000.000 : 40 % = Rp. 375.000.000
Artinya bahwa dari target penjualan yang direncanakan sebesar Rp.
500.000.000 dalam tahun yg dianggarkan, minimum penjualan yg harus
dilakukan oleh perusahaan adalah sebesar Rp. 375.000.000 agar
perusahaan tidak merugi

8 Creating the great business leaders


Fakultas Ekonomi dan Bisnis
School of Economic and Business
Margin Of Safety
Telkom University
Merupakan informasi berapa jumlah maksimum penurunan
target/proyeksi pendapatan penjualan yang boleh terjadi atau kelebihan
penjualan yang dianggarkan/proyeksi di atas volume penjualan impas
(BEP), agar penurunan tsb tidak mengakibatkan perusahaan menjadi rugi.
Menunjukkan tingkat resiko mendapatkan kerugian jika terjadi kenaikan
titik impas akibat suatu kondisi

MOS = Pendapatan yg dianggarkan – BEP

MOS Ratio = MOS : Pendapatan yg dianggarkan

9 Creating the great business leaders


Fakultas Ekonomi dan Bisnis
School of Economic and Business
Margin Of Safety (cont’ed)
Telkom University

Dari contoh soal di atas, maka:


MOS = Rp. 500.000.000 – Rp. 375.000.000
= Rp. 125.000.000 atau MOS Ratio
MOS Ratio = 25 % = 125.000.000 : 500.000.000

Semakin besar MOS, semakin besar kesempatan perusahaan untuk


menghasilkan laba, dan sebaliknya.
MOS Ratio sebesar 25 %, maka, apabila ada penurunan target pendapatan
penjualan sedikit saja diatas atau lebih dari 25% akan dapat menyebabkan
perusahaan merugi.

10 Creating the great business leaders


Fakultas Ekonomi dan Bisnis
School of Economic and Business Shut down point
Telkom University

Merupakan informasi pada tingkat pendapatan penjualan berapa, operasi


perusahaan secara ekonomis tidak pantas dilanjutkan lagi.
Suatu usaha dinyatakan tidak layak secara ekonomis untuk dilanjutkan jika
pendapatan penjualannya tidak cukup menutupi biaya tetap tunainya.

Shut-down Point = Biaya Tetap Tunai


CMR

11 Creating the great business leaders


Fakultas Ekonomi dan Bisnis
School of Economic and Business Shut down point
Telkom University

Misalkan, dari contoh 1, bahwa dari biaya tetap perusahaan Rp.


150.000.000, Rp. 100.000.000 nya merupakan biaya tetap tunai.
Maka shut down pointnya adalah Rp. 100.000.000 : 40% = Rp. 250.000.000
Hal ini berarti bahwa apabila pendapatan penjualan dibawah atau lebih
kecil dari Rp. 250.000.000, usaha perusahaan tersebut secara ekonomis
tidak pantas untuk dilanjutkan, karena pendapatan penjualan di bawah
jumlah tsb akan mengakibatkan perusahaan tidak mampu membayar biaya
tunainya.

12 Creating the great business leaders


Fakultas Ekonomi dan Bisnis
School of Economic and Business Degree of Operating Leverage
Telkom University

Menunjukkan persentase perubahan laba bersih sebagai dampak


terjadinya sekian persen perubahan pendapatan penjualan.

Misalnya manajer pemasaran mengajukan usulan untuk memberikan


hadiah kepada para pembeli produk perusahaan dengan harapan terjadi
kenaikan pendapatan penjualan sebesar 10 %, maka top manajemen ingin
cepat mengetahui dampak kenaikan pendapatan penjualan tersebut
terhadap laba bersih.
DOL = Laba (Margin) Kontribusi
Laba Bersih

13 Creating the great business leaders


Fakultas Ekonomi dan Bisnis
School of Economic and Business Degree of Operating Leverage
Telkom University

Dari contoh 1 tsb, DOL dpt dihitung sebagai berikut :


DOL = CM / Laba Bersih = Rp. 200.000.000 : Rp. 50.000.000
=4x
Artinya setiap 10% kenaikan pendapatan penjualan akan mengakibatkan
40% (4 x 10%) kenaikan laba bersih

14 Creating the great business leaders


Fakultas Ekonomi dan Bisnis
School of Economic and Business

Telkom University
Laporan laba rugi proyeksian dalam contoh tadi, merupakan bagian dari
master budget perusahaan, yang biasanya disajikan oleh Departemen
Anggaran dalam rapat penyusunan anggaran.
Dalam rapat anggaran ini top manajemen mempertimbangkan berbagai
usulan kegiatan dari middle manajemen, dan usulan ini biasanya
berpengaruh terhadap perubahan pendapatan penjualan dan biaya.
Untuk memenuhi kebutuhan informasi tsb, teknik analisis biaya-volume-
laba (cost-volume-profit analysis) dapat memberikan bantuan bagi
manajemen dalam mempertimbangkan dampak terhadap laba bersih
setiap usulan kegiatan yg diajukan

15 Creating the great business leaders


Fakultas Ekonomi dan Bisnis
School of Economic and Business Laba Kontribusi Per unit
Telkom University

Merupakan kelebihan pendapatan penjualan di atas biaya variabel.


Informasi laba kontribusi memberikan gambaran jumlah yg tersedia untuk
menutup biaya tetap untuk menghasilkan laba. Semakin besar laba kontribusi,
semakin besar kesempatan yg diperoleh perusahaan untuk menutup biaya
tetap dan menghasilkan laba
Laba kontribusi per unit merupakan laba kontribusi dibagi dengan volume
penjualan. Dalam perusahaan yang menghasilkan lebih dari 1 macam produk,
jika informasi laba kontribusi per unit ini dihubungkan dengan penggunaan
sumber daya yg langka, manajemen akan memperoleh informasi kemampuan
berbagai produk untuk menghasilkan laba, dan informasi ini menjadikan dasar
bagi manajemen dalam memilih produk yg dapat memberikan laba tertinggi
dalam memanfaatkan sumber daya yg langka

16 Creating the great business leaders


Fakultas Ekonomi dan Bisnis
School of Economic and Business Contoh Laba per Kontribusi
Telkom University

A B C Total
Volume Penjualan 500 300 200 1.000
Pendapatan penjualan Rp. 700.000 Rp. 800.000 Rp. 1.000.000 Rp. 2.500.000
Biaya variabel 300.000 500.000 600.000 1.400.000
Laba kontribusi 400.000 300.000 400.000 1.100.000
Biaya tetap 800.000
Laba bersih 300.000
Laba kontribusi / unit Rp. 800 Rp. 1.000 Rp. 2.000 Rp. 1.100

17 Creating the great business leaders


Fakultas Ekonomi dan Bisnis
School of Economic and Business

Telkom University
Rekayasa Parameter untuk Perencanaan Laba Jangka Pendek

1. Break event
Titik impas (break event point) adalah titik di mana total pendapatan
sama dengan total biaya, titik di mana laba sama dengan nol.
Atau apabila laba kontribusi hanya dapat digunakan untuk menutup biaya
tetap saja.
Analisis impas adalah suatu cara untuk mengetahui volume penjualan
minimum agar suatu usaha tidak menderita rugi, tetapi juga belum
memperoleh laba.

18 Creating the great business leaders


Fakultas Ekonomi dan Bisnis
School of Economic and Business

Telkom University
Ada dua cara untuk menentukan impas :
a. Pendekatan teknik persamaan,

Y = cx – bx – a
Laba (Y) adalah = pendapatan penjualan dikurangi dengan biaya
Pendapatan penjualan ( cx ) =
adalah harga jual persatuan (c) dikali jumlah produk yang dijual ( x )
Biaya terdiri atas :
1. Biaya variabel persatuan ( b ) dikali dengan jumlah produk yang dijual ( x )
2. Biaya Tetap ( a )

19 Creating the great business leaders


Fakultas Ekonomi dan Bisnis
School of Economic and Business

Telkom University

Jika persamaan tersebut dinyatakan dalam bentuk laporan laba rugi


metode variable costing, persamaan tersebut berbentuk sebagai berikut :

Pendapatan penjualan cx
Biaya variable bx _
Laba kontribusi (Contribution Margin) cx - bx
Biaya tetap a_
Laba bersih Y

20 Creating the great business leaders


Fakultas Ekonomi dan Bisnis
School of Economic and Business

Telkom
BEPUniversity
terjadi
jika jumlah pendapatan sama dengan jumlah biaya,
sehingga laba (y) = Nol
0  cx  bx  a
Pendapatan Penjualan = Biaya
cx  bx  a
Biaya Tetap = Margin/Laba Kontribusi
a  cx  bx
a
x 
c b
BEP ( Unit) =
Biaya Tetap
x 
Harga Jual persatuan  Biaya Variabel persatuan

21 Creating the great business leaders


Fakultas Ekonomi dan Bisnis
School of Economic and Business

Telkom University

BEP (rupiah) penjualan dicari dengan mengalikan rumus sebelumnya dengan


harga jual per satuan ( c ) :
 a 
cx   c
 c b 

Contribution Margin (CM)


 cx  bx
cx - bx

Contribution Margin Ratio (CMR) cx
cx bx
 
cx cx
b
 1
c
22 Creating the great business leaders
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
School of Economic and Business

Sehingga BEP (Rupiah)


Telkom University

a
x 
b
1
Atau : c

Biaya Tetap
x 
CMR
Atau :

Biaya Tetap
x 
Biaya Variabel
1-
Pendapatan Penjualan

23 Creating the great business leaders


Fakultas Ekonomi dan Bisnis
School of Economic and Business Contoh 1
Telkom University
Azalea comp. memproduksi mesin pemotong rumput. Untuk tahun yang akan
datang, pengawas telah menyusun proyeksi laporan laba rugi sebagai berikut :
Penjualan ( 1000 unit @ $400) $ 400.000
Biaya variabel 325.000 _
Margin kontribusi 75.000
Biaya tetap 45.000 _
Laba operasi 30.000
 

Dari Laporan L/R di atas kita ketahui bahwa harganya adalah $ 400 /unit dan
biaya variable per-unit adalah Rp. 325.000/ 1000 unit = $ 325.
Biaya tetap $ 45.000.

24 Creating the great business leaders


Fakultas Ekonomi dan Bisnis
School of Economic and Business

Maka titik impas dalam satuan unit dan satuan uang adalah sebagai berikut :
Telkom University

45000 45.000
x  x 
400  325 325
1
x  600 Unit 400
x  Rp. 240.000
Dengan demikian Azalea comp. harus menjual 600 pemotong rumput untuk sekedar
menutupi semua beban tetap dan variable.

Penjualan (600 unit @ $ 400) $ 240.000


Biaya variable (600 unit @ $ 325) 195.000 _
Margin kontribusi 45.000
Biaya tetap 45.000 _
Laba operasi 0
25 Creating the great business leaders
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
School of Economic and Business

Pendekatan grafis.
b. University
Telkom

Penyajian secara grafis dapat membantu para manajer melihat perbedaan


antara biaya variable dan pendapatan. Hal itu juga dapat membantu
mereka memahami dengan cepat dampak kenaikan atau penurunan
penjualan terhadap titik impas.
Dua dasar grafik yang penting, grafik laba- volume dan grafik biaya-
volume-laba.

26 Creating the great business leaders


Fakultas Ekonomi dan Bisnis
School of Economic and Business

Telkom University
 Grafik Biaya –Volume – Laba
Grafik biaya-volume-laba menggambarkan hubungan antara biaya,
volume, dan laba. Untuk mendapatkan gambaran yang lebih rinci perlu
dibuat grafik dengan dua garis terpisah : garis total pendapatan dan garis
total biaya.
Kedua garis ini diperoleh dengan persamaan :

Pendapatan = harga x unit

Total biaya = ( biaya variable perunit x unit ) + biaya tetap


 

27 Creating the great business leaders


Fakultas Ekonomi dan Bisnis
School of Economic and Business

Telkom University
Contoh 2 :
 ATS comp. memproduksi suatu produk tunggal dengan data biaya dan harga sebagai
berikut :
Total biaya tetap (FC) $ 100
Biaya variable/unit (VC) 5
Harga jual /unit 10
Dengan menggunakan data tersebut, laba operasi dapat dinyatakan sebagai berikut :
Laba operasi = ($ 10 x unit) – ($ 5 x unit ) – $ 100
= ( $ 5 x unit ) – $ 100
Kita dapat membuat grafik hubungan ini dengan meletakan unit disepanjang sumbu
horizontal dan laba (rugi) operasi disepanjang sumbu vertical.
Dua titik diperlukan untuk menggambarkan suatu persamaan linier. Kedua titik yang sering
dipilih adalah titik-titik yang menggambarkan volume penjualan nol dan laba nol.

28 Creating the great business leaders


Fakultas Ekonomi dan Bisnis
School of Economic and Business

Dengan menggunakan contoh ATS comp., persamaan pendapatan dan biayanya


Telkom University
adalah sebagai berikut :
Pendapatan = $ 10 x unit
Total biaya = ( $ 5 x unit ) + $ 100
 

Keterangan :
Sumbu vertical diukur dalam satuan mata uang dan sumbu horizontal
dalam unit yang terjual.
Untuk persamaan pendapatan, dengan jumlah unit sebesar 0 menghasilkan
pendapatan $ 0, dan jumlah unit 20 menghasilkan pendapatan $ 200,
sehingga persamaan pendapatannya adalah (0,$0) dan (20, $200)
Untuk persamaan biaya, unit yang terjual sebanyak 0 dan 20 menghasilkan
titik-titik ( 0,$100 ) dan ( 20, $ 200 )

29 Creating the great business leaders


Fakultas Ekonomi dan Bisnis
School of Economic and Business

Telkom University

Jika garis total pendapatan berada dibawah garis total biaya,


maka muncul daerah rugi. Namun jika garis total pendapatan
berada di atas garis total biaya, maka muncul daerah laba.

Titik di mana garis total pendapatan dan total biaya


berpotongan adalah titik impas. Untuk mencapai titik impas
ATS comp. harus menjual 20 unit dan dengan total
pendapatan sebesar $ 200.

31 Creating the great business leaders


Fakultas Ekonomi dan Bisnis
School of Economic and Business

Telkom University
grafik tersebut dapat digunakan untuk menilai laba (rugi) ATS pada setiap
tingkat aktivitas penjualan. Sebagai contoh, laba yang berkaitan dengan
penjualan 40 unit dapat dibaca melalui grafik dengan :
 Membuat garis vertical dari sumbu horizontal ke garis laba
 Membuat garis horizontal dari garis laba ke sumbu vertical.
 Seperti terlihat dalam grafik, laba dari penjualan 40 unit adalah $ 100.
 

32 Creating the great business leaders


Fakultas Ekonomi dan Bisnis
School of Economic and Business

Telkom University

Perhatikan bahwa garis total pendapatan dimulai pada


titik 0 dan meningkat dengan kemiringan yang sama
dengan harga jual per unit (kemiringan sebesar 10).

Garis total biaya memotong sumbu vertical pada


sebuah titik yang sama dengan total biaya tetap dan
meningkat dengan kemiringan yang sama dengan biaya
variable per unit (kemiringan sebesar 5).

33 Creating the great business leaders


Fakultas Ekonomi dan Bisnis
School of Economic and Business

Telkom University
 Grafik laba-volume
Menggambarkan secara visual hubungan antara laba dan volume
penjualan. Grafik laba – volume merupakan grafik dari persamaan
laba :
Laba = (Harga x Unit)
Operasi -
(Biaya Variabel x Unit) Biaya Tetap -
Dalam grafik ini, laba operasi merupakan variable terikat dan unit merupakan
variable bebas.
Biasanya nilai variable bebas diukur pada sumbu horizontal dan nilai variable terikat
pada sumbu vertical.

34 Creating the great business leaders


Fakultas Ekonomi dan Bisnis
School of Economic and Business

Telkom University

Jika unit yang terjual adalah nol, maka ATS mengalami rugi operasi
sebesar $ 100 atau laba -$100, karena itu titik yang menggambarkan
volume penjualan nol adalah ( 0,-$100), artinya jika tidak ada penjualan ,
perusahaan mengalami kerugian sebesar total biaya tetap.

Jika laba operasi adalah nol, maka unit yang terjual adalah 20. Dengan
demikian titik yang menggambarkan laba nol (impas) adalah (20, $0)

35 Creating the great business leaders


Fakultas Ekonomi dan Bisnis
School of Economic and Business CVP ANALYSIS
Telkom University
Analisis biaya-volume-laba menyediakan suatu cara untuk menentukan berapa unit
yang harus dijual untuk menghasilkan target laba tertentu. Target laba operasi
dapat dinyatakan dalam :
a. jumlah uang atau
b. persentase pendapatan penjualan.

Laba operasi = Pendapatan penjualan – biaya variable – biaya tetap

Laba operasi = (Harga X jumlah unit terjual ) – (Biaya variable X jumlah unit
perunit terjual) – total biaya tetap
 

37 Creating the great business leaders


Fakultas Ekonomi dan Bisnis
School of Economic and Business Contoh 1
Telkom University
Azalea comp. memproduksi mesin pemotong rumput. Untuk tahun yang akan
datang, pengawas telah menyusun proyeksi laporan laba rugi sebagai berikut :
Penjualan ( 1000 unit @ $400) $ 400.000
Biaya variabel 325.000 _
Margin kontribusi 75.000
Biaya tetap 45.000 _
Laba operasi 30.000
 

Dari Laporan L/R di atas kita ketahui bahwa harganya adalah $ 400 /unit dan
biaya variable per-unit adalah Rp. 325.000/ 1000 unit = $ 325.
Biaya tetap $ 45.000.

38 Creating the great business leaders


Fakultas Ekonomi dan Bisnis
School of Economic and Business
CVP ANALYSIS
Telkom University
Berdasarkan data soal-soal sebelumnya :
Soal 3: (jumlah uang )
Anggaplah Azalea comp. ingin memperoleh laba operasi sebesar $60.000. Berapa
mesin pemotong rumput yang harus dijual untuk mencapai hasil tersebut ?
Buktikan dengan menggunakan Lap. Laba/Rugi

Soal 4 : (prosentase pendapatan penjualan )


Misalkan untuk menghasilkan laba yang sama dengan 15% dari pendapatan
penjualan. Berapa mesin pemotong rumput yang harus dijual Azalea comp untuk
mencapai hasil tersebut? Buktikan juga dengan Laporan Laba/Ruginya

Soal 5 : (Laba operasi dan pajak)


Azalea comp. ingin memperoleh laba bersih sebesar $ 48.750 dan tariff pajaknya
adalah 35%. Berapakah target laba sebelum pajak yang harus diperoleh ?

39 Creating the great business leaders


Fakultas Ekonomi dan Bisnis
School of Economic and Business

Telkom University
Soal 3: (jumlah uang )
$ 60.000 = ( $ 400 x Unit ) – ($ 325 x unit ) - $ 45.000
$ 105.000 = $ 75 x unit
Unit = 1.400
 

Atau jika menggunakan persamaan dasar impas, hanya perlu untuk menambahkan
target laba sebesar $ 60.000 pada biaya tetap :
 

Unit = $ 45.000 + $ 60.000


$ 400 - $ 325
Unit = $ 105.000 : $ 75
Unit = 1.400
 
Azalea comp. harus menjual 1.400 mesin pemotong rumput untuk menghasilkan laba
operasi sebesar $ 60.000.

40 Creating the great business leaders


Fakultas Ekonomi dan Bisnis
School of Economic and Business

Azalea comp. harus menjual 1.400 mesin pemotong rumput untuk


Telkom University

menghasilkan laba operasi sebesar $ 60.000. Laporan laba rugi


berikut membuktikan hasil ini :
Penjualan ( 1.400 unit @ $ 400) $ 560.000
Biaya variable 455.000-
Margin kontribusi 105.000
Biaya tetap 45.000-
Laba operasi 60.000

41 Creating the great business leaders


Fakultas Ekonomi dan Bisnis
School of Economic and Business

Telkom University
Soal 4 : (prosentase pendapatan penjualan )

Pendapatan penjualan = harga x kuantitas yang terjual


Target laba operasi = ( 15% harga ) x kuantitas
 
0,15 ( $ 400) (unit) = ( $ 400 x unit) – ( $ 325 x unit) - $ 45.000
$ 60 x unit = ( $ 400 x unit) – ( $ 325 x unit) - $ 45.000
$ 60 x unit = ( $ 75 x unit ) - $ 45.000
$ 15 x unit = $ 45.000
Unit = 3.000

Laporan laba rugi berikut membuktikan hasil ini :


Penjualan ( 3.000 unit @ $ 400) $ 1.200.000
Biaya variable 975.000
Margin kontribusi 225.000
Biaya tetap 45.000-
Laba operasi 180.000
42 Creating the great business leaders
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
School of Economic and Business

Telkom University
Soal 5 :

Laba bersih = Laba operasi – pajak penghasilan


= Laba operasi – ( tariff pajak x laba operasi)
= Laba operasi ( 1 – tariff pajak)
Laba operasi = Laba bersih / (1 – tariff pajak )
 
Untuk mengkonversi target laba setelah pajak menjadi target laba sebelum pajak
adalah :
$ 48.750 = Laba operasi – ( 0,35 x laba operasi)
$ 48.750 = 0,65 ( laba operasi)
Laba operasi = $ 75.000

43 Creating the great business leaders


Fakultas Ekonomi dan Bisnis
School of Economic and Business

Dengan kata lain , jika tariff pajak adalah 35%, maka Azalea comp. harus
Telkom University
menghasilkan $75.000 sebelum pajak penghasilan, untuk memperoleh $ 48.750
setelah pajak penghasilan. Dengan hasil tersebut kita dapat menghitung jumlah
unit yang harus dijual.
  Unit = ( $ 45.000 + $ 75.000 )
$ 75
Unit = $ 120.000 : $ 75
Unit = 1.600
 
Penjualan ( 1.600 unit @ $ 400) $ 640.000
Biaya variable 520.000-
Margin kontribusi 120.000
Biaya tetap 45.000-
Laba operasi 75.000
Pajak penghasilan (tariff 35%) 26.250-
Laba bersih 48.750
44 Creating the great business leaders
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
School of Economic and Business
2. Margin Of Safety
Telkom University

MOS adalah unit yang terjual atau diharapkan untuk terjual atau
pendapatan yang dihasilkan atau diharapkan untuk dihasilkan yang
melebihi volume impas atau selisih antara volume penjualan yang
dianggarkan dengan volume penjualan impas.
 
MOS = Total penjualan actual – penjualan titik impas
Sebagai contoh, jika volume impas Azalea comp. (contoh 1) adalah
600 unit dan saat ini menjual 1000 unit, maka MOS nya adalah 400
( 1000 unit – 600 unit )

45 Creating the great business leaders


Fakultas Ekonomi dan Bisnis
School of Economic and Business

Telkom University
MOS dapat juga dinyatakan dalam pendapatan penjualan. Jika pendapatan impas adalah $
240.000 dan pendapatan saat ini adalah $ 400.000, maka MOSnya adalah $ 160.000.
Angka MOS memberikan informasi berapa maksimum volume penjualan yang direncanakan
boleh turun agar perusahaan tidak menderita rugi.
MOS dapat juga disajikan dalam persentase. Persentase ini diperoleh :
 
% MOS = MOS dalam satuan moneter
Total penjualan actual
 
% MOS = 160.000 = 40%
400.000
Dari data di atas dapat diambil kesimpulan bahwa jika volume penjualan saat ini tidak dapat
tercapai, maka maksimum penurunan yang boleh terjadi adalah sebesar $ 160.000 atau 40%
nya, agar perusahaan tidak menderita rugi.

46 Creating the great business leaders


Fakultas Ekonomi dan Bisnis
School of Economic and Business 3. Shut Down Point
Telkom University

Dalam pengambilan keputusan untuk menutup usaha harus diadakan


pembedaan antara biaya keluar dari saku (out of pocket cost) dengan
biaya terbenam (sunk cost yaitu pengeluaran yang dilakukan pada
masa lalu, yang manfaatnya masih dinikmati sampai sekarang.
Misalnya biaya depresiasi, amortisasi, deplesi).
Suatu usaha harus dihentikan apabila pendapatan yang diperoleh
tidak dapat menutup biaya tunainya.
Titik penutupan usaha dapat dihitung dengan menggunakan rumus :
Shut down point = B Biaya tetap tunai______
Contribution margin ratio

47 Creating the great business leaders


Fakultas Ekonomi dan Bisnis
School of Economic and Business

Telkom University

Apabila pada contoh 1, biaya tetap sebesar $ 24.000


tersebut terdiri dari biaya keluar dari kantong sebesar $
15.000 dan biaya terbenam sebesar $ 9000, maka titik
penutupan usaha :
SDP = $ 15.000
18,75%*
= $ 80.000

* CMR =(75.000/400.000) = 18,75%

48 Creating the great business leaders


Fakultas Ekonomi dan Bisnis
School of Economic and Business 4. Degree of Operating Leverage
Telkom University

memberikan ukuran dampak perubahan pendapatan penjualan terhadap laba


bersih pada tingkat penjualan tertentu. Dengan Parameter ini manajemen akan
mengetahui dengan cepat dampak setiap usulan kegiatan yang menyebabkan
perubahan pendapatan penjualan terhadap laba bersih perusahaan :

Degree of Operating Ratio = Laba kontribusi


Laba bersih

49 Creating the great business leaders


Fakultas Ekonomi dan Bisnis
School of Economic and Business

Contoh :
Telkom University

Dari laporan laba rugi di contoh 1 :


Penjualan ( 1000 unit @ $400) $ 400.000
Biaya variable 325.000-
Margin kontribusi 75.000
Biaya tetap 45.000-
Laba operasi 35.000
 
DOL = 75.000 = 2,14 kali
35.000
 

50 Creating the great business leaders


Fakultas Ekonomi dan Bisnis
School of Economic and Business

Telkom University
Jika tingkat operating leverage Azalea comp. 2,14 pada tingkat
penjualan $ 400.000, artinya laba bersih akan meningkat 2,14 kali lipat
dari tingkat kenaikan penjualan. Misalkan Divisi pemasaran
mengusulkan promosi produk yang diperkirakan akan menaikan
volume penjualan sebesar 25%, manajemen dapat dengan cepat
memperkirakan kenaikan laba bersih sebesar 53,5% ( 2,14 x 25% ).

51 Creating the great business leaders


Fakultas Ekonomi dan Bisnis
School of Economic and Business
5. Margin Kontribusi Perunit
Telkom University

Margin kontribusi per Unit merupakan perbedaan harga jual per unit dan
Cost variabel perunit.

Margin kontribusi bermanfaat untuk perencanaan laba jangka pendek


sekaligus digunakan untuk menutup cost tetap.

52 Creating the great business leaders


Fakultas Ekonomi dan Bisnis
School of Economic and Business

Contribution
Telkom University Margin Per Unit
Margin kontribusi adalah pendapatan penjualan dikurangi total biaya variable. Pada impas, margin
kontribusi sama dengan biaya tetap. Atau kita dapat menggunakan persamaan dasar impas :

Impas (unit) = Biaya tetap________


Margin kontribusi per unit
 

Dengan menggunakan contoh Azalea comp. (contoh 1) di atas, kita dapat menghitung margin
kontribusi per unit dengan cara :
Margin kontribusi per unit = Total margin kontribusi / unit yang terjual
$ 75 = $ 75.000 / 1000
Margin kontribusi per unit = Harga – Biaya variable per unit
$ 75 = $ 400 - $ 325
Untuk menghitung jumlah unit impas, dapat digunakan persamaan dasar impas :
X = $ 45.000
($ 400 - $ 325) = 600
  53 Creating the great business leaders
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
School of Economic and Business

Telkom University

Selamat Belajar
Semoga Sukses

54 Creating the great business leaders

Anda mungkin juga menyukai