PRESEPTOR :
dr. Ali Murdianis, Sp.PD K-Ger SMF / BAGIAN ILMU PENYAKIT DALAM
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SOLOK
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BAITURRAHMAH
2021
Latar Belakang
National Pressure Ulcer Advisory Panel and European Pressure Ulcer Advisory Panel. Prevention and treatment
of pressure ulcers: clinical practice guidelines. Washington DC: National Pressure Ulcer Advisory Panel, 2009
Definisi
Ulkus Dekubitus
• Alwi, Idrus dkk. Panduan Praktis Klinis (Prosedur di Bidang Ilmu Penyakit Dalam Cetakan ke-3. Jakarta Pusat: Interna
Publishing.2016
• Mahmuda INN. Pencegahan Dan Tatalaksana Dekubitus Pada Geriatri. Biomedika. 2019;11(1):11.
doi:10.23917/biomedika.v11i1.5966
EPIDEMIOLOGI ULKUS DEKUBITUS
Kota Bandung
Alwi, Idrus dkk. Panduan Praktis Klinis (Prosedur di Bidang Ilmu Penyakit
Dalam Cetakan ke-3. Jakarta Pusat: Interna Publishing.2016
Predileksi
Daerah predileksi ulkus dekubitus:
• Posisi duduk: tuberositas iskialgia, tulang
oksipital, tumit
• Posisi dorsal : tulang sakrum, koksigeus,
tendon archilles dan tumit, siku, bahu bagian
belakang, tulang oksipital
• Posisi abdominal : tulang frontal, siku, arkus
kostarum dan payudara, krista iliaka, lutut,
ujung jari.
• Posisi lateral : trokanter mayor, tulang
zigomatikus, telinga, kostae lateral,
pergelangan bahu, krista iliaka, persendian
lutut, malleolus lateralis.
Setia S, Alwi I, Sudoyo AW, Stiyohadi B, Syam AF. Buku ajar penyakit dalam jilid III. VI. Jakarta:
InternaPublishing; 2014:3767-508
PATOFISIOLOGI
Faktor tekanan dari
Tekanan Tekanan akan
luar meningkat,
intrakapiler, menimbulkan
Faktor
midkapiler dan vena daerah iskemik
terenggangnya kulit,
meningkat setempat
terlipatnya kulit.
berlanjut terjadinya
nekrosis jaringan
kulit
Setia S, Alwi I, Sudoyo AW, Stiyohadi B, Syam AF. Buku ajar penyakit dalam jilid III. VI. Jakarta:
InternaPublishing; 2014:3767-508
Faktor lain yang memudahkan terjadinya ulkus
dekubitus yaitu:
• Faktor terenggangnya kulit akibat daya luncur antara
tubuh dengan alas tempat berbaring, terjadi pada
penderita dengan posisi setengah berbaring
• Faktor terlipatnya kulit akibat gesekan badan yang
kurus dengan alas tempat tidur, sehingga seakan akan
kulit “tertinggal” dari area tubuh lainnya
• Kondisi suhu dan kelembapan permukaan kulit atau
jaringan
Setia S, Alwi I, Sudoyo AW, Stiyohadi B, Syam AF. Buku ajar penyakit dalam jilid III. VI. Jakarta:
InternaPublishing; 2014:3767-508
DIAGNOSIS
1. Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik
Anamnesis geriatri lengkap dilakukan baik
autoanamnesis maupun aloanamnesis, untuk mencari
faktor-faktor resiko, riwayat ulkus dekubitus sebelumnya,
onset dan durasi ulkus, perawatan luka sebelumnya, dan
daftar masalah kesehatan serta pengobatan.
• Setia S, Alwi I, Sudoyo AW, Stiyohadi B, Syam AF. Buku ajar penyakit dalam jilid III. VI.
Jakarta: InternaPublishing; 2014:3767-508
• Alwi, Idrus dkk. Panduan Praktis Klinis (Prosedur di Bidang Ilmu Penyakit Dalam
Cetakan ke-3. Jakarta Pusat: Interna Publishing.2016
• Pemeriksaan fisik kulit dilakukan pada daerah predileksi yang terjadi
dekubitus dan perhatikan apakah ada tanda-tanda infeksi.
• Lihat adanya daerah yang eritem/lesi, luka lecet, luka dalam.
• Dasar ulkus dapat berwarna merah (menunjukkan kondisi yang
relatif sehat); kuning (terdiri dari slough fibrin), atau hitam
(menunjukkan jaringan nekrotik atau eschar).
• Tentukan apakah dasar ulkus mengandung jaringan nekrotik,
granulasi, atau jaringan epitel.
• Batas ulkus dan kulit diperiksa untuk melihat tanda-tanda infeksi.
• terowongan dan saluran sinus harus didokumentasikan, dan
ditentukan warna, bau, jumlah dan sifat eksudat.9
Alwi, Idrus dkk. Panduan Praktis Klinis (Prosedur di Bidang Ilmu Penyakit
Dalam Cetakan ke-3. Jakarta Pusat: Interna Publishing.2016
Stadium Ulkus dekubitus
Alwi, Idrus dkk. Panduan Praktis Klinis (Prosedur di Bidang Ilmu Penyakit
Dalam Cetakan ke-3. Jakarta Pusat: Interna Publishing.2016
Diagnosis Banding
Diagnosa banding pada ulkus decubitus yaitu sebagai berikut :
• Eritema non-palpable yang menghilang pada penekanan
• Dermatitis terkait kelembaban
• Luka kronis tipe lainnya ( ulkus diabetikum, ulkus venosus, ulkus
arteriosus)
• Ulkus dekubitus atipikal
• Pioderma gangrenosum
• Osteomielitis
• Setia S, Alwi I, Sudoyo AW, Stiyohadi B, Syam AF. Buku ajar penyakit dalam jilid III. VI.
Jakarta: InternaPublishing; 2014:3767-508
• Alwi, Idrus dkk. Panduan Praktis Klinis (Prosedur di Bidang Ilmu Penyakit Dalam
Cetakan ke-3. Jakarta Pusat: Interna Publishing.2016
PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan ulkus dekubitus secara umum terbagi menjadi pencegahan
dan pengobatan:
• Pencegahan :
1. Skrining resiko, meningkatkan pergerakan, hindari kulit terhadap faktor
yang berpotensi melukai.
2. Preventive positionin (miring 30◦ ke kanan dan ke kiri setiap dua jam).
3. Pasien, yang duduk, dapat memilih bantal yang dapat menghilangkan
tekanan berdasarkan kebutuhan spesifik.
4. Krim sawar kulit dapat membantu melindungi dari maserasi.
• Setia S, Alwi I, Sudoyo AW, Stiyohadi B, Syam AF. Buku ajar penyakit dalam jilid III. VI.
Jakarta: InternaPublishing; 2014:3767-508
• Alwi, Idrus dkk. Panduan Praktis Klinis (Prosedur di Bidang Ilmu Penyakit Dalam
Cetakan ke-3. Jakarta Pusat: Interna Publishing.2016
PENATALAKSANAAN
• Pengobatan
Komponen dasar tatalaksana ulkus dekubitus :
mengurangi tekanan pada kulit, membersihkan luka, debridement jaringan
nekrotik, mengatasi kolonisasi, bacterial load dan pemilihan wound dressing.8
Status gizi : pada pasien malnutrisi diberikan diet tinggi kalori (30-35
kal/kg/hari) tinggi protein (1,25 – 1,5 g/kg/hari) dan hidrasi cukup dapat
membantu penyembuhan luka, durasi rawat inap lebih pendek, dan komplikasi
yang lebih sedikit. Protein, vitamin C, dan suplemen zinc dapat
dipertimbangkan apabila intake kurang atau terdapat bukti defisiensi.8
Alwi, Idrus dkk. Panduan Praktis Klinis (Prosedur di Bidang Ilmu Penyakit
Dalam Cetakan ke-3. Jakarta Pusat: Interna Publishing.2016
Antibiotik sistemik diberikan bila terdapat bukti selulitis, osteomyelitis, atau
backteremia
Perawatan luka : Pembersihan luka dilakukan dengan lembut untuk mengurangi
trauma kimia dan mekanik pada jaringan yang mengalami penyembuhan. Irigasi
luka dengan larutan normal saline. Pada ulkus dengan jaringan nekrotik
dilakukan debridement, karena jaringan nekrotik dapat mendukung
pertumbuhan organisme patogen. Debridement dilakukan dengan cara
pembedahan, mekanis, enzimatik, atau autolitik. Jika luka tidak sembuh dan
terdapat tanda-tanda infeksi maka dapat diberikan antibiotik topikal sampai 2
minggu.
Konsultasi bedah dipertimbangkan pada ulkus dekubitus derajat III atau IV yang
tidak merespon dengan pengobatan optimal.
• Alwi, Idrus dkk. Panduan Praktis Klinis (Prosedur di Bidang Ilmu Penyakit Dalam Cetakan ke-3. Jakarta Pusat: Interna Publishing.2016
• Mahmuda INN. Pencegahan Dan Tatalaksana Dekubitus Pada Geriatri. Biomedika. 2019;11(1):11.
doi:10.23917/biomedika.v11i1.5966
KOMPLIKASI
Komplikasi yang dapat timbul
antara lain:
• Infeksi seperti sepsis, selulitis,
endokarditis, meningitis,
osteomielitis, artritis septik,
dan terbentuknya sinus atau
abses
• Anemia
• Hipoalbuminemia
Setia S, Alwi I, Sudoyo AW, Stiyohadi B, Syam AF. Buku ajar penyakit dalam jilid III. VI. Jakarta: InternaPublishing; 2014:3767-508
Mahmuda INN. Pencegahan Dan Tatalaksana Dekubitus Pada Geriatri. Biomedika. 2019;11(1):11.
doi:10.23917/biomedika.v11i1.5966
PROGNOSIS
Prognosis ulkus dekubitus pada stadium I diprediksi dengan penilaian
awal dan manajemen yang sesuai. B
anyak faktor yang berperan dalam prognosis ulkus dekubitus. Faktorfaktor
ini adalah usia, ukuran dan derajat ulkus dekubitus, keadaan nutrisi dan
penyakit kronis yang diderita pasien.
• Alwi, Idrus dkk. Panduan Praktis Klinis (Prosedur di Bidang Ilmu Penyakit Dalam Cetakan ke-3. Jakarta Pusat: Interna
Publishing.2016
• Mahmuda INN. Pencegahan Dan Tatalaksana Dekubitus Pada Geriatri. Biomedika. 2019;11(1):11.
doi:10.23917/biomedika.v11i1.5966
KESIMPULAN
Ulkus dekubitus atau luka akibat tekanan merupakan salah satu komplikasi
imobilisasi pada usia lanjut. Sakrum, koksigeal, tuberositas, ischialgia dan trokanter
mayor merupakan daerah predileksi yang sering terbentuk ulkus dekubitus. Tekanan
dari luar sangat berpengaruh terhadap timbulnya iskemi setempat sehingga terjadi
nekrosis jaringan kulit. Untuk mencari faktor-faktor resiko yang mungkin terjadi
dilakukan anamnesis geriatri . Pemeriksaan fisik pada kulit dilakukan pada daerah
predileksi yang terjadi dekubitus dan perhatikan apakah ada tanda-tanda infeksi untuk
melihat adanya daerah yang eritem/lesi, luka lecet, luka dalam. Tatalaksana ulkus
dekubitus yaitu untuk mengurangi tekanan pada kulit, membersihkan luka, debridement
jaringan nekrotik, mengatasi kolonisasi, bacterial load dan pemilihan wound dressing.
Pembersihan luka dilakukan dengan lembut untuk mengurangi trauma kimia dan
mekanik. Irigasi luka dilakukan dengan larutan normal saline. Pada ulkus dengan
jaringan nekrotik harus dilakukan debridement karena jika tidak dilakukan dapat
mendukung pertumbuhan organisme patogen. Debridement dilakukan dengan cara
pembedahan, mekanis, enzimatik, atau autolitik. Jika luka tidak sembuh dan terdapat
tanda-tanda infeksi maka dapat diberikan antibiotik topikal sampai 2 minggu.