Anda di halaman 1dari 3

MUHAMMAD AL AZIZ ALAUDDIN

18.311.038

ASAL USUL UANG PANAI SUKU BUGIS


MAKASSAR

Di daerah Sulawesi Selatan khususnya suku Bugis Makassar,terdapat tradisi unik


dalam sebuah pernikahan.Salah satu tradisi yang sampai sekarang masih dilestarikan
adalah uang panai’ yaitu sejumlah uang yang diberikan oleh calon mempelai pria
kepada calon mempelai wanita yang merupakan bentuk penghargaan dan
penghormatan terhadap norma dan strata sosial seseorang.Uang panai’ sebenarnya
bukanlah mahar yang diberikan calon mempelai pria kepada calon mempelai wanita
melainkan digunakan sebagai uang adat namun sudah dianggap sebagai kewajiban
dengan jumlah yang disepakati oleh kedua belah pihak atau keluarga.

Uang panai’untuk menikahi seorang wanita Bugis-Makassar terkenal tidak sedikit


jumlahnya.Tingkat strata sosial wanita serta tingkat pendidikannya biasanya menjadi
standar dalam penentuan jumlah uang panai’. Sehingga ketika calon mempelai wanita
adalah keturunan darah biru,maka uang panai’ akan berpuluh-puluh juta,ratusan
bahkan sampai milyaran. Begitupun jika tingkat pendidikan calon mempelai wanita
adalah lulusan S1,S2,atau kedokteran maka akan berlaku hal yang sama. Belum lagi
jika calon mempelai wanita sudah melaksanakan ibadah haji,permintaan uang panai’
tentunya harganya juga akan semakin tinggi.

Lantas darimana asal mula sehingga uang panai' ini bisa mahal? Menurut cerita asal
muasal uang panai’ adalah apa yang terjadi pada zaman penjajahan Belanda
dulu.Pemuda Belanda seenaknya menikahi perempuan Bugis Makassar yang ia
inginkan.Setelah menikah,ia kembali menikahi perempuan lain dan meninggalkan
istrinya itu karena melihat perempuan lain yang lebih cantik daripada istrinya.Budaya
seperti itu membekas di Bugis Makassar setelah Indonesia merdeka dan menjadi
doktrin bagi pemuda Indonesia.Sehingga mereka juga dengan bebas menikah lalu
meninggalkan perempuan yang telah dinikahinya seenaknya.Hal Itu membuat
perempuan Bugis Makassar seolah olah tidak berarti dan tak punya harga diri.

Namun,budaya itu berubah sejak seorang pemuda mencoba menikahi seorang


perempuan dari keluarga bangsawan.Pihak keluarga tentu saja menolak karena mereka
beranggapan bahwa laki-laki itu merendahkan mereka karena melamar anak mereka
tanpa keseriusan sama sekali.Mereka khawatir nasib anak mereka akan sama dengan
perempuan yang lainnnya sehingga pihak keluarga meminta bukti keseriusan pada
pemuda atas niatannnya datang melamar.Jadi pada saat itu orangtua si gadis ini
mengisyaratkan kepada sang pemuda kalau ia ingin menikahi anak gadisnya dia harus
menyediakan mahar yang telah ditentukannya. Mahar yang diajukan sangatlah
berat,sehingga sang pemuda harus menyediakan material maupun non material.Hal ini
dilakukannya untuk mengangkat derajat kaum wanita pada saat itu.

Pergilah sang pemuda itu mencari persyaratan yang diajukan oleh orangtua si
gadis.Bertahun-tahun merantau mencari mahar demi pujaan hatinya ia rela melakukan
apa saja asalkan apa yang dilakukannya dapat menghasilkan tabungan untuk
meminang gadis pujaannya.Setelah mencukupi persyaratan yang diajukan oleh orang
tua si gadis sang pemuda pun kembali meminang gadis pujaannya dan pada saat itu
melihat kesungguhan hati sang pemuda orangtua si gadis merelakan anaknya menjadi
milik sang pemuda tersebut.

Adanya persyaratan yang diajukan memberikan syarat uang mahar yang tinggi
sebenarnya sebuah pelajaran yakni menghargai wanita karena wanita memang sangat
mahal untuk disakiti.Apalagi sang pemuda itu mendapatkan istrinya dari hasil jeri
payahnya sendiri itulah sebabnya ia begitu menyanyangi istrinya.Jadi mahalnya mahar
gadis Bugis Makassar bukan seperti barang yang diperjual belikan,tapi sebagai bentuk
penghargaan kepada sang wanita.Jadi ketika tersirat dihati ingin bercerai dan menikah
lagi maka sang pemuda akan berpikir berkali-kali untuk melakukannya karena begitu
sulitnya ia mendapatkan si gadis ini.

Demikianlah asal mula mahalnya uang panai’ pada pernikahan suku Bugis Makassar
ini.Sebagai sebuah budaya dan tradisi yang menjadi ciri khas,uang panai’ tentunya
harus tetap dilestarikan dan menjadi kebanggakan karena disitulah Anda bisa melihat
keseriusan calon mempelai pria dan sejauh mana dia bisa menafkahi istrinya kelak.

Anda mungkin juga menyukai