Anda di halaman 1dari 13

ROI dalam

Manajemen Talenta

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa manajemen talenta yang baik
mampu meningkatkan keuntungan perusahaan. Salah satu cara untuk mengukurnya
adalah dengan menghitung ROI. Apa yang dimaksud dengan ROI? Temukan
jawabannya dengan membaca PDF berikut untuk belajar lebih lanjut mengenai
manfaat manajemen talenta secara finansial, pengenalan ROI, perhitungan ROI,
peningkatan ROI, dan cara mengomunikasikan ROI.

Manfaat Manajemen Talenta secara Finansial

Gambar 1. Ilustrasi
Manfaat Manajemen Talenta

Tidak semua perusahaan menganggap manajemen talenta merupakan elemen


yang penting bagi perusahaan. Mereka beranggapan penerapan manajemen talenta
justru merugikan keuangan. Namun, meskipun demikian banyak perusahaan yang
tetap mengimplementasikan manajemen talenta karena manfaat yang diperoleh.
Manfaat tersebut dapat diidentifikasi secara finansial. Sebelum membahas manfaat
finansial secara lebih dalam, perhatikan beberapa hal berikut ini.

1
1. Sebagian besar organisasi berpandangan secara jangka pendek terhadap
manajemen talenta
2. Manajemen talenta mungkin tidak sesuai untuk perusahaan kapitalis murni
3. Organisasi dan industri tumbuh lebih cepat dari pada peningkatan talenta
4. Ada kelangkaan talenta/profesional yang terampil
5. Retensi karyawan merupakan salah satu kelemahan perusahaan
Dari beberapa pernyataan di atas dengan jelas menunjukkan bahwa talenta tidak
dapat mengimbangi industri yang berkembang. Selain itu, organisasi juga kesusahan
untuk mengembangkan kumpulan individu berbakat sesuai dengan kualifikasi yang
dibutuhkan. Padahal pertumbuhan industri yang cepat memiliki arti bahwa ada
kebutuhan akan profesional berbakat untuk jangka waktu panjang dan sayangnya
perusahaan melewatkan hal ini. Hal demikian, jika dibiarkan terus terjadi, dalam
jangka waktu panjang akan menyebabkan kerugian finansial bagi perusahaan. Oleh
karena itu, perlu adanya manajemen talenta yang terencana dan terlaksana dengan
baik. Tujuan utamanya adalah untuk mempertahankan karyawan serta
meningkatkan keterampilan yang dimiliki. Dua hal tersebut perlu dicapai mengingat
biaya untuk perekrutan tidak sedikit. Mengapa hal tersebut bisa terjadi? Sebuah
organisasi tidak hanya membayar karyawan untuk pekerjaannya tetapi juga
menghabiskan banyak uang untuk pelatihan dan pengembangan mereka.
Masalahnya menjadi lebih buruk ketika ada karyawan yang berada di posisi puncak
dan memutuskan untuk pergi meninggalkan perusahaan. Skenario demikian dapat
merugikan organisasi karena harus mengeluarkan biaya untuk merekrut karyawan
baru dan melatih karyawan tersebut untuk memiliki kompetensi tertentu. Berikut ini
adalah beberapa alasan mengapa perekrutan karyawan merugikan perusahaan
secara finansial.
1. Karyawan baru membebani perusahaan sebesar 30-60% lebih banyak dari
karyawan lama dalam hal kompensasi saja
2. Ada biaya tambahan yang dikeluarkan untuk pelatihan dan pengembangan
karyawan baru
3. Proses rekrutmen menghabiskan banyak biaya bagi organisasi, mulai dari biaya
pihak ketiga, seperti headhunter, agency, konsultan, dan biro psikologi

2
penyelenggara tes; pembuatan dan pemasangan iklan lowongan kerja; biaya
event, seperti job fair dan sejenisnya; serta ongkos perjalanan dalam rekrutmen.
Berdasarkan tiga fakta tersebut, dapat disimpulkan bahwa manajemen talenta
berpengaruh terhadap pengeluaran dan finansial perusahaan karena harus
mengalokasikan sejumlah pengeluaran jika terjadi perekrutan dan pelatihan. Oleh
karenanya, anggapan yang mengatakan manajemen talenta akan merugikan
perusahaan tidak sepenuhnya benar.

Pengenalan ROI
Salah satu aktivitas dalam merencanakan manajemen talenta dari segi finansial
adalah menghitung ROI (Return of Investment), yaitu sebuah rasio yang
menunjukkan tingkat pengembalian investasi suatu bisnis.

Gambar 2. Ilustrasi
Pengenalan ROI

Perhitungan sederhananya adalah dengan membandingkan laba bersih terhadap


biaya pengeluaran. Hal demikian dilakukan untuk mengetahui aspek apa saja yang
sudah bekerja dengan baik dan mengidentifikasi area yang butuh perbaikan.

3
Ada beberapa kegunaan/manfaat perhitungan ROI, berikut penjelasannya.
1. Menggambarkan Biaya Peluang
ROI dapat digunakan untuk menggambarkan “biaya peluang,” atau
pengembalian yang diberikan investor untuk berinvestasi di perusahaan. Jika
seorang pemilik bisnis menginvestasikan uang mereka di pasar saham, mereka
mengharapkan untuk menerima pengembalian tahunan sekitar 5%. Dengan
menginvestasikan uang yang sama di sebuah perusahaan, pemilik berharap
untuk memperoleh return on investment yang serupa atau justru lebih tinggi dari
perkiraannya.

2. Mengukur Efisiensi Penggunaan Modal


Teknik analisis ROI memiliki manfaat untuk mengukur efisiensi penggunaan
modal yang bekerja, efisiensi produksi, dan efisiensi bagian penjualan. Namun,
hal demikian dapat dilakukan apabila perusahaan telah menjalankan praktik
akuntansi dengan baik.

3. Membandingkan Penggunaan Modal Perusahaan Lain


Apabila perusahaan mempunyai data rasio sebuah industri, maka analisis
ROI dapat dimanfaatkan untuk membandingkan efisiensi penggunaan modal
antar perusahaan sejenis. Melalui perbandingan tersebut, dapat diketahui di
mana kelemahan dan kekuatan perusahaan dibandingkan dengan perusahaan
kompetitor.

4. Mengambil Keputusan
ROI selain berguna untuk keperluan kontrol, juga berguna sebagai dasar
pengambilan keputusan. Misalnya adalah dasar keputusan untuk mengadakan
ekspansi atau tidak.

4
Perhitungan ROI
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, umumnya ROI dihitung dengan cara
membandingkan laba bersih dengan total pengeluaran/investasi. Rumus yang
dipakai adalah:

ROI = (Total pendapatan – Investasi) : Investasi x 100%

Melalui rumus tersebut dapat diketahui, ada tiga langkah yang harus kamu
lakukan untuk menghitung ROI. Berikut adalah penjelasannya.

1. Hitung Total Pendapatan


Pendapatan yang dimaksud merupakan total omzet yang diperoleh dalam
menjalankan bisnis. Cobalah untuk menghitung berapa banyak keuntungan yang
diperoleh perusahaanmu. Jika memang ada satu unit khusus yang bertanggung
jawab untuk menghitung pendapatan, lakukan koordinasi untuk mengetahui
angka yang diperoleh.

2. Hitung Investasi
Investasi mengacu pada jumlah pengeluaran yang digunakan untuk
mengoperasikan bisnis. Beberapa jenis investasi yang biasa dikeluarkan di
antaranya adalah:
a. Biaya Manajemen
Rumus untuk mengetahui biaya manajemen adalah sebagai berikut:

Biaya manajemen = Rata-rata waktu yang dibutuhkan


x Rata-rata gaji x Total karyawan

Pada rumus tersebut terdapat tiga komponen yang dikalikan yaitu rata-rata
waktu yang dibutuhkan untuk melakukan penilaian kinerja satu karyawan,
rata-rata gaji yang didapatkan, dan total karyawan. Untuk mendapatkan
data mengenai waktu penilaian kinerja, kamu bisa melakukan survei kepada
semua karyawan. Selain itu, perlu kamu cermati bahwa perhitungan antara

5
manajer dan anggota/staf harus dibedakan. Oleh karenanya, setidaknya
kamu harus menghitung dua biaya manajemen yaitu untuk karyawan dan
manajer. Kemudian, kamu pasti bingung bagaimana status karyawan yang
merupakan manajer sekaligus memiliki leader di atasnya? Jika mendapati
kasus demikian, kamu harus menghitungnya sebanyak dua kali sebagai
manajer dan staf.
b. Biaya Pelatihan
Selain biaya manajemen, kamu juga harus memperhitungkan pertumbuhan
staf untuk memperkirakan biaya pelatihan dari tahun ke tahun. Kamu perlu
menghitung berapa banyak waktu yang dihabiskan oleh staf SDM untuk
mengelola aktivitas tersebut.
c. Biaya Fisik
Contoh biaya fisik adalah kertas bekas, toner printer atau mesin fotokopi,
amplop, folder file, dll. Hitung total biaya yang dikeluarkan dan perkirakan
kenaikan biayanya sebesar 2-3% dalam setiap lima tahun.

3. Hitung ROI
Setelah kamu mengetahui total pendapatan dan biaya investasi, masukkan
biayanya dan hitung ROI menggunakan rumus yang sudah disebutkan
sebelumnya.

ROI = (Total pendapatan – Investasi) : Investasi x 100%

Contoh kasusnya: katakanlah kamu mengeluarkan uang sebesar Rp100 juta


untuk investasi, lalu bisnismu menghasilkan penjualan hingga Rp125 juta.
Dengan kata lain, kamu berhasil memperoleh laba sebanyak Rp25 juta.
Jadi, persentase ROI Anda adalah:
ROI = (Rp125 juta – Rp100 juta) : Rp100 juta x 100% = 25%
Jadi, dapat disimpulkan bahwa tingkat ROI bisnismu adalah sebesar 25%.
Ingatlah untuk selalu menyertakan setiap biaya yang dikeluarkan dalam
menghitung ROI supaya hasil didapatkan bisa seakurat mungkin.

6
Meningkatkan Rasio ROI

Gambar 3. Ilustrasi
Aplikasi SDM

Agar persentase ROI semakin meningkat, kamu bisa mengintegrasikan teknologi


dalam manajemen talenta/SDM. Salah satu caranya adalah dengan membuat
beragam aplikasi yang membantu perusahaan untuk mengatur, menganalisis, dan
mengelola data terkait karyawan dalam satu cloud terpusat.
Menerapkan aplikasi SDM adalah langkah penting dalam transformasi digital
perusahaan. Manfaat lainnya yang dapat diperoleh yaitu:
 Menghilangkan penggunaan kertas
 Mengelola tunjangan karyawan
 Mengelola kehadiran karyawan
 Mengotomatisasikan tugas berulang
 Menghitung penggajian secara otomatis

7
Manfaat di atar bisa didapatkan dengan mengintegrasikan aplikasi SDM di
beberapa aktivitas manajemen talenta berikut:

1. Proses Onboarding Otomatis


Penelitian Green House menunjukkan bahwa mengotomatisasikan proses
onboarding dapat menghemat waktu hingga 50%. Rata-rata profesional HR
menghabiskan sekitar 11 jam untuk onboarding setiap ada karyawan baru.
Jika perusahaan mempekerjakan 30 karyawan baru dalam setahun,
onboarding otomatis dalam aplikasi SDM dapat menghemat lebih $5000 setiap
tahun. Manfaat tambahan dari onboarding melalui aplikasi meliputi:
● Engagement
Ketika karyawan merasa proses onboarding efektif, engagement yang
mereka rasakan dengan perusahaan akan 5 kali lebih tinggi.
● Retensi
Proses orientasi yang efektif meningkatkan kepercayaan karyawan baru
untuk bergabung dalam perusahaan.
● Kinerja & Produktivitas
Onboarding otomatis yang efektif menambah produktivitas administrasi
perusahaan sebesar 33 persen.

2. Proses Pengajuan & Persetujuan Online


Hal sepele yang cukup menyita waktu pekerjaan praktisi SDM adalah proses
pengajuan dan persetujuan. Contoh pengajuannya misalkan formulir lembur,
cuti, izin, dan sakit. Sering kali departemen SDM dipenuhi dengan dokumen
pengajuan karena perlu pemeriksaan satu per satu secara manual, lanjut dengan
permintaan tanda tangan dari satu manajer ke manajer lainnya. Hal demikian
bisa dipersingkat waktunya jika terdapat sistem online.
Jika terdapat aplikasi yang menawarkan cara pengajuan lembur hingga
persetujuan izin secara online, maka perusahaan dapat menghemat hingga 40
jam kerja setiap bulan dan $50 per dokumen.

8
Manfaat lainnya yang dapat dimiliki perusahaan menurut Green House:
● Efisiensi
Aplikasi online mengurangi waktu penyelesaian dokumen yang perlu
ditandatangani sebanyak 90%.
● Nama Perusahaan
Proses administrasi otomatis membantu perusahaan menarik talenta terbaik,
karena 92% generasi muda suka bekerja di perusahaan yang digital dan
ramah lingkungan.

3. Employee Self Service (ESS)


Salah satu pekerjaan yang menyita waktu SDM adalah pertanyaan dan
permintaan karyawan yang banyak setiap harinya. Hal seperti ini dapat
menghabiskan waktu berjam-jam setiap minggu, belum lagi mengurangi
transparansi karyawan ketika mereka tidak dapat mengelola data mereka sendiri.
Aplikasi SDM dengan employee self service memungkinkan karyawan untuk
mengelola informasi, data, dan kebutuhan mereka sendiri. Hal tersebut
mengurangi waktu HR sebesar 40-60 persen atau sekitar 2 jam per hari.
Manfaat tambahan dari aplikasi yang menyediakan ESS meliputi:
● Efisiensi
Aplikasi dengan fitur ESS memungkinkan staf SDM mengelola administrasi
karyawan hingga sepuluh persen lebih banyak per orang.
● Keunggulan Kompetitif
ESS dapat meningkatkan kinerja perusahaan. Perusahaan dengan aplikasi
yang berfitur ESS, 50 persen lebih mungkin mendapat titel perusahaan
terbaik di industrinya.
● Kinerja & Produktivitas
72 persen SDM yang menggunakan ESS di perusahaan menyatakan beban
kerja jauh lebih ringan.

4. Solusi Manajemen Waktu Otomatis


Tanpa adanya suatu aplikasi, sistem manajemen waktu perusahaan
umumnya menggunakan spreadsheet. Jika tidak teliti, hal demikian membuat

9
profesional HR yang kelelahan bisa saja membuat perusahaan rentan terhadap
perhitungan waktu dan pemantauan absensi yang tidak akurat. Penelitian Green
House menunjukkan bahwa rata-rata karyawan membutuhkan waktu hingga tiga
hari untuk melaporkan kesalahan tersebut. Sementara pengelolaan kehadiran
karyawan yang otomatis dan online menghilangkan berbagai kesalahan human
error tersebut.
Berikut adalah dua manfaat sistem manajemen waktu otomatis:
● Efisiensi
Pemantauan absensi dan cuti otomatis membantu perusahaan mengelola
ketidakhadiran karyawan dengan lebih baik, yang menghabiskan biaya
sekitar enam persen dari gaji tahunan bagi bisnis Anda.
● Kinerja Optimal
Ketika karyawan menggunakan aplikasi HRD untuk absensi online mereka,
tingkat produktivitas karyawan meningkat hingga sepuluh persen.

Mengomunikasikan ROI

Gambar 4. Ilustrasi
Komunikasi ROI

10
Setelah mempelajari cara menghitung dan meningkatkan persentase ROI,
selanjutnya kamu perlu belajar bagaimana cara mengomunikasikan ROI. Ada tiga
langkah yang perlu lakukan yaitu mengetahui stakeholder, menentukan baseline, dan
menyertakan konteks. Berikut adalah penjelasannya.

1. Mengetahui Stakeholder
Stakeholder adalah pihak-pihak yang berkepentingan dengan perusahaan
yang memiliki pengaruh dan dapat dipengaruhi. Dalam konteks ini stakeholder
yang dimaksud adalah pihak-pihak yang perlu kamu komunikasikan mengenai
ROI, di antaranya yaitu Chief Financial Officer (CFO), Chief Information Officer
(CIO), dan Chief Executive Officer (CEO). Ketiganya memiliki tujuan dan
permasalahan yang ingin dipecahkan. Berikut adalah penjelasannya.
a. CFO
CFO atau terkadang disebut pula CFOO adalah jabatan eksekutif di suatu
perusahaan yang bertanggung jawab untuk mengelola risiko keuangan
korporasi. Pejabat ini juga bertanggung jawab untuk perencanaan keuangan
dan pencatatan, serta pelaporan keuangan untuk manajemen yang lebih
tinggi.
Permasalahan:
 40% CFO memandang risiko talenta seperti kurangnya keterampilan
sebagai batasan utama dalam mencapai tujuan organisasi
 Terlalu banyak platform yang digunakan lintas organisasi
 Menghabiskan pendanaan untuk mengintegrasikan teknologi memiliki
manfaat yang kurang begitu jelas
Tujuan:
Meningkatkan persentase ROI manajemen talenta dan memperoleh
manfaat yang lebih banyak dari kerja sama vendor.
b. CIO
CIO adalah eksekutif perusahaan yang bertanggung jawab dalam
manajemen, implementasi, dan penggunaan teknologi dan informasi
komputer.

11
Permasalahan:
● Menginginkan alur/proses manajemen dengan sistem yang minim
● 66% CIO percaya adanya krisis talenta
● CIO menempatkan talenta sebagai peringkat pertama penghambat
perusahaan
Tujuan:
Melakukan hal yang lebih besar dengan menganalisis dan meningkatkan
alur/proses agar skala bisnisnya semakin besar.
c. CEO
Jabatan tertinggi di suatu perusahaan dengan tugas yaitu membuat
kebijakan-kebijakan yang bersifat strategis bagi kelangsungan perusahaan.
Permasalahan:
 71% CEO di Australia merasa bahwa ketidakmampuan dalam menguasai
keterampilan utama merupakan ancaman untuk pengembangan bisnis
 62% menyatakan bahwa biaya untuk manajemen talenta meningkat dari
perkiraan sebelumnya karena adanya defisit keterampilan
 64% karyawan menunggu diberitahu pemimpinnya untuk melakukan
perubahan
Tujuan:
Meningkatkan retensi dan produktivitas karyawan, memperkerjakan orang
yang tepat, dan mendapatkan hasil kerja yang lebih baik.

2. Menentukan Baseline
Langkah kedua adalah menentukan baseline yaitu titik acuan tetap yang
digunakan untuk perbandingan. Dengan adanya baseline, kamu mampu
mengukur seberapa jauh peningkatan ROI-mu. Untuk mampu menentukannya,
kamu perlu menjawab beberapa pertanyaan berikut:
a. Apa metrik yang digunakan untuk menilai peningkatan baseline?
b. Bagaimana cara menilai peningkatan baseline?
c. Kapan kamu akan meninjau hasil penilaian?
d. Apa saja tindakan yang bisa dilakukan untuk melakukan peningkatan?

12
3. Menyertakan Konteks
Saat mengkomunikasikan ROI, kamu perlu memberikan konteks mengenai
kondisi industri terkini. Kondisi yang bisa kamu jelaskan bisa seputar keadaan
pasar dan wawasan mengenai kompetitor. Dengan demikian kamu mampu
menentukan tolak ukur yang tepat berdasarkan industri perusahaanmu. Contoh
tolak ukur yang dimaksud adalah waktu yang digunakan oleh industri teknologi
pendidikan untuk rekrutmen adalah 68 hari. Kemudian jika sudah ada tolak
ukurnya, bandingkan dengan keadaan perusahaanmu saat ini dan simpulkan
apakah perusahaanmu sudah cukup baik atau perlu peningkatan. Contoh
kalimatnya adalah sebagai berikut:
Waktu yang digunakan oleh industri teknologi pendidikan untuk rekrutmen
adalah 68 hari sedangkan kita memerlukan waktu 100 hari. Oleh karenanya, kita
perlu adanya peningkatan.

Kesimpulan
Manajemen talenta yang baik memiliki manfaat yang tinggi secara finansial.
Untuk membuktikannya, kamu bisa menghitung ROI perusahaanmu menggunakan
rumus yang sudah dijelaskan. Kalau sudah, lanjutkan dengan menerapkan cara
meningkatkan rasio ROI dan mengomunikasikannya kepada pihak terkait.
Selanjutnya, pelajari materi berikutnya mengenai akuisisi talenta.

13

Anda mungkin juga menyukai