Anda di halaman 1dari 3

KUIS SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN

Rika Yehezkiel – 20200100113

1. Jelaskan perbedaan antara sistem pengendalian manajemen dengan proses manajemen.


Berikan contohnya.
Sistem Pengendalian Manajemen
merupakan sebuah sistem yang memiliki fungsi dalam pengendalian setiap aktivitas yang
terjadi di dalam sebuah perusahaan dalam upaya menentukan strategi yang sesuai untuk
diterapkan dan mencapai tujuan perusahaan tersebut.
Contoh
Dalam sistem manual persediaan barang, pemisahan dilakukan dalam fungsi operasi
(pembelian) dan fungsi penyimpanan (gudang) dengan fungsi akuntansi (pencatatan
persediaan) sehingga pada akhir periode dapat dilakukan pengecekkan silang antar fungsi
untuk mengetahui jumlah sisa persediaan. Dalam sistem komputer, program komputer
dirancang untuk membuat keputusan kapan persediaan harus dipesan, dan sekaligus dapat
menerbitkan dokumen Pesanan Pembelian. Jika barang sudah diterima, maka komputer
melakukan pencatatan terhadap barang yang diterima dan membuat dokumen laporan
penerimaan barang.

Proses Manajemen
adalah beberapa proses atau tugas yang manajemen lakukan untuk mampu mencapai tujuan
organisasi. Proses manajemen terdiri dari 4 fungsi yaitu planning, organizing, actuating,
dan controlling.
Contoh
a. Contoh Planning
Contoh kegiatan perencanaan yaitu ketika perusahaan ingin mencapai target penjualan
sampai 5000 produk. Namun, sampai saat ini masih 3000 produk. Untuk
meningkatkan penjualan, maka manajer merencanakan akan menggunakan sarana
media sosial untuk promosi. Selain itu, digencarkan juga lewat media ads sampai
dengan pemasangan billboard.
b. Contoh Organizing
Contoh dari organizing yaitu ketika suatu organisasi dicanangkan untuk membentuk
beberapa pengurus supaya lebih mudah dalam mengatur kegiatan organisasi. Pengurus
ini terdiri dari beberapa bagian seperti ketua, sekretaris, bendahara, sampai ketua
beberapa divisi.
c. Contoh Actuating
Berikutnya adalah contoh dari actuating yaitu ketika pemimpin ikut dalam sosialisasi
untuk melaksanakan program kerja karyawan, memberikan support pada karyawan
agar termotivasi, dsb.
d. Contoh Controlling
Terakhir, adalah controlling yang bisa dilihat contohnya dalam rapat mingguan yang
dilaksanakan pimpinan untuk memberikan laporan terkait kemajuan organisasi.
2. Return on Investment ( ROI ) dan Internal Rate of Return ( IRR ) merupakan pengukuran
kinerja keuangan perusahaan. Jelaskan apa kontribusi keduanya bagi SPM di perusahaan dan
beri contohnya.
Return on Investment (ROI)
merupakan salah satu bentuk rasio profitabilitas yang dimaksudkan untuk mengukur
kemampuan perusahaan dengan keseluruhan dana yang ditanamkan dalam aktiva yang
digunakan untuk operasi perusahaan untuk menghasilkan keuntungan.
Semakin tinggi ROI yang dicapai suatu perusahaan menggambarkan keberhasilan perusahaan
dalam menghasilkan laba dengan menggunakan modal kerja atau aktiva secara efisien dan
efektif. ROI dapat memberikan informasi menyeluruh mengenai efisiensi penggunaan modal,
juga dapat memberikan informasi mengenai profitabilitas perusahaan, serta berguna dalam
keperluan perencanaan dan kontrol mengenai kebijakan yang diterapkan perusahaan.

𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑷𝒆𝒏𝒋𝒖𝒂𝒍𝒂𝒏 – 𝑰𝒏𝒗𝒆𝒔𝒕𝒂𝒔𝒊


ROI = 𝒙 𝟏𝟎𝟎%
𝑰𝒏𝒗𝒆𝒔𝒕𝒂𝒔𝒊

Misalnya, suatu perusahaan melakukan investasi sebesar Rp8.000.000 ke sebuah usaha. Lalu,
usaha itu ternyata menghasilkan penjualan sebesar Rp10.000.000. Maka diperoleh ROI
sebesar 25%. Diketahui bahwa tingkat ROI yang didapatkan adalah 25% yang artinya bernilai
positif.
ROI yang bernilai positif menandakan bahwa total biaya investasi dapat dikembalikan.
Sedangkan, jika ROI bernilai negatif, artinya pendapatan yang diperoleh tidak dapat menutup
biaya investasi yang dikeluarkan.

Internal Rate of Return (IRR)


Merupakan perhitungan penting dalam keuangan terutama yang berhubungan dengan
investasi. Secara umum, semakin tinggi tingkat pengembalian internal, semakin diinginkan
investasi untuk dilakukan.
IRR berguna bagi perusahaan dalam mengevaluasi program pembelian kembali saham.
Jelasnya, jika sebuah perusahaan mengalokasikan dana yang cukup besar untuk membeli
kembali sahamnya, maka analisis tersebut harus menunjukkan bahwa saham perusahaan itu
sendiri merupakan investasi yang lebih baik, yaitu memiliki IRR yang lebih tinggi, daripada
penggunaan dana lainnya, seperti membuat gerai baru atau mengakuisisi perusahaan lain.
Misalnya, perusahaan energi dapat menggunakan IRR dalam memutuskan apakah akan
membuka pembangkit listrik baru atau merenovasi dan memperluas pembangkit listrik yang
ada. Sementara kedua proyek dapat menambah nilai bagi perusahaan, kemungkinan salah
satunya adalah keputusan yang lebih logis seperti yang ditentukan oleh IRR.
3. Akuntansi pertanggungjawaban dan balance scorecard merupakan salah satu tolak ukur
penilaian SPM di perusahaan. Bagaimana menurut saudara dan contoh.
Akuntansi Pertanggungjawaban
merupakan suatu sistem akuntansi yang disusun berdasarkan struktur organisasi yang secara
tegas memisahkan tugas, wewenang dan tanggung jawab dari masing-masing tingkat
manajemen serta mendorong para individu, terutama para manajer untuk berperan aktif dalam
mencapai tujuan perusahaan secara efektif dan efisien. Dari laporan pertanggungjawaban
dapat diketahui perbandingan antara realisasi dengan anggarannya, sehingga penyimpangan
yang terjadi dapat dianalisa dan dicari penyelesaiannya dengan manajer pusat
pertanggungjawabannya. Akuntansi pertanggungjawaban melaporkan hasil evaluasi dan
pengukuran kinerja yang berguna bagi pimpinan dalam penyusunan rencana kerja periode
mendatang, baik untuk masing-masing pusat pertanggungjawaban maupun untuk kepentingan
perusahaan secara keseluruhan.
Balance Scorecard
merupakan suatu sistem manajemen strategik atau lebih tepatnya dinamakan “Strategic based
responsibility accounting system” yang menjabarkan misi dan strategi suatu organisasi
kedalam tujuan operasional dan tolak ukur kinerja perusahaan perusahaan tersebut. Strategi
manajemen ini untuk meningkatkan, mengidentifikasi, dan mengukur beberapa fungsi
internal bisnis dan bagaimana hasil eksternal dari bisnis tersebut.

Pengukuran kinerja merupakan faktor penting dalam sebuah organisasi, dengan adanya
pengukuran kinerja suatu organisasi dapat mengevaluasi dan memberikan motivasi kepada
karyawannya untuk memberikan prestasi dan meraih pencapaian prestasi sesuai dengan tujuan
yang telah ditetapkan oleh suatu organisasi.

Anda mungkin juga menyukai