1. Tremor;
serentetan gerakan involunter, agak ritmis, merupakan getaran.
Timbul karena berkontraksinya otot2 yg berlawanan secara
bergantian, melibatkan 1 atau lebih bagian tubuh.
Tremor fisiologis, karena ketakutan atau marah
Tremor halus; pada hipertiroid, tremor pada jari dan tangan,
keracunan nikotin, kafein, obat-obatan spt adrenalin, efedrin,
barbiturat)
Tremor kasar; pada penyakit parkinson, gerakan jari seperti
menghitung uang
Tremor intensi; tremor kasar, tjd pada kerusakan serebelum,
diagnosa dgn tes telunjuk hidung
2. Khorea ; (Yunani = menari)
Gerakan otot cepat, aritmik dan kasar
Meliputi 1 ekstremitas, sebagian atau seluruh badan
Umumnya pada anggota gerak atas (lengan, tangan),
terutama distal
Gerakan tidak harmonis antara otot2 penggerak
Anamnesa; luruskan tangan dan lengan, didapatkan
hiperekstensi talang proksimal dan terminal, pergelangan
tangan fleksi dengan sedikit pronasi. Lebih jelas bila
tangan diangkat keatas jari-jari tangan akan
direnggangkan, ibu jari abduksi dan terarah ke bawah.
Definisi :
Fleksi adalah gerak menekuk atau membengkokkan.
Ekstensi adalah gerakan untuk meluruskan. Contoh: gerakan
ayunan lutut pada kegiatan gerak jalan. Gerakan ayunan ke
depan merupakan (ante) fleksi dan ayunan ke belakang
disebut (retro) fleksi/ekstensi. Ayunan ke belakang lebih
lanjut disebut hiperekstensi.
Pronasi adalah gerakan menelungkupkan. Istilah pronasi
hanya digunakan untuk wilayah pergelangan tangan saja
Abduksi adalah gerakan menjauhi tubuh. Contoh: gerakan
membuka tungkai kaki pada posisi istirahat di tempat
merupakan gerakan abduksi (menjauhi tubuh). Bila kaki
digerakkan kembali ke posisi siap merupakan gerakan
adduksi (mendekati tubuh).
Anamnesa khorea (cont’ …)
OS menggenggam tangan pemeriksa; tenaga
genggaman tidak konstan (fluktuasi)
Jika khorea mengenai lidah; kesukaran
bicara/mengunyah. OS mengeluar kan lidah, mendadak
dan kemudian ditarik kembali
Tjd dlm kead istirahat, hebat bila ada aktivitas dan
ketegangan
Khorea hilang bila OS tidur
3. Atetose (yunani = berubah)
Gerakan lebih lamban
4. Distonia
Kerusakan besar ekstrapiramidal melibatkan ganglia
basal. Gejalanya kompleks, dimulai dgn gerak otot
(atetose) pada lengan/ anggota gerak lain, dapat terjadi
jg di otot leher dan punggung.
5. Balismus (hemibalismus)
- Gerak otot yg datang tiba-tiba, kasar, cepat. Tjd pada otot
proksimal
6. Fasikulasi
- Merupakan gerakan halus, cepat, dan berkedut dari 1 berkas
(fasikulus) serabut otot / 1 unit motorik (kedutan kulit)
7. Spasme
- Gerakan abnormal tjd karena kontraksi otot-otot yg
dipersarafi satu saraf
- Tjd karena iritasi saraf perifer / otot atau iritasi di suatu
tempat (dari korteks – serabut otot)
- Klonik; tiba-tiba, sebentar dan dapat berulang-ulang
- Tonik; lama dan terus menerus.
8. Miokloni
- Gerakan timbul krna kontraksi otot secara cepat,
sekonyong2, sebentar aritmik, asinergik atau tidak
terkendali
- Meliputi sebagian satu otot, seluruh otot/ sekelompok
otot
- Pada otot2 ekstemitas dan badan, pada otot muka,
rahang, lidah faring dan laring
- Miokloni hebat; rangsang emosional, mental, taktil,
visual / auditorial
- Berkurang; gerakan volunter bertambah, dapat timbul
pada saat pasien tidur dan hilang saat setelah tidur
Penyakit Alzheimer
Penyakit yg merusak dan menimbulkan kelumpuhan
Terjadi pada;
- Orang usia > 65 th
- Pengurangan NT asetilkolin yg berlebihan,
menyebabkan Demensia berat
Etiologi, belum pasti, bisa disebabkan o/;
- Virus, autoimun, keracunan aluminium
- Sindrom down
- Gangguan vaskuler
- Nutrisi
- Keganasan, depresi
Tahap awal msh dapat ‘mandiri’. Terkadang kemampuan
hilang untuk menyelesaikan mslh, mengatasi keadaan
kompleks, emosi labil, pelupa, apati, hilangnya ingatan yg
baru.
Lanjut; tingkah laku aneh, kacau, cendrung mengembara,
mpy dorongan tiba-tiba untuk melakukan kekerasan
Memburuk; 3-10 th kmdn, pasien tidak bisa; BAB, BAK,
mengurus keperluan sehari, dan tidak mengenali anggota
keluarga
Terapi ;
- terhadap pasien dan keluarga
- Obat penenang dan antidepresan
MIASTENIA GRAVIS
Merupakan kelemahan otot yg parah, gabungan
antara cepatnya tjd kelelahan otot-otot voluntar dan
lambatnya pemulihan
Penyebab; produksi neuromaskular terganggu
dimana jumlah asetilkolin berkurang.
Gejala / MK;
Miastenia gravis okular
- Menyerang otot2 okular
- Sangat ringan
Miastenia gravis umum
- Ringan, mengenai mata, otot rangka kecuali sal nafas.
Respon obat baik
- Sedang, mengenai otot rangka dan bulbar terkena
menyeluruh; disartria, disfagia, sukar mengunyah,
aktivitas pasien terbatas
Sedang (cont’..) ; tidak mengenai otot2 nafas, respon obat
kurang baik
Berat ;
- Fulminan akut (6bln). Otot rangka dan bulbar terkena
berat termasuk otot nafas, respon obat buruk, angka
mortalitas tinggi
- Lanjut, timbul 2 th setelah gejala ringan / sedang, timbul
perlahan-lahan dan tiba-tiba, reson obat buruk,
mortalitas tinggi
Diagnosis;
riwayat peny pasien dan pemeriksaan fisik
Tes tensilon
Terapi ;
Tidur ± 10 jam, sering kerja dengan
istirahat, hindari faktor2 pencetus. Obat ;
antikolinergik (neostigmin, piridostigmin,
kombinasi dgn kortikosteroid)
PARKINSON
Yaitu peny yg ditandai dgn gemetar / ‘palsy’ akibat
ketidakseimbangan Ach dan dopamin di ekstrapiramidal
otak
Penyebab; degenerasi sel-sel saraf dopaminerg shg produksi
dopamin berkurang dan Ach berkuasa. Dopamin dan Ach
bersifat antagonist, Dopamin (bersama dgn GABA)
umumnya sebagai penghambat dan Ach (bersama dgn
glutamat) sebagai pemacu aktivitas motorik dan striatum.
Beberapa penyebab lain; obat2an (reserin,
metoklorpopamid, fenotiazin, butirofenon, tumor, infark,
infeksi, redisposisi gen
Gejala pokok ;
- Bradikinesia (lambat untuk memulai gerakan)/ akinesia
(kemampuan menurun untuk memulai gerakan baru),
- rigiditas (kekakuan) otot,
- resting tremor, dan
- abnormalitas sikap tubuh dan berjalan
Manifestasi klinis lainnya;
tremor hebat, pasien lelah, terganggunya emosi, perhatian
pada tremornya sendiri
Mikrografia; tulisan kecil, tidak teratur dan tidak dapat
dibaca
Gangguan sikap tubuh dan cara berjalan; pasien bungkuk
waktu berdiri shg dagunya akan lebih ke depan, pasein
berjalan dgn menyeret kakinya, tergesa-gesa, langkah makin
cepat sehingga mudah tersandung
Terapi ;
Dopaminergik (levodopa, bromokriptin)
Antihistamin dan antikolinergik
Amantadin
HIDROSEFALUS
Cairan otak yg meningkat dalam ruang tengkorak
Dibagi atas:
1. Hidrosefalus nonkomunikans
- Cairan dari ventrikel ke ruang subaraknoid
- Timbul segera setelah lahir
- Etiologi; penyempitan akueduktus sylvii kongenital
- Tekanan otak meningkat, kepala membesar. Pada org dewasa
etiologinya adalah tumor
2. Hidrosefalus komonikans
- Pleksus koroideus neonatus berkembang sangat pesat sehingga
cairan yg dibentuk lebih banyak dari pada yg diabsorpsi
- Cairan tertimbun dalam ventrikel dan di luar otak shg kepala
membesar sehingga otak rusak berat
- Etiologi; akibat meningitis, dan iritasi (sumbatan dan jar parut)
Penyebab;
- Cairan yg dibentuk lebih banyak di pleksus coroideus
- Absorsi tidak adekuat
- Abstruksi aliran keluar
Terapi
- Pemasangan kateter ventrikulojagular (alihkan cairan
otak ke sistem ekstakranial)
EPILEPSI