Highlights
Pyrite Capital merekomendasikan BUY untuk PT Ciputra Development Tbk
(CTRA.JK) dengan target price IDR 1.370 dengan potential upside sebesar
+48.1% terhadap harga penutupan pada 25 Oktober 2022, berdasarkan valuasi
Revalued Net Asset Value (RNAV) & PBV Multiples.
Revenue Tetap Stabil, Meskipun Ekonomi Dinilai Labil
Pada 2021, CTRA berhasil mencatatkan peningkatan revenue yang cukup pesar
yakni meningkat sebesar +20.5% yoy (IDR 1.6 triliun). Penyumbang terbesar
berasal dari landlots, residential dan shophouses yakni sebesar 57,7% dari total
keseluruhan revenue, peningkatan segmen ini didukung oleh kebijakan PPN
DTP pada pembelian rumah baru. Selain itu revenue dari penjualan perkantoran
meningkat tajam yakni sebesar +133,5% yoy, hal ini didorong oleh penurunan
kasus Covid-19 sehingga perusahaan menetapkan work from office kembali.
Kebijakan Fiskal Menjadi Katalis Industri
PPN Ditanggung Pemerintah (DTP) untuk pembelian rumah baru berdampak
signifikan terhadap penjualan properti di Indonesia pada periode Maret-Juni
2021 yang berhasil menembus angka IDR 200 triliun. PPN DTP sendiri
memberikan kontribusi sebesar 30% terhadap penjualan CTRA pada 2021. Maka
dari itu, diperlukan perpanjangan periode insentif PPN DTP untuk menjaga
pertumbuhan sektor properti ditengah tantangan makro ekonomi yang
menambah beban biaya di tengah masyarakat.
Pemindahan IKN Menjadi Peluang Bagi Pengembang Properti
Pada Januari 2022, pemerintah Indonesia mengesahkan undang-undang mengenai
Ibu Kota Negara (IKN) baru di Kalimantan Timur yang bernama Nusantara.
Kawasan pengembangan Ibu Kota Negara direncanakan seluas 199.962 ha, yang
tentunya diperlukan campur tangan dari pengembang properti swasta. Dan untuk
mendukung kebijakan tersebut, PT Ciputra Development Tbk akan berinvestasi
±300 hektare pada tahap pertama. Selain itu pemindahan IKN akan berdampak
bagi kota-kota besar disekitarnya seperti Samarinda dan Balikpapan, kebijakan
ini dinilai akan meningkatkan kebutuhan properti di kawasan tersebut. Terlebih
gencarnya pembangunan jalan Tol Balikpapan-Samarinda akan menjadi
Figur 1. CTRA vs IHSG penopang bagi pertumbuhan investasi properti di dua kota besar tersebut.
0%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Langkah BI Menjaga Stabilitas dan Momentum Pemulihan
Pada Oktober 2022, Bank Indonesia mengambil langkah untuk meningkatkan BI
Sumber : Bank Indonesia
7-Day Reverse Repo Rate sebesar 50 basis points (bps) menjadi 4,75%, suku
xxx x
Pyrite
CTRA.JK Capital
Industry Overview
Pemindahan IKN Menjadi Peluang Bagi Pengembang Properti
Dosis 2
Dosis 3
Pada Januari 2022, pemerintah Indonesia mengesahkan undang-undang
23.1 %
mengenai Ibu Kota Negara (IKN) baru di Kalimantan Timur yang bernama
Nusantara. Kawasan pengembangan Ibu Kota Negara direncanakan seluas
Dosis 4
199.962 ha, yang tentunya diperlukan campur tangan dari pengembang properti
0% 25% 50% 75% 100% swasta. Dan untuk mendukung kebijakan tersebut, PT Ciputra Development Tbk
Sumber : Kementrian Kesehatan RI akan berinvestasi ±300 hektare pada tahap pertama. Selain itu pemindahan IKN
Figur 9. Kontribusi Properti Terhadap PDB
akan berdampak bagi kota-kota besar disekitarnya seperti Samarinda dan
di Kawasan Asean Balikpapan, kebijakan ini dinilai akan meningkatkan kebutuhan properti di
40%
kawasan tersebut. Terlebih gencarnya pembangunan jalan Tol Balikpapan-
Samarinda akan menjadi penopang bagi pertumbuhan investasi properti di dua
kota besar tersebut.
30%
nd
sia
e
es
or
la
ne
ay
in
ap
ai
Dan setiap pengkatan 1% suku bunga KPR akan menurunkan -5% demand
pp
do
al
ng
Th
M
ili
In
Si
Ph
Sumber : Kementrian Kesehatan RI pembelian properti melalui KPR yang nantinya akan berdampak pada
permintaan pasar properti mencapai -10%. Namun disisi lain, tingginya tingkat
Figur 10. Suku Bunga KPR per Bank
inflasi akan menyebabkan penurunan daya beli masyarakat. Maka dari itu
Periode Januari 2022
kebijakan fiskal pemerintah melalui potongan pajak pembelian rumah baru
15%
sangatlah dibutuhkan untuk meningkatkan kembali demand pembelian properti.
Figur 14. Land Bank Market Leader Raja Joint Operation di Indonesia
Properti
Land Bank CTRA memiliki brand equity yang kuat, maka dari itu banyak perusahaan yang
5.000 percaya akan CTRA untuk melakukan konsorsium dengan melakukan
penggabungan sumber produksi, pemasaran, keuangan, serta hal-hal manajerial
4.000 lainnya. Tentunya joint operation dan venture akan membantu CTRA dalam
melakukan ekspansi di kegiatan bisnisnya dengan Capital Expenditure (Capex)
3.000 yang lebih rendah. Salah satu contoh proyek joint opertation yang dilakukan oleh
CTRA adalah CitraLand Kadamean Gersik yang bekerjasama dengan PT Prima
2.000 Damai Permai selaku penyedia lahan.
Risiko Keuangan
Risiko Kredit (K1)
PT Ciputra Development Tbk (CTRA) terpapar eksposur
risiko kredit melalui piutang dagang perusahaan serta saldo
pada bank yang dikelola akibat kelebihan dana pada tingkat
kredit yang tinggi. Diketahui bahwa eksposur maksimal
dari risiko kredit pada 2Q2022 adalah IDR 11,5 triliun.
Mitigasi : Melakukan controlling pada kolektibilitas
piutang sehingga dapat diterima tepat waktu serta dapat
Sumber : Analisis Team meminimalisir terjadinya kegagalan bayar.
Risiko Likuiditas (K2) Risiko Solvabilitas (K3)
Kami menilai tingkat likuiditas dari CTRA cukup baik, Kami menilai CTRA mampu mengelola solvabilitas
hal ini dapat terlihat dari stabilnya Current Ratio di level dengan cukup baik. Hal ini dapat dilihat melalui rasio
1,8-2,2x pada periode 2017-2021. Namun Current Ratio DER CTRA pada periode 2017-2021 cukup stabil di
yang dimiliki oleh CTRA masih dibawah rata-rata level 0,5-0,6x, yang mengindikasikan bahwa CTRA
sektornya yaitu 2,6x, yang mengindikasikan bahwa mampu mengelola hutang jangka panjangnya dengan
CTRA memiliki kemampuan yang kurang baik dalam baik.
mengelola hutang jangka pendeknya dibandingkan Mitigasi : Memantau tingkat solvabilitas dengan
kompetitornya. memperhatikan peningkatan penghasilan tanpa diikuti
Mitigasi : Memantau tingkat kas perusahaan sehingga kenaikan expense, sehingga perusahaan dapat
cukup untuk mengcover operasional perusahaan serta menggunakan modalnya secara efisien dan dapat dengan
dapat mengatasi fluktuasi cash flow perusahaan. mudah melunasi hutang jangka panjangnya.
Risiko Pasar
Risiko Nilai Tukar (P1)
CTRA terpapar eksposur pada nilai tukar dimana pada 2020 kewajiban CTRA dalam kewajiban moneter mata uang
asing senilai IDR 1,7 triliun. Jika liabilitas moneter dihubungkan dengan kurs tengah BI 14 April 2022, maka liabilitas
moneter akan turun sekitar Rp2.579.
Mitigasi : menyepadankan liabilitas keuangan dalam mata uang asing dengan aset keuangan dalam mata uang asing
serta melakukan pembelian maupun penjualan mata uang asing saat dibutuhkan.
Risiko Industri (P2)
Regulasi mengenai suku bunga KPR yang ditetapkan oleh pemerintah menjadi ancaman bagi CTRA karena bisnis
model yang dijalankan sangat bergantung dengan regulasi tersebut.Ditambah lagi dengan kemungkinan terpapar
kondisi ekonomi dunia yang berimbas pada sektor industri properti.
Risiko Bisnis
Risiko Kompetisi (B1)
PT Ciputra Development Tbk sudah berdiri lebih dari 40 tahun, tentunya perusahaan ini telah memiliki pengalaman
dalam bisnis properti. Untuk menghindari sentralisasi pendapatan, CTRA melakukan bebagai diversifikasi bisnis
seperti pengelolaan rumah sakit, mall, dll. Selain itu reputasi dari CTRA menjadi nilai lebih di dalam kompetisi
industri properti Indonesia.
Figur 22. Assets vs Liabilities penurunan pada tahun 2020 yakni sebesar -2.4% yoy. Selain itu CTRA
50.000
Assets Liabilities
mampu melakukan manajemen liabilitas dengan baik, hal ini tercermin
dalam stabilnya Debt Ratio di level 0.5x serta Debt to Equity Ratio di
level 1.1x.
40.000
Peningkatan Arus Kas Perusahaan
Dalam 5 tahun terakhir, CTRA menghasilkan pertumbuhan kas yang
30.000
positif (+22% pada CAGR 5 tahun) dikarenakan cash flow yang dihasilkan
oleh perusahaan selalu positif sejak 2017. Dengan tingginya cash flow
20.000 yang dimiliki oleh CTRA dapat berguna untuk Capex (Capital
Expenditure) perusahaan terutama pada pembelian landbank yang menjadi
10.000 aset terpenting bagi perusahaan properti serta dapat digunakan untuk
belanja modal di tahun- tahun berikutnya.
Pada 2021, CTRA berhasilkan menghasilkan peningkatan cash flow from
0
2017 2018 2019 2020 2021 operation yang meroket sebesar +148% yoy, peningkatan tersebut berasal
Sumber : Laporan Keuangan dari peningkatan net income yang dihasilkan oleh CTRA pada periode
bersangkutan. Selain itu cash flow from investing mengalami peningkatan
Figur 23. Technical Analysis Jangka Panjang sebesar +31.2% dikarenakan terjadi aksi akuisisi PT Metropolitan Land
Tbk (MTLA) senilai IDR 367 miliar. Dan dari sisi cashflow from
financing terdapat penurunan yang sangat tajam sebanyak 2 kali lipat
dikarenakan terdapat utang yang akan jatuh tempo dan harus dibayar oleh
CTRA pada tahun 2021.
Technical Analysis
Jangka Panjang : Bull Flag
Dalam jangka waktu satu bulan, CTRA membentuk pola Bull Flag dengan
support yang cukup kuat pada area IDR 750-845. Jika CTRA dapat
Sumber : Tradingview & Analisa Team bertahan pada support dan memiliki volume yang besar maka akan berhasil
Figur 24. Technical Analysis Jangka Menengah
menembus area trendline Bull Flag maka pergerakan selanjutnya akan
mengarah pada area IDR 1680-1740.
Jangka Menengah : Cup and Handle
Pada jangka waktu menengah CTRA berpotensi membentuk pola Cup and
Handle, dimana CTRA masih melakukan retest kepada support
psikologisnya yaitu di level IDR 800 untuk dapat melanjutkan pola tersebut
CTRA tertahan pada support IDR 750-845, yang sudah di test sebanyak 3
kali support tersebut. Jika di konfirmasi pada pergerakan Moving Average
Sumber : Tradingview & Analisa Team 200 yang berada pada level IDR 960 dapat diingat bahwa MA 200 juga
Figur 25. Technical Analysis Jangka Menengah dapat dijadikan indikator sebagai dynamic support dan resistance. Jika pola
cup and handle ini dapat ditembus dengan volume yang besar dan volume
tersebut menembus resistance IDR 1100 - 1140, maka CTRA akan
melanjutkan kenaikannya. CTRA berpotensi menguji resistance
selanjutnya di level IDR 1210-1240. Dari pola Cup and Handle ini CTRA
berpotensi memiliki upside sebesar +27%.
Sumber : Tradingview & Analisa Team Jangka Pendek : Falling Wedge
Figur 26. Technical Analysis Jangka Pendek Jika dilihat dari bingkai waktu satu jam (jangka pendek), CTRA memiliki
pola Falling Wedge dimana pola tersebut merupakan pola pembalikan arah
dari downtrend ke uptrend pada minor trend dengan potensi kenaikan
sampai dengan level IDR 1105 dimana kenaikan tersebut akan terjadi bila
berhasil menembus garis atas trend line pola falling wedge tersebut disertai
dengan volume yang besar. Adapun kemuningkinan lain jika CTRA
Sumber : Tradingview & Analisa Team breakdown di level IDR 900 maka akan melanjutkan penurunan trend
sampai dengan area support di level IDR 845.
Pyrite
CTRA.JK Capital
Valuation
Figur 27. Valution Summary
Revalued Net Asset Value (RNAV)
Dengan menggunakan metode RNAV (Revalued Net Asset Value), kami
memproyeksikan nilai wajar saham dengan menggunakan analisis
fundamental dan mencapai valuasi CTRA dengan target price IDR 1.370,
dengan potential upside +48%. Dalam model RNAV ini, kami
menggunakan beberapa asumsi kunci untuk mencari target price yang
sensitif terhadap penilaian estimasi. (1) Total market value, kami
menggunakan total market value yang kami dapatkan melalui land bank
Sumber : Analisis Team
Figur 28. RNAV
CTRA dikalikan dengan harga per square meter (sqm) maka didapatkan
total market value yang kami dapatkan senilai IDR 148,8 triliun. (2) Kami
menggunakan reccuring income sebagai penambah variable dikarenakan
recurring income merupakan salah satu sumber pendapatan CTRA untuk
setiap periodenya dimana nilai yang kami asumsikan pada 2020 senilai IDR
5,4 triliun. (3) Discounted NAV dimana kami menggunakan asumsi 85%
yang cukup konservatif sebagai discount terhadap Net Asset Value.
Conclusion of Valuation
Pyrite Capital melakukan valuasi PT Ciputra Development Tbk dengan
menggunakan Revalued Net Asset Value (RNAV) dengan p13.70endekatan
Sumber : Analisis Team relatif dengan PBV Peers Comparison. RNAV memperoleh target price
Figur 30. PBV Multiples CTRA sebesar IDR 1.370 dengan bobot 80% dan CCM memperoleh target price
sebesar IDR 1.365 dengan bobot 20%. Dari kedua metode valuasi tersebut
didapatkan hasil akhir dari target price senilai IDR 1.370 dengan potential
upside +48.1%.
Investment Summary
Rekomendasi Pyrite Capital adalah BUY berdasarkan katalis yang ada pada
PT Ciputra Development Tbk (CTRA) dengan valuasi Revalued Net Asset
Value (RNAV) kami mendapatkan target harga sebesar IDR 1.370 dengan
potential upside +48.1%. Kenaikan tersebut didukung dengan beberapa
sentimen positif seperti (1) Pemindahan IKN menjadi peluang bagi industri
properti (2) Pelonggaran LTV serta diterapkannya PPN DTP menjadi
katalis bagi industri (3) Peningkatan top line (+20.5% yoy) dan bottom line
( +52.3% yoy) income statement pada FY21.