Anda di halaman 1dari 21

KEOMPOK 4

NAMA KELOMPOK : PUTRA HIJRAH YAMLEAN


NPM : 18.121.086
: UMI KALSUM
: 18.121.072
: DEWI FABANYO
: 18.121.061
: SAFIRA AMINAH
: 18.121.082
: SERILA YUGUSAN
: 18.121.078
PENGERTIAN MAKNA DALAM LEKSIKAL

Semantik leksikal menekankan kajian makna pada


tingkatkata. Kata merupakan momen kebahasaan
yang bersama-sama dalam kalimat menyapaikan
pesan dalam suatu komunikasi.kata mempunyai
bentuk, dan dalam beberapa hal, ada kata memiliki
bentuk dasar yang oleh para linguis disebut leksen
BATASAN KATA
Batasaan kata dapat dilihat dari pandangan kata dan pandangan
yang melihat kata sebagai kata, tentu yang dimaksud adalah
makna leksikal. Di dalam kamus besar bahasa indonesia, kata
bermakna dibagi menjadi tiga bagian, yaitu:
1. Unsur bahasa dicapkan atau dituliskan yang merupakan
perwujudan kesatuan perasaan dan pikiran yang dapat
digunakan dalam berbahasa
2. Ujar, bicara
3. Morfem atau kombinasi morfem yang oleh bahasawan
dianggap sebagai satuan terkecil yang dapat diujarkan sebagai
bentuk bebas atau satuan bahasa yang berdiri sendiri, terjadi
dari morfem tunggal atau gabungan morfem.
BENTUK KATA
Dalam bahasa indonesia, bentuk kata dibagi atas :
1. Bentuk dasar (leksem), yang bermakna leksikal
2. Paduan leksem
3. Bentuk berimbuan
4. Bentuk berulang
5. Bentuk majemuk
6. Bentuk yang terikat konteks kalimat
7. Akronim
8. singkatan
DALAM MAKNA LEKSEM
Menurut harimurti (1989), “leksemlah yang merupakan bahas
dasar yang setelah mengalami pengolahan gramatikal menjadi
kata dalam subsistem gramatika. Pengertian leksem tersebut
terbatas pada satuan yang diwujudkan dalam gramaatika dalam
bentuk morfem dasar atau kata.” makna dalam leksem yang
dimaksud disini, yakni bentuk yang sudah dapat diperhitungkan
sebagai kata. Dalam BI terdapat bentuk seperti ini : kunci,
lompat, makan, pagar, tidur. Bentuk kunci dapat menghasilkan
bentuk turunan dikunci, mengunci, dan pagar,
memagari,terpagar.
Sementara itu bentuk lompat, makan, tidur dapat muncul
dalam kalimat, misalnya “Ayo,lompat!”, “Ayah, silahkan
makan!”, “sebaiknya engkau tidur sebab sudah larut malam.”
MAKNA PADUAN LEKSEM
Paduan leksem adalah gabungan dua leksem atau lebih yang diperhitungkan
sebagai kata.
Makna leksem dapat dirunut dari unsur yang membentuknya sebagai tertera
dibawah ini:
INTI PADUAN MAKNA
Air Air limbah Air buangan kadang-kadang beracun
Anak Anak asuh Anak orang lain yang dipelihara seperti anak
sendiri
Angkat Angkat senjata Bertempur

Bulan Bulan madu Bersenang-senang bagi pengantin baru


Hak Hak pilih Hak untuk memilih
Kawan Kawan bicara Pendengar

Lepas Lepas landas terbang


MAKNA KATA BEBAS
Yang dimaksud dengan kata bebas disini, yakni kata-kata
yang dapat berdiri sendiri dalam ujaran tanpa mendapat
imbuhan atau tanpa didampingi kata yang lain.
Kata bebas pada umumnya berkategori nomina.
Ambilllah kata arang. Kata arang bermakna:
 Bahan bakar yang hitam warnanya dibuat atau terjadi dari
bara kayu yang dipengap
 Serbuk hitam bekas kayu yang dibakar

Ingin diingatkan pula bahwa kata arang dapat muncul


dalam bentuk idiom, misalnya patah arang yang
bermakna putus sama sekali
BENTUK YANG MENGAKIBATKAN MAKNA
Bentuk yang mengakibatkan makna disini, yakni
imbuhan. Perlu dicatat bahwa ada juga imbuhan yang
bermakna imbuhan itu, misalnya a-dalam kata asocial
yang bermakna tidak sosial. Dengan kata lain, prefix
a-bermakna tidak. Imbuhan lain, misalnya re-
bermakna kembali, misalnya dalam kata reorganisasi
yang bermakna disusun kembali.
MAKNA KATA BERIMBUHAN
Telah diketahui, imbuhan terdiri dari prefix, infiks,
sufiks, konfiks, dan gabungan.
Dalam BI terdapat kata berimbuan berdatangan yang
leksemnya datang, mendapat imbuhan ber-I-an. Kata
kedatangan bermakna banyak orang ydatang,: orang
yang datang dari berbagai tempat; orang yang tidak
sekaligus tiba. Dengan kata lain, kata berdatangan
memiliki makna inti yang adalah datang
MAKNA KATA BERULANG
Telah diketahui bahwa makna kata berulang atau reduplikasi
“pengulangan satuan gramatik, baik seluruhnya maupun
sebagiannya, baik dengan variasi fonem maupun tidak’’
(Ramlan, 1983:55) hasil pengulangan disebt kata ulang ata
redplikasi, misalnya rumah rumah, berjalan-jalan, lauk-pauk,
dsb. Perlu diingatkan bahwa kata ulang tidak sama dengan
ulangan kata. Ulangan kata adalah kata yang diulang-ulang
misalnya kata mana: ‘’mana, mana yang kau maksud?’’
kata mana yang diulang beberapa kali, disebut ulangan kata,
sedangkan kata mana-mana dalam kalimat,’’mana-mana
yang kau sukai, ambil saja’’ adalah kata ulang. Makna kata
mana-mana, yakni benda atau bahan apa saja
MAKNA KATA MAJEMUK
Makna kata majemuk secara leksikologis dapat dikatakan
gabungan morfem dasar yang seluruhnya berstatus sebagai kata
yang mempunyai pola fonologis, gramatikal, dan semantic yang
khusus menurut kaidah bahasa yang bersangkutan. Sedangkan
menurut ramlan (1983:67) mengatakan”kata majemuk ialah kata
yang terdiri dari dua kata sebagai unsurnya”, makna yang muncul
bukanlah gabungan makna pada tiap unsur, melainkan makna
lain dari unsur membentuknya. Misalnya, rumah sakit. Kata
rumah mempunyai makna leskisal, kata sakit mempunyai makna
leksikal, tetapi yang dimaksud dengan rumah sakit adalah rumah
tempat orang sakit. Urutan ayah sakit bermakna ayah menderita
sakit (tidak disebutkan apa penyakitnya)
MAKNA KATA VERBAL
Kata majemuk dalam BI terdapat dalam kata yang berkategori
verbal, nomina, dan ajektiva.
Makna kata majemuk pada kata yang berkategori verbal dapat
dirinci, antara lain
Melaksanakan kegiatan, misalnya bunuh diri, tatap muka
Timbul tenggelam, jatuh bangun
Penyebab, misalnya gegar otak, mabuk laut
Untuk, misalnya berani mati, ganti rugi
Akan, misalnya gila pangkat
Intensitas, misalnya hancur lebur, luluh lantak, terang
benderang.
MAKNA KATA MAJEMUK NOMINA DAN AJEKTIVA
Makna kata majemuk pada kata yang berkategori nomina, antara lain:
a. Tempat, misalnya rumah makan, rumah sakit
b. Kepunyaan misalnya kaki meja, lunas perahu
c. Dari, misalnya garam inggris, songkok demak
d. Bahan, misalnya cincin emas, baju sastra
e. Dan, misalnya suami istri, anak cucu
f. Tentang, misalnya lomba lari, balap sepeda
g. Untuk, misalnya untuk uang muka wajib militer
h. Menghasilkan, misalnya batu api
i. Berbentuk, misalnya segi empat, empat persegi panjang.

Makna kata majemuk pada kata yang berkategori ajektiva, antara lain
bermakna sifat, misalnya baik budi
MAKNA KATA TERIKAT KONTEKS KALIMAT
Dalam BI ada kata-kata yang mempunyai makna leksikal, tetapi adapula
kata-kata yang dapat ditentukan maknyanya jika kata tersebut telah
berada dalam satuan yang disebut kalimat. Itu sebabnya kata-kata seperti
itu disebut kata yang terikat konteks. Kata-kata seperti ini akan memiliki
makna jika didampingi kata yang lain, apakah di depan atau berada di
belakang kata tersebut. Kata-kata tersebut digolongkan kedalam kata-
kata tugas atau partikel.
Contoh beberapa kata yang terikat konteks kalimat seperti berikut ini:
Kata adakalanya bermakna kadang-kadang, sekali-sekali, sekali waktu,
misalnya dalam kalimat “kehidupan di dunia ini adakalanya senang,
adakalanya susah.”
kata adalah bermakna identik dengan, sama maknanya sama dengan,
termaksud dalam kelompok atau golongan, misalnya dalam kalimat
“Harimau adalah kucing ukuran besar.”
Kata dan bermakna sebagai penghubung, penggabung, misalnya dalam
kalimat “saya dan dia telah lama berkenalan.”
MAKNA AKRONIM
Akronim adalah pemendekan dua kata atau lebih menjadi
satu kata saja. Dengan kata lain akronim adalah kata.
Maknanya merupakan kepanjangan kata tersebut. Jadi,
kalau kita ingin mengetahui makna akronim adpel, makna
harus diketahui lebih dahulu kepanjangan akronim
adpel.kepanjangan akronim adpel administrasi pelabuhan.
Maknanya, yakni di pelabuhan, terutama administrasinya.

Kesimpulannya, yakni makna akronim adalah makna


kepanjangan kata-kata yang membentuk akronim
tersebut. Sehingga, akronim tersebut sudah dianggap
sebagai kata.
MAKNA SINGKATAN
Berbeda dengan akronim, singkatan atau abreviasi teratur cara memendekkan
kata yang menjadi unsurnya. Ambillah singkatan ABRI yang
kepanjangannya adalah Angkatan Bersenjata Republik Indonesia. Pada
singkatan ini diambil huruf pertama pada tiap unsur.
Singkatan digolongkan oleh Harimurti kedalam pendekatan yang terdiri dari :
a. Singkatan, misalnya ABRI
b. Penggalan misalnya prof
c. Akronim misalnya asbun = asal bunyi
d. Kontraksi, misalnya takkan = tidak akan
e. Lambang huruf, misalnya cm = centimeter, g = gram, l = liter, x = 10

Kadang-kadang singkatan dianggap sudah seperti kata. Karena itu, dapat


dipendekkan atau disingkatkan lagi ketika singkatan tersebut di tambah
dalam unsur lain.
MAKNA BENTUK YANG DIPLESETKAN
Makna bentuk yang diplesetkan merupakan tindakan kesewenangan-
wenangan pemakai bahasa untuk menggunakan lambang tertentu yang
tentu saja ingin memaknakan sesuatu.
Heryanto (1995:5) mengatakan: “plesetan dapat digambarkan sebagai
kegiatan berbahasa yang mengutamakan atau memanfaatkan secara
maksimal pembentukan berbagai pernyataan dan aneka makna yang
dimungkinkan oleh sifat sewenang-wenang pada kaitan pertanda-
makna realitas empirik. “seseorang yang menggunakan bentuk-bentuk
plesetan pada awalnya menggunakan kata dan kalimat-kalimat yang
wajar. Namun setelah pendengar terbuai oleh kata-kata yang
direntetkan, tiba-tiba pembicara menyelipkan, mengubah membuat
kejutan, bahkan membuat pendengar tertawa dengan jalan
menggnakan bentuk-bentuk yang diplesetkan. Pendengar tertawa,
kadang-kadang juga tersinggung, bahkan merasa dihina dengan adanya
bentuk yang diplesetkan karena ia memahami maknanya.
.

Heryanto (1995:6-9)
1. Plesetan untuk berplesetan, jenis ini adalah kenikmatan
bermain-main bahasa didalam bahasa itu sendiri tanpa
memperdulikan kaitannya dengan dunia diluar bahasa.
Air love yoe sebelum berkembang
untuk memahami air love yoe, orang harus memahami
bahasa inggris. Kata air dihubungkan dengan kata I
dalam bahasa inggris. Disini terlihat lafal I kemudian
ditambah dengan fonem /’r/ sehingga menjadi I+r = air.
Untuk urutan kata love yoe, rupanya lafal /v/ dihilangkan
tinggal la, dan lafal yoe /yu/ sehingga menjadi layu.
Kemudian kata layu dihubungkan dengan urutan kata
“sebelum berkembang” sehingga menjadi layu sebelum
berkembang.
.

Plesetan alternative, jenis ini mengajukan sebuah


penalaran atau acuan alternative terhadap yang
sedang atau sudah lazim dalam masyarakat.
Contoh :
Pepatah yang berbunyi “sambil menyelam minum air”,
kata air diplesetkan menjadi kopi, sehingga pepatah
itu berbunyi “sambil menyelam bunyi kopi.”dilihat
dari segi makna, penggatian kata air menjadi kopi
merupakan hal yang biasa saja karena acuannya ada.
Jadi, kedua kata itu, masuk akal. Hanya kalau orang
mengatakan “sambil menyelam minum kopi,” ini
yang tidak masuk akal. Disini tampak bahwa
pembicara hanya ingin melucu saja.
.

Plesetan oposisi, jenis ini bukan sekedar menggantikan


satu tanda/makna dengan tanda/makna lain, tetapi
menjungkirbalikan nilai perlawanan frontal terhadap
tanda/makna yang telah ada. Ini yang banyak menjadi
sasaran plesetan jenis ini, yakni singkatan
Contoh :
Rumah sangat sederhana (RRS), diplesetkan menjadi
rumah sangat sengsara ; kitab undang-undang
hukum pidana (KHUP) diplesetkan menjadi kasih
uang habis perkara.
Plesetan ini ada baiknya dilihat dari prinsip yang
mendasar pada hakikat bahasa, yakni hubungan antara
tanda, makna, acuan, yang semuanya bersifat arbiter.
KESIMPULAN
Jadi jenis plesetan yang pertama, tidak berminat menyampaikan pesan
atau komentar apapun tentang realitas dunia diluar bahasa. Dengan
kata lain makna lepas dari acuan.
Jenis plesetan yang kedua, menggugat penunggalan makna yang lazim
tanpa berusaha meniadakan yang terlanjur lazim.
Sedangkan plesetan yang ketiga, orang bukan terbuai pada kenikmatan
bermain-main dengan penanda, atau memberikan kemajemukan nilai
alternative pada acuan realistis, tetapi mengukuhkan suatu nilai
tanding terhadap yang sudah lazim dalam masyarakat.

Plesetan merupakan gejala baru dalam penggunaan BI. Plesetan


berhubngan dengan perkembangan pemikiran pemakai bahasa untuk
menyampaikan pikiran, perasaan, dan kemauannya.

Anda mungkin juga menyukai