Anda di halaman 1dari 35

Retardasi Mental

Oleh :
Carolus M.T Gurning
Syarifah Fazhilah Djamalilleil

Preseptor :
dr. Sulistiana Dewi, Sp. Kj
Retardasi Mental
Definisi
Retardasi mental merupakan suatu keadaan yang ditandai dengan fungsi kecerdasan yang
berada di bawah rata-rata yang disertai dengan kurangnya kemampuan menyesuaikan diri yang
mulai tampak pada awal kelahiran. Pada mereka yang mengalami retardasi mental dalam kecerdasan
akan mengalami kesulitan belajar dan adaptasi sosial.

DSM-IV-TR (2004) mendefinisikan bahwa retardasi mental adalah gangguan fungsi intelektual yang
secara signifikan berada di bawah rata-rata dengan skor IQ-70 ataupun kurang. Retardasi mental
ditandai dengan adanya gangguan dalam fungsi adaptif, seperti bidang komunikasi, mengurus
dirinya sendiri, keterampilan sosial, interpersonal, dan keterampilan akademik.
Epidemiologi

Angka epidemiologi penyandang retardasi mental di dunia


diperkirakan sebesar 1-3% dari seluruh populasi manusia. Dimana kejadian
populasi pada anak (18.30/1000) yakni didapatkan data yang lebih tinggi
daripada populasi orang dewasa (4.94/1000).

Berdasarkan data WHO untuk rata-rata anak yang mengalami


retardasi mental di Indonesia ialah sekitar 7-10% dari total anak. Sedangkan
data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan bahwa
ada 8,3 juta anak diantaranya mengalami retardasi mental yaitu 30.460

anak .
• Klasifikasi
• Klasifikasi menurut PPDGJ III

Retardasi mental menurut PPDGJ III adalah suatu keadaan perkembangan mental
yang terhenti atau tidak lengkap, terutama ditandai oleh gangguan keterampilan selama
masa perkembangan,sehingga berpengaruh pada semua tingkat intelegensia yaitu
kemampuan kognitif, bahasa motorik dan sosial.
KODE TINGKAT RETARDASI TINGKAT IQ

317 Retardasi mental 50-55 sampai sekitar

ringan 70

318,0 Retardasi mental 35-40 sampai sekitar

sedang
50-55

318,1 Retardasi mental berat 20-25 sampai sekitar

35-40

318,2 Retardasi mental Dibawah 20-25

sangat berat
Klasifikasi retardasi mental berdasarkan PPDGJ III
Tingkat Kisaran IQ Kemampuan usia pra Kemampuan usia sekolah (6- Kemampuan masa dewasa (21
sekolah(sejak lahir-5 tahun) 20 tahun) tahun keatas
   
Ringan 50-55 sampai sekitar 70 Bisa membangun kemampuan Bisa mempelajari pelajaran Biasanya bisa mencapai
sosial dan komunikasi koordinasi kelas 6 pada akhir usia kemampuan kerja dan
    otot sedikit terganggu seringkali belasan tahun bisa dibimbing bersosialisasi yang cukup,tetapi
tidak terdiagnosis ke arah pergaulan social Bisa ketika mengalami stress sosial
dididik ataupun ekonomi,memerlukan
  bantuan
 
Sedang 35-40 sampai sekitar 50-55 Bisa berbicara dan belajar Bisa mempelajari beberapa Bisa memenuhi kebutuhannya
berkomunikasi ,kesadaran sosial kemampuan sosial dan sendir dengan melakukan
    kurang,koordinasi otot cukup pekerjaan bisa belajar pekerjaan yang tidak terlatih atau
bepergian sendiri ke tempat- semi terlatih dibawah
  tempat yang dia kenali pengawasan,memerlukan
dengan baik pengawasan dan bimbingan
ketika mengalami stress sosial
  maupun ekonomi yang ringan
         

Berat 20-25 sampai sekitar 35-40 Bisa mengucapkan beberapa kata Bisa berbicara atau belajar Bisa memelihara diri sendiri
,mampu mempelajari kemampuan berkomunikasi,bisa dibawah pengawasan dapat
    untuk menolong diri sendiri ,tidak mempelajari kebiasaan hidup melakukan beberapa kemampuan
memiliki kemampuan untuk sehat yang sederhana perlindungan diri dalam
ekspresif atau hanya sedikit lingkungan yang terkendali
koordinasi otot jelek
Sangat berat Dibawah 20-25 Sangat terbelakang koordinasi Memiliki beberapa koordinasi Memiliki beberapa koordinasi otot
ototnya sedikit sekali mungkin otot kemungkinan tidak dapat dan berbicara,bisa merawat diri
    memerlukan perawatan khusus berjalan atau berbicara sendiri tetapi sangat terbatas
meemrlukan perawatan khusus
Tanda dan Gejala
Gejala anak retardasi mental, antara lain sebagai berikut :
a. Lamban dalam mempelajari hal baru, kesulitan dalam
mempelajari pengetahuan, dan cepat lupa apa yang dia pelajari
tanpa latihan yang terus-menerus.

b. Kesulitan dalam menggeneralisasi dan mempelajari hal-hal


yang baru.

c. Kemampuan bicaranya sangat kurang bagi anak RM berat.


Tanda dan Gejala

d. Cacat fisik dan perkembangan gerak seperti tidak dapat berjalan,


tidak dapat berdiri, atau bangun tanpa bantuan, lambat dalam
mengerjakan tugas-tugas yang sangat sederhana, sulit menjangkau
sesuatu, dan mendongakkan kepala
e. Kurang dalam kemampuan menolong diri sendiri. Sebagian dari anak
retardasi mental berat sangat sulit untuk mengurus diri sendiri, seperti
berpakaian, makan, dan mengurus kebersihan diri.
f. Tingkah laku dan interaksi yang tidak lazim. anak yang mempunyai
retardasi mental berat melakukan hal tersebut karena disebabkan
kesulitan dalam memberi perhatian terhadap lawan main.
Tanda dan Gejala

G. Tingkah laku kurang wajar yang terus-menerus seperti


bertingkah laku tanpa tujuan yang jelas. Kegiatan mereka
seperti ritual, misalnya memutar-mutar jari di depan
wajahnya dan melakukan hal-hal yang membahayakan
diri sendiri, misalnya menggigit diri sendiri, membentur-
beturkan kepala, dan lain-lain
Karakteristik Retardasi mental
Karakteristik dari retardasi mental adalah sebagai berikut :
  a. Mempunyai pola perkembangan perilaku yang tidak sesuai dengan
kemampuan potensialnya.
b. Mempunyai kelainan perilaku maladaptif, yang berkaitan dengan
sifat agresif secara verbal atau fisik, perilaku yang suka menyakiti diri
sendiri, perilaku suka menghindarkan diri dari orang lain, suka
menyendiri, suka mengucapkan kata atau kalimat yang tidak masuk
akal atau sulit dimengerti maknanya, rasa takut yang tidak menentu
sebab akibatnya, selalu ketakutan, serta sikap suka bermusuhan.
Karakteristik Retardasi mental
c. Mempunyai kecenderungan yang sangat tinggi untuk melakukan tindakan
yang salah.
d. Masalah yang berkaitan dengan kesehatan khusus seperti terhambatnya
perkembangan gerak, tingkat pertumbuhan yang tidak normal, kecacatan
sensori, khususnya pada persepsi penglihatan dan pendengaran sering tampak
pada anak dengan gangguan perkembangan
e. Sebagian dari anak dengan gangguan perkembangan mempunyai kelainan
penyerta serebral palsi seperti hambatan pada intelektual, masalah berkaitan
dengan gerak dan postur tubuh, pernapasan, buta warna, kesulitan berbicara
disebabkan adanya kekejangan otot-otot mulut (artikulasi), serta kesulitan
sewaktu mengunyah dan menelan makanan yang keras seperti permen karet,
popcorn, sering kejang otot (seizure).
F. Secara keseluruhan, anak dengan gangguan perkembangan (retardasi
mental) mempunyai kelemahan pada segi berikut:
1) Keterampilan gerak.
2) Fisik yang kurang sehat.
3) Kurangnya perasaan percaya terhadap situasi dan keadaan sekelilingnya.
4) Keterampilan kasar dan halus motor yang kurang.

G.Tidak mempunyai kemampuan sosial, antara lain


1. suka menghindar dari keramaian,
2. Ketergantungan hidup pada keluarga
3. Kurangnya kemampuan mengatasi marah
4. Rasa takut yang berlebihan,
5. Kelainan peran seksual
6. Mempunyai pola perilaku seksual secara khusus.
h. Mempunyai keterlambatan pada berbagai tingkat dalam
pemahaman dan penggunaan bahasa, serta masalah bahasa
dapat memengaruhi perkembangan kemandirian dan dapat
menetap hingga pada usia dewasa.

i. Mempunyai keadaan lain yang menyertai, seperti autisme,


serebral palsi, gangguan perkembangan lain (nutrisi, sakit dan
penyakit, kecelakaan dan luka), epilepsi, dan disabilitas fisik dalam
berbagai porsi.
Etiologi

• Penyebab retardasi mental adalah faktor keturunan (genetik)


atau tak jelas sebabnya, keduanya disebut retardasi mental
primer. Sedangkan faktor sekunder disebabkan oleh faktor luar
yang berpengaruh terhadap otak bayi dalam kandungan atau
anak-anak.

• Penyebab retardasi mental lain adalah akibat infeksi dan


intoksikasi, atau sebab fisik lain, gangguan metabolisme
pertumbuhan atau gizi, penyakit otak yang nyata (postnatal),
penyakit atau pengaruh pranatal yang tidak jelas, kelainan
kromosom, prematuritas, gangguan jiwa yang berat, deprivasi
psikososial.
Faktor Resiko
Retardasi Mental
Faktor resiko terjadinya retardasi mental dapat dibagi menjadi 3 bagian,
yaitu
1. Faktor ibu
-Usia ibu melahirkan <16 tahun atau kehamilan pertama usia >35 tahun)
- Hubungan darah yang dekat antara suami dan istri
- Abnormalitas serviks
- Malnutrisi
- Adanya penyakit penyerta, seperti DM, nefritis, flebitis, hipertensi, kelaian kelenjar
tiroid
- Riwayat abortus
- Komplikasi kehamilan, seperti syok hemoragik, polihidramnion, dan pendarahan
per vaginam saat trisemester kedua dan ketiga.
2. Faktor perinatal
- Seksio caesaria setelah gagal melakukan persalinan normal
- Adanya sianosis, prematuritas, hipoksia, prolaps tali pusat dan
abrupsio plasenta.
- Lahir sungsang

3. Faktor neonatal
- Cara menghisap yang abnormal
- Adanya anomali didaerah muka, asimetris ektremitas,
hiperbilirubinemia, hipotonia dan adanya jejas
- Adanya riwayat pemakaian oksigen, inkubator, kejang, muntah,
demam dan berat badan yang kurang berkemban
Patofisiologi
Faktor Faktor Faktor Faktor
Genetik Prenatal Perinatal Pascanatal

Kelainan 1.gizi 1.proses 1.akibat


jumlah dan kelahiran infeksi
bentuk 2.mekanis yang lama
kromosom 2.trauma
3.toksin 2.posisi janin kepala
4.Radiasi yang dan tumor
abnormal otak
5.infeksi
3.Kecelakaan 3.kelainan
6.stress pada waktu tulang
lahir tengkorak
7.imunitas
4.Kelainan
metabolik
Kerusakan fungsi otak
Hemisfer kanan : keterlambatan motoric kasar dan halus
Hemisfer kiri : keterlambatan perkembangan bahasa,sosial dan kognitif

Penurunan fungsi intelektual secara umum


Gangguan prilaku adaptif sosial

Keluarga Hubungan sosial Perkembangan


Diagnosis
Untuk menegakkan diagnosis digunakan kriteria diagnostik yang telah
ditentukan menurut PPDGJ III.

Kriteria Diagnostik retardasi mental berdasarkan PPDGJ III


• Retardasi mental ringan 50-55 sampai sekitar 70
• Retardasi mental sedang 35-40 sampai sekitar 50-55
• Retardasi mental berat 20-25 sampai sekitar 35-40
• Retardasi mental sangat berat dibawah 20-25
Tatalaksana
1. Non Farmako
• Pencegahan primer, dengan pendidikan kesehatan pada
masyarakat, perbaikan sosio-ekonomi, konseling genetik dan
tindakan kedokteran.
• Pencegahan sekunder, meliputi diagnosa dan pengobatan dini
peradangan otak, perdarahan subdural, dan kraniostenosis.
• Pencegahan tersier, pendidikan penderita atau latihan khusus,
sebaiknya di Sekolah Luar Biasa. Disertai juga konseling
pada orang tua dengan tujuan membantu mereka dalam
mengatasi frustasi karena mempunyai anak dengan retardasi
mental.
Tatalaksana
Farmakologi
Penatalaksanaan pada pasien dengan gangguan depresi
mayor harus mempertimbangkan beberapa tujuan utama, yaitu
terjaminnya keselamatan pasien, evaluasi lengkap diagnosis
pasien, dan pengobatan pasien tidak hanya untuk mengatasi
gejala tetapi juga mempertimbangkan pasien sebagai individu
yang utuh.

Pengobatan terbaru menekankan pada pemakaian


farmakoterapi atau antidepresant (seperti obat – obatan trisiklik,
SSRI, fluoxetine, paroksetin,
sertralin,bupropion,venlafaksin,nefazodon, dan mirtazapin)
Komplikasi
Pasien dengan retardasi mental pada awalnya
adalah kesulitan dalam berinteraksi sosial dan
belajar, juga sering muncul masalah
psikopatologi berupa psikosis, depresi,
gangguan cemas, epilepsy dan schizophrenia.
Prognosis
Retardasi mental yang diketahui penyakit dasarnya,
biasanya prognosisnya lebih baik, tetapi sulit untuk
menemukan penyakit dasarnya.
Anak dengan retardasi mental ringan dengan
kesehatan yang baik tanpa penyakit kardiorespirasi, pada
umumnya umur harapan hidupnya sama dengan orang
yang normal, tetepi sebaliknya pada retardasi mental yang
berat dengan masalah kesehatan dan gizi, sering
meninggal pada usia muda.
Testimonial

Jenna Doe, 25 John James, 36


“Mercury the closest “Venus has a beautiful
planet to the Sun and it’s name, but it’s hot, even
only a bit larger than the hotter than Mercury”
Moon”

Fred Blogs, 31 Helena Smith, 58


“Despite being red, Mars is “Saturn is a gas giant,
a cold place, not hot. It’s composed mostly of
full of iron oxide dust” hydrogen and helium”
Quality improvement
measures
Venus Saturn Jupiter Mars
Measure 1

Measure 2

Measure 3

Measure 4
Awesome
Words
Innovations

Mercury Venus Mars


Mercury is the closest Venus has a beautiful Despite being red, Mars
planet to the Sun name, but it’s very hot is a cold place
Location Center

Mars
Despite being red,
Mars is a cold
place, not hot

Venus
Venus has a
beautiful name,
but it’s terribly hot
Awards
Mars
2011-2012 Mars is a cold place,
not hot

Saturn
2015-2016 Saturn is composed
mostly of hydrogen

Venus
2018-2019 Venus has a
beautiful name
Our Team

Jenna Doe John James


Here you can talk a bit Here you can talk a bit
about this person about this person
Thanks
Do you have any questions?
your email@freepik.com
+91 620 421 838
yourcompany.com

CREDITS: This presentation template was


created by Slidesgo, including icons by
Flaticon, infographics & images by Freepik
Please keep this slide for attribution
Alternative Resources
Alternative Resources

Photos
● High angle of male swimmer in the water pool

● Smiley male swimmer posing with goggles and cap in the pool

● High angle of male swimmer swimming in water pool

● Front view young man at basin stretching

● High angle male stretching before swimming


Resources

Photos Vectors
● Male swimmer floating in the pool ● Abstract rounded shape business card temp
late
● Male swimmers swimming in the pool
● Dynamic poster collection
● Male swimmer emerging out of pool

● Pretty young girl posing in swim wear

● Woman swimmer swimming close up

Anda mungkin juga menyukai