Anda di halaman 1dari 6

1. Unjuk rasa yang dilakukan oleh masyarakat, menolak UU Cipta kerja, marak belakangan ini.

Bagaimana
menurut pendapat saudara apakah unjuk rasa tersebut sudah sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945 ?

Jawab : Unjuk rasa yang terjadi belakangan ini mungkin merupakan bentuk demonstrasi masyarakat akan
ketidaksetujuan terhadap UU Cipta Kerja, seperti yang terdapat pada Pasal 28 UUD 1945 menyatakan, "Kemer-
dekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan
dengan undang-undang.” Selanjutnya, Pasal 28 E Ayat 3, “Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat,
berkumpul, dan mengeluarkan pendapat.”
Apakah sesuai dengan Pancasila? Di lihat dari cara demonstrasinya, menurut saya, tidak sesuai. Karena
demonstrasi di katakan sesuai dengan Pancasila apabila :
A. Mencerminkan sila Pertama (Ketuhanan Yang Maha Esa), yaitu demonstrasi yang semata-mata bertujuan
untuk menyuarakan kebenaran dengan ikhlas dan tanpa pamrih, dan hanya berharap kepada Tuhan YME.
Tanpa di tunggangi dengan kepentingan politik apapun untuk keuntungan pribadi, golongan, atau
kelompok.
B. Mencerminkan sila Kedua (Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab), yaitu demonstrasi yang menjunjung
tinggi rasa kemanusiaan, tidak menghina dan mencaci maki, menghargai perbedaan pendapat orang lain,
etis, beradab, sopan dan menjaga ketertiban umum.
C. Mencerminkan sila Ketiga (Persatuan Indonesia), yaitu demonstrasi yang tetap menjunjung tinggi nilai
persatuan dan kesatuan Indonesia, tidak tercerai-berai, tidak adu domba, tidak fitnah, tidak provokasi, dan
tetap menjaga ke- Bhineka Tunggal Ika-an.
D. Mencerminkan sila Keempat (Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan), yaitu demonstrasi yang berlandaskan musyawarah untuk mufakat, dan
negosiasi demi kepentingan semua pihak, bukan kepentingan pribadi/kelompok/golongan, dan di adakan
dengan bijak dan damai.
E. Mencerminkan sila Kelima (Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia), yaitu demonstrasi yang di
lakukan mengutamakan kesetaraan dan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia.

Apakah sesuai dengan UUD 1945? Menurut saya, tidak sesuai karena tidak memenuhi prosedur demonstrasi
dan penyampaian aspirasi yang baik. Seperti yang terdapat pada Peraturan Kapolri Nomor 7 Tahun 2012
tentang Tata Cara Penyelenggaraan Pelayanan, Pengamanan, dan Penanganan Perkara Penyampaian
Pendapat di Muka Umum (“Perkapolri 7/2012”), jenis demonstrasi yang di larang yaitu :
A. Demo yang Menyatakan Permusuhan, Kebencian atau Penghinaan
 Menyatakan permusuhan, kebencian atau penghinaan terhadap suatu atau beberapa golongan
rakyat Indonesia
 Mengeluarkan perasaan atau melakukan perbuatan yang bersifat permusuhan, penyalahgunaan
atau penodaan terhadap suatu agama yang dianut di Indonesia;
 Menyiarkan, mempertunjukkan atau menempelkan tulisan atau lukisan di muka umum yang
mengandung pernyataan permusuhan, kebencian atau penghinaan di antara atau terhadap
golongan-golongan rakyat Indonesia;
 Lisan atau tulisan menghasut supaya melakukan perbuatan pidana atau kekerasan terhadap
penguasa umum atau tidak menuruti ketentuan undang-undang maupun perintah jabatan;
 Menyiarkan, mempertunjukkan atau menempelkan di muka umum tulisan yang menghasut supaya
melakukan perbuatan pidana, menentang penguasa umum dengan kekerasan
B. Demo di Lingkungan Istana Kepresidenan
Bukan hanya di lingkungan istana Kepresidenan dalam radius kurang dari 100 meter dari pagar luar, aksi
demo juga dilarang dilakukan di tempat ibadah, rumah sakit, pelabuhan udara atau laut, stasiun kereta api,
terminal angkutan darat, obyek-obyek vital nasional, dan instalasi militer dalam radius kurang dari 150
meter dari pagar luar.
C. Demo di Luar Waktu yang Ditentukan
Aksi demo hanya dapat dilakukan pada tempat dan waktu sebagai berikut :
a. Di tempat terbuka antara pukul 06.00 s.d. pukul 18.00 waktu setempat.
b. Di tempat tertutup antara pukul 06.00 s.d. pukul 22.00 waktu setempat.
D. Demo Tanpa Pemberitahuan Tertulis Kepada Polri
Demo wajib diberitahukan secara tertulis kepada Satuan Polri sesuai dengan tingkat kewenangannya,
sebagai berikut:
 Mabes Polri, apabila massa peserta aksi berasal dari beberapa wilayah provinsi dan aksi dilakukan di
satu wilayah provinsi atau lintas provinsi;
 Polda, pemberitahuan penyampaian pendapat di muka umum apabila massa peserta aksi berasal
dari beberapa wilayah Kota/Kabupaten dan aksi dilakukan dalam lingkup satu wilayah provinsi
setempat;
 Polres, pemberitahuan penyampaian pendapat di muka umum apabila massa peserta aksi berasal
dari beberapa kecamatan dan aksi dilakukan dalam lingkup wilayah kabupaten/kota setempat; dan
 Polsek, pemberitahuan penyampaian pendapat di muka umum apabila massa peserta aksi berasal
dari satu wilayah kecamatan dan aksi dilakukan di lingkup wilayah kecamatan setempat.
Pemberitahuan tersebut disampaikan oleh yang bersangkutan, pemimpin, atau penanggung jawab
kelompok selambat-lambatnya 3x24 jam sebelum kegiatan dimulai dan telah diterima oleh Polri setempat.
E. Demo yang Melibatkan Benda-Benda yang Membahayakan
Peserta demo dilarang membawa benda-benda yang membahayakan keselamatan umum. Selain itu, juga
dilarang mengangkut benda-benda atau perkakas-perkakas yang dapat menimbulkan ledakan yang
membahayakan jiwa dan/atau barang.
2. Tujuan Negara tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 alenia 4. Jelaskan tujuan Negara tersebut & berikan
tanggapan saudara apakah tujuan Negara sudah tercapai dengan baik saat ini ?

Jawab : Tujuan Negara yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 alinea 4 yaitu “Melindungi segenap
bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, Mencerdaskan
kehidupan bangsa, melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan
keadilan sosial.” Dapat disimpulkan tujuan Negara Republik Indonesia adalah tujuan perlindungan,
kesejahteraan, pencerdasan, dan pedamaian.

Apakah sudah tercapai dengan baik?


A. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia
Menurut saya poin ini sudah tercapai, karena sudah bisa di rasakan Indonesia yang aman dengan adanya
aparat kepolisian dan TNI yang sudah mengayomi masyarakat, melindungi negara dari konflik antar suku,
dan melindungi ancaman dari pihak luar seperti pencurian dan peperangan antar negara.

B. Memajukan kesejahteraan umum


Menurut saya poin ini belum tercapai seluruhnya, karena masih mengalami kemunduran dalam sektor
ekonomi, seperti masih banyaknya masyarakat yang berada di garis kemiskinan, masih tingginya angka
pengangguran, fasilitas yang belum bisa di rasakan semua masyarakat, serta turunnya nilai ekspor.

C. Mencerdaskan kehidupan bangsa


Menurut saya poin ini belum tercapai seluruhnya, meskipun ada sejumlah usaha yang di lakukan oleh
pemerintah seperti sistem wajib belajar 9 tahun, sekolah gratis, program Indonesia Pintar, program
Tangerang Cerdas, dana BOS, dll. Tapi masih banyak anak yang belum bisa menamatkan sekolahnya, yang
berarti usaha dari pemerintah belum seluruhnya merata untuk seluruh anak di Indonesia.

D. Melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial
Menurut saya poin ini sudah tercapai, karena dengan bergabungnya Indonesia dalam organisasi dunia
seperti PBB dan regional seperti ASEAN. Contoh nyata peran Indonesia untuk mewujudkan poin ini yaitu
dengan kepedulian Indonesia terhadap Palestina saat mengalami peperangan, dikirimnya kontingen Garuda
ke Timur Tengah (Arab, Israel, Mesir), Kongo, Kamboja, Yugoslavia, dan negara lain yang sedang mengalami
konflik.
3. Dalam sistem kewarganegaraan di Indonesia dikenal dengan istilah sistem kelahiran, perkawinan dan
naturalisasi. Jelaskan masing-masing istilah tersebut! Indonesia menganut sistem yang mana?

A. Sistem kelahiran
 Ius sanguinis
adalah status kewarganegaraan yang di terima karena kelahiran atau keturunan. Contohnya yaitu
kita sendiri yang secara otomatis diterima karena orang tua kita serta kita sejak lahir sudah di catat
sebagai warga negara Indonesia.
 Ius soli
adalah status kewarganegaraan yang di terima karena daerah atau tempat dia di lahirkan.
Contohnya yaitu orang yang lahir di Amerika namun tinggal di Indonesia, secara hukum orang
tersebut masih di akui sebagai warga negara Amerika.

B. Sistem Perkawinan
 Asas Hukum
Berdasarkan asas hukum, misalnya jika ada sepasang suami istri yang menikah dan memiliki ikatan
keluarga maka hubungannya akan di lindungi secara hukum, Bila seorang istri mengikuti status
kewarganegaraan suami begitu pun juga jika keduanya memiliki kewarganegaraan yang sama.
 Asas Persamaan Derajat
Berdasarkan asas persamaan derajat, perkawinan sama sekali tidak mempengaruhi
kewarganegaraan seseorang, artinya istri atau suami bebas menentukan kewarganegaraannya.
Asas ini menghindari terjadinya penyelundupan hukum, misalnya seseorang yang
berkewarganegaraan asing ingin memperoleh status kewarganegaraan suatu Negara dengan cara
atau berpura-pura melakukan pernikahan dengan pasangan di Negara tersebut.

C. Sistem Naturalisasi
adalah suatu perbuatan hukum yang dapat menyebabkan seseorang memperoleh status kewarganegaraan.
Misal : seseorang memperoleh status kewarganegaraan akibat dari pernikahan, mengajukan permohonan,
memilih/menolak status kewarganegaraan.
 Naturalisasi Biasa
Yaitu naturalisasi yang dilakukan oleh orang asing melalui permohonan dan prosedur yang telah
ditentukan.
 Naturalisasi Istimewa
Yaitu kewarganegaraan yang diberikan oleh pemerintah (presiden) dengan persetujuan DPR dengan
alasan kepentingan negara atau yang bersangkutan telah berjasa terhadap negara.

Peraturan Pemerintah no. 2 tahun 2007 menerangkan bahwa secara prinsip Indonesia menganut asas
kewarganegaraan ius sanguinis; ditambah dengan ius soli terbatas dan kewarganegaraan ganda terbatas.
4. Warga Negara memiliki peranan dalam bidang politik, ekonomi, sosial budaya dan spiritual sesuai UUD 1945.
Jelaskan peranan warga Negara tersebut dan berikan contohnya!

A. Bidang politik
Yaitu perananan dan partisipasi warga negara dalam mewujudkan pelaksanaan kehidupan politik di
Indonesia. Contoh peranan :
 Berpartisipasi dalam organisasi kecil di masyarakat
 Mengontrol, mengkritisi, menyampaikan aspirasi, demonstrasi secara bijak terhadap kinerja
pemerintah dalam hal kebijakan politik
 Ikut serta dalam setiap pemilu
 Berpartisipasi ke dalam dunia politik di Indonesia
B. Bidang Ekonomi
Yaitu peranan dan partisipasi warga negara dalam mewujudkan terciptanya perekonomian negara yang
baik, dengan tujuan kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia. Contoh peranan :
 Mengusahakan terjadinya keseteraan pendapatan dan jaminan minimum di bidang keamananan
ekonomi
 Mengontrol, mengkritisi, menyampaikan aspirasi, demonstrasi secara bijak terhadap kinerja
pemerintah dalam hal kebijakan politik
 Menciptakan lapangan pekerjaan baru demi menciptakan berkurangnya angka pengangguran di
Indonesia
 Kepatuhan dalam membayar pajak
C. Bidang Sosial dan Budaya
Yaitu peranan dan pastisipasi warga negara dalam mengatasi permasalahan sosial dan budaya di Indonesia.
Contoh peranan :
 Bersosialisasi tanpa adanya diskriminasi ras, warna kulit, serta agama
 Ikut serta dalam pembangunan daerah
 Melestarikan budaya Indonesia, seperti tarian tradisional, makanan tradisional, permainan
tradisional, pakaian tradisional, lagu daerah, dll. Bisa dengan cara membuka sanggar ataupun
pelatihan untuk generasi penerus, dan dengan melakukan filter terhadap budaya luar di era
globalisasi.
D. Bidang Spiritual
Yaitu peranan dan partisipasi warga negara dalam mewujudkan negara yang berdasarkan sila pertama
Pancasila (Ketuhanan Yang Maha Esa), dan memastikan setiap warga negara memiliki spiritual yang baik.
Contoh peranan :
 Menanamkan nilai-nilai keagamaan dalam lingkungan keluarga dan Pendidikan
 Memeluk setiap agama yang di akui dan di percayai
 Mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan beribadah dan berdoa
 Saling menghargai perbedaan setiap agama yang ada di lingkungan masyarakat
5. Jelaskan perbedaan antara agama dan ideologi ditengah situasi masalah SARA yang terjadi pada masyarakat
Indonesia dewasa ini ?

Jawab : Di lihat dari perbedaan keduanya, agama lebih bertujuan untuk mencapai tahapan kemurnian hidup
melalui kesadaran religius dan tindakan pengorbanan asketis, yang berarti baik suku, agama, maupun ras
manapun, selagi memiliki agama, ketaatan, serta perilaku yang baik akan lebih bisa di terima untuk bersosialisasi
di lingkungan masyarakat.

Sedangkan, ideologi memberikan arahan agresif dan petunjuk pelaksanaan berupa tindakan politik praktis
yang seringkali berupa aksi perlawanan, yang berarti sejumlah golongan yang tidak dapat bertoleransi terhadap
perbedaan dan melakukan diskriminasi (SARA) serta agresif terhadap golongan tertentu, justru lebih menjadi
ancaman baik dari golongan minoritas maupun mayoritas, yang otomatis akan lebih di tolak untuk bersosialisasi
di lingkungan masyarakat.
Inilah pentingnya untuk saling menghargai setiap perbedaan antar sesama, jangan jadikan perbedaan Suku,
Agama, atau Ras sebagai acuan untuk bersosialisasi, tapi alangkah lebih baiknya untuk menghargai setiap
perbedaan untuk terciptanya lingkungan masyarakat yang harmonis dengan perbedaan yang ada.

Anda mungkin juga menyukai