2020 I. KEUNTUNGAN MERENCANAKAN RENCANA BISNIS Rencana bisnis adalah ringkasan tertulis dari usaha bisnis pengusaha yang diusulkan. Rincian operasional dan finansial, peluang pemasaran, dan strategi dan keterampila dan kemampuan manajernya. Tujuan utama dari rencana bisnis adalam untuk memandu wirausahawan saat mereka meluncurkan bisnis mereka dan untuk membantu mereka memperoleh pembiayaan yang diperlukan untuk diluncurkan. Sebuah rencana bisnis menggambarkan arah yang diambil perusahaan, apa tujuannya, dimana ia ingin berada dan bagaimana tujuannya untuk mencapainya. Terdapat 3 test pada rencana bisnis: Reality test: melibatkan pembuktian bahwa pasar untuk produk atau jasa benar-benar ada. Berfokus pada daya tarik industri, ceruk pasar, pelanggan potensial, ukuran pasar, tingkat persaingan dan faktor serupa. Competitive test: mengevaluasi posisi relatif perusahaan terhadap pesaing utamanya. Berfokus pada kemampuan manajemen untuk menciptakan perusahaan yang akan mendapatkan keunggulan atas pesaing yang ada. Sebuah rencana membuktikan kualitas, keterampilan, dan pengalaman tim manajemen usaha. Value test: menyakinkan kreditor dan investor agar memasukkan uang mereka ke dalam usaha, rencana bisnis harus membuktikan kepada mereka bahwa rencana tersebut menawarkan kemungkinan pembayaran kembali yang tinggi atau tingkat pengembalian yang menarik.
II. ELEMENT DARI RENCANA BISNIS
Enterpreneur harus menggunakan elemen yang dijelaskan sebagai titk awal dalam perubahan pembuatan rencana dan memodifikasi sesuai dengan kebutuhan untuk dapat menjelaskan rencana yang lebih baik dari venture barunya. Title Page and Table of Content: terdiri dari nama perusahaan dan ringkasan dari isi rencana bisnis. Executive summary: berisi uraian mengenai perusahaan, struktur perusahaan seperti pemimpin, karyawan, dan lokasi perusahaan, dan sebagainya. Mission an Vision statement: berisi mengenai visi dan misi yang dibuat oleh perusahaan untuk mencapai tujuannya. Description of The Firm Production Service: menguraikan tentang produk dan layanan yang akan ditawarkan, termasuk menentukan harga, masa pakai produk, dan manfaat produk bagi konsumen. Business and Industry Profile: menyediakan ide yang jelas tentang perusahaan, apa yang dilakukan perusahaan, bagaimana dalam beroperasi. Competitive Analysis: menggambarkan rencana bisnis utama kompetisi, termasuk kekuatan dan kelemahan. Faktor terpenting adalah mengidentifikasi keunggulan kompetitif. Market Entry Strategy: mengenai langkah penting yang akan diambil pengusaha untuk membuat strategi pemasaran yang efektif dan efisien. Plan of Operation: menggambarkan bagaimana pekerjaan akan dilakukan dan mejelaskan kegiatan dalam perusahaan. Pro-Forma Financial Statement: menggambarkan keadaan finansial perusahaan dan bagaimana melakukan perencaan keuangannya. Meliputi laporan keuangan, neraca, laba rugi, laporan perubahan modal, dan laporan arus kas. Investment Proposal: perusahaan memerlukan anggaran, hal ini akan terkait tentang pegawai, pengembangan, produksi, pemasaran dan pengeluaran lain yang terkait dengan bisnis.
III. WHAT LENDERS LOOK FOR IN A BUSINESS PLAN
Untuk meningkatkan peluang keberhasilan dalam bisnis, pengusaha menggunakan rencana bisnis untuk menarik modal, wirausahawan harus menyadari kriteria yang digunakan oleh calon kreditor dan investor untuk mengevaluasi kelayakan bisnis. Kreditor dan investor mengacu pada 5 kriteria sebagai berikut: 1. Capital Sebuah usaha harus memiliki modal dasar yang stabil sebelum kreditor memberikan pinjaman jika tidak, kreditor tidak akan mau mengivestasikan modal dalam bisnis. Sebagian besar kreditor menolak memberikan pinjaman dengan alasan umum yaitu kurangnya modal dan terlalu banyak hutang yang dimiliki oleh pengusaha. 2. Capacity Kreditor harus dapat diyakinkan akan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan regulernya dan membayar kembali pinjamannya. 3. Collateral Pengusaha akan menjaminkan aset kepada kreditor, jika pengusaha tidak dapat mengembalikan pinjamannya, maka kreditor memiliki hak untuk menjual aset yang dijadikan jaminan untuk memenuhi pinjamannya. 4. Character Sebelum berinvestasi, kreditor harus yakin dengan karakter pengusahanya. Evaluasi sering dilihat dari factor yang tidak berwujud, seperti kejujuran, kompetensi, pengetahuan, pengalaman, dan kemampuan. 5. Conditions Kreditor harus yakin dengan kondisi bisnis tersebut sebelum meinginvestasikan uangnya. Apakah ada potensi pertumbuhan pasar? Apakah dapat bersaing dipasar? Apakah lokasi bisnis strategis? IV. THE PITCH: MAKING THE BUSINESS PLAN PRESENTATION Pengusaha yang diberitahu dan siap untuk menerima pinjaman, maka akan membuat kreditor dan investor terkesan pada laporan keuangan perusahaannya. Salah satu cara adalah dengan membuat rencana bisnis tertulis (proposal pengajuan pinjaman). Namun, dalam beberapa tahun terakhir investor tidak lagi mewajibkan pengajuan rencana bisnis tertulis dan malah lebih tertarik ke presentasi secara langsung. Presentasi rencana bisnis harus mencakup 5 bidang dasar, yaitu: 1. Perusahaan anda & produk/layanannya Presentasi tersebut harus menjawab secara sederhana, pertanyaan yang mungkin diberikan oleh kreditor/investor. Contohnya: apa yang dilakukan perusahaan anda? 2. Masalah yang harus diselesaikan Presentasi tersebut harus menjelaskan, jika perusahaan menghadapi masalah bagaimana cara penyelesaiannya? 3. Solusi perusahaan dari masalah tersebut Presentasi tersebut harus menjelaskan secara sederhana solusi perusahaan untuk masalah tersebut. Solusi yang bagaimana yang dikembangkan perusahaan yang berfungsi sebagai dasar keunggulan kompetitif perusahaan? 4. Model bisnis perusahaan Presentasi harus menjelaskan bagaimana perusahaan dalam menghasilkan uang. Berapa pendapatan penjualan anda? Berapa laba kotor yang diharapkan? Dll 5. Keunggulan kompetitif Presentasi tersebut harus menjelaskan hal apa yang membedakan perusahaan anda dengan para pesaing sehingga kreditor/investor ini harus memilih anda atau menanamkan modal di perusahaan anda. Keunggulan kompetitif meliputi cost leadership, differentiation, dan cost focus. V. BUILDING A STRATEGIC PLAN Perencanaan strategis melibatkan pengembangan rencana untuk memandu perusahaan saat berusaha mencapai visi, misi, sasaran, dan tujuannya. Rencana strategis merupakan acuan dasar untuk menentukan strategi dilakukan oleh perusahaan untuk mengelola kondisi saat ini agar dapat melakukan proyeksi kondisi pada masa yang akan datang. Visi: diartikan sebagai gambaran masa depan hasil kembangan dari misi yang dijalankan. Misi: pembentukan misi juga diperuntukan untuk mewujudkan visi. Adapun kaitan misi dengan rencana strategi adalah karena misi dapat memastikan dan mencapai tujuan dasar perusahaan, dan dapat dievaluasi setelahnya. Sasaran: sasaran merupakan pengembangan tujuan dari visi dan misi tersebut. Sasaran ini harus disampaikan kepada seluruh karyawan perusahaan.
VI. MODAL INTELEKTUAL
Intellectual capital adalah asset tidak berwujud yang berupa sumber daya informasi serta pengetahuan yang berfungsi untuk meningkatkan kemampuan bersaing serta dapat meningkatkan kinerja perusahaan. Modal Intelektual memiliki tiga komponen: 1. Modal manusia (human capital) Dengan adanya human capital sebagai sumber innovation dan improvement. Modal manusia terdiri dari bakat, kreativitas, keterampilan, dan kemampuan tenaga kerja perusahaan dengan begitu muncul strategi inovatif, rencana, dan proses yang dikembangkan oleh orang-orang di sebuah organisasi. Human Capital akan meningkat jika perusahaan mampu menggunakan pengetahuan yang dimiliki oleh karyawannya. Untuk meningkatkan human capital dapat dilakukan dengan training programs dan mengadakan seminar. 2. Modal struktural (structural capital) Structural capital merupakan kemampuan organisasi atau perusahaan dalam memenuhi proses rutinitas perusahaan dan strukturnya yang mendukung usaha karyawan untuk menghasilkan kinerja byang optimal. Struktural capital bisa dalam berbagai bentuk, termasuk proses, perangkat lunak, paten, hak cipta, dan, mungkin yang paling penting, pengetahuan dan pengalaman orang-orang di perusahaan. 3. Modal pelanggan (customer capital) Customer capital merupakan hubungan yang harmonis yang dimiliki oleh perusahaan dengan para mitranya. Customer capital dapat muncul dari berbagai bagian diluar lingkungan perusahaan yang dapat menambah nilai bagi perusahaan tersebut. Modal pelanggan terkait dengan reputasi positif, hubungan yang berkelanjutan, dan niat baik yang dibangun perusahaan seiring waktu dengan pelanggannya.
VII. MEMBANGUN KEUNGGULAN KOMPETITIF
Mengembangkan rencana strategis sangat penting untuk menciptakan keunggulan kompetitif yang berkelanjutan, yang membedakan perusahaan dari para pesaingnya dan memberinya posisi unik di pasar yang lebih unggul dari para pesaingnya. Dari perspektif strategis, kunci kesuksesan bisnis adalah mengembangkan keunggulan kompetitif yang berkelanjutan - keunggulan kompetitif yang tahan lama, menciptakan nilai bagi pelanggan. Contoh keunggulan kompetitif yaitu maskapai penerbangan Air Asia memiliki kebijakan harga paling murah. Hal tersebut menjadikan keunggulan kompetitif dibandingkan dengan pesaing maskapai lainnya. VIII. TENTUKAN KEUNGGULAN KOMPETITIF Pertimbangkan lima aspek keunggulan kompetitif: Produk yang mereka jual Apa yang unik dari produk yang dijual perusahaan? Apakah mereka lebih dapat diandalkan daripada yang dijual pesaing? Apakah mereka menghemat energi, melindungi lingkungan, atau memberikan lebih banyak kenyamanan bagi pelanggan? Dengan mengidentifikasi manfaat unik bagi pelanggan dari produk perusahaan mereka, pengusaha dapat membedakan bisnis mereka. Layanan yang mereka sediakan Banyak pengusaha menemukan bahwa layanan yang mereka berikan kepada pelanggan mereka adalah cara terbaik untuk membedakan perusahaan mereka. Harga yang mereka tawarkan Harga bisa menjadi titik pembeda yang kuat; menawarkan harga terendah memberi beberapa pelanggan insentif yang besar untuk membeli. Namun, menawarkan harga terendah tidak selalu merupakan cara terbaik untuk menciptakan citra yang unik. Perusahaan harus memberikan harga yang sesuai dengan kualitas produk. Cara mereka menjual Pelanggan saat ini berharap bisnis dapat dijalankan bisnis kapan pun mereka mau, yang berarti bahwa perusahaan yang menawarkan perpanjangan jam-bahkan layanan 24 jam tujuh hari seminggu, seperti Indomaret 24 jam 7 hari, layanan pesan antar. Nilai yang menjadi komitmen mereka Perusahaan paling sukses ada karena alasan yang melibatkan lebih dari sekadar menghasilkan uang. Pengusaha memahami bahwa salah satu cara untuk terhubung dengan pelanggan dan membangun keunggulan kompetitif adalah dengan mengelola perusahaan mereka dari perspektif berbasis nilai dan mengoperasikannya dengan cara yang etis dan bertanggung jawab secara sosial. Dengan perusahaan sering mengadakan acara sosial ataupun tindakan-tindakan yang berdampak kepada kehidupan berkelanjutan. Memberikan nilai yang positif terhadap citra perusahaan. IX. CORE COMPETENCIES Serangkaian kemampuan unik yang dikembangkan perusahaan di bidang-bidang utama, seperti kualitas unggul, layanan pelanggan, inovasi, pembentukan tim, fleksibilitas, daya tanggap, yang memungkinkannya melampaui pesaing. Hal ini sangat penting bagi kemampuan perusahaan untuk bersaing dengan sukses dan biasanya merupakan hasil dari keterampilan dan pelajaran penting yang telah dipelajari bisnis dari waktu ke waktu. Kompetensi inti ini menjadi inti keunggulan kompetitif perusahaan dan biasanya bertahan dari waktu ke waktu. kompetensi inti perusahaan, menjadi fondasi untuk semua yang dilakukan perusahaan. Contohnya Apple mendapatkan reputasi gemilang untuk desain produk yang inovatif. apple memenangkan pengakuan merek dan loyalitas pelanggan yang tak tertandingi secara global, menjadikannya kekuatan pasar yang dominan. Salah satu inti strategi yang dilakukan Apple adalah dengan membuat diferensiasi produk. Dengan membuat sebuah produk yang eksklusif dan kualitas premium, Apple mampu menciptakan sebuah tembok yang memisahkan antara mereka dengan pesaingnya. X. PROSES MANAJEMEN STRATEGIS STEP 1: Kembangan Visi dan Buat Pernyataan Misi Visi : merupakan hasil dari impian seorang wirausahawan akan sesuatu yang belum ada dan kemampuan untuk melukiskan gambaran yang menarik dari impian tersebut untuk dilihat semua orang. Visi berorientasi pada masa depan dan akan berhubungan dengan semua orang yang terkait dengan perusahaan — karyawan, investor, pemberi pinjaman, pelanggan, dan komunitas. Visi yang jelas akan membatu wirausahawan: 1. Visi memberikan arahan: pengusaha yang menjabarkan visi perusahaannya memusatkan perhatian semua orang pada masa depan dan menentukan jalur yang akan diambil bisnis untuk mencapainya. 2. Visi menentukan keputusan: visi memengaruhi keputusan, tidak peduli seberapa besar atau kecil, yang dibuat oleh pemilik, manajer, dan karyawan setiap hari dalam bisnis. Pengaruh ini bisa positif atau negatif, tergantung pada seberapa baik visi tersebut didefinisikan. 3. Visi menginspirasi orang: visi yang jelas menggerakan dan memicu orang untuk bertindak. Orang ingin bekerja untuk perusahaan yang mengincar pandangannya yang tinggi. 4. Visi memungkinkan ketekunan dalam menghadapi kesulitan: perusahaan muda, pendiri, dan karyawan mereka sering menghadapi banyak kesulitan dari berbagai sumber. Memiliki visi yang berfungsi sebagai penuntun perusahaan memungkinkan orang untuk mengatasi rintangan yang membebani. Misi : menetapkan tujuan bisnis untuk memberi arah pada perusahaan. Tanpa pernyataan misi yang ringkas dan bermakna, bisnis kecil/baru memulai usaha akan berisiko tanpa ada tujuan di pasar, tanpa tahu ke mana harus melangkah atau bagaimana menuju ke sana. Pernyataan misi yang bagus menentukan nada untuk seluruh perusahaan dan memfokuskan perhatiannya ke arah yang benar. Pernyataan misi akan mengungkapkan karakter, identitas, dan cakupan operasi perusahaanBagian yang paling sulit dan penting adalah menjalankan misi itu. Agar efektif, pernyataan misi harus menjadi bagian alami dari organisasi, yang diwujudkan dalam pikiran, kebiasaan, sikap, dan keputusan setiap orang di perusahaan setiap hari. Dengan kata lain, pernyataan misi yang baik diterjemahkan menjadi kinerja positif dalam sebuah organisasi. STEP 2: Menilai Kekuatan dan Kelemahan Perusahaan Setelah mendefinisikan visi untuk perusahaan dan menerjemahkan visi tersebut menjadi pernyataan misi yang berarti, para wirausahawan bisa mengalihkan perhatian mereka untuk menilai kekuatan dan kelemahan perusahaan. Membangun strategi bersaing yang sukses membutuhkan bisnis untuk memperbesar kekuatannya dan mengatasi atau mengkompensasi kelemahannya. Kekuatan adalah faktor internal positif yang dapat digunakan perusahaan untuk mencapai misi, sasaran, dan tujuannya. Mereka mungkin mencakup keterampilan atau pengetahuan khusus, produk atau proses eksklusif yang unggul, citra publik yang positif, tenaga penjualan yang berpengalaman, basis pelanggan setia yang mapan, dan banyak faktor lainnya. Contoh bagi pembisnis baru yaitu mempunyai modal yang cukup dan memiliki relasi dengan orang lain. Kelemahan adalah faktor internal negatif yang menghambat kemampuan perusahaan untuk mencapai misi, sasaran, dan tujuannya. Contoh kelemahan termasuk kurangnya modal, kurangnya pekerja terampil, ketidakmampuan untuk menguasai teknologi, dan lokasi yang inferior, kurang diminatinya produk. Mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan membantu pemilik memahami bisnis mereka sebagaimana adanya (atau yang, untuk pemula, akan ada). Kekuatan organisasi harus berasal dari kompetensi inti yang penting untuk mendapatkan keunggulan di setiap segmen pasar tempat perusahaan bersaing. Kunci untuk membangun strategi yang sukses adalah menggunakan kekuatan yang mendasari perusahaan sebagai fondasinya dan mencocokkan kekuatan tersebut dengan kelemahan pesaing. STEP 3: Pindai Peluang dan Ancaman Peluang adalah pilihan eksternal positif yang dapat dimanfaatkan perusahaan untuk mencapai misi, sasaran, dan tujuannya. Jumlah peluang potensial tidak terbatas; oleh karena itu, pengusaha harus menganalisis hanya yang paling signifikan bagi bisnis Kuncinya adalah fokus pada peluang paling menjanjikan yang paling sesuai dengan kekuatan dan kompetensi inti perusahaan. Untuk itu, wirausahawan harus mengatakan "tidak" pada peluang yang hanya menjanjikan — yang tidak sesuai dengan visi strategis perusahaan mereka. Ancaman adalah kekuatan eksternal negatif yang menghambat kemampuan perusahaan untuk mencapai misi, sasaran, dan tujuannya. Ancaman terhadap bisnis dapat dalam berbagai bentuk, seperti pesaing baru yang memasuki pasar lokal, mandat pemerintah yang mengatur kegiatan bisnis, resesi ekonomi, kenaikan suku bunga, kenaikan harga energi, atau kemajuan teknologi yang membuat perusahaan produk usang. Peluang dan ancaman adalah produk dari interaksi kekuatan, tren, dan peristiwa di luar kendali langsung bisnis. Kekuatan eksternal ini berdampak langsung pada perilaku pasar tempat bisnis beroperasi, perilaku pesaing, dan perilaku pelanggan. Step 4: Faktor Kunci Keberhasilan Key Success Factors (KSFs): faktor yang menentukan keberhasilan relatif pelaku pasar. Faktor keberhasilan utama juga disebut indikator kinerja utama, ada dalam berbagai pola, tergantung pada industrinya. Mengidentifikasi KSF dalam suatu industri memungkinkan pengusaha untuk menentukan di mana mereka harus memfokuskan sumber daya perusahaan secara strategis. Setiap bisnis dicirikan oleh variabel-variabel yang dapat dikontrol yang menentukan keberhasilan relatif para pelaku pasar. Dengan memfokuskan upaya untuk memaksimalkan kinerja perusahaan mereka pada faktor keberhasilan utama ini, wirausahawan dapat mencapai keunggulan pasar yang dramatis atas pesaing mereka. Misalnya, salah satu pemilik restoran mengidentifikasi KSF berikut: Pengalaman dalam industri Modal awal yang cukup Perkiraan penjualan yang akurat, yang meminimalkan makanan yang terbuang percuma Kontrol inventaris yang tepat Pengelolaan kas yang cermat Memilih lokasi yang memaksimalkan kenyamanan pelanggan Kebersihan Kualitas makanan tinggi Layanan yang ramah dan penuh perhatian dari staf tunggu yang terlatih Konsistensi dalam kualitas dan layanan dari waktu ke waktu Kecepatan , terutama saat makan siang, ketika restoran menarik pebisnis yang harus makan dengan cepat dan kembali bekerja Mengidentifikasi KSF dalam suatu industri memungkinkan pengusaha untuk menentukan di mana mereka harus memfokuskan sumber daya perusahaan secara strategis. Oleh karena itu, ketika mereka mulai mengembangkan strategi mereka, wirausahawan yang sukses fokus untuk melampaui saingan mereka pada satu atau dua KSF untuk membangun keunggulan kompetitif yang berkelanjutan. Hasilnya, KSF menjadi landasan strategi perusahaan. Step 5: Analisis Kompetisi Pemilik usaha kecil percaya bahwa mereka beroperasi dalam lingkungan yang sangat kompetitif dan tingkat persaingan yang tinggi Internet dan e-commerce telah meningkatkan dan cakupan persaingan yang dihadapi pengusaha dan telah memaksa banyak pemilik bisnis untuk sepenuhnya mengubah cara mereka berbisnis. Tujuan utama dari program intelijen kompetitif meliputi hal-hal berikut: Melakukan analisis persaingan secara terus menerus daripada berkala: dalam menganalisis persaiangan pengusaha lebih baik melakukannya secara terus menerus dari pada dilakukan berkala, karena persaingan akan terus bertumbuh dan berkembang setiap saat. Menghindari kejutan dari strategi dan taktik baru pesaing yang ada: pengusaha harus bisa menghindari kejutan dan taktik baru pesaing agar tidak merasa takut dan putus asa. Mengidentifikasi calon pesaing baru: pengusaha juga harus mengindentifikasi calon pesaing baru, karena pesaing baru merupakan salah satu ancaman bagi usaha. Meningkatkan waktu reaksi terhadap tindakan pesaing: pengusaha harus menambah waktu mereka untuk melakukan reaksi pada tindakan pesaing yang akan mengancam usaha kita. Mengantisipasi pesaing berikutnya gerakan strategis: pengusaha harus menyiapkan segala strategi agar menghindari kemungkinan kalah bersaing dengan pesaing lainnya. ANALISIS KOMPETITOR - Menilai persaingan memberi pemilik bisnis pandangan realistis tentang pasar dan posisi perusahaannya di dalamnya. Namun tidak setiap pesaing menjamin tingkat perhatian yang sama dalam rencana strategis. o Pesaing langsung menawarkan produk dan layanan yang sama, dan pelanggan sering kali membandingkan harga, fitur, dan penawaran dari pesaing ini saat mereka berbelanja. Contoh indomie dan mie sedap, sama2 memasarkan produk mie instan, hanya saja mereka memiliki strategi pemasaran yang berbeda. Indomie berani menjual dengan harga yang lebih tinggi, sedangkan mie sedap memilih segmen megengah ke bawah dengan menentukan harga jual yang lebih terjangkau. o Pesaing signifikan menawarkan beberapa produk dan layanan yang sama. Meskipun lini produk atau layanan mereka mungkin agak berbeda, terdapat persaingan dengan mereka di beberapa bidang utama. o Pesaing tidak langsung menawarkan produk atau layanan yang sama atau serupa hanya di sejumlah kecil area, dan target pelanggan mereka jarang tumpang tindih. Contoh persaingan antara sabun detergen bubuk dan sabun cair. Ketika konsumen tidak menemukan sabun detergen yang biasa digunakan, maka tidak menutup kemungkinan bila konsumen akan berpaling ke sabun cari sebagai alternatif pengganti produk yang kosong. Step 6: Buat Sasaran dan Sasaran Perusahaan Sasaran atribut yang luas dan berjangkauan panjang yang ingin dicapai oleh bisnis adalah tujuannya, sasaran tersebut cenderung umum dan terkadang bahkan abstrak. Tujuan adalah target kinerja yang lebih spesifik. Tujuan umum menyangkut profitabilitas, produktivitas, pertumbuhan, efisiensi, penjualan, sumber daya keuangan, fasilitas fisik, struktur organisasi, kesejahteraan karyawan, dan tanggung jawab sosial. Step 7: Merumuskan Opsi Strategis dan Memilih Strategi yang Sesuai Strategi adalah peta jalan dari tindakan yang dibuat pengusaha untuk mencapai misi, sasaran, dan tujuan perusahaan. Strategi adalah rencana induk yang mencakup semua bagian utama organisasi dan mengikat mereka menjadi satu kesatuan yang utuh. Rencana tersebut harus berorientasi pada tindakan; itu harus menghidupkan seluruh proses perencanaan. Seorang wirausahawan harus membangun strategi yang baik berdasarkan langkah-langkah sebelumnya yang menggunakan kompetensi dan kekuatan inti perusahaan sebagai batu loncatan menuju kesuksesan. Step 8: Terjemahkan Rencana Strategis ke dalam Tindakan Untuk membuat rencana strategis mereka berhasil, pengusaha harus membaginya menjadi proyek, mendefinisikan masing-masing dengan hati-hati dengan yang berikut: Tujuan. Apa proyek yang dirancang untuk diselesaikan? Cakupan. Area perusahaan mana yang akan terlibat dalam proyek? Kontribusi. Bagaimana proyek tersebut terkait dengan proyek lain dan dengan rencana strategis keseluruhan? Persyaratan sumber daya. Sumber daya manusia dan keuangan apa yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek dengan sukses? Pengaturan waktu. Jadwal dan tenggat waktu mana yang akan memastikan penyelesaian proyek?
Step 9: Menetapkan Pengendalian yang Akurat
Rencana dan tujuan yang dibuat dalam proses perencanaan strategis menjadi standar yang digunakan untuk mengukur kinerja aktual. Idealnya, kartu skor berimbang memandang bisnis dari lima perspektif penting: Perspektif Pelanggan. Bagaimana pelanggan melihat kita? Pelanggan menilai perusahaan dengan setidaknya empat standar: waktu (berapa lama perusahaan memberikan barang atau jasa), kualitas (seberapa baik produk atau jasa perusahaan berkinerja dalam hal keandalan, daya tahan, dan akurasi), kinerja (sejauh mana di mana suatu barang atau jasa berkinerja seperti yang diharapkan), dan layanan (seberapa baik perusahaan memenuhi atau melebihi nilai ekspektasi pelanggan). Karena tujuan yang berhubungan dengan pelanggan bersifat eksternal, manajer harus menerjemahkannya ke dalam ukuran tentang apa yang harus dilakukan perusahaan untuk memenuhi harapan pelanggan. Perspektif Bisnis Internal. Dalam hal apa kita harus unggul? Faktor internal yang menjadi fokus manajer adalah faktor yang memiliki pengaruh terbesar pada kepuasan pelanggan serta pada efektivitas dan efisiensi perusahaan. Penting untuk mengembangkan tujuan dan ukuran untuk faktor-faktor seperti kualitas, waktu siklus, produktivitas, pengendalian biaya, dan lain-lain yang secara langsung dipengaruhi oleh karyawan Perspektif Inovasi Dan Pembelajaran. Bisakah kita terus meningkatkan dan menciptakan nilai? Pandangan perusahaan ini mengakui bahwa target yang dibutuhkan untuk sukses tidak pernah statis tetapi terus berubah. Jika sebuah perusahaan ingin melanjutkan pola kesuksesannya, ia tidak bisa diam; itu harus terus berinovasi dan meningkatkan. Pelatihan dan pengembangan karyawan merupakan unsur penting dalam komponen ini. Kemampuan perusahaan untuk berinovasi, belajar, dan berkembang menentukan masa depannya. Tujuan dan ukuran ini menekankan pentingnya peningkatan berkelanjutan dalam kepuasan pelanggan dan operasi bisnis internal. Perspektif Keuangan. Bagaimana kita memandang pemegang saham? Ukuran kinerja yang paling tradisional, standar keuangan, memberi tahu seberapa besar keseluruhan strategi perusahaan dan pelaksanaannya berkontribusi pada keuntungan. Langkah- langkah ini berfokus pada faktor-faktor seperti profitabilitas, pertumbuhan, dan nilai pemegang saham. Pada kartu skor seimbang, perusahaan sering kali memecah tujuan keuangan mereka menjadi tiga kategori: kelangsungan hidup, kesuksesan, dan pertumbuhan. Warga Korporasi. Seberapa baik kita memenuhi tanggung jawab kita kepada masyarakat secara keseluruhan, lingkungan, komunitas, dan pemangku kepentingan eksternal lainnya? Bahkan perusahaan kecil harus menyadari bahwa mereka harus menjadi warga bisnis yang baik.