Anda di halaman 1dari 14

RESUME KEWIRAUSAHAAN

Pertemuan ke-3
BUSINESS PLAN

Oleh :
Ravelia Cempaka Dewi
201870091

Trisakti School of Management


2020
I. KEUNTUNGAN MERENCANAKAN RENCANA BISNIS
Rencana bisnis adalah ringkasan tertulis dari usaha bisnis pengusaha yang diusulkan.
Rincian operasional dan finansial, peluang pemasaran, dan strategi dan keterampila dan
kemampuan manajernya. Tujuan utama dari rencana bisnis adalam untuk memandu
wirausahawan saat mereka meluncurkan bisnis mereka dan untuk membantu mereka
memperoleh pembiayaan yang diperlukan untuk diluncurkan. Sebuah rencana bisnis
menggambarkan arah yang diambil perusahaan, apa tujuannya, dimana ia ingin berada dan
bagaimana tujuannya untuk mencapainya.
Terdapat 3 test pada rencana bisnis:
 Reality test: melibatkan pembuktian bahwa pasar untuk produk atau jasa benar-benar ada.
Berfokus pada daya tarik industri, ceruk pasar, pelanggan potensial, ukuran pasar, tingkat
persaingan dan faktor serupa.
 Competitive test: mengevaluasi posisi relatif perusahaan terhadap pesaing utamanya.
Berfokus pada kemampuan manajemen untuk menciptakan perusahaan yang akan
mendapatkan keunggulan atas pesaing yang ada. Sebuah rencana membuktikan kualitas,
keterampilan, dan pengalaman tim manajemen usaha.
 Value test: menyakinkan kreditor dan investor agar memasukkan uang mereka ke dalam
usaha, rencana bisnis harus membuktikan kepada mereka bahwa rencana tersebut
menawarkan kemungkinan pembayaran kembali yang tinggi atau tingkat pengembalian
yang menarik.

II. ELEMENT DARI RENCANA BISNIS


Enterpreneur harus menggunakan elemen yang dijelaskan sebagai titk awal dalam
perubahan pembuatan rencana dan memodifikasi sesuai dengan kebutuhan untuk dapat
menjelaskan rencana yang lebih baik dari venture barunya.
 Title Page and Table of Content: terdiri dari nama perusahaan dan ringkasan dari isi
rencana bisnis.
 Executive summary: berisi uraian mengenai perusahaan, struktur perusahaan seperti
pemimpin, karyawan, dan lokasi perusahaan, dan sebagainya.
 Mission an Vision statement: berisi mengenai visi dan misi yang dibuat oleh perusahaan
untuk mencapai tujuannya.
 Description of The Firm Production Service: menguraikan tentang produk dan layanan
yang akan ditawarkan, termasuk menentukan harga, masa pakai produk, dan manfaat
produk bagi konsumen.
 Business and Industry Profile: menyediakan ide yang jelas tentang perusahaan, apa yang
dilakukan perusahaan, bagaimana dalam beroperasi.
 Competitive Analysis: menggambarkan rencana bisnis utama kompetisi, termasuk
kekuatan dan kelemahan. Faktor terpenting adalah mengidentifikasi keunggulan
kompetitif.
 Market Entry Strategy: mengenai langkah penting yang akan diambil pengusaha untuk
membuat strategi pemasaran yang efektif dan efisien.
 Plan of Operation: menggambarkan bagaimana pekerjaan akan dilakukan dan mejelaskan
kegiatan dalam perusahaan.
 Pro-Forma Financial Statement: menggambarkan keadaan finansial perusahaan dan
bagaimana melakukan perencaan keuangannya. Meliputi laporan keuangan, neraca, laba
rugi, laporan perubahan modal, dan laporan arus kas.
 Investment Proposal: perusahaan memerlukan anggaran, hal ini akan terkait tentang
pegawai, pengembangan, produksi, pemasaran dan pengeluaran lain yang terkait dengan
bisnis.

III. WHAT LENDERS LOOK FOR IN A BUSINESS PLAN


Untuk meningkatkan peluang keberhasilan dalam bisnis, pengusaha menggunakan
rencana bisnis untuk menarik modal, wirausahawan harus menyadari kriteria yang digunakan
oleh calon kreditor dan investor untuk mengevaluasi kelayakan bisnis.
Kreditor dan investor mengacu pada 5 kriteria sebagai berikut:
1. Capital
Sebuah usaha harus memiliki modal dasar yang stabil sebelum kreditor memberikan
pinjaman jika tidak, kreditor tidak akan mau mengivestasikan modal dalam bisnis. Sebagian
besar kreditor menolak memberikan pinjaman dengan alasan umum yaitu kurangnya modal
dan terlalu banyak hutang yang dimiliki oleh pengusaha.
2. Capacity
Kreditor harus dapat diyakinkan akan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban
keuangan regulernya dan membayar kembali pinjamannya.
3. Collateral
Pengusaha akan menjaminkan aset kepada kreditor, jika pengusaha tidak dapat
mengembalikan pinjamannya, maka kreditor memiliki hak untuk menjual aset yang
dijadikan jaminan untuk memenuhi pinjamannya.
4. Character
Sebelum berinvestasi, kreditor harus yakin dengan karakter pengusahanya. Evaluasi sering
dilihat dari factor yang tidak berwujud, seperti kejujuran, kompetensi, pengetahuan,
pengalaman, dan kemampuan.
5. Conditions
Kreditor harus yakin dengan kondisi bisnis tersebut sebelum meinginvestasikan uangnya.
Apakah ada potensi pertumbuhan pasar? Apakah dapat bersaing dipasar? Apakah lokasi
bisnis strategis?
IV. THE PITCH: MAKING THE BUSINESS PLAN PRESENTATION
Pengusaha yang diberitahu dan siap untuk menerima pinjaman, maka akan membuat
kreditor dan investor terkesan pada laporan keuangan perusahaannya. Salah satu cara adalah
dengan membuat rencana bisnis tertulis (proposal pengajuan pinjaman). Namun, dalam beberapa
tahun terakhir investor tidak lagi mewajibkan pengajuan rencana bisnis tertulis dan malah lebih
tertarik ke presentasi secara langsung.
Presentasi rencana bisnis harus mencakup 5 bidang dasar, yaitu:
1. Perusahaan anda & produk/layanannya
Presentasi tersebut harus menjawab secara sederhana, pertanyaan yang mungkin diberikan
oleh kreditor/investor. Contohnya: apa yang dilakukan perusahaan anda?
2. Masalah yang harus diselesaikan
Presentasi tersebut harus menjelaskan, jika perusahaan menghadapi masalah bagaimana cara
penyelesaiannya?
3. Solusi perusahaan dari masalah tersebut
Presentasi tersebut harus menjelaskan secara sederhana solusi perusahaan untuk masalah
tersebut. Solusi yang bagaimana yang dikembangkan perusahaan yang berfungsi sebagai
dasar keunggulan kompetitif perusahaan?
4. Model bisnis perusahaan
Presentasi harus menjelaskan bagaimana perusahaan dalam menghasilkan uang. Berapa
pendapatan penjualan anda? Berapa laba kotor yang diharapkan? Dll
5. Keunggulan kompetitif
Presentasi tersebut harus menjelaskan hal apa yang membedakan perusahaan anda dengan
para pesaing sehingga kreditor/investor ini harus memilih anda atau menanamkan modal di
perusahaan anda. Keunggulan kompetitif meliputi cost leadership, differentiation, dan cost
focus.
V. BUILDING A STRATEGIC PLAN
Perencanaan strategis melibatkan pengembangan rencana untuk memandu perusahaan
saat berusaha mencapai visi, misi, sasaran, dan tujuannya. Rencana strategis merupakan acuan
dasar untuk menentukan strategi dilakukan oleh perusahaan untuk mengelola kondisi saat ini
agar dapat melakukan proyeksi kondisi pada masa yang akan datang.
 Visi: diartikan sebagai gambaran masa depan hasil kembangan dari misi yang dijalankan.
 Misi: pembentukan misi juga diperuntukan untuk mewujudkan visi. Adapun kaitan misi
dengan rencana strategi adalah karena misi dapat memastikan dan mencapai tujuan dasar
perusahaan, dan dapat dievaluasi setelahnya.
 Sasaran: sasaran merupakan pengembangan tujuan dari visi dan misi tersebut. Sasaran ini
harus disampaikan kepada seluruh karyawan perusahaan.

VI. MODAL INTELEKTUAL


Intellectual capital adalah asset tidak berwujud yang berupa sumber daya informasi serta
pengetahuan yang berfungsi untuk meningkatkan kemampuan bersaing serta dapat meningkatkan
kinerja perusahaan. Modal Intelektual memiliki tiga komponen:
1. Modal manusia (human capital)
Dengan adanya human capital sebagai sumber innovation dan improvement. Modal
manusia terdiri dari bakat, kreativitas, keterampilan, dan kemampuan tenaga kerja
perusahaan dengan begitu muncul strategi inovatif, rencana, dan proses yang
dikembangkan oleh orang-orang di sebuah organisasi. Human Capital akan meningkat
jika perusahaan mampu menggunakan pengetahuan yang dimiliki oleh karyawannya.
Untuk meningkatkan human capital dapat dilakukan dengan training programs dan
mengadakan seminar.
2. Modal struktural (structural capital)
Structural capital merupakan kemampuan organisasi atau perusahaan dalam memenuhi
proses rutinitas perusahaan dan strukturnya yang mendukung usaha karyawan untuk
menghasilkan kinerja byang optimal. Struktural capital bisa dalam berbagai bentuk,
termasuk proses, perangkat lunak, paten, hak cipta, dan, mungkin yang paling penting,
pengetahuan dan pengalaman orang-orang di perusahaan.
3. Modal pelanggan (customer capital)
Customer capital merupakan hubungan yang harmonis yang dimiliki oleh perusahaan
dengan para mitranya. Customer capital dapat muncul dari berbagai bagian diluar
lingkungan perusahaan yang dapat menambah nilai bagi perusahaan tersebut. Modal
pelanggan terkait dengan reputasi positif, hubungan yang berkelanjutan, dan niat baik
yang dibangun perusahaan seiring waktu dengan pelanggannya.

VII. MEMBANGUN KEUNGGULAN KOMPETITIF


Mengembangkan rencana strategis sangat penting untuk menciptakan keunggulan
kompetitif yang berkelanjutan, yang membedakan perusahaan dari para pesaingnya dan
memberinya posisi unik di pasar yang lebih unggul dari para pesaingnya. Dari perspektif
strategis, kunci kesuksesan bisnis adalah mengembangkan keunggulan kompetitif yang
berkelanjutan - keunggulan kompetitif yang tahan lama, menciptakan nilai bagi pelanggan.
Contoh keunggulan kompetitif yaitu maskapai penerbangan Air Asia memiliki kebijakan harga
paling murah. Hal tersebut menjadikan keunggulan kompetitif dibandingkan dengan pesaing
maskapai lainnya.
VIII. TENTUKAN KEUNGGULAN KOMPETITIF
Pertimbangkan lima aspek keunggulan kompetitif:
 Produk yang mereka jual
Apa yang unik dari produk yang dijual perusahaan? Apakah mereka lebih dapat diandalkan
daripada yang dijual pesaing? Apakah mereka menghemat energi, melindungi lingkungan,
atau memberikan lebih banyak kenyamanan bagi pelanggan? Dengan mengidentifikasi
manfaat unik bagi pelanggan dari produk perusahaan mereka, pengusaha dapat membedakan
bisnis mereka.
 Layanan yang mereka sediakan
Banyak pengusaha menemukan bahwa layanan yang mereka berikan kepada pelanggan
mereka adalah cara terbaik untuk membedakan perusahaan mereka.
 Harga yang mereka tawarkan
Harga bisa menjadi titik pembeda yang kuat; menawarkan harga terendah memberi
beberapa pelanggan insentif yang besar untuk membeli. Namun, menawarkan harga
terendah tidak selalu merupakan cara terbaik untuk menciptakan citra yang unik.
Perusahaan harus memberikan harga yang sesuai dengan kualitas produk.
 Cara mereka menjual
Pelanggan saat ini berharap bisnis dapat dijalankan bisnis kapan pun mereka mau, yang
berarti bahwa perusahaan yang menawarkan perpanjangan jam-bahkan layanan 24 jam tujuh
hari seminggu, seperti Indomaret 24 jam 7 hari, layanan pesan antar.
 Nilai yang menjadi komitmen mereka
Perusahaan paling sukses ada karena alasan yang melibatkan lebih dari sekadar
menghasilkan uang. Pengusaha memahami bahwa salah satu cara untuk terhubung dengan
pelanggan dan membangun keunggulan kompetitif adalah dengan mengelola perusahaan
mereka dari perspektif berbasis nilai dan mengoperasikannya dengan cara yang etis dan
bertanggung jawab secara sosial. Dengan perusahaan sering mengadakan acara sosial
ataupun tindakan-tindakan yang berdampak kepada kehidupan berkelanjutan. Memberikan
nilai yang positif terhadap citra perusahaan.
IX. CORE COMPETENCIES
Serangkaian kemampuan unik yang dikembangkan perusahaan di bidang-bidang
utama, seperti kualitas unggul, layanan pelanggan, inovasi, pembentukan tim, fleksibilitas,
daya tanggap, yang memungkinkannya melampaui pesaing. Hal ini sangat penting bagi
kemampuan perusahaan untuk bersaing dengan sukses dan biasanya merupakan hasil dari
keterampilan dan pelajaran penting yang telah dipelajari bisnis dari waktu ke waktu.
Kompetensi inti ini menjadi inti keunggulan kompetitif perusahaan dan biasanya bertahan
dari waktu ke waktu. kompetensi inti perusahaan, menjadi fondasi untuk semua yang
dilakukan perusahaan.
Contohnya Apple mendapatkan reputasi gemilang untuk desain produk yang inovatif.
apple memenangkan pengakuan merek dan loyalitas pelanggan yang tak tertandingi secara
global, menjadikannya kekuatan pasar yang dominan. Salah satu inti strategi yang dilakukan
Apple adalah dengan membuat diferensiasi produk. Dengan membuat sebuah produk yang
eksklusif dan kualitas premium, Apple mampu menciptakan sebuah tembok yang
memisahkan antara mereka dengan pesaingnya.
X. PROSES MANAJEMEN STRATEGIS
STEP 1: Kembangan Visi dan Buat Pernyataan Misi
Visi : merupakan hasil dari impian seorang wirausahawan akan sesuatu yang belum ada
dan kemampuan untuk melukiskan gambaran yang menarik dari impian tersebut untuk dilihat
semua orang. Visi berorientasi pada masa depan dan akan berhubungan dengan semua orang
yang terkait dengan perusahaan — karyawan, investor, pemberi pinjaman, pelanggan, dan
komunitas.
Visi yang jelas akan membatu wirausahawan:
1. Visi memberikan arahan: pengusaha yang menjabarkan visi perusahaannya memusatkan
perhatian semua orang pada masa depan dan menentukan jalur yang akan diambil bisnis
untuk mencapainya.
2. Visi menentukan keputusan: visi memengaruhi keputusan, tidak peduli seberapa besar atau
kecil, yang dibuat oleh pemilik, manajer, dan karyawan setiap hari dalam bisnis. Pengaruh
ini bisa positif atau negatif, tergantung pada seberapa baik visi tersebut didefinisikan.
3. Visi menginspirasi orang: visi yang jelas menggerakan dan memicu orang untuk bertindak.
Orang ingin bekerja untuk perusahaan yang mengincar pandangannya yang tinggi.
4. Visi memungkinkan ketekunan dalam menghadapi kesulitan: perusahaan muda, pendiri, dan
karyawan mereka sering menghadapi banyak kesulitan dari berbagai sumber. Memiliki visi
yang berfungsi sebagai penuntun perusahaan memungkinkan orang untuk mengatasi
rintangan yang membebani.
Misi : menetapkan tujuan bisnis untuk memberi arah pada perusahaan. Tanpa pernyataan
misi yang ringkas dan bermakna, bisnis kecil/baru memulai usaha akan berisiko tanpa ada tujuan
di pasar, tanpa tahu ke mana harus melangkah atau bagaimana menuju ke sana. Pernyataan misi
yang bagus menentukan nada untuk seluruh perusahaan dan memfokuskan perhatiannya ke arah
yang benar. Pernyataan misi akan mengungkapkan karakter, identitas, dan cakupan operasi
perusahaanBagian yang paling sulit dan penting adalah menjalankan misi itu. Agar efektif,
pernyataan misi harus menjadi bagian alami dari organisasi, yang diwujudkan dalam pikiran,
kebiasaan, sikap, dan keputusan setiap orang di perusahaan setiap hari. Dengan kata lain,
pernyataan misi yang baik diterjemahkan menjadi kinerja positif dalam sebuah organisasi.
STEP 2: Menilai Kekuatan dan Kelemahan Perusahaan
Setelah mendefinisikan visi untuk perusahaan dan menerjemahkan visi tersebut menjadi
pernyataan misi yang berarti, para wirausahawan bisa mengalihkan perhatian mereka untuk
menilai kekuatan dan kelemahan perusahaan. Membangun strategi bersaing yang sukses
membutuhkan bisnis untuk memperbesar kekuatannya dan mengatasi atau mengkompensasi
kelemahannya.
Kekuatan adalah faktor internal positif yang dapat digunakan perusahaan untuk
mencapai misi, sasaran, dan tujuannya. Mereka mungkin mencakup keterampilan atau
pengetahuan khusus, produk atau proses eksklusif yang unggul, citra publik yang positif, tenaga
penjualan yang berpengalaman, basis pelanggan setia yang mapan, dan banyak faktor lainnya.
Contoh bagi pembisnis baru yaitu mempunyai modal yang cukup dan memiliki relasi dengan
orang lain.
Kelemahan adalah faktor internal negatif yang menghambat kemampuan perusahaan
untuk mencapai misi, sasaran, dan tujuannya. Contoh kelemahan termasuk kurangnya modal,
kurangnya pekerja terampil, ketidakmampuan untuk menguasai teknologi, dan lokasi yang
inferior, kurang diminatinya produk. Mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan membantu
pemilik memahami bisnis mereka sebagaimana adanya (atau yang, untuk pemula, akan ada).
Kekuatan organisasi harus berasal dari kompetensi inti yang penting untuk mendapatkan
keunggulan di setiap segmen pasar tempat perusahaan bersaing. Kunci untuk membangun
strategi yang sukses adalah menggunakan kekuatan yang mendasari perusahaan sebagai
fondasinya dan mencocokkan kekuatan tersebut dengan kelemahan pesaing.
STEP 3: Pindai Peluang dan Ancaman
Peluang adalah pilihan eksternal positif yang dapat dimanfaatkan perusahaan untuk
mencapai misi, sasaran, dan tujuannya. Jumlah peluang potensial tidak terbatas; oleh karena itu,
pengusaha harus menganalisis hanya yang paling signifikan bagi bisnis Kuncinya adalah fokus
pada peluang paling menjanjikan yang paling sesuai dengan kekuatan dan kompetensi inti
perusahaan. Untuk itu, wirausahawan harus mengatakan "tidak" pada peluang yang hanya
menjanjikan — yang tidak sesuai dengan visi strategis perusahaan mereka.
Ancaman adalah kekuatan eksternal negatif yang menghambat kemampuan perusahaan
untuk mencapai misi, sasaran, dan tujuannya. Ancaman terhadap bisnis dapat dalam berbagai
bentuk, seperti pesaing baru yang memasuki pasar lokal, mandat pemerintah yang mengatur
kegiatan bisnis, resesi ekonomi, kenaikan suku bunga, kenaikan harga energi, atau kemajuan
teknologi yang membuat perusahaan produk usang.
Peluang dan ancaman adalah produk dari interaksi kekuatan, tren, dan peristiwa di luar kendali
langsung bisnis. Kekuatan eksternal ini berdampak langsung pada perilaku pasar tempat bisnis
beroperasi, perilaku pesaing, dan perilaku pelanggan.
Step 4: Faktor Kunci Keberhasilan
Key Success Factors (KSFs): faktor yang menentukan keberhasilan relatif pelaku pasar.
Faktor keberhasilan utama juga disebut indikator kinerja utama, ada dalam berbagai pola,
tergantung pada industrinya. Mengidentifikasi KSF dalam suatu industri memungkinkan
pengusaha untuk menentukan di mana mereka harus memfokuskan sumber daya perusahaan
secara strategis. Setiap bisnis dicirikan oleh variabel-variabel yang dapat dikontrol yang
menentukan keberhasilan relatif para pelaku pasar. Dengan memfokuskan upaya untuk
memaksimalkan kinerja perusahaan mereka pada faktor keberhasilan utama ini, wirausahawan
dapat mencapai keunggulan pasar yang dramatis atas pesaing mereka. Misalnya, salah satu
pemilik restoran mengidentifikasi KSF berikut:
 Pengalaman dalam industri
 Modal awal yang cukup
 Perkiraan penjualan yang akurat, yang meminimalkan makanan yang terbuang percuma
 Kontrol inventaris yang tepat
 Pengelolaan kas yang cermat
 Memilih lokasi yang memaksimalkan kenyamanan pelanggan
 Kebersihan
 Kualitas makanan tinggi
 Layanan yang ramah dan penuh perhatian dari staf tunggu yang terlatih Konsistensi
dalam kualitas dan layanan dari waktu ke waktu
 Kecepatan , terutama saat makan siang, ketika restoran menarik pebisnis yang harus
makan dengan cepat dan kembali bekerja
Mengidentifikasi KSF dalam suatu industri memungkinkan pengusaha untuk menentukan di
mana mereka harus memfokuskan sumber daya perusahaan secara strategis. Oleh karena itu,
ketika mereka mulai mengembangkan strategi mereka, wirausahawan yang sukses fokus untuk
melampaui saingan mereka pada satu atau dua KSF untuk membangun keunggulan kompetitif
yang berkelanjutan. Hasilnya, KSF menjadi landasan strategi perusahaan.
Step 5: Analisis Kompetisi
Pemilik usaha kecil percaya bahwa mereka beroperasi dalam lingkungan yang sangat
kompetitif dan tingkat persaingan yang tinggi Internet dan e-commerce telah meningkatkan dan
cakupan persaingan yang dihadapi pengusaha dan telah memaksa banyak pemilik bisnis untuk
sepenuhnya mengubah cara mereka berbisnis. Tujuan utama dari program intelijen kompetitif
meliputi hal-hal berikut:
 Melakukan analisis persaingan secara terus menerus daripada berkala: dalam
menganalisis persaiangan pengusaha lebih baik melakukannya secara terus menerus dari
pada dilakukan berkala, karena persaingan akan terus bertumbuh dan berkembang setiap
saat.
 Menghindari kejutan dari strategi dan taktik baru pesaing yang ada: pengusaha harus bisa
menghindari kejutan dan taktik baru pesaing agar tidak merasa takut dan putus asa.
 Mengidentifikasi calon pesaing baru: pengusaha juga harus mengindentifikasi calon
pesaing baru, karena pesaing baru merupakan salah satu ancaman bagi usaha.
 Meningkatkan waktu reaksi terhadap tindakan pesaing: pengusaha harus menambah
waktu mereka untuk melakukan reaksi pada tindakan pesaing yang akan mengancam
usaha kita.
 Mengantisipasi pesaing berikutnya gerakan strategis: pengusaha harus menyiapkan segala
strategi agar menghindari kemungkinan kalah bersaing dengan pesaing lainnya.
ANALISIS KOMPETITOR - Menilai persaingan memberi pemilik bisnis pandangan
realistis tentang pasar dan posisi perusahaannya di dalamnya. Namun tidak setiap pesaing
menjamin tingkat perhatian yang sama dalam rencana strategis.
o Pesaing langsung menawarkan produk dan layanan yang sama, dan pelanggan sering
kali membandingkan harga, fitur, dan penawaran dari pesaing ini saat mereka berbelanja.
Contoh indomie dan mie sedap, sama2 memasarkan produk mie instan, hanya saja
mereka memiliki strategi pemasaran yang berbeda. Indomie berani menjual dengan harga
yang lebih tinggi, sedangkan mie sedap memilih segmen megengah ke bawah dengan
menentukan harga jual yang lebih terjangkau.
o Pesaing signifikan menawarkan beberapa produk dan layanan yang sama. Meskipun lini
produk atau layanan mereka mungkin agak berbeda, terdapat persaingan dengan mereka
di beberapa bidang utama.
o Pesaing tidak langsung menawarkan produk atau layanan yang sama atau serupa hanya
di sejumlah kecil area, dan target pelanggan mereka jarang tumpang tindih. Contoh
persaingan antara sabun detergen bubuk dan sabun cair. Ketika konsumen tidak
menemukan sabun detergen yang biasa digunakan, maka tidak menutup kemungkinan
bila konsumen akan berpaling ke sabun cari sebagai alternatif pengganti produk yang
kosong.
Step 6: Buat Sasaran dan Sasaran Perusahaan
Sasaran atribut yang luas dan berjangkauan panjang yang ingin dicapai oleh bisnis adalah
tujuannya, sasaran tersebut cenderung umum dan terkadang bahkan abstrak. Tujuan adalah target
kinerja yang lebih spesifik. Tujuan umum menyangkut profitabilitas, produktivitas,
pertumbuhan, efisiensi, penjualan, sumber daya keuangan, fasilitas fisik, struktur organisasi,
kesejahteraan karyawan, dan tanggung jawab sosial.
Step 7: Merumuskan Opsi Strategis dan Memilih Strategi yang Sesuai
Strategi adalah peta jalan dari tindakan yang dibuat pengusaha untuk mencapai misi,
sasaran, dan tujuan perusahaan. Strategi adalah rencana induk yang mencakup semua bagian
utama organisasi dan mengikat mereka menjadi satu kesatuan yang utuh. Rencana tersebut harus
berorientasi pada tindakan; itu harus menghidupkan seluruh proses perencanaan. Seorang
wirausahawan harus membangun strategi yang baik berdasarkan langkah-langkah sebelumnya
yang menggunakan kompetensi dan kekuatan inti perusahaan sebagai batu loncatan menuju
kesuksesan.
Step 8: Terjemahkan Rencana Strategis ke dalam Tindakan
Untuk membuat rencana strategis mereka berhasil, pengusaha harus membaginya menjadi
proyek, mendefinisikan masing-masing dengan hati-hati dengan yang berikut:
 Tujuan. Apa proyek yang dirancang untuk diselesaikan?
 Cakupan. Area perusahaan mana yang akan terlibat dalam proyek?
 Kontribusi. Bagaimana proyek tersebut terkait dengan proyek lain dan dengan rencana
strategis keseluruhan?
 Persyaratan sumber daya. Sumber daya manusia dan keuangan apa yang dibutuhkan
untuk menyelesaikan proyek dengan sukses?
 Pengaturan waktu. Jadwal dan tenggat waktu mana yang akan memastikan penyelesaian
proyek?

Step 9: Menetapkan Pengendalian yang Akurat


Rencana dan tujuan yang dibuat dalam proses perencanaan strategis menjadi standar yang
digunakan untuk mengukur kinerja aktual. Idealnya, kartu skor berimbang memandang bisnis
dari lima perspektif penting:
 Perspektif Pelanggan. Bagaimana pelanggan melihat kita? Pelanggan menilai
perusahaan dengan setidaknya empat standar: waktu (berapa lama perusahaan
memberikan barang atau jasa), kualitas (seberapa baik produk atau jasa perusahaan
berkinerja dalam hal keandalan, daya tahan, dan akurasi), kinerja (sejauh mana di mana
suatu barang atau jasa berkinerja seperti yang diharapkan), dan layanan (seberapa baik
perusahaan memenuhi atau melebihi nilai ekspektasi pelanggan). Karena tujuan yang
berhubungan dengan pelanggan bersifat eksternal, manajer harus menerjemahkannya ke
dalam ukuran tentang apa yang harus dilakukan perusahaan untuk memenuhi harapan
pelanggan.
 Perspektif Bisnis Internal. Dalam hal apa kita harus unggul? Faktor internal yang
menjadi fokus manajer adalah faktor yang memiliki pengaruh terbesar pada kepuasan
pelanggan serta pada efektivitas dan efisiensi perusahaan. Penting untuk mengembangkan
tujuan dan ukuran untuk faktor-faktor seperti kualitas, waktu siklus, produktivitas,
pengendalian biaya, dan lain-lain yang secara langsung dipengaruhi oleh karyawan
 Perspektif Inovasi Dan Pembelajaran. Bisakah kita terus meningkatkan dan
menciptakan nilai? Pandangan perusahaan ini mengakui bahwa target yang dibutuhkan
untuk sukses tidak pernah statis tetapi terus berubah. Jika sebuah perusahaan ingin
melanjutkan pola kesuksesannya, ia tidak bisa diam; itu harus terus berinovasi dan
meningkatkan. Pelatihan dan pengembangan karyawan merupakan unsur penting dalam
komponen ini. Kemampuan perusahaan untuk berinovasi, belajar, dan berkembang
menentukan masa depannya. Tujuan dan ukuran ini menekankan pentingnya peningkatan
berkelanjutan dalam kepuasan pelanggan dan operasi bisnis internal.
 Perspektif Keuangan. Bagaimana kita memandang pemegang saham? Ukuran kinerja
yang paling tradisional, standar keuangan, memberi tahu seberapa besar keseluruhan
strategi perusahaan dan pelaksanaannya berkontribusi pada keuntungan. Langkah-
langkah ini berfokus pada faktor-faktor seperti profitabilitas, pertumbuhan, dan nilai
pemegang saham. Pada kartu skor seimbang, perusahaan sering kali memecah tujuan
keuangan mereka menjadi tiga kategori: kelangsungan hidup, kesuksesan, dan
pertumbuhan.
 Warga Korporasi. Seberapa baik kita memenuhi tanggung jawab kita kepada
masyarakat secara keseluruhan, lingkungan, komunitas, dan pemangku kepentingan
eksternal lainnya? Bahkan perusahaan kecil harus menyadari bahwa mereka harus
menjadi warga bisnis yang baik.

Anda mungkin juga menyukai