Anda di halaman 1dari 26

MANAJEMEN PEMASARAN

“ACARA 7&8”
“SUBSISTEM
AGRIBISNIS(pemasaran dan
pendukung) dan PRAKTEK
OBSERVASI DAN
WAWANCARA DI LAPANG “

KELOMPOK 4
GOLONGAN S2
NAMA ANGGOTA
KELOMPOK
● Evie Purvitasari 4
(19024010001)
● Navyra Risqa Anggiani (19024010011)
● Aqidah Natasya Nurul Izzah (19024010012)
● Dwi Meilani Yasintya (19024010014)
● Dewi Irma Suryani (19024010016)
POKOK BAHASAN

01 02
PENDAHULUAN TUJUAN PRAKTIKUM

03 04
HASIL DAN PEMBAHASAN PENUTUP
PENDAHULUAN
Pada agribisnis terdapat beberapa rangkaian didalamnya,diantaranya 1) Subsistem pengadaan sarana produksi
(agroindustri hulu), 2) subsistem produksi usahatani, 3) subsistem pengolahan dan industri hasil pertanian (agroindustri hilir),
4) subsistem pemasaran, 5) subsistem kelembagaan .Kegiatan pemasaran termasuk salah satu kegiatan agroindustri suatu
produk pertanian yang telah mengalami pengelolaan (processing good) harus segera dipasarkan untuk mendapatkan imbalan
dari usaha agribisnis tersebut.Subsistem pendukung termasuk ke dalam sebuah rangkaian dari beberapa subsistem agribisnis
didukung oleh beberapa institusi atau beberapa disiplin ilmu lain. Keberadaan institusi-institusi itu akan mempengaruhi
kinerja sistem agribisnis baik secara langsung maupun tidak langsung. Untuk itu, maka dalam mengelola agribisnis agar dapat
berkembang, maju dan memiliki daya saing, kolaborasi dengan perguruan Tinggi, Bank, Pemerintah (Pusat/ Daerah) dan lain-
lain akan sangat dibutuhkan.Pada suatu perusahaan yang rasional tentu tidak menginginkan menderita kerugian, bahkan
sebaliknya perusahaan menginginkan laba atau target laba tertentu. Agar supaya perusahaan tidak rugi harus bergerak ke
tingkat tertentu karena di bawah tingkat tersebut perusahaan mengalami kerugian. Untuk menghitung/mengenali tingkatan
tersebut digunakan analisis BEP yang akan menemukan titik tertentu yang pada titik tersebut perusahaan tidak untung dan
tidak rugi. Untuk analisis memilih peternakan terutama ayam yang diolah menjadi sosis ayam siap makan. Menurut Rahardjo
(2003) di dalam Witanto dkk (2013) sosis merupakan makanan olahan dari daging khususnya daging sapi dan ayam atau
campuran beberapa daging yang dihaluskan serta dicampur dengan bumbu-bumbu atau rempah-rempah. Pada umumnya sosis
dibuat dari daging ayam, ikan, sapi dan kelinci. Sebagai salah satu penganan, variasi olahan sosis mempunyai prospek yang
cerah dan digemari masyarakat. Hal yang perlu diperhatikan dalam olahan sosis yaitu bahan pengikat. Produk sosis dengan
kualitas yang baik memerlukan tepung sebagai bahan pengikat (Prastini, 2015).
TUJUAN
PRAKTIKUM
1.Mahasiswa dapat menghitung titik impas pada skala produksi, penjualan, maupun harga
sebagai salah satu alat pengambilan keputusan manajemen pada suatu usaha

2.Mahasiswa mengetahui saluran pemasaran dari suatu komoditas pertanian/ agroindustri yang
efektif.

3.Mahasiswa mengetahui jenis-jenis subsistem pendukung yang ada pada sistem agribisnis
yang berhubugan dengan subsistem agroindustri

4.Mahasiswa memiliki pengetahuan secara mendalam mengenai pendekatan sistem agribisnis


yang komperehensif integral.
HASIL DAN
PEMBAHASAN
PRODUK SOSIS AYAM MERK
“CHAMP”
PROSES PRODUKSI
PROSES PRODUKSI SOSIS
AYAM “CHAMP”

1.Melakukan 3. Tahap 4.
persiapan 2. Proses emulsifying Penampungan
bumbu dan Mixing atau Sementara
daging penyaringan. Pasta Sosis

5. Pengisian
6. Sosis pasta sosis
8. Tahap 7. Tahap akan di sortir
Pengemasa pada
pengece melalui selongsong
kan n conveyor atau filling.
BIAYA
A.BIAYA TETAP

Material volume Harga Satuan Jumlah Biaya


(Rp) (Rp)
Pisau 1 30.000 30.000
Mesin penggiling 1 3.000.000 3.000.000
Mesin Mixer 2 4.500.000 9.000.000
Kompor 2 300.000 600.000
Sealer 4 250.000 1.000.000
Panci Besar 2 500.000 1.000.000

Total biaya tetap=: Rp 14.630.000


B.BIAYA VARIABEL
Material volume Harga Jumlah Biaya
satuan(Rp) (Rp)
Monosodium 50kg 26.000 1.300.000
Glutamat
Garam 150kg 800 120.000
Gula 150kg 10.000 1.500.000
Merica 50kg 50.000 1.250.000
Gas elpiji 10 tabung 10kg 150.000 1.500.000
Air galon 10 galon 15.000 150.000
Biaya listrik 1.000.000 1.000.000
Plastik 36.000 pcs 25.000/200pcs 4.500.000
Toples 1.500 buah 2.700/buah 4.050.000

Total Biaya Variabel : Rp 15.370.000


● C. Hasil produksi berupa sosis ayam
● D. Harga produk jadi :
Biaya Operasional
Biaya Operasional = Biaya peralatan + biaya habis pakai
(Rp) = 14.630.000 + 15.370.000
Per bulan = Rp. 33.028.000
● Estimasi Biaya Pokok Produksi
Harga pokok produksi = Rp. 800
Keuntungan = Per buah = 1000-800 = Rp 200 / pcs
Per Toples = 24.000-19200 = Rp 4800 / toples
● Kapasitas Produksi
Kapasitas produksi = 36000 pcs /bulan atau 1500 buah toples/bulan
= 1636 pcs / hari (22 hari kerja / bulan)
● Penjualan Produk
Produk ini sendiri akan dijual dengan harga (Rp) = 1.000 / pcs atau 24.000 / toples.
Omset / Bulan = kapasitas produksi x harga penjualan
= 1500 buah toples x Rp 24.000,-
= Rp 36.000.000
Laba perusahaan = Omset – biaya operasional
= Rp 36.000.000 – Rp 33.028.000
= Rp 2.972.000

 
● E. BEP
● BEP Price :
Production cost/ total cost = Rp 33.028.000 / Rp.1500 = Rp. 22.018,-
● BEP Production :
Production cost/ price product = Rp 33.028.000 / Rp. 24.000 = 1.376 pcs
● R/C
Perhitungan RC digunakan untuk melihat kelayakan suatu usaha, bila memiliki nilai > 1
maka usaha tersebut layak untuk dilakukan
Total income/ total cost = Rp. 36.000.000 / Rp 33.028.000 = 1,08
Karena R/C >1 Maka usaha ini layak untuk dijalankan
● Jangka pembelian modal
Total cost / profit per month = Rp 33.028.000 / Rp. 2. 972.000 = 11,1 Atau 11 bulan
untuk pengambilan modal
 
pembahasa
n
PT Primafood Internasional merupakan perusahaan perdagangan makanan olahan yang menjual produk-produk hasil
olahan dari PT Charoen Pokphand Indonesia, salah satu produk yang dijual adalah sosis siap makan dengan merek
CHAMP. Sosis siap makan ini sudah banyak dikenal masyarakat.Dan sosis yang diproduksi ini dibuat dengan
pertimbangan biaa tetap dan viariabel yang dibutuhkan sehingga menghasilkan BEP produksi sebesar 1.376 pcs
dan BEP harga sebesar Rp. 22.018,,dilanjutkan dengan analisis R/C Ratio yang memiliki hasil 1,08 yang artinya
usaha ini layak untuk dijalankan.Dalam pengolahan sosis tentunya harus menjalankan prosedur yang baik dan benar
agar produk yang dihasilkan memiliki kualitas yang bagus dan higienis.Perusahaan principle merupakan pemilik
dari produk yang didistribusikan oleh distributor. Sebagai principle, PT Primafood Internasional juga bekerjasama
dengan pihak ketiga yang bertindak sebagai distributor barang untuk memasarkan sosis siap makan Champ. Produk
sosis siap makan Champ telah dipasarkan ke berbagai supermarket, minimarket, grosir, warung yang ada di seluruh
Indonesia.
● Strategi Pemasaran Produk Sosis Siap Makan
Pemilihanstrategi untuk meningkatkan penjualan sosis siap makan Champ diketahui bahwa terdapat faktor internal dan eksternal yang
memengaruhi penjualan produk sosis siap makan Champ. Untuk faktor internal terdapat beberapa hal yaitu kekuatan dan kelemahan.
Dimana bahan baku yang berkualitas, brand image yang baik, harga yang terjangkau, serta intergrasi dengan grup merupakan kekuatan
yang dimiliki. Untuk distribusi yang kurang merata, produk yang rentan rusak, promosi yang kurang maksimal, serta sumber daya
pemasaran yang kurang merupakan kekurangan yang dimiliki oleh perusahaan. Selain itu, terdapat faktor eksternal yang menjadi
perhatian perusahaan yaitu peluang dan ancaman. Untuk peluang yang dimiliki perusahaan adalah daya beli meningkat, pasar potensial
serta perubahan gaya hidup. Namun demikian, terdapat beberapa hal yang menjadi ancaman perusahaan yaitu isu kesehatan, pasar bebas,
produk pesaing. Rumusan alternatif strategi yang didapatkan berdasarkan faktor-faktor eksternal dan internal adalah bekerjasama dengan
partner, diferensiasi produk, promosi gabungan dengan grup Charoen Pokphand, serta promosi edukatif.
2.Identifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen didalam membeli produk tersebut
● Faktor Lingkungan
Perubahan gaya hidup masyarakat yang cenderung praktis dan cepat berdampak terhadap banyak hal, termasuk dalam hal makanan.
Masyarakat cenderung memilih makanan yang cepat dan praktis.Selain produk pangan yang praktis, masyarakat saat ini juga telah sadar
akan kebutuhan zat gizi yang tepat untuk memenuhi kebutuhan pribadinya. Sejalan dengan itu, produk sosis siap makan Champ terbuat
dari daging pilihan yang mengandung minimal 13% protein, sehingga dapat menjadi salah satu pilihan sumber protein bagi masyarakat.
Hal ini sesuai dengan gaya hidup masyarakat saat ini.
● Faktor Kualitas Produk
Produk sosis siap makan Champ menggunakan bahan-bahan yang berkualitas. Produk sosis siap makan Champ menggunakan daging ayam
sebesar 37,5% dan daging sapi sebesar 18%. Semua produk sosis siap makan Champ telah mendapatkan sertifikasi produk sesuai dengan
ISO 9001 : 2008. Produk sosis siap makan Champ menggunakan bahan-bahan yang aman dan telah tersertifikasi oleh BPOM.
● Faktor Harga
Produk sosis siap makan Champ memiliki harga produk yang terjangkau. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa produk sosis siap
makan Champ dijual dengan harga Rp15.000 sampai Rp25.000 per toples. Harga ini masih cukup terjangkau bagi konsumen. Harga ini
juga termasuk murah apabila dibandingkan kompetitor.
● Faktor Promosi
PT Primafood Internasional mempromosikan produk sosis siap makan CHAMPmelalui beberapa cara antara lain:
1. Internet. Produk sosis siap makan Champ memiliki media promosi melalui media sosial Facebook yang dapat diakses oleh masyarakat.
2. Mengadakan pameran atau event di berbagai sekolah dasar di seluruh Indonesia dengan menawarkan contoh produk secara gratis kepada
siswa.
3. Memberikan hadiah berupa kartu permainan yang diberikan apabila membeli produk sosis siap makan Champ.
4. Mengadakan pameran atau event yang dilaksanakan di beberapa tempat seperti kegiatan car free day dan Jakarta fair.
5. Membagikan poster kepada kantin sekolah, warung, toko, grosir dan sebagainya. 6. Membuat iklan yang ditayangkan di televisi untuk
produk sosis siap makan Champ
3. Identifikasi kegiatan-kegiatan marketing mix yang mungkin dilakukanoleh agroindustri tersebut.
Marketing mix :
● Product
Produk sosis siap makan Champ merupakan produk yang terbuat dari daging ayam dan sapi pilihan. Produk sosis siap makan Champ telah
melalui pengawasan quality control (QC) yang ketat dengan memerhatikan standar sistem ISO 9001:2008, HACCP dan FSSC. Produk
sosis siap makan Champ telah mendapatkan sertifikasi Halal dari Majelis Ulama Indonesia serta sertifikasi dari Badan Pusat Obat dan
Makanan (BPOM) yang menjamin bahwa produk aman untuk dikonsumsi. Saat ini sosis siap makan Champ memiliki empat varian rasa
yang terdiri dari rasa ayam original, sapi original, daging sapi rasa rendang dan daging ayam rasa keju. Semua produk siap makan Champ
diolah dengan bumbu-bumbu pilihan. Produk sosis siap makan Champ dijual dalam toples, dimana satu toples terdiri dari 30 buah sosis
siap makan dengan berat masingmasing sebesar 16 gram.
● Price
Produk sosis siap makan Champ dipasarkan dalam toples dengan isi masing-masing toples terdiri dari 30 buah sosis siap makan. Produk sosis
siap makan Champ dapat dibeli dalam satuan toples atau satuan kardus, dimana satu kardus berisi enam toples. Penentuan harga jual
dilakukan oleh perusahaan. Harga jual yang ditetapkan oleh perusahaan sebesar Rp97.000 per dus. Perusahaan juga menetapkan harga jual
keuntungan sebesar 11% untuk harga jual di bawah. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa harga jual eceran untuk satu toples
dijual dengan harga antara Rp24.000 hingga Rp30.000 per toples.
● Place
Tempat penjualan produk sosis sellalu mengutamakan kebersihan dan kesegaran produk agar produk selalu terjaga dan kualitas produk tidak
menurun seperti pada Tip Top, pasar tradisional, reseller, agen viva, atau agen frozen food secara umum. Tempat penjualan produk sosis
juga selalu menyediakan stok lebih untuk menukupi kebutuhan konsumen akhir yang akan membeli produk sosis. Produk sosis di
Indonesia terserbar di kota-kota padat penduduk sehingga tingkat pembelian oleh konsumen tinggi.
● Promotion
1.Periklanan
2.Promosi penjualan
3.Pemasaran langsung
4.Penjualan personal
5.Hubungan masyarakat dan publisitas
● Identifikasi infrastruktur pertanian (subsistem pendukung) pada kegiatan di subsistem agroindustry dan pemasaran.
Subsistem Jasa Pendukung (Supporting System) terdiri atas financial (perbankan), infrastruktur (prasarana dan sarana), research and
development (R & D), penyuluhan dan konsultan pangan, layanan informasi pangan, dan kebijakan pemerintah (moneter dan fiskal).
Solusi untuk kendala yang dihadapi pada saat pengolaan peternakan yaitu dibutuhkannya dukungan dari penyuluh dan konsultan
peternakan yang sangat dibutuhkan oleh peternak dalam rangka pening-katan keterampilan pengelolaan (management skill) usaha, reseach
and development, dan kebijakan pemerintah.Sub-sistem pandukung pasti akan dibutuhkan oleh perusahaan baik perusahaan berskala kecil
hingga besar.
kesimpulan
Bahwa pada manajemen pemasaran pada bab ini yang mengulas mengenai pemasaran dan
sistem penunjang itu merupakan suatu keterkaitan yang harus diperlukan perhatian lebih
agar BEP yang dihasilkan adalah maksimum sehingga perusahaan memperoleh keuntungan
sesuai yang ditargetkan,untuk memperoleh keuntungan yang diinginkan ditentukan oleh
strategi pemasaran yang digunakan.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai