Kandidat
Katakanlah Anda memiliki dua kandidat yang bagus: keduanya dengan resume yang
bagus dan mereka berdua telah memenuhi kualifikasi atau persyaratan dasar yang
Anda tetapkan. Tapi, siapa yang terbaik di antara mereka? Apakah ada gambaran
kesenjangan tentang kemampuan mereka untuk melakukan pekerjaan yang belum
Anda lihat? Dan bagaimana jika bukan hanya dua kandidat, tapi 10 atau 20?
Konsep tes perekrutan atau talent test sebagai bagian dari proses perekrutan
bukanlah hal baru, tetapi masih kuat. Menurut laporan LinkedIn tahun 2019, 57%
perekrutan profesional menggunakan penilaian soft skill dan 60% berpikir penilaian
ini akan memberi dampak besar dalam lima tahun ke depan.
Mengapa Anda perlu melakukan talent test? Apakah ada kaitan antara talent test
dengan kompetensi yang dimiliki oleh seorang kandidat? Sebelum kita lebih jauh
membahas tentang talent test, mari perhatikan dan pelajari lebih dalam dahulu apa
itu kompetensi. Simak ya!
Kompetensi
Ada banyak sekali definisi kompetensi menurut para ahli. Beberapanya adalah:
“Kompetensi adalah karakteristik yang mendasari individu yang secara kausal terkait
dengan kinerja yang efektif dan/atau superior yang direferensikan-kriteria dalam
suatu pekerjaan atau situasi. ‘Karakteristik yang mendasari’ berarti kompetensinya
cukup dalam dari kepribadian seseorang dan dapat memprediksi perilaku dalam
1
berbagai situasi dan tugas pekerjaan. 'Terkait sebab akibat' berarti bahwa
kompetensi menyebabkan atau memprediksi perilaku dan kinerja. 'Referensi-kriteria'
berarti bahwa kompetensi sebenarnya memprediksi siapa yang melakukan sesuatu
dengan baik atau buruk, seperti yang diukur pada kriteria atau standar tertentu.”
(Spencer and Spencer, 1993)
Semua definisi di atas memiliki dua tema utama: keluaran pekerjaan atau kinerja dan
perilaku. Variasi definisi ini terletak pada apa yang dimaksud dengan karakteristik
yang mendasarinya. 1
Lalu, mengapa kompetensi itu penting? Organisasi atau perusahaan memang harus
mencoba untuk memahami kompetensi khusus karyawan karena kinerja terbaik
seseorang didorong oleh kompetensi daripada keterampilan dan pengetahuan yang
berhubungan dengan tugas. Hal ini menunjukkan bahwa seleksi berdasarkan
kualifikasi atau keterampilan saja tidak menjamin performa terbaik dari karyawan.
Setiap pekerjaan memiliki persyaratan dan serangkaian kompetensi khusus untuk
melaksanakannya secara efisien. Melalui persyaratan maupun serangkaian
kompetensi khusus inilah yang bisa membantu Anda dalam menggali dan
menemukan kompetensi dari dalam diri talent. Bagaimana caranya? Salah satunya
adalah dengan wawancara.
1Dr. Sraban Mukherjee, Competency Mapping for Superior Results, Tata McGraw Hill Education Private Limited,
New Delhi, 2011
2
Kompetensi sendiri dapat digali berdasarkan beberapa komponen. Perilaku individu
yang kita amati dalam orang tidak terjadi secara acak, tidak terjadi begitu saja.
Perilaku merupakan fungsi dari pengetahuan (knowledge), kemampuan (abilities),
keterampilan (skills), kebiasaan (habits), sikap (attitudes), nilai-nilai diri (inner values),
sifat (traits), dan motif (motives).
1. Knowledge (Pengetahuan)
2. Abilities (Kemampuan)
3
Kemampuan adalah kognitif atau fisik yang ditunjukkan untuk berhasil melakukan
tugas dengan berbagai kemungkinan keberhasilan. Kemampuan merupakan
gambaran beberapa kapasitas mendasar yang memungkinkan kita untuk belajar dan
bekerja.
3. Skills (Keterampilan)
4. Habits (Kebiasaan)
4
Kebiasaan dapat diartikan sebagai rutinitas perilaku yang diulang secara teratur,
cenderung terjadi secara tidak sadar, dan tanpa secara langsung dipikirkan secara
sadar. Contoh sederhana, saat kita kecil, sering kali mendapatkan nasihat dari orang
tua untuk memperbaiki kebiasaan kita tidak tidur terlalu larut malam atau
disarankan untuk membiasakan menggosok gigi secara teratur sebelum tidur atau
sehabis makan. Inilah kebiasaan-kebiasaan yang sudah tertanam sejak kecil dan
berlanjut hingga kita dewasa. Sedangkan dalam pekerjaan, kebiasaan-kebiasaan juga
dapat terbentuk berdasarkan bagaimana kita berperilaku sehari-hari dan itu tanpa
kita sadari. Seperti terlalu sering memeriksa pekerjaan bawahan atau bahkan
menunda pekerjaan hingga batas deadline. Kebiasaan ini tergolong dalam kebiasaan
tidak baik yang tentu dapat merugikan orang lain. Hal ini yang mampu menurunkan
value sebagai seorang talent. Namun, kebiasaan-kebiasaan ini dapat diubah atau
untuk kebiasaan baik, tentu dapat ditingkatkan.
5. Attitudes (Sikap)
5
6. Values (Nilai diri)
7. Traits (Sifat)
6
kepribadian adalah serangkaian karakteristik dan kualitas unik yang hanya Anda
miliki. Sementara banyak orang mungkin memiliki ciri kepribadian yang sama, namun
mereka menggabungkan sifat dengan cara yang berbeda, untuk menciptakan
konglomerasi yang unik dan tak tergantikan dari sifat-sifat yang membentuk
kepribadian individu mereka sendiri.
8. Motives (Motif)
Dari semua penjelasan akan pentingnya kompetensi di atas, inilah mengapa sebuah
talent test atau tes perekrutan itu diperlukan. Di bawah ini, akan ada penjelasan
lebih lanjut terkait bagaimana tes perekrutan digunakan.
Talent Test
Konsep tes perekrutan atau talent test sebagai bagian dari proses perekrutan
bukanlah hal baru, tetapi masih kuat. Menurut laporan LinkedIn tahun 2019, 57%
7
perekrutan profesional menggunakan penilaian soft skill, dan 60% berpikir penilaian
ini akan memberi dampak besar dalam lima tahun ke depan.
Bergantung pada ruang lingkup tes, penilaian ini dapat membantu Anda menentukan:
8
Jadi, jika Anda bertanya-tanya bagaimana cara mengevaluasi bakat, berikut daftar
jenis tes penilaian bakat yang terbukti berguna untuk proses perekrutan Anda:
Tes kemampuan kognitif adalah prediktor kuat dari kinerja pekerjaan, terutama
untuk pekerjaan yang kompleks. Semakin sulit pekerjaannya, semakin baik tes ini
dalam menyoroti kandidat yang ideal. Tes ini dapat dilakukan secara individual
atau dalam kelompok. Tes tersebut tersedia sebagai tes pena-dan-kertas atau
penilaian elektronik, sehingga Anda dapat memilih pengaturan yang paling sesuai
dengan kebutuhan Anda.
2. Tes Kepribadian
9
memahami dan menyelesaikan tugas, tes kepribadian mengevaluasi apakah orang
tersebut benar-benar akan menyelesaikan tugas tersebut dan sejauh mana
keberhasilannya. Tingkat motivasi, profesionalisme dan dedikasi Anda dievaluasi
melalui tes kepribadian.
• Opini
• Motivator
• Gaya berperilaku
3. Work Samples
Work samples adalah bagian dari pekerjaan aktual yang akan diselesaikan oleh
seorang kandidat. Biasanya, ini akan terkait erat dengan pekerjaan yang mereka
lamar. Misalnya, seorang spesialis SEO dapat diminta untuk melakukan penelitian
kata kunci untuk satu topik tertentu, seorang akuntan dapat diminta untuk
menerapkan beberapa rumus, dan seorang pengembang mungkin diminta untuk
membuat coding.
Alat penilaian bakat ini telah terbukti paling efektif dalam memprediksi kinerja
pekerjaan. Dan itu masuk akal; sampel kerja mengukur kemampuan untuk
melakukan pekerjaan tertentu secara langsung.
Tentu saja, contoh pekerjaan tidak boleh terlalu banyak sehingga kandidat merasa
mereka bekerja secara gratis (ini dapat mempengaruhi pengalaman kandidat dan
merek perusahaan Anda). Kejelasan disini penting; komunikasikan dengan jelas
kepada kandidat tujuan sampel pekerjaan ini dan bahwa sampel tersebut tidak
10
akan digunakan untuk tujuan bisnis. Dalam beberapa kasus, Anda bahkan dapat
memberikan kompensasi kepada mereka atas waktu yang diinvestasikan dalam
memproduksi sampel.
Pastikan Anda meminta mereka untuk menghasilkan pekerjaan yang paling dekat
hubungannya dengan posisi yang mereka lamar - dengan cara ini, Anda juga dapat
membantu mereka lebih memahami peran dan seberapa besar mereka
menyukainya.
4. Job Simulations
Simulasi pekerjaan dapat dilakukan selama wawancara atau melalui alat penilaian
perekrutan online. Misalnya, Anda dapat mengirim penilaian kepada kandidat
yang meminta mereka untuk menangani pelanggan yang tidak puas melalui
obrolan, melakukan presentasi, atau menjual sesuatu yang sedikit lebih kompleks
daripada pena.
11
kemudahan wawancara ini, teknologi AI juga telah mengubahnya menjadi alat
penilaian bakat.
Kesimpulan
Dengan mempelajari berbagai cara mulai dari tahapan akuisisi talenta hingga
bagaimana mempertahankan karyawan degan melakukan berbagai pengembangan
dan memfasilitasi karyawan dengan semestinya, diharapkan Anda sudah mampu
mengevaluasi pertumbuhan kinerja perusahaan dan bagi individu di dalamnya
secara teratur sehingga membantumu mendapatkan gambaran realisasi kinerja
sebuah perusahaan. Setelah ini, Anda akan mulai mempelajari bagaimana cara
merekrut kandidat dengan baik dan benar. Tetap perhatikan ya!
12