Anda di halaman 1dari 22

METODE PENENTUAN

AWAL BULAN QAMARIYAH

RUKYATUL HILAL NU

RUKYAT RUKYAT GLOBAL HTI

IMKANUR
MABIMS
RUKYAT
METODE

HISAB WUJUDUL
MUHAMMADIYAH
HILAL
HISAB

HISAB + 2 PERSIS

11/05/2012 Majelis Tarjih dan Tajdid 1


1. Madzhab Rukyat al Hilal

 Rukyat dilakukan tgl 29 pada bulan berjalan.


Jika berhasil melihat hilal, maka malam itu
dan keesokan harinya sudah masuk tanggal 1
 bulan baru
 Jika tidak berhasil, maka bulan yang berjalan
digenapkan menjadi 30 hari (istikmal)
 Ketinggian hilal minimal 2 derajat
 Hisab digunakan sebagai pendukung rukyat
bukan penentu
11/05/2012 Majelis Tarjih dan Tajdid 2
‫‪dalil‬‬

‫‪ ‬عن ابن عمر أن رسول هللا صلى هللا عليه وسلم قال‬
‫التصوموا حتى تروا الهالل والتفطروا حتى تروه فان غم‬
‫عليكم فاقدروا له‬
‫ت أَ َبا‬
‫سم ِْع ُ‬ ‫ش ْع َب ُة َحدَّ َث َنا ُم َح َّم ُد ْبنُ ِز َيا ٍد َقال َ َ‬‫‪َ ‬ح َّد َث َنا آدَ ُم َحدَّ َث َنا ُ‬
‫صلَّى هَّللا ُ َع َل ْي ِه َو َ‬
‫سلَّ َم‬ ‫ه َُر ْي َر َة َرضِ َي هَّللا ُ َع ْن ُه َيقُول ُ َقال َ ال َّن ِب ُّي َ‬
‫صو ُموا لِ ُر ْؤ َي ِت ِه َوأَ ْفطِ ُروا لِ ُر ْؤ َي ِت ِه َفإِنْ ُغ ِّب َي َعلَ ْي ُك ْم َفأ َ ْك ِملُوا‬ ‫ُ‬
‫ش ْع َبانَ َثاَل ثِينَ‬ ‫عِ دَّ َة َ‬

‫‪11/05/2012‬‬ ‫‪Majelis Tarjih dan Tajdid‬‬ ‫‪3‬‬


penjelasan

 Rukyat pada hadis-hadis tsb difahami


“melihat dengan mata” (pemahaman
tekstual)
 Rukyat tetap dilaksanakan meskipun posisi
hilal masih di bawah ufuk. Untuk
memastikan awal bulan berdasarkan pada
ketidak berhasilan rukyat al-hilal bukan
hisab ta’abbudi
11/05/2012 Majelis Tarjih dan Tajdid 4
2. Madzhab Hisab Wujudul Hilal

Kriteria :
 Peristiwa ijtima terjadi sebelum
matahari terbenam.
 Matahari terbenam lebih dahulu dari
pada terbenamnya bulan
 Tinggi hilal > 0° (positif)

11/05/2012 Majelis Tarjih dan Tajdid 5


‫‪dalil‬‬

‫ورا َو َقد ََّرهُ َم َنا ِز‪:‬ل َ‬


‫س ضِ َيا ًء َوا ْل َق َم َر‪ُ :‬ن ً‬ ‫ش ْم َ‬ ‫‪ ‬ه َُو ا َّلذِي َج َعل َ ال َّ‬
‫اب‬
‫ِس َ‬ ‫الس ِنينَ َوا ْلح َ‬ ‫لِ َت ْعلَ ُموا َع َددَ ِّ‬
‫‪ ‬عن ابن عمر أن رسول هللا صلى هللا عليه وسلم قال‬
‫التصوموا حتى تروا الهالل والتفطروا حتى تروه فان غم‬
‫عليكم فاقدروا له‬
‫ش ْه ُر َه َك َذا َو َه َك َذا َي ْعنِي‬
‫ب ال َّ‬ ‫س ُ‬‫ب َواَل َن ْح ُ‬ ‫‪ ‬إِ َّنا أ ُ َّم ٌة أ ُ ِّم َّي ٌة اَل َن ْك ُت ُ‬
‫ش ِرينَ َو َم َّر ًة َثاَل ثِينَ‬ ‫َم َّر ًة ت ِْس َع ًة َوعِ ْ‬

‫‪11/05/2012‬‬ ‫‪Majelis Tarjih dan Tajdid‬‬ ‫‪6‬‬


penjelasan
 Surat Yunus ayat 5 : matahari dan bulan
beredar dalam orbitnya dengan pasti
menurut ketentuan-Nya (hukum alam).
Oleh karena itu, peredaran benda-
benda langit itu dapat digunakan untuk
pengorganisasian waktu dengan baik
termasuk waktu ibadah seperti puasa
Ramadhan
11/05/2012 Majelis Tarjih dan Tajdid 7
lanjutan

 Rukyat dalam hadis-hadis tsb bukan


hanya rukyat bil fi’li, tetapi juga rukyat
bil’ilmi (melihat dengan ilmu) hisab
(Astronomi)
 Nabi tidak menggunakan hisab karena
ilmu hisab belum berkembang saat itu
 ‘illat hukum (kausa hukum)

11/05/2012 Majelis Tarjih dan Tajdid 8


lanjutan

 Muhammad Rasyid Ridha, Ahmad


Muhammad Syakir, Muhammad
Mushthafa al-Maraghi, Mushthafa Ahmad
Zarqa’ dan Yusuf al-Qardhawi :
menyerukan penggunaan hisab penetapan
awal bulan qamariah, termasuk Ramadhan
dan Syawwal

11/05/2012 Majelis Tarjih dan Tajdid 9


lanjutan

 Temu Pakar II untuk Pengkajian


Perumusan kalender Islam di Rabat
Maroko tahun2008 : penetapan awal
bulan kamariah hanya dapat
diselesaikan dengan menggunakan
hisab sebagaimana hisab waktu-waktu
salat.

11/05/2012 Majelis Tarjih dan Tajdid 10


3. Madzhab Imkanur Rukyat
KRITERIA TANGGAL 1
 Tinggi hilal sekurang-kurangnya 2°
 Jarak hilal dari matahari 3°
 Umur bulan 8 jam ketika matahari
terbenam
 Mempertemukan kedua madzhab
tersebut, tetapi masih didominasi rukyat

11/05/2012 Majelis Tarjih dan Tajdid 11


4. Rukyat Global
 KRITERIA TANGGAL 1
 Keberhasilan rukyat dari suatu negara
diberlakukan untuk seluruh dunia, terutama
rukyat dari Arab Saudi  mathla’ global
 Mulanya ketentuan ini diberlakukan untuk
penentuan 1 Dzulhijjah karena berkaitan
dengan wukuf , kemudian digunakan juga
untuk penentuan Ramadhan dan Syawwal

11/05/2012 Majelis Tarjih dan Tajdid 12


dalil

 Perintah berpuasa berdasarkan rukyat


menggunakan dhamir jamak sehingga berlaku
untuk semua umat Islam di seluruh dunia 
rukyat berlaku di seluruh dunia (global)
 Nash-nash hanya menetapkan rukyat sebagai
satu-satunya metode penetapan awal waktu
ibadah  hisab tidak punya landasan syar’i,
lebih dari itu dipandang “bid’ah”

11/05/2012 Majelis Tarjih dan Tajdid 13


III. HISAB WUJUDUL HILAL

 Landasannya:
‫س‬
ُ ‫ش ْم‬ َّ ‫ اَل ال‬#‫ِيم‬ِ ‫د‬ ‫ق‬َ ْ
‫ل‬ ‫ا‬ ‫ون‬
ِ ‫ج‬ُ ‫ر‬
ْ ‫ع‬
ُ ْ
‫ل‬ ‫ا‬ َ
‫ك‬ ‫د‬َ ‫ا‬ ‫ع‬
َ ‫ى‬ َّ
‫ت‬ ‫ح‬
َ َ ‫ل‬ ‫از‬
ِ ‫ن‬َ ‫م‬
َ ُ ‫ه‬ ‫ا‬‫ن‬َ :
‫ر‬ْ َّ‫د‬‫ق‬َ ‫ر‬
َ ‫م‬
َ َ
‫ق‬ ‫َوا ْل‬
ٍ‫ار َو ُكل ٌّ فِي َفلَك‬ِ ‫اب ُق ال َّن َه‬
ِ ‫س‬ َ ُ ‫ َواَل اللَّ ْيل‬:‫َي ْن َبغِي َل َها أَنْ ُتدْ ِر َك ا ْل َق َم َر‬
]40 ،39/‫َي ْس َب ُحونَ [يس‬
Kriteria tanggal 1 : (kumulatif)
1. Telah terjadi ijtima’ (Yasin : 39-40)
2. Ijtima’ terjadi sebelum matahari terbenam
(yasin : 40)
3. Bulan berada di atas ufuk (positif) (Yasin : 40)
11/05/2012 Majelis Tarjih dan Tajdid 14
analisis

 Puasa bersifat “ta’abbudi” karena


termasuk ibadah mahdhah, sedangkan
penentuan kapan kita mulai berpuasa dan
mengakhirinya termasuk “ta’aqquli”.
 Puasa harus dilakukan berdasarkan dalil
atau nash yaitu al-Qur’an dan hadis, tidak
boleh menggunakan akal melalui ijtihad

11/05/2012 Majelis Tarjih dan Tajdid 15


lanjutan

 Memulai dan mengakhiri puasa boleh


dilakukan menggunakan “rukyat”
karena berdasarkan hadis dan bisa juga
menggunakan “hisab” karena
berdasarkan ayat al-Qur’an dan hadis

11/05/2012 Majelis Tarjih dan Tajdid 16


Perbandingan

MUHAMMADIYAH NAHDLATUL ULAMA


1. Puasa : ta’abbudi 1. Puasa : ta’abbudi
2. Kapan : ta’aqquli 2. Kapan : ta’abbudi
3. Implikasi : 3. Implikasi :
a. Puasa  nash a. Puasa nash
b. Kapan  nash b. Kapan nash
(rukyat) / akal (hisab) (rukyat)

11/05/2012 Majelis Tarjih dan Tajdid 17


Kapan ?

MUHAMMADIYAH NAHDLATUL ULAMA


1. Nash  Rukyat 1. Nash  Rukyat
2. Akal  Hisab (berhasil), bila gagal
Rukyat dan Hisab : istikmal
sejajar (berdiri sendiri) Hisab : pendukung
Ruyat (sub-ordinat)

11/05/2012 Majelis Tarjih dan Tajdid 18


lanjutan

 “liru’yatihi”  rukyat bil fi’li (NU & HTI)


 “faqdurulah”  hisab, atas dasar ini rukyat
yang difahami oleh Muhammadiyah adalah
“rukyat bil’ilmi”
 Nash-nash tersebut difahami secara tekstual
(tersurat) oleh NU dan HTI, sedangkan
Muhammadiyah memahaminya secara
kontekstual (tersirat)

11/05/2012 Majelis Tarjih dan Tajdid 19


Tabel 3. Tinggi Hilal di Jakarta
dari Tahun 2012M/1433H – 2025M/1446H*

TAHUN TINGGI HILAL TINGGI HILAL TINGGI HILAL


RAMADHAN SYAWWAL DZULHIJJAH
2012/1433 1,39° -4°37’ -2°28’
2013/1434 0,34° 3,50° 2,83°
2014/1435 0,30° 3,35° 0,17°
2015/1436 9,51° 2,81° 0,51°
2016/1437 3,77° 11,24° -0,48°
2017/1438 8,17° 3,56° 7,13°
2018/1439 11,95° 7,41° -0,47°
2019/1440 5,64° -0,19° 3,17°
2020/1441 3,74° 6,60° 7,88°
2021/1442 3,64° 5,42° 3,14°
2022/1443 2,19° 4,80° 1,96°
2023/1444 7,98° 1,73° 0,96°
2024/1445 0,77° 6,23° 8,72°
2025/1446 4,09° -2,26° 1,43°
11/05/2012 Majelis Tarjih dan Tajdid 20
perbandingan

RUKYAT
RUKYAT HISAB
HISAB
 Subyektif : tidak terukur  Obyektif : terukur
 Sulit : terkendala oleh  Mudah : sofwer
awan, cuaca, debu,  Akurasi : sangat akurat
pohon, gedung, dsb.  Prediksi : bisa
 Akurasi : sulit
 Prediksi : tidak bisa, ditentukan jauh-jauh
tergantung hasil rukyat hari sehingga
pada tanggal 29 bulan memudahkan dalam
qamariyah perencanaan

05/02/2021 Darul Arqam Dasar (DAD) IMM FAI-UMJ 21


Bila berbeda ?

 Patokannya : puasa Ramadan diwajibkan


selama satu bulan. Satu bulan qamariyah
terkadang 29 hari dan terkadang 30 hari. Bila
jumlah puasanya 29 hari berarti sudah genap
satu bulan tidak perlu nambah dengan qadla
1 hari lagi. Bila jumlah puasanya 30 hari juga
sudah genap satu bulan. Bila kurang dari 29
hari atau lebih dari 30 hari berarti salah dan
metode tersebut tidak patut digunakan
05/02/2021 Darul Arqam Dasar (DAD) IMM FAI-UMJ 22

Anda mungkin juga menyukai