Anda di halaman 1dari 2

Analisa saham

1. Waskita Karya WSKT

PT Waskita Karya adalah Badan Usaha Milik Negara Indonesia yang bergerak di bidang
konstruksi.

Alasan saya membeli saham ini adalah karena WSKT saat ini memiliki 10% dari panjang
tol yang beroperasi di Indonesia yang bernilai investasi Rp 169 triliun.

Saat ini kinerja WSKT masih tertekan. Pendapatan Spetember WSKT sebesar Rp 3.7
triliun, turun 4.3% dibanding Juni 2020 dan pendapatan hingga Spetember sebesar Rp
11.7 triliun, turun 46.7% dibanding 2020. Tetapi melihat adanya peluang pemerintah
mampu memberikan dana investasi untuk pembangunan tol bagi WSKT menjadi pilihan
tepat

Harga beli saham = 740 perlembar x 100 lembar saham= Rp. 74.000

Harga jual saham = 1.165 perlembar x 100 lembar saham= Rp. 116.500

Selisih harga Rp. 42.500

2. Elnusa Tbk ELSA

Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan ELSA adalah bergerak
dalam bidang jasa, perdagangan, pertambangan, pembangunan dan perindustrian.

Alasan membeli saham perusahaan ini adalah karna Elnusa meraih penghargaan dalam
ajang Bisnis Indonesia Award 2020 untuk kategori perusahaan public yang bergerak di
sektor pertambangan minyak dan gas bumi. Selain itu, Elnusa juga menjadi salah satu
peraih Indonesia Top Digital Public Relation Award (Top Digital PR Award) 2020.

Prospek saham PT Elnusa Tbk untuk jangka panjang juga masih positif walau
dihadapkan pada menurunnya harga minyak dunia dalam jangka panjang

Harga beli saham= 370 perlembar x 100 lembar saham= Rp.37.000

3. Garuda Indonesia GIAA

PT Garuda Indonesia Tbk adalah maskapai penerbangan nasional Indonesia.

Alasan membeli adalah karna saham PT Garuda Indonesia tengah menguat 10,42% ke
harga Rp 318 dengan nilai traksaksi sebesar Rp 356,83 miliar melesatnya saham GIAA
didorong oleh kebijakan pemerintah untuk membentuk Holding BUMN Pariwisata dan
Pendukung alasan positif lainnya datang dari pemerintah yang menghapuskan atau
peniadaan tarif Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat untuk 13 bandar udara di
Indonesia.
Data perdagangan mencatat, saham GIAA melesat 15,28% di level Rp 332/saham
dengan nilai transaksi Rp 218,3 miliar dan volume perdagangan 681,7 juta saham.
Dalam sepekan terakhir saham GIAA naik 37,19%, sebulan naik 44,35%, dan 6 bulan
terakhir melesat 105% dengan kapitalisasi pasar Rp 8,59 triliun. 

Harga beli saham= 454 perlembar x 100 lembar= Rp.45.400

Anda mungkin juga menyukai