Anda di halaman 1dari 21

MATERI 1

Sejarah Penerbangan

Disusun oleh :
AERONAUTIKA 2015
 
PROGRAM STUDI D-3 AERONAUTIKA
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI KEDIRGANTARAAN
YOGYAKARTA
2017
Kenapa Pesawat bisa
terbang ya?
Baiklah sebelum
mengetahui kenapa
pesawat bisa
terbang, kita ketahui
hukum-hukum fisika
yang berpengaruh
pada pesawat
terlebih dahulu.
Lalu ada apa saja kah?
Prinsip Bernoulli
Prinsip Bernoulli menyatakan bahwa
semakin tinggi kecepatan fluida
(untuk ketinggian yang relatif sama),
maka tekanannya akan mengecil
sehingga terjadi perbedaan antara
tekanan udara dibawah sayap dengan
tekanan udaraa diatas sayap. Hal
tersebut yang menciptakan gaya
angkat. Selain itu, Sayap pesawat juga
memiliki kontur potongan melintang
yang unik yaitu airfoil. 
Selain itu jika kita mengmati penampang melintang sayap pesawat, kita
dapati bahwa bidang sayap pesawat tidaklah sejajar dengan tubuh
pesawat, tetapi agak miring di bagian depan (yang disebut sebagai angle
of attack) dengan sudut sekitar 4 derajat untuk pesawat-pesawat kecil.
Dengan bentuk seperti ini, udara yang dilintasi pesawat akan sedikit
‘tertahan’ di bagian bawah sayap, yang akhirnya mendorong sayap ke
atas. Prinsip-prinsip inilah, dengan sedikit kontribusi prinsip Bernoulli,
yang menjadi faktor utama di balik terbangnya sebuah pesawat.
Hukum 3 Newton
Hukum III Newton menekankan pada prinsip
perubahan momentum manakala udara
dibelokkan oleh bagian bawah sayap
pesawat. 
Dari prinsip aksi reaksi, muncul gaya pada
bagian bawah sayap yang besarnya sama
dengan gaya yang diberikan sayap untuk
membelokkan udara. Bentuk sayap air foil
membuat udara yang mengalir di atas
‘diarahkan’ sehingga secara umum lebih
banyak udara yang dihembuskan ke arah
bawah”. Dari fakta ini, sesuai hukum III
Newton, dengan adanya udara yang
dihembuskan ke bawah oleh sayap, udara di
bawah pesawat akan ‘balas mendorong’
pesawat.
Efek Coanda menekankan pada
beloknya kontur udara yang
mengalir di bagian atas sayap.
Bagian atas sayap pesawat yang
cembung memaksa udara untuk
mengikuti kontur tersebut.
Pembelokan kontur udara
tersebut dimungkinkan karena
adanya daerah tekanan rendah
pada bagian atas sayap pesawat .
Perbedaan tekanan tersebut
menciptakan perbedaan gaya yang
menimbulkan gaya angkat.
Setelah mengetahuinya, mari kita
pelajari Gaya-gaya apa saja yang
timbul pada pesawat
Proses terjadinya gaya angkat pesawat
terbang bergantung pada hal-hal berikut ini:
1. Sudut pertemuan antara sayap dan udara
(sudut) : lift (gaya angkat) akan makin besar,
bila sudut pertemuan antara sayap dan
udara makin besar (sampai suatu batas
tertentu).
2. Massa jenis udara: makin besar mssa jenis
udara makin besar pula lift-nya.
3. Kecepatan pesawat relatif terhadap udara:
makin cepat gerak pesawat makin besar pula
lift-nya.
4. Desain airfoil (airfoil adalah sesuatu
permukaan yang bila bergerak relatif
terhadap udara memberikan suatu aksi
dinamika yang berguna).
Salah satu faktor
utama untuk pesawat
bisa terbang adalah
dari bentuk wing yang
berbentuk airfoil
Lalu Airfoil itu apa ya?
Airfoil adalah bentuk dari suatu sayap pesawat yang
dapat menghasilkan gaya angkat (lift) atau efek
aerodinamika ketika melewati suatu aliran udara.
Airfoil merupakan bentuk dari potongan melintang
sayap yang dihasilkan oleh perpotongan tegak lurus
sayap terhadap pesawat, dengan kata lain airfoil
merupakan bentuk sayap secara dua dimens
Lalu, adakah yang tau
kenapa bentuk airfoil
tersebut bisa
menghasilkan LIFT?
Ketika melewati atau dilewati suatu aliran udara, disekitar penampang airfoil akan
terjadi perbedaan kecepatan aliran udara di atas sayap pesawat dan dibawah sayap
pesawat. Kecepatan udara yang melewati permukaan atas sayap pesawat cendrerung
akan lebih cepat daripada kecepatan udara yang melewati permukaan bagian bawah
sayap. Perbedaan kecepatan ini akan memicu adanya perbedaan tekanan udara di
atas sayap pesawat dan di bawah sayap pesawat. Karena kecepatan berbanding
terbalik dengan tekanan, maka tekanan udara di atas sayap pesawat akan lebih kecil
dibandingkan dengan tekanan udara di bawah sayap pesawat. Karena tekanan
bergerak dari tekanan yang kecil menuju ke tekanan yang lebih besar, maka pesawat
akan terangkat dan dapat terbang ke udara. Tekanan atau gaya yang dapat
mengangkat pesawat ini di namakan lift seperti
Bagian-bagian Airfoil?
Ada yang tau?
1. Leading edge, merupakan bagian permukaan paling
depan dari airfoil.
2. Trailing edge, merupakan bagian permukan paling
belakang dari airfoil.
3. Mean chamber line, merupakan garis pertengahan
yang membagi antara permukaan bagian atas dan
permukaan bagian bawah dari airfoil.
4. Chord line, merupakan garis lurus yang
menghubungkan leading edge dan trailing edge
5. Chord, merupakan perpanjangan dari chord line mulai dari leading
edge hingga trailing edge. Dengan kata lain, chord adalah karakteristik
dimensi longitudinal dari suatu airfoil.
6. Maximum chamber, merupakan jarak antara mean chamber line
dengan chord line. Maximum chamber membantu mendefinisikan
bentuk dari mean chamber line.
7. Maximum thickness, merupakan ketebalan maksimum dari suatu
airfoil, dan menunjukkan persentase dari chord. Maximum thickness
membantu mendefinisikan  bentuk dari airfoil dan juga performa dari
airfoil tersebut.
Lift Dirumuskan :
Jadi kesimpulannya,
Kenapa pesawat bisa
Terbang?

Anda mungkin juga menyukai