Kewirausahaan 2
Perencanaan Bisnis
01
Teknik Teknik Arsitektur 90043 Subandi, S. Pd, MM
Abstract Competency
Mata Kuliah ini membahas tentang proses Mahasiswa diharapkan memiliki wawasan
Wirausaha dalam mensiasati pendirian yang luas dan mampu menjelaskan dan
suatu usaha berdasarkan strategi-strategi membuat suatu usaha yang mandiri.
ilmiah dan intuisi.Pendekatan dunia
entreprener l untuk membantu suatu
usaha.
Strategi Pengelolaan Usaha
Perencanaan Usaha adalah suatu cetak biru tertulis yang berisikan misi, usulan,
operasional, rincian strategi, dan peluang usaha yang mungkin di raih.
Perencanaan usaha sebagai persiapan awal memiliki dua fungsi penting, yaitu:
Menurut Zimmerer (1993:331) ada beberapa unsur yang harus ada dalam
perencanaan usaha, yaitu :
1. Ringkasan pelaksanaan
2. Profil usaha
3. Strategi usaha
4. Produk dan Jasa
5. Strategi pemasaran,
6. Analisis Pesaing
7. Ringkasan karyawan dan pemilik
8. Rencana operasional
9. Data financial
10. Proposal/usulan pinjaman
11. Jadwal operasional.
1. Ringkasan eksekutif,
2. Pernyataan misi
3. Lingkungan usaha
4. Perencanaan pemasaran
5. Tim Manajemen
6. Data financial
7. Aspek-aspek legal
8. Jaminan asuransi
9. Orang-orang penting
10. Pemasok
11. Risiko.
Ringkasan eksekutif menjelaskan tentang (1). Maksud usaha, (2). Usulan financial,
(3). Permintaan dana, (4) Cara menggunakan dana dan cara pembayaran kembali
pinjaman. Secara rinci, komponen-komponen yang tercantum dalam format usaha tersebut
meliputi:
1. Ringkasan eksekutif dibuat tidak lebih dari dua halaman yang memuat :
Nama, Alamat dan Nomor telp perusahaan.
Nama, Alamat dan nomor telp para penjabat di perusahaan
Laporan singkat gambaran perusahaan
Laporan singkat gambaran pasar untuk produk
Laporan singkat gambaran aksi-aksi strategis untuk meraih keberhasilan
perusahaan
c. Analisis Pasar
Pesaing yang ada, jumlah pesaing yang kita kenal dan kepercayaan pelanggan
terhadap kita.
Perusahaan yang mungkin masuk pasar, siapa, kapan, dan mengapa masuk
pasar? Apa dampak dari masuknya pesaing baru terhadap target pasar kita?
Kekuatan dan kelemahan pesaing.
Jumlah uang yang diperlukan untuk memproduksi barang danjasa serta untuk
operasional usaha.
Ciptakan pembelanjaan kas untuk ditunjukkan kepada bank atau investor lain
yang akan membantu pendanaan perusahaan.
Proyeksi biaya operasional secara realistis untuk membiayai material, tenaga
kerja, peralatan pemasaran, dan biaya lainnya.
Proyeksi dan aktualisasi neraca dan laporan laba rugi perusahaan.
Analisis pulang pokok (break even analysis).
Kita yakin bahwa produk yang dibuat memiliki kualitas terbaik dan memiliki nilai lebih
karena berkhasiat untuk menyegarkan tubuh dan dibuat oleh orang-orang yang
berpengalaman selama puluhan tahun.
Selain membuat format ringkasan eksekutif, seorang calon pengusaha juga harus
membuat usulan atau proposal usaha. Usulan usaha dimaksudkan untuk mengajukan dana
kepada penyandang dana, seperti investor, banker, dan lembaga keuangan lainnya yang
siap membantu perusahaan. Beberapa aspek yang biasanya dimuat dalam proposal usaha
meliputi :
1. Manajemen usaha,
2. Pemasaran
3. Produksi/operasional
4. Keuangan perusahaan.
Ada tiga jenis sumber dana internal yang dapat dijadikan sumber keuangan
perusahaan, diantaranya:
2. Dana yang berasal dari luar perusahaan, disebut pembelanjaan eksternal. Sumber
dana ekstern mencakup :
(b) Dana yang berasal dari utang/pinjaman baik jangka pendek maupun jangka
panjang, atau disebut pembelanjaan asing.
(d) Dana dari teman atau keluarga yang ingin menanamkan modalnya.
(e) Dana ventura, yaitu dana dari perusahaan yang ingin menginvestasikan
dananya pada perusahaan kecil yang memiliki potensi.
Dari tiga alternatif pasar sasaran tersebut, bagi perusahaan kecil dan usaha baru
lebih tepat bila memilih pasar khusus dan pasar individual. Sedangkan untuk
perusahaan menengah dan besar lebih baik memilih segmen pasar.
Pemasaran sangat tergantung pada keadaan lingkungan persaingan pasar yang ada
dari hari kehari. Ada enam strategi untuk memenuhi permintaan dari lingkungan yang
bersaing.
Harus dilakukan riset pasar misalnya barang atau jasa apa yang diinginkan
dan dibutuhkan konsumen, berapa jumlahnya kualitas yang bagaimana, siapa yang
membutuhkan, dan kapan mereka memerlukan.
a. Cost Plus Pricing, yaitu dengan menambahkan margin laba yang dikehendaki
terhadap biaya-biaya langsung seperti biaya bahan baku, ongkos tenaga kerja, biaya
overhead, harga jual dapat dicari dengan rumus :
b. Harga jual = (Biaya tenaga kerja + bahan baku+ overhead) + (biaya penjualan dan
Adm) + Margin laba.
c. Biaya Langsung dan Formulasi Harga adalah biaya yang langsung berhubungan
dengan volume produksi, misalnya biaya bahan baku dan upah tenaga kerja. Dalam
pembiayaan ini tidak termasuk biaya overhead pabrik seperti sewa, penyusutan,
asuransi
Teknik Penentuan Harga untuk jasa. Adalah perusahaan jasa bisa memperoleh manfaat
yang efektif . Perusahaan jasa harus menentukan harga berdasarkan material yang
digunakan untuk menyediakan jasa, tenaga kerga dan untuk memperoleh laba. Banyak
perusahaan jasa yang menghitung harga pelayanan hanya didasarkan pada jam kerja
atau jam kerja aktual yang digunakan untuk membentuk jasa.
1. Mark-up, yaitu metode penentuan harga dengan cara menambahkan sejumlah biaya
tertentu pada penjualan untuk menambah laba.
Analisis pulang pokok digunakan untuk menutupi biaya variabel dan biaya tetap,
dengan rumus :
Titik Pulang pokok (Per unit) = Biaya Tetap Total/Harga x Biaya Variabel
2. Promosi, agar barang dan jasa yang kita produksi dikenal, diketahui, dibutuhkan, dan
diminta konsumen, maka wirausaha harus melakukan usaha-usaha sebagai berikut :
Berpikir Perubahan
Perbedaan manusia dengan mahluk hidup lain di muka bumiini karena daya pikirnya.
Manusia mempunyai daya pikir atau akal yang dapat digunakan untuk mencapai apa yang
dinginkannya. Namun daya pikir hanya akan berfungsi secara maksimal jika terus diasah,
dikembangkan serta selalu digunakan. Pengembangan daya fikir dapat dilakukan dengan
cara berfikir mengenai perubahan, sebaliknya perobahan-perobahan yang berlangsung
secara terus disekitar akan merangsang daya fikir bagi orang-orang kritis dan kreatif.
Dalam dunia usaha, kita juga menyaksikan perubahan. Produk-produk baru selalu
bermunculan menggantikan produk-produk lama, warung-warung dan restoran baru,
tempat-tempat wisata, dan sebagainya selalu datang menggantikan yang lama. Dulu, untuk
memotret, kita harus menggunakan rol yang dibeli terpisah dengan kamera. Sekarang
usaha yang dirintis oleh Kodak dan Fuji film tersebut mengalami kemunduran digantikan
dengan kamera-kamera digital. Dan kini, kamre pun terancam oleh handphone yang juga
dilengkapi dengan kamera. Hal serupa juga dialami oleh produsen mesin tik yang diganti
komputer, mesin faksimili yang diganti dengan internet, dan Nokia yang diganti dengan
Blackberry.
Pola pikir atau mindset adalah keseluruhan/kesatuan dari keyakinan yang kita miliki,
nilai-nilai yang kita anut, kriteria, harapan,sikap, kebiasaan, keputusan, dan pendapat yang
kita keluarkan dalam memandang diri kita sendiri, atau kehidupan ini. Dengan demikian,
mindset adalah semacam filter yang kita bangun untuk menafsirkan apa saja yang kita lihat
dan alami. Pola pikir memberi tahu kita bagaimana hidup ini harus dimainkan, yang akhirnya
akan menentukan apakah kita akan berhasil atau tidak. Misalnya, ada pola pikir yang
mengatakan Kehidupan ini sangat keras dan aku harus berjuang hanya sekedar untuk
hidup pas-pasan. Atau kita mungkin memiliki pola pikir yang lebih positif, seperti Aku
punya kemampuan yang hebat dan orang-orang ingin bekerja sama denganku. Demikian
pula pola pikir dalam menghadapi perubahan. Ada orang yang beranggapan Saya sudah
cukup sukses. Usaha saya sangat besar dan mustahil saya akan mengalami kesulitan
sehingga dia menjadi arogan dan sulit menerima perubahan. Namun sebaliknya, ada orang
yang mempercayai perubahan sehingga dia berkata, Kita harus memperbarui produk setiap
tahun sekali dan orang-orang kita harus selalu diperbarui. Sebuah mobil dalam keadaan
tidak rusak dibawa oleh pemiliknya ke bengkel. Seseorang bertanya, Belum rusak kok
dibawa ke bengkel? Orang itu menjawab, Justru karena belum rusak saya bawa ke sini.
Terhadap masalah yang sama, dua orang yang berbeda bisa melakukan hal yang tidak
sama karena mindset-nya berbeda.
Pola pikir menggerakan perilaku kita sehingga Willian James, Bapak Psikologi Modern,
berkata, Yakinlah bahwa hidup Anda berharga, maka keyakinan Anda akan menciptakan
faktanya. Agar berhasil, kita semua perlu memahami pola pikir masing-masing. Kita harus
membawanya keluar ke tingkat sadar, memerhatikannya dengan baik dan melihat apakah
ada pikiran-pikiran negatif yang harus kita buang. Jika tidak, keyakinan negatif yang
tersembunyi akan mengendalikan diri kita. Jiika Anda tidak mengetahui pola pikir Anda,
Anda tidak dapat melakukan apa pun terhadapnya. Jika Anda tidak menyukai hasil-hasil
yang Anda dapatkan selama ini, Anda jelas harus mengubah pola pikir Anda.
Apakah pola pikir dapat diubah? Jawabnya:Bisa. Karena pola pikir merupakan dasil
dari sebuah proses pembelajaran (learning), maka pola pikir bisa juga diubah (unlearning),
dan dibentuk ulang (relearning). Tentu saja ada pikiran-pikiran yang mudah dan ada yang
sulit untuk diubah. ada yang cepat, ada yang memerlukan waktu yang lama. Ada yang bisa
kita ubah dengan kesadaran sendiri, dan da yang baru berubah setelah mengalami peistiwa
tertentu. Ada pula pola pikir yang bisa kita ubah dengan bantuan para ahli, seperti psikolog,
ahli mindset transformasi, atau terapis NLP (Neuro Linguistik Program).
Kita bisa mengetahuinya dengan mendeteksi hal-hal seperti berikut ini. Mungkin kita
mulai memahami suatu hal yang selama ini kita ketahui dengan pengertian yang berbeda.
Apa yang semula kita benci ternyata menyadarkan kita bahwa seharusnya kita kasihi. Kita
tiba-tiba sadar bahwa apa yang tadinya kita yakini benar ternyata sangatlah keliru. Kita
melihat diri dan pekerjaan kita dengan cara yang berbeda dari yang sebelumnya. Dan kita
Perubahan pola pikir berarti juga berubah dari satu pola pikir kepada pola pikir yang lain.
Dari pola pikir negatif ke pola pikir yang lebih positif, dari pecundang menjadi pemenang,
dari statis menjadi kreatif, dari konsumtif menjadi produktif, dan dari pekerja menjadi
entrepreneur.
Pola pikir seorang entrepreneur menonjol dalam banyak hal. Dalam masalah
konsumsi, seorang entrepreneur berkarakter produktif, bukan konsumtif. Seorang
entrepreneur juga selalu beusaha mencari cara baru untuk meningkatkan utilitas sumber
daya secara efisien. Dia selalu mencari alternatif bila sumber daya yang ada terbatas.
Seorang entrepreneur cenderung menjadi job creator daripada sekedar job seeker. Semua
karakter tersebut disebabkan oleh jumlah total pola pikir positif, kreatif, keuangan, dan pola
pikir produktif yang dimilikinya.
Pola pikir produktif yang ditumbuhkan a[abila kita menghargai dan memahami
keberlimpahan maupun keterbatasan yang ada. Sebagai contoh, masyarakat yang hidup di
daerah yang melimpah airnya (subur) secara alamiah akan lebih boros menggunakan air
dibandingkan masyarakat yang tinggal di daerah tandus. Seorang Technopreneur yang
dibesarkan di daerah tandus, akan tertantang untuk menciptakan sistem pengairan yang
dapat meminimalisasi sifat tandus tersebut dalam memaksimalkan penggunaan air.
Konsep kepercayaan diri merupakan suatu gabungan dari berbagai hal yang terkait
dengan Tugas, kemampuan serta sikapmental yang dimiliki seseorang dalam mencapai
tujuan tujuan hidyupnya. Dibawah ini akan dibahan mengenai tugas, kemampuan, sikap
mental dan hubungannya dengan kepercayaan diri.
Optimisme dan keberanian mengambil risiko dalam menghadapi suatu tantangan tugas
tidak luput dari pengaruh kepercayaan diri yang ada. Optimisme dan keberanian yang
dimaksud disini bersifat moderat dan bukan nekat, karena over optimistic dan
kenekatan memiliki risiko yang terlalu tinggi (ini lebih cenderung bersifat gambling).
Oleh sebab itu, sebaiknya optimisme dan keberanian mengambil risiko didasarkan atas
perhitungan yang benar-benar matang dan disesuaikan dengan tingkat kepercayaan
diri yang ada, ini yang dimaksud dengan risiko moderat dalam wiraswasta. Keberania
yang tinggi dengan perhitungan yang mateng serta didasari kepercayaan diri yang
tinggi, biasanya akan membuahkan kesuksesan, dan jika kurang berhasil, kerugian
yang diderita tidak terlalu besar. Gagasan, inisiatif, kreatifitas, keberanian, ketekunan
Keyakinan dan keberanian serta kepercayaan diri seseorang akan tambah besar jika
didasari oleh keimanan. Seseorang akan yakin dan berani melakukan suatu pekerjaan
jika dianggapnya pekerjaan tersebut benar dan baik, bahkan mungkin dianggap
sebagai tugas mulia.
Wirausaha adalah orang yang memiliki kepercayaan diri dan memiliki keberanian untuk
menghadapi ketidak pastian. Ketidak pastian identik dengan resiko, namun seorang
wirausaha juga adalah pengambil resiko terukur, oleh sebab itu seseorng yang
berkeinginan untuk menjadi wirausaha perlu belajar menghadapi ketidakpastian atau
kekacauan (chaos). Ini berarti seorang wirausaha harus berani berpindah dari zona
nyaman ke zona baru (awalnya biasanya tidak nyaman) . Ingatlah selalu bahwa
seorang entrepreneur ada karena ada orang-orang yang mau mengarungi samudra
ketidakpastian dan berani untuk berubah.
Pada saat akan memulai usaha, banyak entrepreneur pemula yang mempunyai
hambatan mental berupa persepsi yang negatif tentang kemampuan dirinya. Hambatan
persepsi negatif tersebut antara lain, saya ini terlalu muda (atau saya terlalu tua bagi para
pensiunan), tidak berbakat, dan yang paling banyak adalah alasan tidak (belum) punya
modal.
Bila kita menganggap bahwa diri kita sudah terlalu tua untuk memulai usaha, maka ingatlah
kisah sukses Colonel Sanders, pemilik waralaba KFC yang mendunia. Dia memulai
usahanya pada saat dia berumur 70 tahun, dan memetik hasil yang gemilang dalam waktu
sepuluh tahun kemudian.
Bila kita menganggap tidak berbakat bisnis atau terlalu muda, maka ingatlah bahwa
banyak pebisnis skala nasional seperti Sunaryo Suhadi (pengusaha energi), Cak Eko
(Bakso Malang Kota Cak Eko), Hendy Setiono (Kebab Baba Rafi), dan lain-lain, dulunya
juga merasa tidak berbakat bisnis. Mereka berbisnis sejak mahasiswa. Hanya motivasi dan
kemauan yang keras untuk mandirilah yang membuat mereka mampu meretas hambatan
mental tersebut.
Bila kita menganggap bahwa kita tidak (belum) punya modal yang cukup untuk memulai
usaha, maka ingatlah bahwa kegigihan dan inovasi kreasi intelektual adalah modal utama
yang jauh lebih berharga dari sekedar uang. Bill Gates memulai bisnis Microsoft-nya dari
garasi dan tanpa modal uang besar, demikian juga awal mulanya Google, YouTube, Yahoo,
dan sebagainya. Di Indonesia, Femina Group dan Mustika Ratu juga dimulai dari garasi
dapur rumah para pendirinya. Bahkan pabrik rokok Gudang Garam didirikan oleh Alm. Tjoa
Ing Hwie dengan modal dengkul.
Hambatan ini muncul ketika seseorang bersikap negatif. Ada banyak orang yang selalu
negatif terhadap apa saja sehingga dia lebih piawai menjadi kritikus daripada pelaku usaha
atau innovator. Sikap ini sangat merugikan. Karena bial penilaian dilakukan terlalu dini,
maka akan banyak sekali gagasan hebat yang ditolak.
Kurang Tantangan
Kadang kala, kita malas memulai usaha karena memandang sepele. Permasalahan yang
ada dianggap terlalu remeh untuk dipikirkan secara mendalam. Segala sesuatu yang
dipandang sepee membuat kita kurang memiliki tantangan sehingga tidak bergerak.
Terburu-Buru
Oleh karena itu, marilah kita singkirkan pikiran negatif yang muncul dalam benak
kita. Menurut Deepak Chpra, setiap hari manusia melakukan self-talk sebanyak 55.000
sampai 60.000 kali. Dan sayangnya, 77% isi monolog itu bersifat negatif dan melemahkan
diri sendiri. Saat kita membaca Koran-tentang PHK, kenaikan harga makanan, biaya
transportasi, dan lain-lain----maka pikiran kita terinduksi untuk berpikir negatif, Wah,
ekonomi semakin berat, kebutuhan hidup semakin mahal. Saat melihat orang lain sukses,
maka timbul pikiran negatif dalam kehidupan seperti saya kurang sukses, saya sudah
terlambat untuk berubah dan menjadi orang sukses, atau mereka sukseskarena mencuri.
Untuk memulai usaha, kita hanya butuh 3M, yaitu: Motivasi yang kuat, Mindset yang tepat
(produktif, kreatif, positif), dan Make it (lakukan saja). Untuk meningkatkan motivasi dalam
usaha, setting-lah hasrat Anda agar berusaha seperti hasrat letika Anda sedang jatuh cinta.
Tugas
3. Bagaimana Kepercayaan diri yang muncul pada usaha tersebut ? berikan alasan
konkritnya ?