Anda di halaman 1dari 29

ASUHAN

KEPERAWATA
N
PADA PASIEN
DENGAN CA.
OVARIUM
DEFINISI

2
Kanker ovarium adalah tumor ganas
yang tumbuh pada ovarium (indung telur)
yang paling sering ditemukan pada wanita
berusia 50 – 70 tahun. Kanker ovarium
bisa menyebar melalui system getah
bening dan melalui sistem pembuluh darah
menyebar ke hati dan paru – paru.

3
Kanker indung telur atau kita sebut dengan
kanker ovarium, adalah kanker yang berasal
dari sel-sel ovarium atau indung telur. (Sofyan,
2006). Kanker ovarium disebut sebagai “the
silent lady killer” karena sulit diketahui
gejalanya sejak awal. Sebagian besar kasus
kanker ovarium terdiagnosis dalam stadium
yang sudah lanjut. Kebanyakan kanker ovarium
ini berawal dari kista. (Colombo N,Parma G, et
al. Role of conservative surgeri in ovarian
cancer 2005).
4
ETIOLOGI

5
 Riwayat  Riwayat kanker  Berawal dari
Kanker ovarium dalam hiperplasia
Payudara keluarga (factor edometrium yang
genetik) berkembang
menjadi
karsinoma
 Menarche
dini  Riwayat
kanker
payudara

 alkohol
 merokok
 Diet tinggi
lemak
 Penggunaan
bedak talk  Tidak pernah
perineal melahirkan
 Kontrasepsi oral

 Nulipara  Terapi
penggantian
hormon

 infertilitas
MANISFESTAS
I KLINIS
Gejala umum bervariasi yang biasanya
muncul pada kanker ovarium adalah :
› Dispepsia
› Menoragia
› Menopause lebih dini
› Rasa tidak nyaman pada abdomen.
› Nyeri tekan pada pelvis
› Lingkar abdomen yang terus meningkat
› Sering berkemih

9
Tanda dan gejala yang sering muncul pada kista
ovarium antara lain :
› Menstruasi yang tidak teratur, disertai nyeri.
› Perasaan penuh dan dtertekan diperut bagian
bawah.
› Nyeri saat bersenggama.
› Perdarahan menstruasi yang tidak biasa. Mungkin
pendarahan lebih lama, mungkin lebih pendek,
atau mungkin tiak keluar darah menstruasi pada
siklus biasa atau siklus menstruasi tidak teratur.

10
Pada stadium awal gejalanya dapat berupa:
› Gangguan haid
› Jika sudah menekan rectum mungkin
terjadi konstipasi atau sering berkemih.
› Dapat terjadi peregangan atau penekanan
daerah panggul yang menyebabkan nyeri
spontan dan sakit diperut.
› Nyeri saat bersenggma

11
Pada stadium lanjut :
› Asites
› Penyebaran ke omentum (lemak perut) serta oran
organ di dalam rongga perut (usus dan hati)
› Perut membuncit, kembung, mual, gangguan nafsu
makan,
› Gangguan buang air besar dan kecil.
› Sesak nafas akibat penumpukan cairan terjadi pada
rongga dada akibat penyebaran penyakit ke rongga
dada yang mengakibatkan penderita sangat merasa
sesak nafas.
12
PEMERIKSAA
N PENUNJANG
Diagnosis pasti hanya ditegakkan dengan pemeriksaan
hispatologis yang dilakukan dengan :
› Metode anamnesis (wawancara dan pemeriksaan
fisik)
› Pemeriksaan USG untuk dapat membedakalesi/tumor
yang solid dan kristik.
› Tes laboratorium
› Penanda tumor (tumor marker)
› X-ray

14
› Scanning radioaktif.
› Ultrasound
› Endoskopi
› CT SCAN
› Pencitraan lain :
- Magnetic Resonance Imaging (MRI).
- Position Emission Tomography (PET
SCAN).

15
PENATALAKSANAA
N MEDIS
› Jika kanker belum › Jika kanker telah menyebar
menyebar ke luar ovarium, ke luar ovarium, maka
hanya dilakukan dilakukan pengangkatan
pengangkatan ovarium kedua ovarium dan rahim,
yang terkena dan mungkin serta kelenjar getah bening
dengan tuba falopiinya dan struktur di sekitarnya.
(saluran indung telur).

› Jika kanker telah menyebar ke luar ovarium, maka


dilakukan pengangkatan kedua ovarium dan rahim,
serta kelenjar getah bening dan struktur di
sekitarnya.

17
ASUHAN KE P ER A W A T A N
PENGKAJIAN
ANALISA DATA
No Data Fokus Masalah Etiologi
1 Nyeri Akut Agen cedera biologis
Ds: - (CA Ovarium)
Do:
•TD 130/80mmHg, N 110x/mnt, RR 22x/mnt.
•Pasien pasca histerektomi
DT:
•Pengkajian nyeri
•P: Nyeri saat bergerak
•Q: terasa seperti ditusuk2
•R: di abdomen
•S: skala 5
•T: hampir setiap saat
•Ekspresi wajah meringis
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
No Diagnosa NOC NIC
Keperawatan
2 Nyeri Akut Setelah dilakukan perawatan 3x24 Pemberian analgesic
berhubungan jam nyeri klien berkurang -Monitor aturan pemakaian obat,
dengan Agen dosis, frekuensi resep analgesic
cedera biologis Kriteria Hasil: Pengendalian nyeri -Monitor pengalaman alergi obat
(CA Ovarium). -Mengenal serangan nyeri (kondisi -Monitor tanda vital sebelum dan
yang dialami pasien / peningkatan yang sesudah pemberian obat analgesic
diharapkan) dosis pertama
-Menggunakan diary sebagai pemantau -Lakukan tindakan untuk mengurangi
gejala setiap waktu (kondisi yang efek samping analgesic (obat sesuai
dialami pasien / peningkatan yang instruksi dokter)
diharapkan) -Ajarkan cara menggunakan
-Menggunakan analgesic sesuai anjuran analgesic, strategi mengurangi efek
-Dapat Mengurangi nyeri dengan samping, dan harapan untuk
menggunakan non analgesic melibatkan ketegasan untuk
Kriteria hasil: Tingkat -Berkolaborasi dengan dokter jika
nyeri obat, dosis, rute pemberian atau
-Lamanya episode nyeri interval
(kondisi yang dialami
pasien / peningkatan yang Manajemen nyeri
diharapkan) -Melakukan pengkajian komprehensif
-Ekpresi wajah terhadap terhadap nyeri termasuk lokasi,
nyeri berkurang atau dapat karakteristik, durasi, frekuensi,
terkontrol kualitas, intensitas atau keparahan
-Tidak ada Kehilangan nafsu nyeri dan factor penyebab
makan -Mengamati tindakan nonverbal dari
ketidaknyamanan
-Menjamin perhatian pasien terhadap
penggunaan analgesic
-Menggunakan strategi komunikasi
terapeutik untuk mengetahui
pengelaman nyeri dan menyampaikan
ANALISA DATA
Ds: Harga Diri Rendah Situasional b.d
 Pasien mengatakan dirinya tidak berguna karena tidak dapat gangguan citra tubuh
memiliki keturunan
 
 Pasien mengatakan malu kapada teman dan keluarganya karena
tidak dapat memiliki anak  
Do:  
 Pasien tampak sedih
 Pasien merasa putus asa
 Pasien terkadang menghindari kontak mata
Dx Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi

Harga diri rendah Setelah dilakukan asuhan keperawatan 1. Peningkatan Harga diri (NIC, 326) :
selama 3x24jam, masalah keperawatan • Monitor pernyataan pasien mengenai harga diri.
situasional harga diri rendah situasional dapat teratasi • Bantu pasien untuk menemukan penerimaan diri.
berhubungan dengan dengan kriteria hasil : • Dukung pasien untuk melakukan kontak mata pada
gangguan citra tubuh 1. Harga Diri (NOC, 101) : saat berkomunikasi dengan orang lain.
dan penyakit fisik.  Verbalisasi penerimaan diri positif • Buat pernyataan positif mengenai pasien.
(Klien mengatakan dapat menerima
keadaannya dan tidak lagi merasa
putus asa).
 Penerimaan terhadap keterbatasan
diri positif (Klien tidak merasa rendah
diri dengan keadaannya).
 Tingkat kepercayaan diri positif (Klien
menjadi optimis kalau ia tetap bisa
menikah walau tidak bisa memiliki
keturunan)
Dx Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi

Harga diri rendah 2. Citra tubuh (NOC, 79) : 2. Peningkatan Citra Tubuh (NIC, 324) :
• Gambaran internal diri klien menjadi
situasional positif (Klien lebih percaya diri
• Identifikas dampak dari budaya pasien,
berhubungan dengan meskipun fungsi tubuhnya berubah). agama, ras, jenis kelamin terkait dengan
gangguan citra tubuh • Penyesuaian terhadap fungsi tubuh citra diri.
dan penyakit fisik. positif (Klien dapat memahami fungsi • Monitor frekuensi dari pernyataan
tubuhnya dan dapat menerima
keadaannya). mengkritisi diri.
• Keinginan untuk berhadapan muka • Gunakan bimbingan antisipatif
dengan orang lain positif (Klien tidak menyiapkan pasien terkait dengan
menghindari kontak mata dengan
orang lain).
perubahan citra tubuh yang diprediksi.
• Penyesuaian terhadap status • Bantu pasien untuk mendiskusikan
kesehatan positif (klien dapat perubahan-perubahan bagian tubuh
beradaptasi dengan keadaannya). disebabkan adanya penyakit dengan
cara yang tepat.

Anda mungkin juga menyukai